Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, August 25, 2021

Markus 7:17-23 Tuhan Mengetahui Isi Hatimu

 Bacaan Firman Tuhan: Markus 7: 17-23

Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. (ayat 17)

Ayat 17-23 ini adalah merupkan kelanjutan dari kejadian yang telah terjadi ketika itu dari ayat 1-16 yaitu ketika orang Farisi dan ahli taurat menegur murid-murid Tuhan Yesus yang dianggap telah mengabaikan adat istiadat nenek moyang mereka yaitu mereka makan dengan tangan najis karena tidak membasuh tangan sebelum makan. Namun Yesus justru balik menegur orang Farisi dan ahli Taurat tersebut dengan menganggap mereka sebagai orang munafik, yaitu dengan mengingatkan mereka yang tertulis di Yesaya 29:13 bahwa mereka hanya memuliakan Allah dengan bibir, tapi ajaran yang mereka turuti adalah perintah manusia. Dan Tuhan Yesus menegaskan kepada mereka “Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” (ay. 15).

Kemudian setelah Yesus dan murid-muridNya menyiingkir dari orang banyak itu, murid-muridNya masih butuh penjelasan lebih dalam lagi dari perkataan Yesus tadi, yaitu tentang apa yang masuk da apa yang keluar dari seseorang.

Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, (ayat 18)

Disini Tuhan Yesus hendak memberikan penegasan agar murid-muridNya jangan memiliki pemahaman seperti orang farisi dan ahli taurat itu yang keliru memahami hal yang menajiskan seseorang. bahwa yang dapat menajiskan seseorang itu bukanlah makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh seseorang.

karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. (ayat 19)

lebih dipertegas lagi disini bahwa makanan dan minuman itu akan masuk ke perut dan selanjutnya keluar ke jamban bukan ke hati.

Hati diterjemahkan dalam bahasa Yunani secara harafiah adalah “jantung”, bahwa hati itu adalah pusat kehidupan seseorang. Dari hati munsul perasaan dan juga tindakan, di hati itu tempat pergumulan antara yang jahat dan yang baik, dan dari hati orang dapat memuliakan dan juga sebaliknya memberontak kepada Allah. Sederhananya bisa dikatakan bahwa makanan dan minuman itu adalah masalah perut secara jasmani dan tidak ada hubungannya dengan membuat seseorang itu menjadi najis secara rohani dihadapan Allah.

Kemudian dari perkataan Tuhan Yesus ini ada sisipan keterangan dari penulis kitab Injil Markus bahwa dari perkataan Yesus itu dapatlah dikatakan bahwa tidak ada makanan yang haram, tetapi semuanya adalah halal.

Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya (ay. 20-23)

Jadi yang dapat menajiskan seseorang itu bukan makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh, tetapi apa yang keluar dari hati atau pikiran seseorang. Dapat dikatakan bahwa yang membuat seseorang itu najis bukanlah karena makanan yang masuk ke dalam perutnya, tetapi apa yang keluar dari hatinya, yaitu semua hal-hal yang jahat yang timbul dari hati seseorang, seperti  segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan (ay. 21-22)

Renungan Markus 7: 17-23

    1.     Iman Kristen bukanlah iman yang murahan dengan menjadi makanan dan minuman jasmani sebagai tolak ukur kebenaran hidup dalam iman kepada Tuhan. Melalui nas ini sudah sangat jelas bahwa Yesus menentang orang-orang yang memakai makanan sebagai tolak ukur seseorang itu najis atau tidak.

      2.     Yang membuat kita najis itu bukan apa yang masuk, tetapi apa yang keluar. Maka jangan kita cari “kambing hitam” atas dosa dan kejahatan yang kita perbuat. Seperti apapun tantangan dan godaan yang datang (masuk) dalam diri kita, tetapi selama hati kita tetap diterangi oleh firman Tuhan, maka baik godaan maupun tantangan akan dapat kita olah dalam hati sehingga tidak melahirkan perbuatan dosa. Seperti yang diajarkan Tuhan Yesus di Matius 5: 39-41 “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”

    3.     Mari kita selidiki isi hati kita. Bahwa hati adalah tempat yang terdalam di dalam diri seseorang. Karena begitu dalamnya, sampai-sampai kita sesukanya berbuat apa saja yang kita kehendaki karena menganggap tidak ada orang yang mengetahuinya. Tetapi bagaimanapun kita menyimpan segala sesuatu dalam hati, Tuhan mengetahui isi hati kita. Maka bagiklah kita menyelidiki hati kita, apa yang ada di dalamnya, apa yang di olah, apa yang di produksi hati kita, sebab jika kita sedang memproduksi hal-hal yang jahat, maka itulah yang menajiskan diri kita.

 

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Markus 7:17-23 Tuhan Mengetahui Isi Hatimu

 Bacaan Firman Tuhan: Markus 7: 17-23

Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. (ayat 17)

Ayat 17-23 ini adalah merupkan kelanjutan dari kejadian yang telah terjadi ketika itu dari ayat 1-16 yaitu ketika orang Farisi dan ahli taurat menegur murid-murid Tuhan Yesus yang dianggap telah mengabaikan adat istiadat nenek moyang mereka yaitu mereka makan dengan tangan najis karena tidak membasuh tangan sebelum makan. Namun Yesus justru balik menegur orang Farisi dan ahli Taurat tersebut dengan menganggap mereka sebagai orang munafik, yaitu dengan mengingatkan mereka yang tertulis di Yesaya 29:13 bahwa mereka hanya memuliakan Allah dengan bibir, tapi ajaran yang mereka turuti adalah perintah manusia. Dan Tuhan Yesus menegaskan kepada mereka “Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” (ay. 15).

Kemudian setelah Yesus dan murid-muridNya menyiingkir dari orang banyak itu, murid-muridNya masih butuh penjelasan lebih dalam lagi dari perkataan Yesus tadi, yaitu tentang apa yang masuk da apa yang keluar dari seseorang.

Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, (ayat 18)

Disini Tuhan Yesus hendak memberikan penegasan agar murid-muridNya jangan memiliki pemahaman seperti orang farisi dan ahli taurat itu yang keliru memahami hal yang menajiskan seseorang. bahwa yang dapat menajiskan seseorang itu bukanlah makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh seseorang.

karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. (ayat 19)

lebih dipertegas lagi disini bahwa makanan dan minuman itu akan masuk ke perut dan selanjutnya keluar ke jamban bukan ke hati.

Hati diterjemahkan dalam bahasa Yunani secara harafiah adalah “jantung”, bahwa hati itu adalah pusat kehidupan seseorang. Dari hati munsul perasaan dan juga tindakan, di hati itu tempat pergumulan antara yang jahat dan yang baik, dan dari hati orang dapat memuliakan dan juga sebaliknya memberontak kepada Allah. Sederhananya bisa dikatakan bahwa makanan dan minuman itu adalah masalah perut secara jasmani dan tidak ada hubungannya dengan membuat seseorang itu menjadi najis secara rohani dihadapan Allah.

Kemudian dari perkataan Tuhan Yesus ini ada sisipan keterangan dari penulis kitab Injil Markus bahwa dari perkataan Yesus itu dapatlah dikatakan bahwa tidak ada makanan yang haram, tetapi semuanya adalah halal.

Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya (ay. 20-23)

Jadi yang dapat menajiskan seseorang itu bukan makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh, tetapi apa yang keluar dari hati atau pikiran seseorang. Dapat dikatakan bahwa yang membuat seseorang itu najis bukanlah karena makanan yang masuk ke dalam perutnya, tetapi apa yang keluar dari hatinya, yaitu semua hal-hal yang jahat yang timbul dari hati seseorang, seperti  segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan (ay. 21-22)

Renungan Markus 7: 17-23

    1.     Iman Kristen bukanlah iman yang murahan dengan menjadi makanan dan minuman jasmani sebagai tolak ukur kebenaran hidup dalam iman kepada Tuhan. Melalui nas ini sudah sangat jelas bahwa Yesus menentang orang-orang yang memakai makanan sebagai tolak ukur seseorang itu najis atau tidak.

      2.     Yang membuat kita najis itu bukan apa yang masuk, tetapi apa yang keluar. Maka jangan kita cari “kambing hitam” atas dosa dan kejahatan yang kita perbuat. Seperti apapun tantangan dan godaan yang datang (masuk) dalam diri kita, tetapi selama hati kita tetap diterangi oleh firman Tuhan, maka baik godaan maupun tantangan akan dapat kita olah dalam hati sehingga tidak melahirkan perbuatan dosa. Seperti yang diajarkan Tuhan Yesus di Matius 5: 39-41 “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. 5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. 5:41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”

    3.     Mari kita selidiki isi hati kita. Bahwa hati adalah tempat yang terdalam di dalam diri seseorang. Karena begitu dalamnya, sampai-sampai kita sesukanya berbuat apa saja yang kita kehendaki karena menganggap tidak ada orang yang mengetahuinya. Tetapi bagaimanapun kita menyimpan segala sesuatu dalam hati, Tuhan mengetahui isi hati kita. Maka bagiklah kita menyelidiki hati kita, apa yang ada di dalamnya, apa yang di olah, apa yang di produksi hati kita, sebab jika kita sedang memproduksi hal-hal yang jahat, maka itulah yang menajiskan diri kita.

 

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu dengan judul Markus 7:17-23 Tuhan Mengetahui Isi Hatimu . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2021/08/markus-717-23-tuhan-mengetahui-isi.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Markus 7:17-23 Tuhan Mengetahui Isi Hatimu "