Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, May 30, 2013

Sudahkah kita mengenal Allah? (Yeremia 9: 23-26)


Sudahkah kita mengenal Allah? (Yeremia 9: 23-26; 2 Korintus 10:12-18)
Apakah kita merasa ditegur oleh Firman ini? Dan jika kita merasakannya berarti itu adalah indikasi bahwa kita belum mengenal Allah. Dalam nats ini Nabi Yeremia sangat bersedih melihat keadaan umat Israel yang kehidupannya sudah sangat jauh dari ciri-ciri umat yang mengenal Allah, bagaimana tidak bahwa mereka telah membanggakan kebijaksanaannya, kekayaannya dan kekuatannya sehingga melupakan kasih Allah kepada mereka dan kepada nenek moyang mereka. Hal inilah yang hendak diluruskan oleh Yeremia, bahwa sikap meninggikan diri bukanlah sikap yang bijak malah itu adalah sikap yang akan membawa kepada penghukuman Allah. Dalam Hosea 4:6 dikatakan “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah”.

Thursday, May 23, 2013

TRINITATIS: ALLAH YANG SELALU BERFIRMAN UNTUK MEMPERBAHARUI (Yohanes 16: 12-15)

TRINITATIS: ALLAH YANG SELALU BERFIRMAN UNTUK MEMPERBAHARUI
Yohanes 16: 12-15; Roma 5:1-5
Kita akan mulai memasuki minggu-minggu trinitatis yaitu kemuliaan Allah yang Esa yang dinyatakan sebagai Bapa Anak dan Roh Kudus (Tritunggal). Bila berbicara mengenal trinitatis, maka tidak dapat kita pungkiri bahwa pengenalan orang Kristen mengenai Allah Tritunggal telah dipergunakan oleh orang-orang yang bukan Kristen sebagai alat mempertanyakan dan menyangkal orang-orang Kristen sebagai agama yang meyakini Allah yang Esa. Namun hal itu sah-sah saja dan bukan sesuatu yang harus perlu untuk ditanggapi serius karena memang itulah kenyataan pandangan jika hanya melihat dari luar. Kebenaran Firman itu hanya bisa di mengerti jika kita masuk kedalamnya. 

Dalam nats bacaan kita ini menyatakan bahwa penerimaan akan Yesus Kristus sebagai Tuhan akan menghantarkan kita pada kondisi hidup yang dipimpin oleh Roh Kebenaran dan itulah yang akan memimpin kita memasuki kebenaran Firman Allah (ayat 13).

Monday, May 13, 2013

Tunduk Di Bawah Tuntunan Roh Kudus (Yohanes 14: 15-26)

Pada peringatan hari Pentakosta atau turunnya Roh Kudus (Kis. 2:1-13) saat ini kita akan membahas nats dari Yohanes 14:15-26 bahwa Yesus menjanjikan Penghibur yaitu Roh Kudus ataupun Roh Kebenaran yang dikaruniakan kepada orang yang mengasihiNya.

Dalam nats kotbah kita sebelumnya yaitu pada minggu Exaudi (Yohanes 17: 20-26) kita diteguhkan melalui doa Tuhan Yesus bahwa kepada setiap orang percaya akan dikaruniakan kemuliaan seperti yang ada pada Yesus bahwa Dia satu dengan Bapa yang di Sorga, demikian juga halnya dengan orang percaya akan diberikan kemuliaan itu bahwa kita orang percaya menjadi satu dengan Yesus dan Bapa di Sorga. Kesatuan itu berujuan tidak lain adalah agar melalui diri/hidup kita dunia dapat mengenal kasih Allah melalui Yesus Kristus adalah Tuhan dan juruselamat manusia.

Wednesday, May 8, 2013

Yohanes 17: 20-26 (1#)


Yohanes 17: 20-26 (1#)
Tujuan dari doa Tuhan Yesus pada pasal 17 ini adalah agar setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus “menjadi satu”, dan di dalam kesatuan itulah terdapat kemuliaan dan kasih Allah. Tujuan dari umat percaya itu perlu bersatu adalah agar “dunia percaya”:
1.      Engkaulah yang mengutus Aku
2.      Engkau mengasihi mereka
Tuhan menginginkan kesatuan dalam jemaat agar kasih dan kemuliaan Allah itu nyata dalam hidup orang yang percaya. Sehingga jika konsep hidup keimanan kita mempunyai semangat kesatuan dan kasih, apakah kita masih mengatakan Tuhan itu jauh; Tuhan itu tidak mendengar doa kita; Tuhan itu tidak perduli. Tuhan sangat menginginkan supaya kita itu satu dengan Dia sama seperti Bapa satu dengan Tuhan Yesus, namun yang sungguh sangat disayangkan adalah kita yang tidak mau bersatu dengan Allah karena kita menolak kemuliaan Allah masuk dalam hidup kita.

Saturday, May 4, 2013

Kisah Para Rasul 1: 6-11 Menjadi Saksi Kristus Sampai ke Ujung Bumi


Kisah Para Rasul 1: 6-11 Menjadi Saksi Kristus Sampai ke Ujung Bumi
Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga memberikan pengenalan kita akan kuasa Yesus bahwa Ia telah menguasai langit dan bumi; kematian dan kehidupan. Kenaikan Tuhan Yesus semakin meneguhkan iman kepercayaan kita akan kebangkitanNya dari antara orang mati bahwa Yesus hidup untuk selama-lamanya, Yesus adalah Allah yang hidup.
Babak pertama dari karya kesematan Tuhan Yesus telah berakhir bahwa Yesus harus kembali kepada Bapa yang di sorga. Namun demikian itu bukanlah akhir dari karya penyelamatan Tuhan Yesus, sebab sekarang kita memasuki babak kedua yaitu bahwa Tuhan Yesus tetap bekerja melalui Roh Kudus (Kis. 1:1-2). Dan sambil kita menantikan babak ketiga yaitu ketika Yesus kembali lagi nantinya sebagai Hakim yang adil (ayat 11).

Friday, May 3, 2013

Matius 7: 7-10 Kuasa Doa


Matius 7: 7-10 Kuasa Doa
Doa adalah komunikasi dengan Bapa yang disorga, seperti yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus dan sebagaimana diperlihatkan dalam pengajaran-pengajaran para Nabi dan Rasul begitu juga dengan kehidupan orang-orang percaya dalam huhungannya dengan Allah, bahwa doa mengandung peranan penting dalam kehidupan mereka. Dalam kenyataan hidup saat ini banyak yang menyalah artikan doa, ada yang berdoa karena sedang mengalami kesulitan saja dan ada juga yang menggunakan doa seperti “mantra-mantra” bahkan ada yang sampai hilang kepercayaannya kepada Tuhan dan menganggap Tuhan itu tidak ada karena doanya tidak membawa perubahan dalam hidupnya. Inilah yang hendak kita bahas saat ini, bagaimana makna dan kuasa doa dalam hidup kita. 

Jika dalam nats bacaan kita saat ini Tuhan Yesus mengatakan tentang hal pengabulan doa “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat” apakah kita mempercayai dan meyakininya?

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Sudahkah kita mengenal Allah? (Yeremia 9: 23-26)

Sudahkah kita mengenal Allah? (Yeremia 9: 23-26)


Sudahkah kita mengenal Allah? (Yeremia 9: 23-26; 2 Korintus 10:12-18)
Apakah kita merasa ditegur oleh Firman ini? Dan jika kita merasakannya berarti itu adalah indikasi bahwa kita belum mengenal Allah. Dalam nats ini Nabi Yeremia sangat bersedih melihat keadaan umat Israel yang kehidupannya sudah sangat jauh dari ciri-ciri umat yang mengenal Allah, bagaimana tidak bahwa mereka telah membanggakan kebijaksanaannya, kekayaannya dan kekuatannya sehingga melupakan kasih Allah kepada mereka dan kepada nenek moyang mereka. Hal inilah yang hendak diluruskan oleh Yeremia, bahwa sikap meninggikan diri bukanlah sikap yang bijak malah itu adalah sikap yang akan membawa kepada penghukuman Allah. Dalam Hosea 4:6 dikatakan “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah”.

TRINITATIS: ALLAH YANG SELALU BERFIRMAN UNTUK MEMPERBAHARUI (Yohanes 16: 12-15)

TRINITATIS: ALLAH YANG SELALU BERFIRMAN UNTUK MEMPERBAHARUI
Yohanes 16: 12-15; Roma 5:1-5
Kita akan mulai memasuki minggu-minggu trinitatis yaitu kemuliaan Allah yang Esa yang dinyatakan sebagai Bapa Anak dan Roh Kudus (Tritunggal). Bila berbicara mengenal trinitatis, maka tidak dapat kita pungkiri bahwa pengenalan orang Kristen mengenai Allah Tritunggal telah dipergunakan oleh orang-orang yang bukan Kristen sebagai alat mempertanyakan dan menyangkal orang-orang Kristen sebagai agama yang meyakini Allah yang Esa. Namun hal itu sah-sah saja dan bukan sesuatu yang harus perlu untuk ditanggapi serius karena memang itulah kenyataan pandangan jika hanya melihat dari luar. Kebenaran Firman itu hanya bisa di mengerti jika kita masuk kedalamnya. 

Dalam nats bacaan kita ini menyatakan bahwa penerimaan akan Yesus Kristus sebagai Tuhan akan menghantarkan kita pada kondisi hidup yang dipimpin oleh Roh Kebenaran dan itulah yang akan memimpin kita memasuki kebenaran Firman Allah (ayat 13).

Tunduk Di Bawah Tuntunan Roh Kudus (Yohanes 14: 15-26)

Pada peringatan hari Pentakosta atau turunnya Roh Kudus (Kis. 2:1-13) saat ini kita akan membahas nats dari Yohanes 14:15-26 bahwa Yesus menjanjikan Penghibur yaitu Roh Kudus ataupun Roh Kebenaran yang dikaruniakan kepada orang yang mengasihiNya.

Dalam nats kotbah kita sebelumnya yaitu pada minggu Exaudi (Yohanes 17: 20-26) kita diteguhkan melalui doa Tuhan Yesus bahwa kepada setiap orang percaya akan dikaruniakan kemuliaan seperti yang ada pada Yesus bahwa Dia satu dengan Bapa yang di Sorga, demikian juga halnya dengan orang percaya akan diberikan kemuliaan itu bahwa kita orang percaya menjadi satu dengan Yesus dan Bapa di Sorga. Kesatuan itu berujuan tidak lain adalah agar melalui diri/hidup kita dunia dapat mengenal kasih Allah melalui Yesus Kristus adalah Tuhan dan juruselamat manusia.

Yohanes 17: 20-26 (1#)


Yohanes 17: 20-26 (1#)
Tujuan dari doa Tuhan Yesus pada pasal 17 ini adalah agar setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus “menjadi satu”, dan di dalam kesatuan itulah terdapat kemuliaan dan kasih Allah. Tujuan dari umat percaya itu perlu bersatu adalah agar “dunia percaya”:
1.      Engkaulah yang mengutus Aku
2.      Engkau mengasihi mereka
Tuhan menginginkan kesatuan dalam jemaat agar kasih dan kemuliaan Allah itu nyata dalam hidup orang yang percaya. Sehingga jika konsep hidup keimanan kita mempunyai semangat kesatuan dan kasih, apakah kita masih mengatakan Tuhan itu jauh; Tuhan itu tidak mendengar doa kita; Tuhan itu tidak perduli. Tuhan sangat menginginkan supaya kita itu satu dengan Dia sama seperti Bapa satu dengan Tuhan Yesus, namun yang sungguh sangat disayangkan adalah kita yang tidak mau bersatu dengan Allah karena kita menolak kemuliaan Allah masuk dalam hidup kita.
Kisah Para Rasul 1: 6-11 Menjadi Saksi Kristus Sampai ke Ujung Bumi

Kisah Para Rasul 1: 6-11 Menjadi Saksi Kristus Sampai ke Ujung Bumi


Kisah Para Rasul 1: 6-11 Menjadi Saksi Kristus Sampai ke Ujung Bumi
Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga memberikan pengenalan kita akan kuasa Yesus bahwa Ia telah menguasai langit dan bumi; kematian dan kehidupan. Kenaikan Tuhan Yesus semakin meneguhkan iman kepercayaan kita akan kebangkitanNya dari antara orang mati bahwa Yesus hidup untuk selama-lamanya, Yesus adalah Allah yang hidup.
Babak pertama dari karya kesematan Tuhan Yesus telah berakhir bahwa Yesus harus kembali kepada Bapa yang di sorga. Namun demikian itu bukanlah akhir dari karya penyelamatan Tuhan Yesus, sebab sekarang kita memasuki babak kedua yaitu bahwa Tuhan Yesus tetap bekerja melalui Roh Kudus (Kis. 1:1-2). Dan sambil kita menantikan babak ketiga yaitu ketika Yesus kembali lagi nantinya sebagai Hakim yang adil (ayat 11).
Matius 7: 7-10 Kuasa Doa

Matius 7: 7-10 Kuasa Doa


Matius 7: 7-10 Kuasa Doa
Doa adalah komunikasi dengan Bapa yang disorga, seperti yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus dan sebagaimana diperlihatkan dalam pengajaran-pengajaran para Nabi dan Rasul begitu juga dengan kehidupan orang-orang percaya dalam huhungannya dengan Allah, bahwa doa mengandung peranan penting dalam kehidupan mereka. Dalam kenyataan hidup saat ini banyak yang menyalah artikan doa, ada yang berdoa karena sedang mengalami kesulitan saja dan ada juga yang menggunakan doa seperti “mantra-mantra” bahkan ada yang sampai hilang kepercayaannya kepada Tuhan dan menganggap Tuhan itu tidak ada karena doanya tidak membawa perubahan dalam hidupnya. Inilah yang hendak kita bahas saat ini, bagaimana makna dan kuasa doa dalam hidup kita. 

Jika dalam nats bacaan kita saat ini Tuhan Yesus mengatakan tentang hal pengabulan doa “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat” apakah kita mempercayai dan meyakininya?