Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 8: 30-36
Di ayat 30 dan 31 dijelaskan bahwa setelah Yesus melakukan pengajaranNya, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Tetapi Yesus melihat kepercayaan mereka itu masih sangat lemah. Maka Yesus perlu menjelaskan lebih lanjut bagaimana menjadi seorang yang percaya kepadaNya.
Di
ayat 31b Tuhan Yesus menasehatkan bahwa seorang yang percaya kepada Yesus
sangat penting memiliki “ketekunan” yaitu “jikalau kamu tetap dalam firmanKu”. Menjadi
seorang yang percaya kepadaNya haruslah bertekun dalam pengajaran Yesus dan
melakukan firmanNya. Kepercayaan itu membutuhkan ketekunan hingga akhir,
sehingga tidak hanya sebatas pengakuan percaya tetapi menghidupi kepercayaannya
kepada Yesus.
Di
ayat 32 dan 33 lebih lanjut Yesus mengajarkan bahwa ketekunan untuk tetap dalam
firmanNya akan berbuahkan “pengetahuan akan kebenaran”. Yaitu kebenaran dari
Allah yang telah digenapi melalui AnakNya Yesus Kristus. Kebenaran dari Allah
itu hanya dapat diperoleh dari Yesus untuk diwartakan kepada manusia.
Dan
kebenaran itu akan memerdekakan. Artinya bahwa kebenaran yang mereka terima
melalui Yesus akan menghasilkan buah yaitu kemerdekaan. Namun orang Yahudi yang
telah percaya itu menanggapi dengan perkataan “kami adalah keturunan Abraham
dan tidak pernah menjadi hamba siapapun”. Dari sini jelas terlihat betapa
lemahnya dasar kepercayaan mereka kepada Yesus, mereka menyanggah untuk menjadi
merdeka karena mereka merasa unggul secara rohani sebagai anak Abraham yang
dipilih Allah dari semua bangsa.
Disini
Tuhan Yesus hendak menjelaskan kepada mereka hak istimewa mereka sebagai anak
Abraham bukanlah menjadi penentu untuk dalam kepercayaan mereka untuk menerima
kebenaran, tetapi haruslah melalui iman kepada Yesus, karena apa yang diajarkan
Yesus adalah berasal dari Allah yang telah memilih mereka menjadi umat pilihan.
Di
ayat 34-36 Tuhan Yesus menjelaskan bahwa kemerdekaan yang dimaksud adalah
merdeka dari perhambaan dosa, sebab barangsiapa yang berdosa adalah hamba
(kepada dosa). Yang dapat memerdekakan seseorang dari perhambaan dosa hanyalah
melalui kepercayaan dan ketekunan pada pengajaran Tuhan Yesus.
Disini Yesus memberikan suatu gambaran yang membedakan mereka dengan Yesus, bahwa mereka adalah hamba yang tidak tinggal di dalam rumah, tetapi Yesus adalah Anak yang tinggal di dalam rumah, dan Anak itu memiliki hak untuk memerdekakan mereka.
Melalui
nas ini kita diajar bahwa untuk menjadi seorang percaya kepada Yesus tidaklah
cukup hanya pengakuan iman percaya, tetapi dibutuhkan kesungguhan untuk hidup
dalam iman percaya. Yaitu bersungguh-sungguh menghidupi ajaran Tuhan Yesus sebagai
kebenaran yang akan menolong kita menjadi orang-orang yang merdeka, seperti
seorang anak dalam rumah bapanya bukan hamba yang berada di luar rumah bapa.
Sekarang
pertanyaannya untuk kita renungkan adalah: “apakah kita sungguh sudah merdeka?”
atau kita selama ini hanya merasa percaya tetapi tidak sungguh-sungguh
memperlihatkan bahwa kita adalah anak Bapa yang disorga, kita memberikan diri
kita diperhamba oleh berbagai keinginan duniawi. Perintah Tuhan kita tolak
tetapi perintah iblis selalu kita turuti dalam diri kita. Jika kita tinggal di
rumah bapa kita, maka tentunya perintah dan ajaran bapa kitalah yang akan kita
dengarkan.
No comments :
Post a Comment