Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, August 11, 2021

Yohanes 8: 30-38 Allah Yang Memerdekakan

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 8: 30-36

Di ayat 30 dan 31 dijelaskan bahwa setelah Yesus melakukan pengajaranNya, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Tetapi Yesus melihat kepercayaan mereka itu masih sangat lemah. Maka Yesus perlu menjelaskan lebih lanjut bagaimana menjadi seorang yang percaya kepadaNya.

Di ayat 31b Tuhan Yesus menasehatkan bahwa seorang yang percaya kepada Yesus sangat penting memiliki “ketekunan” yaitu “jikalau kamu tetap dalam firmanKu”. Menjadi seorang yang percaya kepadaNya haruslah bertekun dalam pengajaran Yesus dan melakukan firmanNya. Kepercayaan itu membutuhkan ketekunan hingga akhir, sehingga tidak hanya sebatas pengakuan percaya tetapi menghidupi kepercayaannya kepada Yesus.

Di ayat 32 dan 33 lebih lanjut Yesus mengajarkan bahwa ketekunan untuk tetap dalam firmanNya akan berbuahkan “pengetahuan akan kebenaran”. Yaitu kebenaran dari Allah yang telah digenapi melalui AnakNya Yesus Kristus. Kebenaran dari Allah itu hanya dapat diperoleh dari Yesus untuk diwartakan kepada manusia.

Dan kebenaran itu akan memerdekakan. Artinya bahwa kebenaran yang mereka terima melalui Yesus akan menghasilkan buah yaitu kemerdekaan. Namun orang Yahudi yang telah percaya itu menanggapi dengan perkataan “kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun”. Dari sini jelas terlihat betapa lemahnya dasar kepercayaan mereka kepada Yesus, mereka menyanggah untuk menjadi merdeka karena mereka merasa unggul secara rohani sebagai anak Abraham yang dipilih Allah dari semua bangsa.

Disini Tuhan Yesus hendak menjelaskan kepada mereka hak istimewa mereka sebagai anak Abraham bukanlah menjadi penentu untuk dalam kepercayaan mereka untuk menerima kebenaran, tetapi haruslah melalui iman kepada Yesus, karena apa yang diajarkan Yesus adalah berasal dari Allah yang telah memilih mereka menjadi umat pilihan.

Di ayat 34-36 Tuhan Yesus menjelaskan bahwa kemerdekaan yang dimaksud adalah merdeka dari perhambaan dosa, sebab barangsiapa yang berdosa adalah hamba (kepada dosa). Yang dapat memerdekakan seseorang dari perhambaan dosa hanyalah melalui kepercayaan dan ketekunan pada pengajaran Tuhan Yesus.

Disini Yesus memberikan suatu gambaran yang membedakan mereka dengan Yesus, bahwa mereka adalah hamba yang tidak tinggal di dalam rumah, tetapi Yesus adalah Anak yang tinggal di dalam rumah, dan Anak itu memiliki hak untuk memerdekakan mereka.

Melalui nas ini kita diajar bahwa untuk menjadi seorang percaya kepada Yesus tidaklah cukup hanya pengakuan iman percaya, tetapi dibutuhkan kesungguhan untuk hidup dalam iman percaya. Yaitu bersungguh-sungguh menghidupi ajaran Tuhan Yesus sebagai kebenaran yang akan menolong kita menjadi orang-orang yang merdeka, seperti seorang anak dalam rumah bapanya bukan hamba yang berada di luar rumah bapa.

Sekarang pertanyaannya untuk kita renungkan adalah: “apakah kita sungguh sudah merdeka?” atau kita selama ini hanya merasa percaya tetapi tidak sungguh-sungguh memperlihatkan bahwa kita adalah anak Bapa yang disorga, kita memberikan diri kita diperhamba oleh berbagai keinginan duniawi. Perintah Tuhan kita tolak tetapi perintah iblis selalu kita turuti dalam diri kita. Jika kita tinggal di rumah bapa kita, maka tentunya perintah dan ajaran bapa kitalah yang akan kita dengarkan.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Yohanes 8: 30-38 Allah Yang Memerdekakan

 Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 8: 30-36

Di ayat 30 dan 31 dijelaskan bahwa setelah Yesus melakukan pengajaranNya, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Tetapi Yesus melihat kepercayaan mereka itu masih sangat lemah. Maka Yesus perlu menjelaskan lebih lanjut bagaimana menjadi seorang yang percaya kepadaNya.

Di ayat 31b Tuhan Yesus menasehatkan bahwa seorang yang percaya kepada Yesus sangat penting memiliki “ketekunan” yaitu “jikalau kamu tetap dalam firmanKu”. Menjadi seorang yang percaya kepadaNya haruslah bertekun dalam pengajaran Yesus dan melakukan firmanNya. Kepercayaan itu membutuhkan ketekunan hingga akhir, sehingga tidak hanya sebatas pengakuan percaya tetapi menghidupi kepercayaannya kepada Yesus.

Di ayat 32 dan 33 lebih lanjut Yesus mengajarkan bahwa ketekunan untuk tetap dalam firmanNya akan berbuahkan “pengetahuan akan kebenaran”. Yaitu kebenaran dari Allah yang telah digenapi melalui AnakNya Yesus Kristus. Kebenaran dari Allah itu hanya dapat diperoleh dari Yesus untuk diwartakan kepada manusia.

Dan kebenaran itu akan memerdekakan. Artinya bahwa kebenaran yang mereka terima melalui Yesus akan menghasilkan buah yaitu kemerdekaan. Namun orang Yahudi yang telah percaya itu menanggapi dengan perkataan “kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun”. Dari sini jelas terlihat betapa lemahnya dasar kepercayaan mereka kepada Yesus, mereka menyanggah untuk menjadi merdeka karena mereka merasa unggul secara rohani sebagai anak Abraham yang dipilih Allah dari semua bangsa.

Disini Tuhan Yesus hendak menjelaskan kepada mereka hak istimewa mereka sebagai anak Abraham bukanlah menjadi penentu untuk dalam kepercayaan mereka untuk menerima kebenaran, tetapi haruslah melalui iman kepada Yesus, karena apa yang diajarkan Yesus adalah berasal dari Allah yang telah memilih mereka menjadi umat pilihan.

Di ayat 34-36 Tuhan Yesus menjelaskan bahwa kemerdekaan yang dimaksud adalah merdeka dari perhambaan dosa, sebab barangsiapa yang berdosa adalah hamba (kepada dosa). Yang dapat memerdekakan seseorang dari perhambaan dosa hanyalah melalui kepercayaan dan ketekunan pada pengajaran Tuhan Yesus.

Disini Yesus memberikan suatu gambaran yang membedakan mereka dengan Yesus, bahwa mereka adalah hamba yang tidak tinggal di dalam rumah, tetapi Yesus adalah Anak yang tinggal di dalam rumah, dan Anak itu memiliki hak untuk memerdekakan mereka.

Melalui nas ini kita diajar bahwa untuk menjadi seorang percaya kepada Yesus tidaklah cukup hanya pengakuan iman percaya, tetapi dibutuhkan kesungguhan untuk hidup dalam iman percaya. Yaitu bersungguh-sungguh menghidupi ajaran Tuhan Yesus sebagai kebenaran yang akan menolong kita menjadi orang-orang yang merdeka, seperti seorang anak dalam rumah bapanya bukan hamba yang berada di luar rumah bapa.

Sekarang pertanyaannya untuk kita renungkan adalah: “apakah kita sungguh sudah merdeka?” atau kita selama ini hanya merasa percaya tetapi tidak sungguh-sungguh memperlihatkan bahwa kita adalah anak Bapa yang disorga, kita memberikan diri kita diperhamba oleh berbagai keinginan duniawi. Perintah Tuhan kita tolak tetapi perintah iblis selalu kita turuti dalam diri kita. Jika kita tinggal di rumah bapa kita, maka tentunya perintah dan ajaran bapa kitalah yang akan kita dengarkan.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Dosa / Khotbah Minggu dengan judul Yohanes 8: 30-38 Allah Yang Memerdekakan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2021/08/yohanes-8-30-38-allah-yang-memerdekakan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Yohanes 8: 30-38 Allah Yang Memerdekakan "