Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, December 29, 2021

Yeremia 29: 10-14 Rancangan Damai Sejahtera

Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 29: 10-14

Nabi Yeremia mengirimkan pesan kepada mereka yang terbuang di Babel supaya mereka dapat menyesuaikan diri dengan keadaan. Walaupun situasi hidup yang sulit tetapi mereka harus dapat memanfaatkan situasi yang sulit itu menjadi kebaikan dalam hidup mereka bahkan mereka harus menjadi berkat dimana mereka dibuang. Hal ini pasti bisa mereka lakukan sebab mereka yang terbuang ke Babel itu adalah orang-orang yang penting dalam suatu negeri. Mereka dibawa ke pembuangan supaya negeri mereka tidak bisa lagi terbangun karena semua orang-orang penting, tukang, pandai besi dan pegawai istana sudah terbuang ke Babel. Walaupun situasi hidup mereka sulit, tetapi mereka yang terbuang itu memiliki potensi untuk mampu bertahan dalam pembuangan.

Ayat 10-11. Nasehat ini menjadi penting sebab ada nabi-nabi palsu yang mengatakan bahwa pembuangan itu hanya sebentar saja dan Babel akan runtuh. Sehingga nabi Yeremia hendak menegaskan kembali rancangan Tuhan, bahwa mereka menjadi orang yang terbuang di Babel adalah hajaran Tuhan atas dosa-dosa mereka, tetapi hajaran itu bukanlah hajaran yang mencelakakan tetapi adalah hajaran damai sejahtera supaya hidup mereka lebih baik dimasa yang akan datang. Maka soal berapa lama mereka terbuang ada dalam rancangan Tuhan dan tidak ditentukan oleh mimpi-mimpi ataupun prediksi nabi-nabi palsu.

Ayat 12-14 dalam situasi yang sulit dalam pembuangan, nabi Yeremia juga menyampaikan firman Tuhan bahwa jika mereka terbuang bukan artinya mereka ditinggalkan oleh Tuhan tetapi justru sebaliknya itu semua adalah untuk kebaikan mereka. Walaupun mereka di pembuangan Tuhan tetap memperhatikan dan mendengar mereka. Apabila mereka berdoa, maka Tuhan akan mendengarkan dan apabila mereka mencari Tuhan maka mereka akan menemukan Tuhan. Hingga pada waktunya Tuhan akan memulihkan mereka. Mereka yang tetap taat dan tekun untuk taat kepada Tuhan dalam pembuangan pada saatnya akan menerima pemulihan dari Tuhan.

Renungan

      1.     Situasi yang dihadapi oleh orang Yahudi di pembuangan ini menjadi suatu pelajaran bagi kita ketika menghadapi pergumulan. Suara siapa yang akan kita dengarkan? Apakah kita akan mendengarkan suara nabi-nabi palsu yang terlalu menganggap sepele pergumulan yang kita hadapi atau mendengarkan pikiran negatif dalam pikiran kita yang menganggap Tuhan itu jauh dari kita, Tuhan itu tidak memperhatikan kita. atau apakah kita akan mendengarkan suara Tuhan supaya menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Bagaimanapun situasi kehidupan yang sudah kita lalui dan yang sedang terjadi dalam kehidupan saat ini, kita pasti mampu menghadapinya dan sanggap melaluinya jika kita selalu mendengarkan perintah Tuhan. Bisa muncul bisikan-bisikan yang membuat kita.

      2.     Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera. Dari semua yang dapat kita pikirkan dan rencanakan di tahun yang baru yang hendak kita masuki, kita percaya bahwa rancangan Tuhan atas hidup kita adalah yang terbaik. Kita percaya Tuhan tahu bagaimana dan seperti apa kita sekarang ini dan apa yang menjadi harapan kita, tetapi diatas semuanya itu kita mau menundukkan diri dihadapan Tuhan dan memohon kepadaNya mewujudkan rencanaNya yang terbaik atas hidup kita.

     3.     Kehadiran Tuhan dalam hidup kita sungguh nyata, Tuhan berfirman bahwa adalah Tuhan yang mendengar dan Tuhan yang mau untuk ditemui. Dalam pergumulan dan harapan kita disepanjang perjalanan hidup ini ada Tuhan yang selalu ada untuk mendengar doa kita dan yang selalu bersedia untuk ditemui.

Wednesday, December 22, 2021

Lukas 2: 1-7 Yesus Juru Selamat Dunia

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 2: 1-7

Ayat 1-5 Disini Lukas menjelaskan kelahiran Yesus itu dengan bukti sejarah yang kuat yaitu ketika kaisar Agustus memerintahkan untuk diadakan pencatatan semua orang dalam kekuasaan Roma. Dari sini kita dijelaskan bahwa kelahiran Yesus itu adalah sungguh kejadian yang nyata dalam sejarah.

Atas perintah kaisar ini semua orang datang ke kotanya masing-masing, yaitu kota asal nenek moyang mereka tinggal atau kampung halamannya. Maka demikian juga dengan Yusuf yang merupakan keturunan Daud pergi bersama dengan Maria yang sedang mengandung ke kota asalnya yaitu ke kota Daud yang bernama Betlehem. Hal ini sesuai dengannubuatan tentang Mesias akan dilahirkan di Betlehem tergenapi (Mikha 5:1; Mat 2: 5-6; Yoh. 7: 42).

Ayat 6-7 Ketika waktunya Maria akan bersalin. Yusuf yang pulang ke kampung halamannya tentunya dia memiliki kerabat dekat di Betlehem dan mungkin mereka hendak menginap di rumah keluarga dekatnya, tetapi kondisi ketika itu semua orang yang pulang ke kampung halamannya dan rumah yang hendak dikunjungi Yusuf sudah penuh oleh tamu, maka tidak ada lagi ruangan tempat mereka menginap selain kandang ternak. Dan dimalam mereka menginap Yesus lahir di kandang ternak dan dibaringkan dalam palungan. Palungan adalah tempat meletakkan makanan ternak, dan dalam kandang ternak tidak ada tempat yang layak selain palungan.

Renungan

     1.     Dari kisah kelahiran Yesus ini kita dapat menyaksikan bagaimana Allah dapat memakai dan mengatur semua orang dan keadaan untuk mewujudkan rencana keselamatanNya seperti yang telah dinubuatkan oleh para nabi. Tuhan memakai kaisar Agustus supaya genaplah nubuatan akan Mesias yang lahir dari Betlehem. Maka kita melihat bagaimana kita mengimani kuasa Tuhan dalam hidup ini yang dapat mengatur sejarah kehidupan manusia. Di Natal ini kita diajak untuk melihat kuasa Tuhan bahwa dalam sejarah perjalanan dunia ini, bahwa akan selalu ada campur tangan Tuhan dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Jika dalam sejarah dunia saat ini kita berhadapan dengan pandemi Covid-19 kita percaya bahwa ada kuasa Tuhan yang menyertai kita umat yang percaya dan kita ada bersama Tuhan yang berkuasa untuk mengendalikan sejarah hidup manusia. Di situasi pandemi Covid-19 yang masih kita hadapi sampai saat ini kita mengimani bahwa Tuhan kita Yesus Kristus adalah juruselamat kita.

Demikian juga dengan kehidupan pribadi kita kita percaya bahwa apapun yang sedang kita hadapi dan apapun yang sedang kita rencanakan tidak lepas dari kuasa dan rencana Tuhan. Di dalam iman kepada Tuhan segala hal bisa dipakai Tuhan untuk kebaikan kita, jika kita sedang menghadapi kondisi kehidupan yang kita anggap adalah sesuatu yang tidak baik untuk kita, tetapi pengharapan kita di Natal ini bahwa Tuhan dapat memakai hal yang buruk menjadi kebaikan bagi kita. Dan apapun yang sedang kita rencanakan ke depannya kita percaya bahwa diatas segala rancangan hati dan pikiran kita ada Tuhan yang lebih berkuasa memberikan yang terbaik bagi kita.

      2.     Tuhan yang kudus dan agung tentu memiliki kuasa yang besar dan dapat berbuat apa saja, Tuhan bisa saja membuat supaya Anak yang dikasihiNya Tuhan kita Yesus Kristus lahir ditempat yang layak sebab Dia adalah Mesias yang telah di nubuatkan. Namun kelahiran Yesus di kandang ternak dan dibaringkan di palungan mau memperlihatkan solidaritas Tuhan Yesus kepada manusia yang menderita dan yang hina. Dalam pelayanan Tuhan Yesus kita dapat melihat bagaimana solidaritas Tuhan Yesus kepada orang-orang yang direndahkan karena status sosial, ekonomi, kerohanian, dan juga perbedaan suku dan bangsa. Memperingati kelahiran Tuhan Yesus iman kita diarahkan untuk melihat bahwa Yesus ada dalam hidup kita ini adalah Tuhan yang solider, Tuhan yang perduli dan hadir dalam setiap pergumulan kita. Dia bukanlah Tuhan yang jauh dari hidup kita, tetapi Dia adalah Tuhan yang telah datang kepada kita menjadi juruselamat hidup kita.

Thursday, December 9, 2021

Yesaya 7:10-16 Immanuel Allah Beserta Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 7: 10-16

Ahas raja Yehuda diserahkan oleh Tuhan ke tangan raja Pekah (Efraim) dan raja Rezin (Syria) karena dia telah mendurhaka kepada Tuhan dengan menyembah Baal, menajiskan Bait Allah dan memasukkan agama kafir Damsyik ke Yehuda. Dalam strategi politik, Ahas menolak bersekutu dengan raja Pekah dan Rezin untuk melawan Asyur. Karena penolakan itu, Pekah dan Rezin menyerang Yerusalem. Dari hitung-hitungan militer, Yehuda tidak akan mungkin dapat mengalahkan dua kerajaan itu, hal ini membuat raja Ahas berencana untuk meminta bantuan kepada Asyur sebagai bangsa adikuasa ketika itu.

Wednesday, December 8, 2021

Zefanya 3:14-20 Bersukacitalah, Tuhan Ada di Antara Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Zefanya 3: 14-20

Nabi Zefanya yang merupakan keturunan raja dan sebagai kerabat dari raja Yosia yang memerintah saat itu. Namun hal itu tidak menjadi halangan baginya untuk menyuarakan tentang kemerosotan rohani yang terjadi ketika itu. Raja sebelumnya yaitu Manasye dan Amon telah membuat Yehuda jatuh dalam penyembahan berhala, nabi Zefanya menuding para pejabat, imam pemimpin, hakim sebagai penanggungjawab atas kemerosotan rohani umat. Nubuatan Zefanya inilah yang selanjutnya mempengaruhi raja Yosia untuk melakukan reformasi keagamaan.

Tetapi walaupun raja Yosia melakukan reformasi keagamaan itu hanya sebatas perubahan luarnya saja tidak sepenuhnya dapat mengubah hati umat. Nabi Zefanya menubuatkan bahwa akan datang hari Tuhan, yaitu penghukuman Tuhan yang tidak hanya kepada umatNya tetapi juga kepada semua bangsa. Akan tetapi Tuhan akan menunjukkan kasih setiaNya kepada umat yang setia, yaitu umat yang rendah hati yang mencari perlindungan pada nama Tuhan. Sekalipun Tuhan akan menyatakan murkaNya tetapi Dia juga akan mengingat akan kasihNya kepada umatNya.

Nabi Zefanya menubuatkan bahwa umat yang tersisa dari penghukuman itu akan menjadi umat yang bersukacita, sebab tidak akan ada lagi malapetaka dari orang-orang berdoa yang membuat mereka takut, sebab Tuhan ada diantara mereka sebagai Raja yang memerintah dan sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.

Raja yang dinubuatkan itu telah datang yaitu Yesus Kristus yang datang sebagai pahlawan yang membawa kemenangan melawan dosa. Umat yang percaya kepadaNya telah dipersatukan menjadi umatNya yang kudus, yaitu suatu umat yang bersukacita karena Tuhan ada diantara umat yang percaya sebagai pemimpin dan pahlawan yang memberikan kemenangan. Namun kedatangan Yesus ini hanyalah permulaannya saja, sebab kesempurnaannya masih akan dinantikan sampai akhir zaman yaitu kedatangan Yesus kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Renungan

Dalam dunia ini ada banyak kejahatan dan dosa yang membuat Tuhan murka, tetapi Dia ingat akan kasih setiaNya kepada umat ciptaanNya. Tuhan tidak ingin umat ciptaanNya itu binasa karena dosa-dosanya, sehingga Dia mengutus AnakNya yang tunggal Tuhan kita Yesus Kristus membawa keselamatan kepada orang yang percaya pada kasihNya. Dia menuntun orang percaya agar berjalan di jalan keselamatan yang diperlihatkannya di dunia ini, sehingga setiap orang yang percaya menjadi umat yang tersisa dari penghukuman Tuhan.  Sebagai umat yang percaya, kedatangan Yesus ke dunia ini masih permulaannya, kita masih akan menantikan “hari Tuhan” yang besar itu untuk menggenapi janji keselamatanNya.

Ketika kita menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup ini, siapa yang dapat kita andalkan? Siapakah yang dapat memberi kita jaminan untuk kita di sepanjang hidup ini? Nas firman Tuhan bagi kita berkata bahwa pahlawan sesungguhnya yang dapat menjamin kita mampu melewati berbagai pergumulan dalam hidup adalah Tuhan. Pahlawan yang sesungguhnya dalam hidup kita adalah Yesus Kristus yang telah mengorbankan diriNya mati di kayu salib untuk keselamatan kita. Kita tahu bahwa Allah ada diantara kita, beserta kita sebagai raja yang akan membawa kemenangan bagi kita dalam hidup ini. Sekalipun kita masih harus melalui kehidupan yang penuh dengan tantangan dan penderitaan, tetapi kita ada bersama Tuhan Yesus yang akan memenangkan kita menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup ini.

Tuesday, November 23, 2021

1 Tesalonika 3:9-13 Menyambut Kedatangan Tuhan Dengan Kekudusan

 Bacaan Firman Tuhan: 1 Tesalonika 3: 9-13

Ayat 9-11. Jemaat Tesalonika yang ketika itu masih jemaat yang muda harus ditinggalkan oleh Paulus karena adanya kekacauan yang ditimbulkan di Tesalonika oleh orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan dari orang-orang setempat.

Monday, November 15, 2021

Mazmur 90: 1-12 Ajarlah Kami Menghitung Hari-hari Kami

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 90: 1-12

Ayat 1-2 Allah Pencipta Kehidupan adalah tempat perlindungan

Disini pemazmur menjelaskan bahwa kehidupan ini terjadi bukan ada dengan sendirinya, tetapi ada kuasa besar yang melahirkan kehidupan dan segala sesuatu yang ada di dunia ini, yaitu Tuhan pencipta segala sesuatu, Dia adalah Allah yang kekal “dari selama-lamanya sampai selama-lamanya”, Dia adalah Alfa dan Omega yang awal dan yang akhir.

Wednesday, October 27, 2021

Roma 1: 16-17 Injil Yang Membaharui

Bacaan Firman Tuhan: Roma 1: 16-17

mempunyai keyakinan yang kokoh

Secara harafiah dalam bahasa Yunani kata “mempunyai keyakinan yang kokoh” diterjemahkan dari pengertian “tidak malu”. Bahwa Injil yang dipegang dan diberitakan itu tidak membuatnya malu ataupun dipermalukan, tetapi ada keyakinan dan kebanggaan di dalam Injil. Maka disini bisa kita pahami bahwa Paulus tidak malu untuk memberitakan Injil, tetapi justru sebaliknya Paulus bangga atas Injil yang diimaninya dan inilah yang mendorongnya untuk memberitakan Injil.

Wednesday, October 20, 2021

Ulangan 24:17-18 Hidup Rukun Dengan Sesama

 Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 24: 17-18

Musa yang memimpin bangsa Israel dari tanah Mesir dan menjalani padang gurun sudah mengenal bagaimana sifat dan karakter dari bangsa Israel, dia melihat jauh ke depan apa yang akan terjadi ketika bangsa itu tiba di tanah perjanjian yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Di padang gurun yang tandus dan gersang mereka bergantung sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan, namun bagaimana nantinya mereka setelah sampai di tanah perjanjian yang subur dan makmur. Di tanah itu mereka juga akan berjumpa dengan berbagai bangsa, budaya dan agama asing. Apakah mereka akan tetap setia pada Tuhan? Maka sebelum mereka sampai ke tanah perjanjian, Musa memberikan aturan-aturan yang harus mereka penuhi, sehingga mereka hadir diantara bangsa-bangsa asing telah memiliki karakter dan jati diri sebagai suatu bangsa pilihan Allah yang diberkati.

Wednesday, October 13, 2021

Lukas 11:27-28 Kebahagiaan Mendengar Firman Allah

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 11: 27-28

Seorang perempuan diantara orang banyak yang sedang mendengar pengajaran Yesus memberikan pujian kepada Yesus dengan berseru “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Ungkapan ini merupakan suatu respon kekagumannya pada pengajaran Yesus yang mungkin sebelumnya belum pernah didengarnya. Apa yang dikatakan perempuan ini memang benar, sebagaimana juga tertulis di Lukas 1: 48 yaitu dalam nyanyian pujian Maria “mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”.  

Tuesday, October 5, 2021

Ayub 23: 10-17 Allah Yang Tidak Pernah Berubah

 Bacaan Firman Tuhan: Ayub 23: 10-17

Ayub memberikan tanggapan atas pernyataan Elifas di pasal 22 bahwa Tuhan itu adil, penderitaan Ayub adalah karena dosanya, dan dia perlu melakukan pertobatan. Dan Elifas mencoba menyebutkan dosa-dosa yang sekiranya dilakukan oleh Ayub. Kemudian di pasal 23 ini, Ayub menjawab pernyataan Elifas ini dengan ingin bertemu dengan Tuhan untuk memperoleh pengadilan yang adil, namun Ayub tidak dapat menemui Tuhan (23:1-9). Artinya Ayub siap berjumpa dengan Tuhan dan berdiri di peradilan Tuhan untuk membuktikan bahwa dosa-dosa yang disebutkan oleh Elifas itu tidaklah benar. Maka selanjutnya dalam nas pembahasan kita saat ini, Ayub menyatakan bahwa dirinya siap diuji dan diselidiki oleh Tuhan.

Wednesday, September 29, 2021

Ibrani 2: 1-4 Keselamatan Dari Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Ibrani 2: 1-4

2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

Tuesday, September 21, 2021

Filemon 1:8-17 Hidup Sebagai Keluarga Allah

 Bacaan Firman Tuhan: Filemon 1: 8-17

Onesimus seorang hamba milik Filemon yang pergi melarikan diri ke Roma. Jika merujuk ke ayat 18 (“kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu”) kemungkinan juga Onesimus telah merugikan tuannya dengan mencuri harta bendanya. Namun di Roma Onesimus bertemu dengan Paulus dan menjadi seorang Kristen. Dan Onesimus mau untuk kembali kepada tuannya, tetapi Paulus memohon kepada Filemon agar menerima kembali Onesimus bukan lagi sebagai hamba tetapi sebagai saudara yang terkasih.

Tuesday, September 14, 2021

Pengkhotbah 10: 10-15 Hidup Dalam Didikan Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Pengkhotbah 10: 10-15

10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

Tuesday, August 31, 2021

Yesaya 35: 4-10 Kuatkanlah Hatimu Jangan Takut

 Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 35: 4-10

Nabi Yesaya pada masannya ingin menyadarkan umat Allah bahwa penderitaan yang mereka alami bukanlah karena kekuatan dari bangsa asing namun karena dosa yang mereka lakukan dan juga memberitakan bahwa Tuhan akan datang membawa perubahan melalui janji keselamatan melalui kedatangan Mesias. Yesaya menggunakan bahasa sastra yang indah untuk mengungkapkan keselamatan Tuhan kepada umatNya. Tuhan akan datang dengan keadilanNya menjauhkan penderitaan dosa diantara umatNya dengan “Jalan Kudus” (ay.8), setiap umat yang berjalan dalam jalan itu akan mendapatkan “sukacita abadi” (ay.10).

Wednesday, August 25, 2021

Markus 7:17-23 Tuhan Mengetahui Isi Hatimu

 Bacaan Firman Tuhan: Markus 7: 17-23

Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. (ayat 17)

Wednesday, August 18, 2021

Mazmur 34: 12-18 Orang Benar di Mata Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 34: 12-18

Di ayat sebelum nas ini Pemazmur menyampaikan kesaksiannya bagaimana peran Tuhan pada masa-masa sulit yang dihadapinya. Pemazmur bersaksi bahwa bukan karena kemampuannya dapat terhindar masalah, tetapi semua adalah campur tangan Tuhan yang menyelamatkannya. Pemazmur mencari Tuhan dan berseru kepada Tuhan dalam kesesakannya, dan Tuhan mendengar dan menyelamatkannya. Dalam setiap usahanya untuk melepaskan diri dari setiap masalah, dia tidak pernah untuk meninggikan diri sekalipun banyak orang yang bernyanyi-nyanyi tentang kehebatannya (1 Samuel 21: 10-15), tetapi Pemazmur selalu takut akan Tuhan karena semua kemampuannya itu adalah pertolongan Tuhan.

Wednesday, August 11, 2021

Yohanes 8: 30-38 Allah Yang Memerdekakan

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 8: 30-36

Di ayat 30 dan 31 dijelaskan bahwa setelah Yesus melakukan pengajaranNya, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Tetapi Yesus melihat kepercayaan mereka itu masih sangat lemah. Maka Yesus perlu menjelaskan lebih lanjut bagaimana menjadi seorang yang percaya kepadaNya.

Wednesday, July 28, 2021

Efesus 4: 1-7 Memelihara Kesatuan Roh

 Bacaan Firman Tuhan: Efesus 4: 1-7

Orang kristen itu bukan orang barbar, semau gue, sesuka gue. Setiap orang kristen menyadari diantaranya ada orang lain dan juga ada Tuhan. Orang-orang yang ada diantara kita memiliki sikap, karakter, prilaku yang berbeda-beda. Maka firman Tuhan mengajak kita agar bijaksana dalam membangun relasi dengan orang-orang yang ada disekitar kita, khususnya dalam persekutuan kita orang-orang yang telah diselamatkan di dalam penebusan Yesus Kristus.

Monday, July 19, 2021

2 Raja-raja 4: 42-44 Allah Memelihara UmatNya

 Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 4: 42-44

Dalam kitab 2 Raja-raja 4 kita dapat melihat berbagai mujizat yang Tuhan perbuat melalui pelayanan nabi Elisa. Pemeliharaan Tuhan kepada keluarga janda (1-7), melepaskan perempuan Sunem dari penderitaannya karena tidak memiliki anak dan juga mujizat menghidupkan kembali anaknya yang telah mati (8-37), melepaskan rombongan nabi dari makanan beracun (38-41) dan dalam nas renungan kita saat ini tentang mencukupkan makanan yang sedikit untuk dapat dimakan seratus orang bahkan masih ada sisanya (42-44).

Hal ini memberikan kepada kita suatu penglihatan akan kuasa Allah ditengah-tengah kehidupan kita. Ada beragam pergumulan, namun Tuhan mengetahui dan Tuhan sanggup untuk melepaskan kita dari berbagai pergumulan kita dan cara-cara Tuhan memberikan kelepasan adalah dengan hal-hal yang tidak terduga. Namun yang patut kita perhatikan bahwa mujizat Tuhan terjadi ketika abdi Allah yaitu Elisa ada dalam pergumulan itu. Artinya bahwa kita percaya bahwa ada penyertaan dan pertolongan Tuhan diantara orang-orang yang selalu beserta dengan Tuhan, ketika kita tetap mau untuk tunduk dan taat kepada perintah Tuhan, maka akan selalu ada pertolongan Tuhan.

Ketika seorang dari Baal-Salisa datang kepada Elisa membawa roti hulu, dua puluh roti jelai dan gandum baru, Elisa memerintahkan agar pelayannya membagikannya, namun pelayannya itu merasa kesulitan untuk membagikannya, karena bagaimana mungkin itu cukup untuk dibagikan kepada seratus orang. Namun Elisa meyakinkan pelayannya itu bahwa itu akan cukup karena Tuhan yang sudah berfirman bahwa makanan itu akan cukup bahkan akan ada sisanya.

Kita teringat dengan mujizat yang jauh lebih besar lagi sebagaimana yang dilakukan Tuhan Yesus kepada lima ribu orang dan masih sisa dua belas bakul lagi. Sesungguhnya Tuhan memperhatikan dan mencukupkan kebutuhan orang-orang yang mengikutiNya. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Tuhan pasti memelihara orang-orang yang percaya kepadaNya. 

Beberapa hal yang bisa kita renungkan melalui nas ini:

             1.     Tuhan punya banyak cara untuk memelihara hidup kita

Dari nas ini kita dapat melihat bahwa Tuhan mencukupkan kebutuhan hidup Elisa dan rombongan nabi-nabi dengan mendatangkan seorang Baal-Salisa untuk membawa makanan kepada mereka. Maka kita diigatkan untuk menghidupi keyakinan bahwa Allah tahu kebutuhan hidup kita, Dia tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang kita perlukan. Tuhan punya banyak jalan dan cara untuk memberkati kehidupan kita, jangan kita hanya bersandar pasrah pada pikiran dan kemampuan kita yang terbatas, tetapi tetaplah berjalan dan lakukan segala sesuatu yang kita mampu lakukan, selebihnya percayakan kepada Tuhan yang berkuasa atas kehidupan ini. Dia bisa membuka jalan, cara maupun mengutus orang-orang yang mau memberikan kita pertolongan. Ada banyak cara Tuhan memberkati perjalanan hidup kita.

             2.     Jangan kawatir akan hidupmu

Melihat kekawatiran pelayan nabi Elisa untuk membakikan makanan karena tidak akan cukup, hal ini menggambarkan bagaimana keterbatasan kita manusia. Secara pertimbangan pikiran memang makanan itu tidak cukup maka wajar jika pelayan itu kawatir, tetapi disinilah kuasa Tuhan bekerja dalam memelihara hidup mereka, bahwa yang sedikit itu dapat dicukupkan bahkan dilebihkan oleh Tuhan bagi mereka.

Pikiran-pikiran seperti ini bisa muncul dalam kehidupan kita. jika dari pertimbangan pikiran bagaimana penghasilan yang sedikit dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup, untuk makan, transportasi, biaya listrik, air, dan lain sebagainya. Namun tanpa kita sadari bahwa Tuhan itu sungguh baik dan penuh rahmat dalam hidup kita, Dia selalu mencukupkan kebutuhan hidup kita diluar kemampuan dan logika kita. Maka kita diajak untuk tidak pernah kawatir akan kehidupan kita, walaupun sedikit tetapi jika kita memakainya dengan rasa syukur kepada Tuhan, maka yang sedikit itu akan menjadi berkat dalam hidup kita. Ada yang berkata “saya bisa apa”; “aku tidak mampu”, banyak orang yang menyerah dengan keadaan karena mempertimbangkan kemampuannya, dia tidak jauh mempertimbangkan bahwa ada Tuhan yang dapat memberkati setiap orang dalam keterbatasannya. Jika semua yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keyakinan akan penyertaan Tuhan, yakinlah bahwa Tuhan ada bersama kita dalam menyempurnakan segala kelemahan kita.

              3.     Taat kepada perintah Tuhan

Dalam kekawatiran pelayan itu untuk membagikan makanan, Elisa meneguhkannya bahwa apa yang akan diperbuatnya itu bukanlah seperti yang dipikirkannya tetapi akan terjadi seperti kehendak Tuhan. Kita percaya bahwa ketika kita mau untuk taat pada apa yang diperintahkan oleh Tuhan, maka rencana Tuhan yang terbaik atas hidup kita akan terjadi.

Kita dapat melihat bagaimana keyakinan Elisa dan juga keteguhannya meyakinkan hambanya didasarkan atas apa yang dikatakan oleh firman Tuhan. Kita diingatkan kembali ketika Tuhan Yesus mengatakan: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Maka dasar keyakinan kita adalah firman Allah, itulah yang memberikan kehidupan kepada kita. Yang dapat menjamin kehidupan kita hanyalah Tuhan. Sehingga jika kita ingin hidup, carilah Tuhan bukan mencari roti, karena dengan sendirinya orang yang mencari Tuhan sudah mendapatkan roti, sebab sumber roti yang menjadi kebutuhan fisik kita berasal dari firman yang keluar dari mulut Allah. Sebagaimana juga yang dikatakan Tuhan Yesus: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Yang pertama adalah iman, doa, pengharapan bahwa kita yakin yang kita perlukan untuk hidup kita ada pada Tuhan. Maka apapun yang sedang kita usahakan, rencanakan, butuhkan, inginkan harus memiliki dasar yang jelas. Jika kita ingin menikmati berkat yang melimpah jangan cari buahnya, tetapi carilah pohonnya yang adalah sumber dari buahnya. 

Friday, July 9, 2021

Amos 7: 10-17 Tetaplah Menyuarakan Kebenaran

 

Bacaan Firman Tuhan: Amos 7: 10-17

Dalam nas ini kita melihat pembicaraan antara Amos dan Amazia, mereka sama-sama bekerja untuk Allah. Amazia dapat dikatakan sebagai imam profesional yang mendapatkan kedudukan dan status yang tinggi di kerajaan Israel Utara, sementara Amos bukan seorang yang terpelajar maupun seorang imam, Amos hanyalah seorang peternak domba dan pemungut buah pohon ara di hutan, tetapi Tuhan berkenan kepada Amos untuk menyuarakan nubuatan Tuhan.

Tuesday, June 22, 2021

2 Samuel 1: 17-27 Kasih Persaudaraan

 Bacaan Firman Tuhan: 2 Samuel 1: 17-27

Daud menyanyiakn nyanyian ratapan atas kematian raja Saul dan Yonatan sahabatnya yang mati terbunuh dalam peperangan di Gilboa. Daud meratapi kematian mereka sebagai pahlawan yang gugur di pertempuran. Walaupun selama ini Saul sangat membenci Daud dengan berusaha untuk membunuhnya, namun sama sekali tidak mengingat-ingat kebencian Saul kepadanya, justru dia sangat bersedih dan terpukul atas kematian seorang raja yang diurapi Tuhan. Kita dapat melihat bagaimana kasih setia Daud kepada Saul, walaupun sebelum kematian Saul ini Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul namun itu tidak dilakukannya dan pada saat kematian Saul ini telah melapangkan jalan baginya untuk menjadi raja dan lepas dari pengejaran Saul, namun situasi ini tidak membuat dia bersukacita.

Wednesday, June 2, 2021

Markus 3:20-35 Jangan Menghujat Roh Kudus

 Bacaan Firman Tuhan: Markus 3: 20-35

Yesus tidak henti-hentinya mengajar dan menyembuhkan, dan banyak orang yang datang kepadaNya dan mencariNya. Ketika Yesus kembali ke Kapernaum dan masuk ke rumah bersama-sama dengan murid-muridNya, orang banyak juga datang berkerumun hingga Yesus dan muridNya tidak sempat untuk makan. Melihat kondisi ini keluarga maupun tetangga dekat Yesus menganggap bahwa ada yang tidak wajar yang sedang terjadi, sehingga mereka berencana untuk mengurung dan menehan Yesus karena dianggap Yesus sedang dikuasai oleh suatu kuasa dari luar diriNya. Dan kemudian ahli-ahli taurat yang datang kesitu juga lebih mempertegas dengan bahasa yang sesuai dengan jabatan mereka sebagai ahli taurat dengan mengatakan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul, yaitu penghulu setan yang menguasai Yesus, dengan alasan bahwa Yesus dapat menyembuhkan dan mengusir setan adalah karena penghulu setan ada dalam diriNya.

Tuesday, May 25, 2021

Yohanes 3:31-36 Allah Mengutus PutraNya dan Mengaruniakan RohNya

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 3:31-36

Di ayat sebelum nas ini (ay. 25-30), para murid Yohanes pembaptis berkata bahwa melalui kesaksiannya orang banyak menjadi mengikuti Yesus. Kemungkinan murid-murid Tuhan Yesus protes mengapa sekarang orang banyak justru mengikuti Yesus. Namun Yohanes pembaptis menyadarkan murid-muridnya bahwa dia diutus hanya untuk mendahuluiNya, Yesus semakin besar dan dia semakin kecil.

Wednesday, May 19, 2021

Yohanes 16:4b-15 Roh Penghibur Dan Kebenaran

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 16: 4b-15

Kedatangan Yesus ke dunia adalah memenuhi karya dan rencana keselamatan Allah, tetapi kedatangan Yesus ke dunia sebagai inkarnasi Firman adalah sementara (9:4; 11:9 dst.; 12:35). Ia turun ke dunia, namun pada saatnya Dia akan kembali lagi ke tempat dimana Ia berada sebelumnya. Jika Yesus meninggalkan dunia ini bukan artinya bahwa pekerjaan Yesus telah berakhir, namun akan dilanjutkan melalui pengutusan Roh yang akan senantiasa bekerja dalam dunia ini.

Monday, May 10, 2021

Lukas 24:44-53 Menjadi Saksi Kristus

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 24: 44-53

Kesebelas murid Tuhan Yesus telah menjadi saksi yang melihat dan mendengar bagaimana hidup pelayanan Yesus, sampai kepada kematian, kebangkitan hingga kenaikan Yesus kembali ke sorga. Yesus sejak awal telah mempersiapkan murid-muridNya agar menjadi saksi atas semua yang telah mereka saksikan tentang pelayanan dan pengajaran Tuhan Yesus hingga Dia terangkat ke sorga. Yesus mempercayakan mereka menjadi saksi dan untuk memberitakan apa yang mereka saksikan kepada semua bangsa. 

Tuesday, May 4, 2021

1 Yohanes 5: 1-5 Doa Orang Beriman

 Bacaan Firman Tuhan: 1 Yohanes 5: 1-5

Di Minggu Rogate, kita bersama-sama hendak mempergumulkan firman Tuhan mengenai hal berdoa. Sebelumnya perlu ditekankan bahwa jika bacaan nas kita dari 1 Yohanes 5: 1-5 namun ada baiknya jika kita membacanya hingga ayat 15 supaya nas dapat lebih mudah kita pahami sesuai dengan nama Minggu Rogate (berdoa) dan sesuai dengan topik minggu “Doa Orang Beriman”. Beberapa hal yang bisa kita renungkan dari nas ini, antara lain:

Monday, April 26, 2021

Mazmur 150:1-6 Segala Yang Bernafas Memuji Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 150: 1-6

Mazmur 150 ini sebagai Mazmur yang terakhir dari kitab Mazmur sekaligus penutup Mazmur Haleluya (146-150). Mazmur ini dibuka dan ditutup dengan seruan “Haleluya”. Seruan untuk memuji Tuhan bukan karena Tuhan ingin dipuji-puji seperti kita manusia yang senang kalau mendapat pujian, disanjung atau yang senang kalau diangkat-angkat orang lain, tetapi memuji Tuhan adalah ungkapan iman, refleksi iman kita yang terdalam atas berkat, kebaikan, kemuliaan dan kasih Tuhan yang besar dalam kehidupan kita. Bahwa pada akhirnya, semua perenungan kita tentang pengalaman hidup kita dan juga perbuatan besar Tuhan, kita akan menyerukan “haleluya, Pujilah Tuhan”.

Wednesday, April 21, 2021

1 Yohanes 3: 19-24 Menuruti Perintah Tuhan

Bacaan Firman Tuhan: 1 Yohanes 3: 19-24

Setiap orang memiliki hati nurani yang terdalam pada dirinya yang dapat menilai dan menuduh tentang sikap, tindakan dan perbuatan dalam diri setiap orang. Hati nurani yang terdalam yang ada pada diri kita akan menyadarkan kita melalui tuduhan dan penilaiannya atas sikap dan tindakan kita. ketika kita melakukan suatu yang tidak patut, maka hati nurani kita akan tergerak menyadarkan kita bahwa memang hal itu memang adalah suatu perbuatan yang tidak pantas, demikian sebaliknya bahwa hati nurani kita akan berkata itu pantas ketika hal itu memaang adalah hal yang pantas untuk kita lakukan. Ada orang yang mengabaikan suara hati nuraninya namun ada juga orang mengubah sikap dengan mengikuti hati nuraninya. 

Wednesday, April 14, 2021

Mazmur 106:1-5 Hidup Dalam Kasih Setia Tuhan

 

Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 106: 1-5

Mazmur 106 ini memperlihatkan dengan jelas bahwa dalam keberdosaan umatNya ada Allah yang selalu setia dengan kasihNya. Walaupun umatNya selalu berdosa yang membangkitkan amarah Tuhan, namun Tuhan selalu mengingat akan kasih setiaNya kepada umatNya. Sehingga Mazmur ini merupakan Mazmur pujian atas kasih setia Tuhan dan sekaligus juga doa permohonan untuk pengampunan dosa kepada Tuhan. Dalam Mazmur ini diungkapkan bagaimana perjalanan panjang kehidupan umat Israel dengan berbagai dosa yang telah dilakukan oleh umatNya tetapi Tuhan tetap setia menyatakan kasihNya. Sebagaimana yang bisa kita lihat lebih lanjut di ayat 6-46, bahwa berbagai kebaikan Tuhan untuk menuntun umat Israel selalu dibalas umat Israel dengan perbuatan dosa seperti mengabaikan nasehat Tuhan, bersungut-sungut, mengkritik pemimpin mereka, menyembah berhala, berkompromi dengan bangsa-bangsa yang jahat, hingga akhirnya Tuhan murka dengan menyerahkan mereka kepada bangsa-bangsa untuk ditindas. Walaupun umatNya sering melupakan segala kebaikan Tuhan, tetapi Tuhan akan selalu mengingat akan kasih setiaNya kepada umat pilihanNya. Maka inilah doa umatNya yang memohon akan kasih setia Tuhan yang kekal itu dengan menundukkan diri mengaku dosa dan memohon pengampunan dosa dari Tuhan agar mereka dipersatukan kembali dari antara bangsa-bangsa.   

Thursday, April 8, 2021

Kisah Para Rasul 4: 32-37 Membangun Persekutuan Yang Saling Mengasihi

 

Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 4: 32-37

Tentu kita akan sangat kagum melihat cara hidup jemaat mula-mula, sebab yang mereka perlihatkan itu adalah cara hidup yang telah dilahirkan kembali oleh kuasa kembangkitan Yesus dan oleh kuasa Roh Kudus yang dicurahkan dalam hidup jemaat. Cara hidup jemaat yang disaksikan di Kisah Para Rasul 2 dan 4 memperlihatkan bagaimana sukacita jemaat dalam imannya. Beberapa cara hidup jemaat yang diperlihatkan pada kita seperti: Bertekun dalam pengajaran, berdoa bersama, memecahkan roti bersama, makan bersama dengan gembira sambil memuji Allah, mereka sehati sejiwa, tidak ada yang berkekurangan sebab segala sesuatu yang ada pada mereka menjadi kepunyaan mereka bersama.

Nama minggu kita dinamakan Quasimodogeniti “Jadilah seperti bayi yang baru lahir”, hidup seorang bayi yang benar-benar bergantung pada ibunya, dan dengan penuh kasih sayang si ibu akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi bayinya. Nas firman Tuhan bagi kita saat ini juga hendak mengajarkan kita tentang hal ini, bahwa mereka yang telah percaya pada keselamatan Tuhan Yesus  adalah orang-orang yang dilahirkan kembali menjadi manusia baru di dalam Yesus Kristus. Sebagai manusia baru, mereka mempercayakan sepenuhnya hidupnya kepada Tuhan.

Sehingga sangat menarik kita lihat bagaimana cara hidup yang diperlihatkan oleh jemaat mula-mula ini, dikatakan “tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama”. Seperti yang dilakukan oleh Yusuf yang menjual ladangnya dan kemudian hasil penjualannya diletakkan di depan kaki rasul-rasul.  Tentu hal ini bukan menjadi suatu aturan yang dipaksakan oleh para rasul saat itu, tetapi ini adalah sukarela jemaat sebagai ungkapan imannya pada keselamatan Tuhan. Walaupun teknis pemberian yang seperti ini bukan sesuatu yang lazim dalam konteks kehidupan berjemaat saat ini, namun ada inti dan nilai hidup kristiani yang hendak kita terima dari sini yaitu menyerahkan hidup kita dan segala sesuatu yang ada pada kita kepada Tuhan agar dapat dipakai menjadi kemuliaan nama Tuhan. Sehingga apa yang dapat kita berikan tentunya tidak hanya sebatas materi, namun kita mau mempersembahkan hidup kita ini kepada Tuhan untuk membangun persekutuan orang-orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan.   

Hidup persekutuan jemaat mula-mula memperlihatkan kepada kita bahwa persekutuan mereka tidak hanya sebatas pada ibadah bersama, berdoa bersama, makan bersama tetapi juga hidup bersama dalam satu kasih sebagaimana yang dikatakan dalam nas ini “mereka sehati dan sejiwa”. Yang mempersatukan mereka bukanlah ikatan keluarga atau karena saling mengenal, tetapi mereka terikat oleh kasih Tuhan.

Doa Tuhan Yesus sebelum menghadapi penderitaanNya yaitu supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Bapa di dalam Yesus dan Yesus di dalam Bapa (Yoh. 17:21) terlihat dalam kehidupan jemaat mula-mula, yakni hidup yang sehati dan sejiwa. Kehidupan yang seperti inilah yang Tuhan harapkan dari kita orang-orang yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus, bahwa relasi kita dengan Tuhan akan kelihatan dengan relasi kita dengan sesama kita. layaknya seperti mangnet, kasih Yesus telah menarik kita menjadikan kita semua menjadi satu dengan kasih Yesus.  

Hidup yang sehati dan sejiwa adalah buah dari karya keselamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, bahwa Yesus sampai mati di kayu salib adalah hanya karena kasihNya agar kita disatukan dalam kasih Allah. Seperti Yesus yang memberikan diriNya bagi keselamatan kita, maka demikianlah dengan kita agar membuka diri, memberikan diri kita kepada orang lain. Hal inilah yang ditunjukkan oleh mereka yang telah menerima berita tentang keselamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, mereka berlomba-lomba, tanpa paksaan memperlihatkan kasihnya dengan berlimpah-limpah.

Persekutuan yang kudus yang didirikan oleh Tuhan di dunia ini bukan persekutuan yang munafik, yang egois, sama-sama beribadah, sama-sama berdoa, sama-sama mendengarkan firman Tuhan,  bersatu di dalam doa, bersatu di dalam ibadah namun tidak bersatu di dalam kehidupan yang nyata. Sehingga kita hendak menggumuli kembali bagaimana kehidupan jemaat mula-mula ini, yakni hidup yang sehati dan sejiwa ini tetap menjadi dasar kehidupan kita.

Seperti yang diperlihatkan oleh jemaat mula-mula, bahwa mereka yang sehati dan sejiwa memberikan apa yang ada padanya menjadi milik bersama, hal ini bisa menjadi teladan bagi kita dengan selalu bertanya pada diri kita sendiri, apa yang dapat kuberikan? Apa yang dapat kulakukan untuk membantunya? Artinya bahwa iman kita kepada Tuhan akan berbuahkan kepekaan pada orang lain. Maka bagaimana kita membangun diri kita menjadi orang yang berbahagia ketika kita dapat memberi, dapat menolong dan dapat berbuat sesuatu hal yang baik bagi sesama kita.

Thursday, March 25, 2021

Lukas 23:44-48 Yesus Menyerahkan NyawaNya

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 23: 44 - 48

Setelah Yesus ditangkap sampai Dia mati di kayu salib, tidak lagi banyak kata-kata pengajaran yang diucapkanNya, namun ketika kita menghayati bagaimana dan apa yang terjadi menjelang kematianNya, ada banyak pengajaran dan pesan yang disampaikan oleh Yesus yang tidak perlu untuk diucapkanNya. Sudah banyak pengajaran yang telah disampaikanNya, sekarang saatnya Dia memperlihatkan semua yang diajarkanNya itu melalui perbuatan. Maka saat ini kita hendak menghayati pengorbanan Yesus di kayu salib seperti yang diungkapkan oleh Yohanes “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”. (Yohanes 1:29). 

Thursday, March 18, 2021

Mazmur 31:8-16 Bersoraklah Akan Kasih Setia Tuhan

Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 31:8-16

Mazmur 31 ini memperlihatkan bagaimana berat penderitaan yang dihadapi oleh pemazmur yang sampai membuat tubuh dan jiwanya merana. Tubuhnya semakin melemah karena tangisan dan duka yang berkepanjangan. Penderitaannya juga diperparah lagi ketika sikap teman-teman dan kenalannya seakan tidak pernah mengenalnya dan orang yang memusuhinya yang sudah siap untuk mencabut nyawanya. Maka pemazmur menggambarkan dirinya seperti barang yang pecah, yang hendak menggambarkan betapa hancurnya kehidupannya oleh karena tekanan penderitaan yang dihadapinya.

Sunday, March 14, 2021

Ibrani 5:5-10 Kristus Pokok Keselamatan

 Bacaan Firman Tuhan: Ibrani 5:5-10

Sebelum dan sesudah nas bacaan kita ini, penulis kitab Ibrani menuliskan dengan panjang lebar tentang imam dan juga tentang Melkisedek untuk menjelaskan bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung yang tentunya berbeda dari imam yang lain. Untuk menjelaskan ini maka penulis menjelaskannya melalui pengutusan Melkisedek.

Wednesday, March 10, 2021

Efesus 2:1-10 Kasih Karunia Allah Yang Menghidupkan

 

Bacaan Firman Tuhan: Efesus 2:1-10, Bilangan 21:4-9

Tentunya kita akan merasakan sukacita ketika kita menerima sebuah pemberian atau hadiah, apalagi jika pemberian itu adalah sesuatu yang tidak akan mungkin kita bisa kita dapatkan jika hanya mengandalkan kemampuan kita. demikianlah halnya dengan firman Tuhan yang telah kita baca ini, kita diajak untuk bersukacita sebab kita telah menerima suatu pemberian yang berharga dari Tuhan yang mustahil bisa kita dapatkan jika hanya mengandalkan kemampuan dan usaha kita, pemberian itu hanya dapat kita terima hanya karena kasih karunia Tuhan, yaitu kehidupan. Lebih tepatnya dikatakan kasih karunia Tuhan yang membangkitkan kita dari kematian karena dosa dan pelanggaran kita.

Wednesday, March 3, 2021

Keluaran 20:1-11 Kasih Kepada Allah

Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 20:1-11

Kesepuluh firman atau sepuluh perintah Allah sangat mendasar dalam kehidupan kekristenan kita, seperti ketika Tuhan memberikan kesepuluh perintah ini kepada umat Israel. Bagi umat Israel pemberian kesepuluh perintah ini membuat mereka berbeda dari bangsa lainnya. Ketika bangsa-bangsa lain hidup dalam rasa ketakutan sebab mereka tidak bisa memperkirakan apa yang akan dilakukan oleh dewa yang mereka sembah, namun tidak seperti itu dengan umat Israel, mereka menjadi bangsa yang lebih maju, sebab melalui kesepuluh perintah itu, maka mereka telah mengetahui apa yang Allah inginkan dari mereka dan melalui ke sepuluh perintah Allah ini maka setiap saat mereka dapat mengetahui dan mengevaluasi diri mereka dihadapan Tuhan, sehingga mereka dimudahkan untuk mengetahui apakah Tuhan berkenan atas kehidupan mereka atau tidak.

Tuesday, February 23, 2021

Roma 4:13-25 Allah Memperhitungkan Iman Orang Percaya

 Bacaan Firman Tuhan: Roma 4:13-25

Disini rasul Paulus menjelaskan pembenaran oleh iman itu dengan mencontohkan bagaimana Abraham dibenarkan Allah oleh karena imannya. Abraham dibenarkan bukan karena menaati hukum taurat, tetapi karena imannya kepada Tuhan. Walaupun janji Tuhan kepada Abraham kelihatannya mustahil terjadi, namun Abraham mempercayai janji Tuhan. 

Thursday, February 18, 2021

Kejadian 9:8-17 Janji Dan Kuasa Allah

Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 9:8-17

Peristiwa air bah pada masa Nuh mengingatkan kita pada kemahakuasaan Tuhan atas kehidupan ini. Dalam peristiwa air bah, telah diperlihatkan bagaimana manusia yang berdosa menolak untuk bertobat dan juga orang yang diselamatkan karena hidup benar dan mengikuti perintah Tuhan dengan sabar yaitu Nuh dan keluarganya. Jika Tuhan mendatangkan air bah bukan hendak menunjukkan Tuhan yang kejam, tetapi kita melihat bahwa Tuhan sudah cukup sabar menanti agar manusia mau untuk bertobat, namun justru mereka menertawakan kasih karunia yang Tuhan berikan kepada mereka.    

Tuesday, February 9, 2021

2 Korintus 4:1-6 Hamba Tuhan Yang Setia

 Bacaan Firman Tuhan: 2 Korintus 4:1-6

Dari nas ini kita akan belajar suatu teladan yang berharga dari rasul Paulus untuk dapat kita hidupi, yaitu tentang kesungguhan kita menghidupi panggilan sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Dalam hal panggilan kita sebagai seorang kristen, kita akan belajar dari Paulus, bagaimana dia menghidupi panggilannya dari Tuhan. Maka mari kita terlebih dahulu melihat apa yang ditekankan dalam nas yang telah kita baca ini:

Saturday, January 30, 2021

Yesaya 40:27-31 Allah Kekuatan Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 40: 27-31

Ketika menghadapi beban hidup yang berat, ketakutan karena merasa kita tidak mampu, tidak bisa melewati pergumulan bahkan bayangan-bayangan yang buruk akan terjadi bisa saja muncul dalam diri kita. Bahkan jika lebih dalam lagi kita bisa saja berpikiran buruk tentang Tuhan, yang menganggap Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tahu, Tuhan tidak melihat, Tuhan tidak perduli akan hidup kita.

Tuesday, January 26, 2021

Lukas 4: 31-37 Perkataan Yesus Yang Penuh Kuasa

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 4: 31-37

Kita akan mempelajari firman Tuhan tentang Yesus yang mengajar di rumah ibadat di Kapernaun. Rumah ibadat berbeda dengan Bait Allah, rumah ibadat atau disebut juga synagoge biasanya adalah tempat perkumpulan orang Yahudi untuk membaca dan mempelajari kitab suci, berdoa dan beribadah, dan tempat pendidikan anak-anak. 

Thursday, January 21, 2021

Yunus 3:1-10 Tuhan Mengampuni Dosamu

 

Bacaan Firman Tuhan: Yunus 3:1-10

Melanjutkan firman Tuhan di minggu yang lalu kita telah belajar bahwa Tuhan maha mengetahui, Dia tahu siapa kita dan Dia tahu perbuatan kita, Dia tahu kejahatan yang kita lakukan. Manusia bisa kita kelabui, tetapi Tuhan tidak dapat kita kelabui. Tuhan Maha mengetahui segala perbuatan kita yang tersembunyi, Dia tahu kejahatan yang kita lakukan dan Dia juga tahu kesungguhan kita mau bertobat.

Friday, January 15, 2021

Yohanes 1:43-51 Tuhan Mengenal Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 1: 43-51

Di minggu yang lalu kita telah belajar bahwa Allah yang menyatakan kemuliaanNya di dalam badai (Mazmur 29). Sebesar apapun badai kehidupan yang sedang kita hadapi, Tuhan jauh melebihi badai kehidupan yang sedang kita hadapi. Maka di minggu ini kita akan belajar juga tentang penyataan kemuliaan Tuhan bahwa Dia adalah Allah yang datang, berjalan, memanggil, berbicara, mendengarkan dan Dia adalah Allah yang mengetahui siapa kita, di Matius 10: 30 Tuhan Yesus katakan Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya”. Di minggu ini kita diajak untuk datang, melihat dan mengimani Yesus yang datang ke dalam hidup kita adalah Allah yang Maha mengetahui dan mengenal kita.

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Yeremia 29: 10-14 Rancangan Damai Sejahtera

Yeremia 29: 10-14 Rancangan Damai Sejahtera

Bacaan Firman Tuhan: Yeremia 29: 10-14

Nabi Yeremia mengirimkan pesan kepada mereka yang terbuang di Babel supaya mereka dapat menyesuaikan diri dengan keadaan. Walaupun situasi hidup yang sulit tetapi mereka harus dapat memanfaatkan situasi yang sulit itu menjadi kebaikan dalam hidup mereka bahkan mereka harus menjadi berkat dimana mereka dibuang. Hal ini pasti bisa mereka lakukan sebab mereka yang terbuang ke Babel itu adalah orang-orang yang penting dalam suatu negeri. Mereka dibawa ke pembuangan supaya negeri mereka tidak bisa lagi terbangun karena semua orang-orang penting, tukang, pandai besi dan pegawai istana sudah terbuang ke Babel. Walaupun situasi hidup mereka sulit, tetapi mereka yang terbuang itu memiliki potensi untuk mampu bertahan dalam pembuangan.

Ayat 10-11. Nasehat ini menjadi penting sebab ada nabi-nabi palsu yang mengatakan bahwa pembuangan itu hanya sebentar saja dan Babel akan runtuh. Sehingga nabi Yeremia hendak menegaskan kembali rancangan Tuhan, bahwa mereka menjadi orang yang terbuang di Babel adalah hajaran Tuhan atas dosa-dosa mereka, tetapi hajaran itu bukanlah hajaran yang mencelakakan tetapi adalah hajaran damai sejahtera supaya hidup mereka lebih baik dimasa yang akan datang. Maka soal berapa lama mereka terbuang ada dalam rancangan Tuhan dan tidak ditentukan oleh mimpi-mimpi ataupun prediksi nabi-nabi palsu.

Ayat 12-14 dalam situasi yang sulit dalam pembuangan, nabi Yeremia juga menyampaikan firman Tuhan bahwa jika mereka terbuang bukan artinya mereka ditinggalkan oleh Tuhan tetapi justru sebaliknya itu semua adalah untuk kebaikan mereka. Walaupun mereka di pembuangan Tuhan tetap memperhatikan dan mendengar mereka. Apabila mereka berdoa, maka Tuhan akan mendengarkan dan apabila mereka mencari Tuhan maka mereka akan menemukan Tuhan. Hingga pada waktunya Tuhan akan memulihkan mereka. Mereka yang tetap taat dan tekun untuk taat kepada Tuhan dalam pembuangan pada saatnya akan menerima pemulihan dari Tuhan.

Renungan

      1.     Situasi yang dihadapi oleh orang Yahudi di pembuangan ini menjadi suatu pelajaran bagi kita ketika menghadapi pergumulan. Suara siapa yang akan kita dengarkan? Apakah kita akan mendengarkan suara nabi-nabi palsu yang terlalu menganggap sepele pergumulan yang kita hadapi atau mendengarkan pikiran negatif dalam pikiran kita yang menganggap Tuhan itu jauh dari kita, Tuhan itu tidak memperhatikan kita. atau apakah kita akan mendengarkan suara Tuhan supaya menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Bagaimanapun situasi kehidupan yang sudah kita lalui dan yang sedang terjadi dalam kehidupan saat ini, kita pasti mampu menghadapinya dan sanggap melaluinya jika kita selalu mendengarkan perintah Tuhan. Bisa muncul bisikan-bisikan yang membuat kita.

      2.     Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera. Dari semua yang dapat kita pikirkan dan rencanakan di tahun yang baru yang hendak kita masuki, kita percaya bahwa rancangan Tuhan atas hidup kita adalah yang terbaik. Kita percaya Tuhan tahu bagaimana dan seperti apa kita sekarang ini dan apa yang menjadi harapan kita, tetapi diatas semuanya itu kita mau menundukkan diri dihadapan Tuhan dan memohon kepadaNya mewujudkan rencanaNya yang terbaik atas hidup kita.

     3.     Kehadiran Tuhan dalam hidup kita sungguh nyata, Tuhan berfirman bahwa adalah Tuhan yang mendengar dan Tuhan yang mau untuk ditemui. Dalam pergumulan dan harapan kita disepanjang perjalanan hidup ini ada Tuhan yang selalu ada untuk mendengar doa kita dan yang selalu bersedia untuk ditemui.

Lukas 2: 1-7 Yesus Juru Selamat Dunia

Lukas 2: 1-7 Yesus Juru Selamat Dunia

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 2: 1-7

Ayat 1-5 Disini Lukas menjelaskan kelahiran Yesus itu dengan bukti sejarah yang kuat yaitu ketika kaisar Agustus memerintahkan untuk diadakan pencatatan semua orang dalam kekuasaan Roma. Dari sini kita dijelaskan bahwa kelahiran Yesus itu adalah sungguh kejadian yang nyata dalam sejarah.

Atas perintah kaisar ini semua orang datang ke kotanya masing-masing, yaitu kota asal nenek moyang mereka tinggal atau kampung halamannya. Maka demikian juga dengan Yusuf yang merupakan keturunan Daud pergi bersama dengan Maria yang sedang mengandung ke kota asalnya yaitu ke kota Daud yang bernama Betlehem. Hal ini sesuai dengannubuatan tentang Mesias akan dilahirkan di Betlehem tergenapi (Mikha 5:1; Mat 2: 5-6; Yoh. 7: 42).

Ayat 6-7 Ketika waktunya Maria akan bersalin. Yusuf yang pulang ke kampung halamannya tentunya dia memiliki kerabat dekat di Betlehem dan mungkin mereka hendak menginap di rumah keluarga dekatnya, tetapi kondisi ketika itu semua orang yang pulang ke kampung halamannya dan rumah yang hendak dikunjungi Yusuf sudah penuh oleh tamu, maka tidak ada lagi ruangan tempat mereka menginap selain kandang ternak. Dan dimalam mereka menginap Yesus lahir di kandang ternak dan dibaringkan dalam palungan. Palungan adalah tempat meletakkan makanan ternak, dan dalam kandang ternak tidak ada tempat yang layak selain palungan.

Renungan

     1.     Dari kisah kelahiran Yesus ini kita dapat menyaksikan bagaimana Allah dapat memakai dan mengatur semua orang dan keadaan untuk mewujudkan rencana keselamatanNya seperti yang telah dinubuatkan oleh para nabi. Tuhan memakai kaisar Agustus supaya genaplah nubuatan akan Mesias yang lahir dari Betlehem. Maka kita melihat bagaimana kita mengimani kuasa Tuhan dalam hidup ini yang dapat mengatur sejarah kehidupan manusia. Di Natal ini kita diajak untuk melihat kuasa Tuhan bahwa dalam sejarah perjalanan dunia ini, bahwa akan selalu ada campur tangan Tuhan dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Jika dalam sejarah dunia saat ini kita berhadapan dengan pandemi Covid-19 kita percaya bahwa ada kuasa Tuhan yang menyertai kita umat yang percaya dan kita ada bersama Tuhan yang berkuasa untuk mengendalikan sejarah hidup manusia. Di situasi pandemi Covid-19 yang masih kita hadapi sampai saat ini kita mengimani bahwa Tuhan kita Yesus Kristus adalah juruselamat kita.

Demikian juga dengan kehidupan pribadi kita kita percaya bahwa apapun yang sedang kita hadapi dan apapun yang sedang kita rencanakan tidak lepas dari kuasa dan rencana Tuhan. Di dalam iman kepada Tuhan segala hal bisa dipakai Tuhan untuk kebaikan kita, jika kita sedang menghadapi kondisi kehidupan yang kita anggap adalah sesuatu yang tidak baik untuk kita, tetapi pengharapan kita di Natal ini bahwa Tuhan dapat memakai hal yang buruk menjadi kebaikan bagi kita. Dan apapun yang sedang kita rencanakan ke depannya kita percaya bahwa diatas segala rancangan hati dan pikiran kita ada Tuhan yang lebih berkuasa memberikan yang terbaik bagi kita.

      2.     Tuhan yang kudus dan agung tentu memiliki kuasa yang besar dan dapat berbuat apa saja, Tuhan bisa saja membuat supaya Anak yang dikasihiNya Tuhan kita Yesus Kristus lahir ditempat yang layak sebab Dia adalah Mesias yang telah di nubuatkan. Namun kelahiran Yesus di kandang ternak dan dibaringkan di palungan mau memperlihatkan solidaritas Tuhan Yesus kepada manusia yang menderita dan yang hina. Dalam pelayanan Tuhan Yesus kita dapat melihat bagaimana solidaritas Tuhan Yesus kepada orang-orang yang direndahkan karena status sosial, ekonomi, kerohanian, dan juga perbedaan suku dan bangsa. Memperingati kelahiran Tuhan Yesus iman kita diarahkan untuk melihat bahwa Yesus ada dalam hidup kita ini adalah Tuhan yang solider, Tuhan yang perduli dan hadir dalam setiap pergumulan kita. Dia bukanlah Tuhan yang jauh dari hidup kita, tetapi Dia adalah Tuhan yang telah datang kepada kita menjadi juruselamat hidup kita.

Yesaya 7:10-16 Immanuel Allah Beserta Kita

Yesaya 7:10-16 Immanuel Allah Beserta Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 7: 10-16

Ahas raja Yehuda diserahkan oleh Tuhan ke tangan raja Pekah (Efraim) dan raja Rezin (Syria) karena dia telah mendurhaka kepada Tuhan dengan menyembah Baal, menajiskan Bait Allah dan memasukkan agama kafir Damsyik ke Yehuda. Dalam strategi politik, Ahas menolak bersekutu dengan raja Pekah dan Rezin untuk melawan Asyur. Karena penolakan itu, Pekah dan Rezin menyerang Yerusalem. Dari hitung-hitungan militer, Yehuda tidak akan mungkin dapat mengalahkan dua kerajaan itu, hal ini membuat raja Ahas berencana untuk meminta bantuan kepada Asyur sebagai bangsa adikuasa ketika itu.

Zefanya 3:14-20 Bersukacitalah, Tuhan Ada di Antara Kita

Zefanya 3:14-20 Bersukacitalah, Tuhan Ada di Antara Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Zefanya 3: 14-20

Nabi Zefanya yang merupakan keturunan raja dan sebagai kerabat dari raja Yosia yang memerintah saat itu. Namun hal itu tidak menjadi halangan baginya untuk menyuarakan tentang kemerosotan rohani yang terjadi ketika itu. Raja sebelumnya yaitu Manasye dan Amon telah membuat Yehuda jatuh dalam penyembahan berhala, nabi Zefanya menuding para pejabat, imam pemimpin, hakim sebagai penanggungjawab atas kemerosotan rohani umat. Nubuatan Zefanya inilah yang selanjutnya mempengaruhi raja Yosia untuk melakukan reformasi keagamaan.

Tetapi walaupun raja Yosia melakukan reformasi keagamaan itu hanya sebatas perubahan luarnya saja tidak sepenuhnya dapat mengubah hati umat. Nabi Zefanya menubuatkan bahwa akan datang hari Tuhan, yaitu penghukuman Tuhan yang tidak hanya kepada umatNya tetapi juga kepada semua bangsa. Akan tetapi Tuhan akan menunjukkan kasih setiaNya kepada umat yang setia, yaitu umat yang rendah hati yang mencari perlindungan pada nama Tuhan. Sekalipun Tuhan akan menyatakan murkaNya tetapi Dia juga akan mengingat akan kasihNya kepada umatNya.

Nabi Zefanya menubuatkan bahwa umat yang tersisa dari penghukuman itu akan menjadi umat yang bersukacita, sebab tidak akan ada lagi malapetaka dari orang-orang berdoa yang membuat mereka takut, sebab Tuhan ada diantara mereka sebagai Raja yang memerintah dan sebagai pahlawan yang memberi kemenangan.

Raja yang dinubuatkan itu telah datang yaitu Yesus Kristus yang datang sebagai pahlawan yang membawa kemenangan melawan dosa. Umat yang percaya kepadaNya telah dipersatukan menjadi umatNya yang kudus, yaitu suatu umat yang bersukacita karena Tuhan ada diantara umat yang percaya sebagai pemimpin dan pahlawan yang memberikan kemenangan. Namun kedatangan Yesus ini hanyalah permulaannya saja, sebab kesempurnaannya masih akan dinantikan sampai akhir zaman yaitu kedatangan Yesus kembali untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Renungan

Dalam dunia ini ada banyak kejahatan dan dosa yang membuat Tuhan murka, tetapi Dia ingat akan kasih setiaNya kepada umat ciptaanNya. Tuhan tidak ingin umat ciptaanNya itu binasa karena dosa-dosanya, sehingga Dia mengutus AnakNya yang tunggal Tuhan kita Yesus Kristus membawa keselamatan kepada orang yang percaya pada kasihNya. Dia menuntun orang percaya agar berjalan di jalan keselamatan yang diperlihatkannya di dunia ini, sehingga setiap orang yang percaya menjadi umat yang tersisa dari penghukuman Tuhan.  Sebagai umat yang percaya, kedatangan Yesus ke dunia ini masih permulaannya, kita masih akan menantikan “hari Tuhan” yang besar itu untuk menggenapi janji keselamatanNya.

Ketika kita menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup ini, siapa yang dapat kita andalkan? Siapakah yang dapat memberi kita jaminan untuk kita di sepanjang hidup ini? Nas firman Tuhan bagi kita berkata bahwa pahlawan sesungguhnya yang dapat menjamin kita mampu melewati berbagai pergumulan dalam hidup adalah Tuhan. Pahlawan yang sesungguhnya dalam hidup kita adalah Yesus Kristus yang telah mengorbankan diriNya mati di kayu salib untuk keselamatan kita. Kita tahu bahwa Allah ada diantara kita, beserta kita sebagai raja yang akan membawa kemenangan bagi kita dalam hidup ini. Sekalipun kita masih harus melalui kehidupan yang penuh dengan tantangan dan penderitaan, tetapi kita ada bersama Tuhan Yesus yang akan memenangkan kita menghadapi berbagai pergumulan dalam hidup ini.

1 Tesalonika 3:9-13 Menyambut Kedatangan Tuhan Dengan Kekudusan

1 Tesalonika 3:9-13 Menyambut Kedatangan Tuhan Dengan Kekudusan

 Bacaan Firman Tuhan: 1 Tesalonika 3: 9-13

Ayat 9-11. Jemaat Tesalonika yang ketika itu masih jemaat yang muda harus ditinggalkan oleh Paulus karena adanya kekacauan yang ditimbulkan di Tesalonika oleh orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan dari orang-orang setempat.

Mazmur 90: 1-12 Ajarlah Kami Menghitung Hari-hari Kami

Mazmur 90: 1-12 Ajarlah Kami Menghitung Hari-hari Kami

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 90: 1-12

Ayat 1-2 Allah Pencipta Kehidupan adalah tempat perlindungan

Disini pemazmur menjelaskan bahwa kehidupan ini terjadi bukan ada dengan sendirinya, tetapi ada kuasa besar yang melahirkan kehidupan dan segala sesuatu yang ada di dunia ini, yaitu Tuhan pencipta segala sesuatu, Dia adalah Allah yang kekal “dari selama-lamanya sampai selama-lamanya”, Dia adalah Alfa dan Omega yang awal dan yang akhir.

Roma 1: 16-17 Injil Yang Membaharui

Roma 1: 16-17 Injil Yang Membaharui

Bacaan Firman Tuhan: Roma 1: 16-17

mempunyai keyakinan yang kokoh

Secara harafiah dalam bahasa Yunani kata “mempunyai keyakinan yang kokoh” diterjemahkan dari pengertian “tidak malu”. Bahwa Injil yang dipegang dan diberitakan itu tidak membuatnya malu ataupun dipermalukan, tetapi ada keyakinan dan kebanggaan di dalam Injil. Maka disini bisa kita pahami bahwa Paulus tidak malu untuk memberitakan Injil, tetapi justru sebaliknya Paulus bangga atas Injil yang diimaninya dan inilah yang mendorongnya untuk memberitakan Injil.

Ulangan 24:17-18 Hidup Rukun Dengan Sesama

Ulangan 24:17-18 Hidup Rukun Dengan Sesama

 Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 24: 17-18

Musa yang memimpin bangsa Israel dari tanah Mesir dan menjalani padang gurun sudah mengenal bagaimana sifat dan karakter dari bangsa Israel, dia melihat jauh ke depan apa yang akan terjadi ketika bangsa itu tiba di tanah perjanjian yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Di padang gurun yang tandus dan gersang mereka bergantung sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan, namun bagaimana nantinya mereka setelah sampai di tanah perjanjian yang subur dan makmur. Di tanah itu mereka juga akan berjumpa dengan berbagai bangsa, budaya dan agama asing. Apakah mereka akan tetap setia pada Tuhan? Maka sebelum mereka sampai ke tanah perjanjian, Musa memberikan aturan-aturan yang harus mereka penuhi, sehingga mereka hadir diantara bangsa-bangsa asing telah memiliki karakter dan jati diri sebagai suatu bangsa pilihan Allah yang diberkati.

Lukas 11:27-28 Kebahagiaan Mendengar Firman Allah

Lukas 11:27-28 Kebahagiaan Mendengar Firman Allah

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 11: 27-28

Seorang perempuan diantara orang banyak yang sedang mendengar pengajaran Yesus memberikan pujian kepada Yesus dengan berseru “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” Ungkapan ini merupakan suatu respon kekagumannya pada pengajaran Yesus yang mungkin sebelumnya belum pernah didengarnya. Apa yang dikatakan perempuan ini memang benar, sebagaimana juga tertulis di Lukas 1: 48 yaitu dalam nyanyian pujian Maria “mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia”.  

Ayub 23: 10-17 Allah Yang Tidak Pernah Berubah

Ayub 23: 10-17 Allah Yang Tidak Pernah Berubah

 Bacaan Firman Tuhan: Ayub 23: 10-17

Ayub memberikan tanggapan atas pernyataan Elifas di pasal 22 bahwa Tuhan itu adil, penderitaan Ayub adalah karena dosanya, dan dia perlu melakukan pertobatan. Dan Elifas mencoba menyebutkan dosa-dosa yang sekiranya dilakukan oleh Ayub. Kemudian di pasal 23 ini, Ayub menjawab pernyataan Elifas ini dengan ingin bertemu dengan Tuhan untuk memperoleh pengadilan yang adil, namun Ayub tidak dapat menemui Tuhan (23:1-9). Artinya Ayub siap berjumpa dengan Tuhan dan berdiri di peradilan Tuhan untuk membuktikan bahwa dosa-dosa yang disebutkan oleh Elifas itu tidaklah benar. Maka selanjutnya dalam nas pembahasan kita saat ini, Ayub menyatakan bahwa dirinya siap diuji dan diselidiki oleh Tuhan.

Ibrani 2: 1-4 Keselamatan Dari Tuhan

Ibrani 2: 1-4 Keselamatan Dari Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Ibrani 2: 1-4

2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

Filemon 1:8-17 Hidup Sebagai Keluarga Allah

Filemon 1:8-17 Hidup Sebagai Keluarga Allah

 Bacaan Firman Tuhan: Filemon 1: 8-17

Onesimus seorang hamba milik Filemon yang pergi melarikan diri ke Roma. Jika merujuk ke ayat 18 (“kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu”) kemungkinan juga Onesimus telah merugikan tuannya dengan mencuri harta bendanya. Namun di Roma Onesimus bertemu dengan Paulus dan menjadi seorang Kristen. Dan Onesimus mau untuk kembali kepada tuannya, tetapi Paulus memohon kepada Filemon agar menerima kembali Onesimus bukan lagi sebagai hamba tetapi sebagai saudara yang terkasih.

Pengkhotbah 10: 10-15 Hidup Dalam Didikan Tuhan

Pengkhotbah 10: 10-15 Hidup Dalam Didikan Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Pengkhotbah 10: 10-15

10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

Yesaya 35: 4-10 Kuatkanlah Hatimu Jangan Takut

Yesaya 35: 4-10 Kuatkanlah Hatimu Jangan Takut

 Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 35: 4-10

Nabi Yesaya pada masannya ingin menyadarkan umat Allah bahwa penderitaan yang mereka alami bukanlah karena kekuatan dari bangsa asing namun karena dosa yang mereka lakukan dan juga memberitakan bahwa Tuhan akan datang membawa perubahan melalui janji keselamatan melalui kedatangan Mesias. Yesaya menggunakan bahasa sastra yang indah untuk mengungkapkan keselamatan Tuhan kepada umatNya. Tuhan akan datang dengan keadilanNya menjauhkan penderitaan dosa diantara umatNya dengan “Jalan Kudus” (ay.8), setiap umat yang berjalan dalam jalan itu akan mendapatkan “sukacita abadi” (ay.10).

Markus 7:17-23 Tuhan Mengetahui Isi Hatimu

Markus 7:17-23 Tuhan Mengetahui Isi Hatimu

 Bacaan Firman Tuhan: Markus 7: 17-23

Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. (ayat 17)

Mazmur 34: 12-18 Orang Benar di Mata Tuhan

Mazmur 34: 12-18 Orang Benar di Mata Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 34: 12-18

Di ayat sebelum nas ini Pemazmur menyampaikan kesaksiannya bagaimana peran Tuhan pada masa-masa sulit yang dihadapinya. Pemazmur bersaksi bahwa bukan karena kemampuannya dapat terhindar masalah, tetapi semua adalah campur tangan Tuhan yang menyelamatkannya. Pemazmur mencari Tuhan dan berseru kepada Tuhan dalam kesesakannya, dan Tuhan mendengar dan menyelamatkannya. Dalam setiap usahanya untuk melepaskan diri dari setiap masalah, dia tidak pernah untuk meninggikan diri sekalipun banyak orang yang bernyanyi-nyanyi tentang kehebatannya (1 Samuel 21: 10-15), tetapi Pemazmur selalu takut akan Tuhan karena semua kemampuannya itu adalah pertolongan Tuhan.

Yohanes 8: 30-38 Allah Yang Memerdekakan

Yohanes 8: 30-38 Allah Yang Memerdekakan

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 8: 30-36

Di ayat 30 dan 31 dijelaskan bahwa setelah Yesus melakukan pengajaranNya, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Tetapi Yesus melihat kepercayaan mereka itu masih sangat lemah. Maka Yesus perlu menjelaskan lebih lanjut bagaimana menjadi seorang yang percaya kepadaNya.

Efesus 4: 1-7 Memelihara Kesatuan Roh

Efesus 4: 1-7 Memelihara Kesatuan Roh

 Bacaan Firman Tuhan: Efesus 4: 1-7

Orang kristen itu bukan orang barbar, semau gue, sesuka gue. Setiap orang kristen menyadari diantaranya ada orang lain dan juga ada Tuhan. Orang-orang yang ada diantara kita memiliki sikap, karakter, prilaku yang berbeda-beda. Maka firman Tuhan mengajak kita agar bijaksana dalam membangun relasi dengan orang-orang yang ada disekitar kita, khususnya dalam persekutuan kita orang-orang yang telah diselamatkan di dalam penebusan Yesus Kristus.

2 Raja-raja 4: 42-44 Allah Memelihara UmatNya

2 Raja-raja 4: 42-44 Allah Memelihara UmatNya

 Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 4: 42-44

Dalam kitab 2 Raja-raja 4 kita dapat melihat berbagai mujizat yang Tuhan perbuat melalui pelayanan nabi Elisa. Pemeliharaan Tuhan kepada keluarga janda (1-7), melepaskan perempuan Sunem dari penderitaannya karena tidak memiliki anak dan juga mujizat menghidupkan kembali anaknya yang telah mati (8-37), melepaskan rombongan nabi dari makanan beracun (38-41) dan dalam nas renungan kita saat ini tentang mencukupkan makanan yang sedikit untuk dapat dimakan seratus orang bahkan masih ada sisanya (42-44).

Hal ini memberikan kepada kita suatu penglihatan akan kuasa Allah ditengah-tengah kehidupan kita. Ada beragam pergumulan, namun Tuhan mengetahui dan Tuhan sanggup untuk melepaskan kita dari berbagai pergumulan kita dan cara-cara Tuhan memberikan kelepasan adalah dengan hal-hal yang tidak terduga. Namun yang patut kita perhatikan bahwa mujizat Tuhan terjadi ketika abdi Allah yaitu Elisa ada dalam pergumulan itu. Artinya bahwa kita percaya bahwa ada penyertaan dan pertolongan Tuhan diantara orang-orang yang selalu beserta dengan Tuhan, ketika kita tetap mau untuk tunduk dan taat kepada perintah Tuhan, maka akan selalu ada pertolongan Tuhan.

Ketika seorang dari Baal-Salisa datang kepada Elisa membawa roti hulu, dua puluh roti jelai dan gandum baru, Elisa memerintahkan agar pelayannya membagikannya, namun pelayannya itu merasa kesulitan untuk membagikannya, karena bagaimana mungkin itu cukup untuk dibagikan kepada seratus orang. Namun Elisa meyakinkan pelayannya itu bahwa itu akan cukup karena Tuhan yang sudah berfirman bahwa makanan itu akan cukup bahkan akan ada sisanya.

Kita teringat dengan mujizat yang jauh lebih besar lagi sebagaimana yang dilakukan Tuhan Yesus kepada lima ribu orang dan masih sisa dua belas bakul lagi. Sesungguhnya Tuhan memperhatikan dan mencukupkan kebutuhan orang-orang yang mengikutiNya. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Tuhan pasti memelihara orang-orang yang percaya kepadaNya. 

Beberapa hal yang bisa kita renungkan melalui nas ini:

             1.     Tuhan punya banyak cara untuk memelihara hidup kita

Dari nas ini kita dapat melihat bahwa Tuhan mencukupkan kebutuhan hidup Elisa dan rombongan nabi-nabi dengan mendatangkan seorang Baal-Salisa untuk membawa makanan kepada mereka. Maka kita diigatkan untuk menghidupi keyakinan bahwa Allah tahu kebutuhan hidup kita, Dia tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang kita perlukan. Tuhan punya banyak jalan dan cara untuk memberkati kehidupan kita, jangan kita hanya bersandar pasrah pada pikiran dan kemampuan kita yang terbatas, tetapi tetaplah berjalan dan lakukan segala sesuatu yang kita mampu lakukan, selebihnya percayakan kepada Tuhan yang berkuasa atas kehidupan ini. Dia bisa membuka jalan, cara maupun mengutus orang-orang yang mau memberikan kita pertolongan. Ada banyak cara Tuhan memberkati perjalanan hidup kita.

             2.     Jangan kawatir akan hidupmu

Melihat kekawatiran pelayan nabi Elisa untuk membakikan makanan karena tidak akan cukup, hal ini menggambarkan bagaimana keterbatasan kita manusia. Secara pertimbangan pikiran memang makanan itu tidak cukup maka wajar jika pelayan itu kawatir, tetapi disinilah kuasa Tuhan bekerja dalam memelihara hidup mereka, bahwa yang sedikit itu dapat dicukupkan bahkan dilebihkan oleh Tuhan bagi mereka.

Pikiran-pikiran seperti ini bisa muncul dalam kehidupan kita. jika dari pertimbangan pikiran bagaimana penghasilan yang sedikit dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup, untuk makan, transportasi, biaya listrik, air, dan lain sebagainya. Namun tanpa kita sadari bahwa Tuhan itu sungguh baik dan penuh rahmat dalam hidup kita, Dia selalu mencukupkan kebutuhan hidup kita diluar kemampuan dan logika kita. Maka kita diajak untuk tidak pernah kawatir akan kehidupan kita, walaupun sedikit tetapi jika kita memakainya dengan rasa syukur kepada Tuhan, maka yang sedikit itu akan menjadi berkat dalam hidup kita. Ada yang berkata “saya bisa apa”; “aku tidak mampu”, banyak orang yang menyerah dengan keadaan karena mempertimbangkan kemampuannya, dia tidak jauh mempertimbangkan bahwa ada Tuhan yang dapat memberkati setiap orang dalam keterbatasannya. Jika semua yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keyakinan akan penyertaan Tuhan, yakinlah bahwa Tuhan ada bersama kita dalam menyempurnakan segala kelemahan kita.

              3.     Taat kepada perintah Tuhan

Dalam kekawatiran pelayan itu untuk membagikan makanan, Elisa meneguhkannya bahwa apa yang akan diperbuatnya itu bukanlah seperti yang dipikirkannya tetapi akan terjadi seperti kehendak Tuhan. Kita percaya bahwa ketika kita mau untuk taat pada apa yang diperintahkan oleh Tuhan, maka rencana Tuhan yang terbaik atas hidup kita akan terjadi.

Kita dapat melihat bagaimana keyakinan Elisa dan juga keteguhannya meyakinkan hambanya didasarkan atas apa yang dikatakan oleh firman Tuhan. Kita diingatkan kembali ketika Tuhan Yesus mengatakan: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Maka dasar keyakinan kita adalah firman Allah, itulah yang memberikan kehidupan kepada kita. Yang dapat menjamin kehidupan kita hanyalah Tuhan. Sehingga jika kita ingin hidup, carilah Tuhan bukan mencari roti, karena dengan sendirinya orang yang mencari Tuhan sudah mendapatkan roti, sebab sumber roti yang menjadi kebutuhan fisik kita berasal dari firman yang keluar dari mulut Allah. Sebagaimana juga yang dikatakan Tuhan Yesus: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Yang pertama adalah iman, doa, pengharapan bahwa kita yakin yang kita perlukan untuk hidup kita ada pada Tuhan. Maka apapun yang sedang kita usahakan, rencanakan, butuhkan, inginkan harus memiliki dasar yang jelas. Jika kita ingin menikmati berkat yang melimpah jangan cari buahnya, tetapi carilah pohonnya yang adalah sumber dari buahnya. 

Amos 7: 10-17 Tetaplah Menyuarakan Kebenaran

Amos 7: 10-17 Tetaplah Menyuarakan Kebenaran

 

Bacaan Firman Tuhan: Amos 7: 10-17

Dalam nas ini kita melihat pembicaraan antara Amos dan Amazia, mereka sama-sama bekerja untuk Allah. Amazia dapat dikatakan sebagai imam profesional yang mendapatkan kedudukan dan status yang tinggi di kerajaan Israel Utara, sementara Amos bukan seorang yang terpelajar maupun seorang imam, Amos hanyalah seorang peternak domba dan pemungut buah pohon ara di hutan, tetapi Tuhan berkenan kepada Amos untuk menyuarakan nubuatan Tuhan.

2 Samuel 1: 17-27 Kasih Persaudaraan

2 Samuel 1: 17-27 Kasih Persaudaraan

 Bacaan Firman Tuhan: 2 Samuel 1: 17-27

Daud menyanyiakn nyanyian ratapan atas kematian raja Saul dan Yonatan sahabatnya yang mati terbunuh dalam peperangan di Gilboa. Daud meratapi kematian mereka sebagai pahlawan yang gugur di pertempuran. Walaupun selama ini Saul sangat membenci Daud dengan berusaha untuk membunuhnya, namun sama sekali tidak mengingat-ingat kebencian Saul kepadanya, justru dia sangat bersedih dan terpukul atas kematian seorang raja yang diurapi Tuhan. Kita dapat melihat bagaimana kasih setia Daud kepada Saul, walaupun sebelum kematian Saul ini Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul namun itu tidak dilakukannya dan pada saat kematian Saul ini telah melapangkan jalan baginya untuk menjadi raja dan lepas dari pengejaran Saul, namun situasi ini tidak membuat dia bersukacita.

Markus 3:20-35 Jangan Menghujat Roh Kudus

Markus 3:20-35 Jangan Menghujat Roh Kudus

 Bacaan Firman Tuhan: Markus 3: 20-35

Yesus tidak henti-hentinya mengajar dan menyembuhkan, dan banyak orang yang datang kepadaNya dan mencariNya. Ketika Yesus kembali ke Kapernaum dan masuk ke rumah bersama-sama dengan murid-muridNya, orang banyak juga datang berkerumun hingga Yesus dan muridNya tidak sempat untuk makan. Melihat kondisi ini keluarga maupun tetangga dekat Yesus menganggap bahwa ada yang tidak wajar yang sedang terjadi, sehingga mereka berencana untuk mengurung dan menehan Yesus karena dianggap Yesus sedang dikuasai oleh suatu kuasa dari luar diriNya. Dan kemudian ahli-ahli taurat yang datang kesitu juga lebih mempertegas dengan bahasa yang sesuai dengan jabatan mereka sebagai ahli taurat dengan mengatakan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul, yaitu penghulu setan yang menguasai Yesus, dengan alasan bahwa Yesus dapat menyembuhkan dan mengusir setan adalah karena penghulu setan ada dalam diriNya.

Yohanes 3:31-36 Allah Mengutus PutraNya dan Mengaruniakan RohNya

Yohanes 3:31-36 Allah Mengutus PutraNya dan Mengaruniakan RohNya

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 3:31-36

Di ayat sebelum nas ini (ay. 25-30), para murid Yohanes pembaptis berkata bahwa melalui kesaksiannya orang banyak menjadi mengikuti Yesus. Kemungkinan murid-murid Tuhan Yesus protes mengapa sekarang orang banyak justru mengikuti Yesus. Namun Yohanes pembaptis menyadarkan murid-muridnya bahwa dia diutus hanya untuk mendahuluiNya, Yesus semakin besar dan dia semakin kecil.

Yohanes 16:4b-15 Roh Penghibur Dan Kebenaran

Yohanes 16:4b-15 Roh Penghibur Dan Kebenaran

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 16: 4b-15

Kedatangan Yesus ke dunia adalah memenuhi karya dan rencana keselamatan Allah, tetapi kedatangan Yesus ke dunia sebagai inkarnasi Firman adalah sementara (9:4; 11:9 dst.; 12:35). Ia turun ke dunia, namun pada saatnya Dia akan kembali lagi ke tempat dimana Ia berada sebelumnya. Jika Yesus meninggalkan dunia ini bukan artinya bahwa pekerjaan Yesus telah berakhir, namun akan dilanjutkan melalui pengutusan Roh yang akan senantiasa bekerja dalam dunia ini.

Lukas 24:44-53 Menjadi Saksi Kristus

Lukas 24:44-53 Menjadi Saksi Kristus

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 24: 44-53

Kesebelas murid Tuhan Yesus telah menjadi saksi yang melihat dan mendengar bagaimana hidup pelayanan Yesus, sampai kepada kematian, kebangkitan hingga kenaikan Yesus kembali ke sorga. Yesus sejak awal telah mempersiapkan murid-muridNya agar menjadi saksi atas semua yang telah mereka saksikan tentang pelayanan dan pengajaran Tuhan Yesus hingga Dia terangkat ke sorga. Yesus mempercayakan mereka menjadi saksi dan untuk memberitakan apa yang mereka saksikan kepada semua bangsa. 

1 Yohanes 5: 1-5 Doa Orang Beriman

 Bacaan Firman Tuhan: 1 Yohanes 5: 1-5

Di Minggu Rogate, kita bersama-sama hendak mempergumulkan firman Tuhan mengenai hal berdoa. Sebelumnya perlu ditekankan bahwa jika bacaan nas kita dari 1 Yohanes 5: 1-5 namun ada baiknya jika kita membacanya hingga ayat 15 supaya nas dapat lebih mudah kita pahami sesuai dengan nama Minggu Rogate (berdoa) dan sesuai dengan topik minggu “Doa Orang Beriman”. Beberapa hal yang bisa kita renungkan dari nas ini, antara lain:

Mazmur 150:1-6 Segala Yang Bernafas Memuji Tuhan

Mazmur 150:1-6 Segala Yang Bernafas Memuji Tuhan

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 150: 1-6

Mazmur 150 ini sebagai Mazmur yang terakhir dari kitab Mazmur sekaligus penutup Mazmur Haleluya (146-150). Mazmur ini dibuka dan ditutup dengan seruan “Haleluya”. Seruan untuk memuji Tuhan bukan karena Tuhan ingin dipuji-puji seperti kita manusia yang senang kalau mendapat pujian, disanjung atau yang senang kalau diangkat-angkat orang lain, tetapi memuji Tuhan adalah ungkapan iman, refleksi iman kita yang terdalam atas berkat, kebaikan, kemuliaan dan kasih Tuhan yang besar dalam kehidupan kita. Bahwa pada akhirnya, semua perenungan kita tentang pengalaman hidup kita dan juga perbuatan besar Tuhan, kita akan menyerukan “haleluya, Pujilah Tuhan”.

1 Yohanes 3: 19-24 Menuruti Perintah Tuhan

1 Yohanes 3: 19-24 Menuruti Perintah Tuhan

Bacaan Firman Tuhan: 1 Yohanes 3: 19-24

Setiap orang memiliki hati nurani yang terdalam pada dirinya yang dapat menilai dan menuduh tentang sikap, tindakan dan perbuatan dalam diri setiap orang. Hati nurani yang terdalam yang ada pada diri kita akan menyadarkan kita melalui tuduhan dan penilaiannya atas sikap dan tindakan kita. ketika kita melakukan suatu yang tidak patut, maka hati nurani kita akan tergerak menyadarkan kita bahwa memang hal itu memang adalah suatu perbuatan yang tidak pantas, demikian sebaliknya bahwa hati nurani kita akan berkata itu pantas ketika hal itu memaang adalah hal yang pantas untuk kita lakukan. Ada orang yang mengabaikan suara hati nuraninya namun ada juga orang mengubah sikap dengan mengikuti hati nuraninya. 

Mazmur 106:1-5 Hidup Dalam Kasih Setia Tuhan

Mazmur 106:1-5 Hidup Dalam Kasih Setia Tuhan

 

Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 106: 1-5

Mazmur 106 ini memperlihatkan dengan jelas bahwa dalam keberdosaan umatNya ada Allah yang selalu setia dengan kasihNya. Walaupun umatNya selalu berdosa yang membangkitkan amarah Tuhan, namun Tuhan selalu mengingat akan kasih setiaNya kepada umatNya. Sehingga Mazmur ini merupakan Mazmur pujian atas kasih setia Tuhan dan sekaligus juga doa permohonan untuk pengampunan dosa kepada Tuhan. Dalam Mazmur ini diungkapkan bagaimana perjalanan panjang kehidupan umat Israel dengan berbagai dosa yang telah dilakukan oleh umatNya tetapi Tuhan tetap setia menyatakan kasihNya. Sebagaimana yang bisa kita lihat lebih lanjut di ayat 6-46, bahwa berbagai kebaikan Tuhan untuk menuntun umat Israel selalu dibalas umat Israel dengan perbuatan dosa seperti mengabaikan nasehat Tuhan, bersungut-sungut, mengkritik pemimpin mereka, menyembah berhala, berkompromi dengan bangsa-bangsa yang jahat, hingga akhirnya Tuhan murka dengan menyerahkan mereka kepada bangsa-bangsa untuk ditindas. Walaupun umatNya sering melupakan segala kebaikan Tuhan, tetapi Tuhan akan selalu mengingat akan kasih setiaNya kepada umat pilihanNya. Maka inilah doa umatNya yang memohon akan kasih setia Tuhan yang kekal itu dengan menundukkan diri mengaku dosa dan memohon pengampunan dosa dari Tuhan agar mereka dipersatukan kembali dari antara bangsa-bangsa.   

Kisah Para Rasul 4: 32-37 Membangun Persekutuan Yang Saling Mengasihi

Kisah Para Rasul 4: 32-37 Membangun Persekutuan Yang Saling Mengasihi

 

Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 4: 32-37

Tentu kita akan sangat kagum melihat cara hidup jemaat mula-mula, sebab yang mereka perlihatkan itu adalah cara hidup yang telah dilahirkan kembali oleh kuasa kembangkitan Yesus dan oleh kuasa Roh Kudus yang dicurahkan dalam hidup jemaat. Cara hidup jemaat yang disaksikan di Kisah Para Rasul 2 dan 4 memperlihatkan bagaimana sukacita jemaat dalam imannya. Beberapa cara hidup jemaat yang diperlihatkan pada kita seperti: Bertekun dalam pengajaran, berdoa bersama, memecahkan roti bersama, makan bersama dengan gembira sambil memuji Allah, mereka sehati sejiwa, tidak ada yang berkekurangan sebab segala sesuatu yang ada pada mereka menjadi kepunyaan mereka bersama.

Nama minggu kita dinamakan Quasimodogeniti “Jadilah seperti bayi yang baru lahir”, hidup seorang bayi yang benar-benar bergantung pada ibunya, dan dengan penuh kasih sayang si ibu akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi bayinya. Nas firman Tuhan bagi kita saat ini juga hendak mengajarkan kita tentang hal ini, bahwa mereka yang telah percaya pada keselamatan Tuhan Yesus  adalah orang-orang yang dilahirkan kembali menjadi manusia baru di dalam Yesus Kristus. Sebagai manusia baru, mereka mempercayakan sepenuhnya hidupnya kepada Tuhan.

Sehingga sangat menarik kita lihat bagaimana cara hidup yang diperlihatkan oleh jemaat mula-mula ini, dikatakan “tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama”. Seperti yang dilakukan oleh Yusuf yang menjual ladangnya dan kemudian hasil penjualannya diletakkan di depan kaki rasul-rasul.  Tentu hal ini bukan menjadi suatu aturan yang dipaksakan oleh para rasul saat itu, tetapi ini adalah sukarela jemaat sebagai ungkapan imannya pada keselamatan Tuhan. Walaupun teknis pemberian yang seperti ini bukan sesuatu yang lazim dalam konteks kehidupan berjemaat saat ini, namun ada inti dan nilai hidup kristiani yang hendak kita terima dari sini yaitu menyerahkan hidup kita dan segala sesuatu yang ada pada kita kepada Tuhan agar dapat dipakai menjadi kemuliaan nama Tuhan. Sehingga apa yang dapat kita berikan tentunya tidak hanya sebatas materi, namun kita mau mempersembahkan hidup kita ini kepada Tuhan untuk membangun persekutuan orang-orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan.   

Hidup persekutuan jemaat mula-mula memperlihatkan kepada kita bahwa persekutuan mereka tidak hanya sebatas pada ibadah bersama, berdoa bersama, makan bersama tetapi juga hidup bersama dalam satu kasih sebagaimana yang dikatakan dalam nas ini “mereka sehati dan sejiwa”. Yang mempersatukan mereka bukanlah ikatan keluarga atau karena saling mengenal, tetapi mereka terikat oleh kasih Tuhan.

Doa Tuhan Yesus sebelum menghadapi penderitaanNya yaitu supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Bapa di dalam Yesus dan Yesus di dalam Bapa (Yoh. 17:21) terlihat dalam kehidupan jemaat mula-mula, yakni hidup yang sehati dan sejiwa. Kehidupan yang seperti inilah yang Tuhan harapkan dari kita orang-orang yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus, bahwa relasi kita dengan Tuhan akan kelihatan dengan relasi kita dengan sesama kita. layaknya seperti mangnet, kasih Yesus telah menarik kita menjadikan kita semua menjadi satu dengan kasih Yesus.  

Hidup yang sehati dan sejiwa adalah buah dari karya keselamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, bahwa Yesus sampai mati di kayu salib adalah hanya karena kasihNya agar kita disatukan dalam kasih Allah. Seperti Yesus yang memberikan diriNya bagi keselamatan kita, maka demikianlah dengan kita agar membuka diri, memberikan diri kita kepada orang lain. Hal inilah yang ditunjukkan oleh mereka yang telah menerima berita tentang keselamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, mereka berlomba-lomba, tanpa paksaan memperlihatkan kasihnya dengan berlimpah-limpah.

Persekutuan yang kudus yang didirikan oleh Tuhan di dunia ini bukan persekutuan yang munafik, yang egois, sama-sama beribadah, sama-sama berdoa, sama-sama mendengarkan firman Tuhan,  bersatu di dalam doa, bersatu di dalam ibadah namun tidak bersatu di dalam kehidupan yang nyata. Sehingga kita hendak menggumuli kembali bagaimana kehidupan jemaat mula-mula ini, yakni hidup yang sehati dan sejiwa ini tetap menjadi dasar kehidupan kita.

Seperti yang diperlihatkan oleh jemaat mula-mula, bahwa mereka yang sehati dan sejiwa memberikan apa yang ada padanya menjadi milik bersama, hal ini bisa menjadi teladan bagi kita dengan selalu bertanya pada diri kita sendiri, apa yang dapat kuberikan? Apa yang dapat kulakukan untuk membantunya? Artinya bahwa iman kita kepada Tuhan akan berbuahkan kepekaan pada orang lain. Maka bagaimana kita membangun diri kita menjadi orang yang berbahagia ketika kita dapat memberi, dapat menolong dan dapat berbuat sesuatu hal yang baik bagi sesama kita.

Lukas 23:44-48 Yesus Menyerahkan NyawaNya

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 23: 44 - 48

Setelah Yesus ditangkap sampai Dia mati di kayu salib, tidak lagi banyak kata-kata pengajaran yang diucapkanNya, namun ketika kita menghayati bagaimana dan apa yang terjadi menjelang kematianNya, ada banyak pengajaran dan pesan yang disampaikan oleh Yesus yang tidak perlu untuk diucapkanNya. Sudah banyak pengajaran yang telah disampaikanNya, sekarang saatnya Dia memperlihatkan semua yang diajarkanNya itu melalui perbuatan. Maka saat ini kita hendak menghayati pengorbanan Yesus di kayu salib seperti yang diungkapkan oleh Yohanes “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”. (Yohanes 1:29). 

Mazmur 31:8-16 Bersoraklah Akan Kasih Setia Tuhan

Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 31:8-16

Mazmur 31 ini memperlihatkan bagaimana berat penderitaan yang dihadapi oleh pemazmur yang sampai membuat tubuh dan jiwanya merana. Tubuhnya semakin melemah karena tangisan dan duka yang berkepanjangan. Penderitaannya juga diperparah lagi ketika sikap teman-teman dan kenalannya seakan tidak pernah mengenalnya dan orang yang memusuhinya yang sudah siap untuk mencabut nyawanya. Maka pemazmur menggambarkan dirinya seperti barang yang pecah, yang hendak menggambarkan betapa hancurnya kehidupannya oleh karena tekanan penderitaan yang dihadapinya.

Ibrani 5:5-10 Kristus Pokok Keselamatan

 Bacaan Firman Tuhan: Ibrani 5:5-10

Sebelum dan sesudah nas bacaan kita ini, penulis kitab Ibrani menuliskan dengan panjang lebar tentang imam dan juga tentang Melkisedek untuk menjelaskan bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung yang tentunya berbeda dari imam yang lain. Untuk menjelaskan ini maka penulis menjelaskannya melalui pengutusan Melkisedek.

Efesus 2:1-10 Kasih Karunia Allah Yang Menghidupkan

 

Bacaan Firman Tuhan: Efesus 2:1-10, Bilangan 21:4-9

Tentunya kita akan merasakan sukacita ketika kita menerima sebuah pemberian atau hadiah, apalagi jika pemberian itu adalah sesuatu yang tidak akan mungkin kita bisa kita dapatkan jika hanya mengandalkan kemampuan kita. demikianlah halnya dengan firman Tuhan yang telah kita baca ini, kita diajak untuk bersukacita sebab kita telah menerima suatu pemberian yang berharga dari Tuhan yang mustahil bisa kita dapatkan jika hanya mengandalkan kemampuan dan usaha kita, pemberian itu hanya dapat kita terima hanya karena kasih karunia Tuhan, yaitu kehidupan. Lebih tepatnya dikatakan kasih karunia Tuhan yang membangkitkan kita dari kematian karena dosa dan pelanggaran kita.

Keluaran 20:1-11 Kasih Kepada Allah

Bacaan Firman Tuhan: Keluaran 20:1-11

Kesepuluh firman atau sepuluh perintah Allah sangat mendasar dalam kehidupan kekristenan kita, seperti ketika Tuhan memberikan kesepuluh perintah ini kepada umat Israel. Bagi umat Israel pemberian kesepuluh perintah ini membuat mereka berbeda dari bangsa lainnya. Ketika bangsa-bangsa lain hidup dalam rasa ketakutan sebab mereka tidak bisa memperkirakan apa yang akan dilakukan oleh dewa yang mereka sembah, namun tidak seperti itu dengan umat Israel, mereka menjadi bangsa yang lebih maju, sebab melalui kesepuluh perintah itu, maka mereka telah mengetahui apa yang Allah inginkan dari mereka dan melalui ke sepuluh perintah Allah ini maka setiap saat mereka dapat mengetahui dan mengevaluasi diri mereka dihadapan Tuhan, sehingga mereka dimudahkan untuk mengetahui apakah Tuhan berkenan atas kehidupan mereka atau tidak.

Roma 4:13-25 Allah Memperhitungkan Iman Orang Percaya

 Bacaan Firman Tuhan: Roma 4:13-25

Disini rasul Paulus menjelaskan pembenaran oleh iman itu dengan mencontohkan bagaimana Abraham dibenarkan Allah oleh karena imannya. Abraham dibenarkan bukan karena menaati hukum taurat, tetapi karena imannya kepada Tuhan. Walaupun janji Tuhan kepada Abraham kelihatannya mustahil terjadi, namun Abraham mempercayai janji Tuhan. 

Kejadian 9:8-17 Janji Dan Kuasa Allah

Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 9:8-17

Peristiwa air bah pada masa Nuh mengingatkan kita pada kemahakuasaan Tuhan atas kehidupan ini. Dalam peristiwa air bah, telah diperlihatkan bagaimana manusia yang berdosa menolak untuk bertobat dan juga orang yang diselamatkan karena hidup benar dan mengikuti perintah Tuhan dengan sabar yaitu Nuh dan keluarganya. Jika Tuhan mendatangkan air bah bukan hendak menunjukkan Tuhan yang kejam, tetapi kita melihat bahwa Tuhan sudah cukup sabar menanti agar manusia mau untuk bertobat, namun justru mereka menertawakan kasih karunia yang Tuhan berikan kepada mereka.    

2 Korintus 4:1-6 Hamba Tuhan Yang Setia

 Bacaan Firman Tuhan: 2 Korintus 4:1-6

Dari nas ini kita akan belajar suatu teladan yang berharga dari rasul Paulus untuk dapat kita hidupi, yaitu tentang kesungguhan kita menghidupi panggilan sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Dalam hal panggilan kita sebagai seorang kristen, kita akan belajar dari Paulus, bagaimana dia menghidupi panggilannya dari Tuhan. Maka mari kita terlebih dahulu melihat apa yang ditekankan dalam nas yang telah kita baca ini:

Yesaya 40:27-31 Allah Kekuatan Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 40: 27-31

Ketika menghadapi beban hidup yang berat, ketakutan karena merasa kita tidak mampu, tidak bisa melewati pergumulan bahkan bayangan-bayangan yang buruk akan terjadi bisa saja muncul dalam diri kita. Bahkan jika lebih dalam lagi kita bisa saja berpikiran buruk tentang Tuhan, yang menganggap Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tahu, Tuhan tidak melihat, Tuhan tidak perduli akan hidup kita.

Lukas 4: 31-37 Perkataan Yesus Yang Penuh Kuasa

Lukas 4: 31-37 Perkataan Yesus Yang Penuh Kuasa

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 4: 31-37

Kita akan mempelajari firman Tuhan tentang Yesus yang mengajar di rumah ibadat di Kapernaun. Rumah ibadat berbeda dengan Bait Allah, rumah ibadat atau disebut juga synagoge biasanya adalah tempat perkumpulan orang Yahudi untuk membaca dan mempelajari kitab suci, berdoa dan beribadah, dan tempat pendidikan anak-anak. 

Yunus 3:1-10 Tuhan Mengampuni Dosamu

Yunus 3:1-10 Tuhan Mengampuni Dosamu

 

Bacaan Firman Tuhan: Yunus 3:1-10

Melanjutkan firman Tuhan di minggu yang lalu kita telah belajar bahwa Tuhan maha mengetahui, Dia tahu siapa kita dan Dia tahu perbuatan kita, Dia tahu kejahatan yang kita lakukan. Manusia bisa kita kelabui, tetapi Tuhan tidak dapat kita kelabui. Tuhan Maha mengetahui segala perbuatan kita yang tersembunyi, Dia tahu kejahatan yang kita lakukan dan Dia juga tahu kesungguhan kita mau bertobat.

Yohanes 1:43-51 Tuhan Mengenal Kita

Yohanes 1:43-51 Tuhan Mengenal Kita

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 1: 43-51

Di minggu yang lalu kita telah belajar bahwa Allah yang menyatakan kemuliaanNya di dalam badai (Mazmur 29). Sebesar apapun badai kehidupan yang sedang kita hadapi, Tuhan jauh melebihi badai kehidupan yang sedang kita hadapi. Maka di minggu ini kita akan belajar juga tentang penyataan kemuliaan Tuhan bahwa Dia adalah Allah yang datang, berjalan, memanggil, berbicara, mendengarkan dan Dia adalah Allah yang mengetahui siapa kita, di Matius 10: 30 Tuhan Yesus katakan Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya”. Di minggu ini kita diajak untuk datang, melihat dan mengimani Yesus yang datang ke dalam hidup kita adalah Allah yang Maha mengetahui dan mengenal kita.