Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul: 2: 1-13
KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSATUKAN
Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus
Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul: 2: 1-13
KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSATUKAN
Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 41: 37-42
Yusuf mendapatkan kesempatan untuk menafsirkan mimpi Firaun saat dirinya masih dalam penjara, yang mana Firaun bermimpi tentang tujuh lembu gemuk dimakan oleh tujuh lembu yang kurus dan mimpi kedua adalah tentang tangkai gandum dengan tujuh bulir yang berisi dimakan oleh tangkai gandum dengan tujuh bulir yang kurus. Yusuf menceritakan bahwa kedua mimpi itu adalah sama, bahwa Allah hendak memberitahukan kepada Firaun apa yang akan terjadi dan tindakan apa yang harus dilakukan oleh Firaun. Firaun bermimpi sampai dua kali berarti Tuhan akan segera melakukannya. Arti dari isi mimpinya itu adalah bahwa Tuhan akan mendatangkan tujuh tahun masa kelimpahan dan setelahnya akan terjadi tujuh tahun masa kelaparan. Maka, yang dapat dilakukan oleh Firaun adalah dengan mengangkat seorang yang berakal budi dan bijaksana yang memiliki kuasa atas tanah Mesir untuk mengumpulkan persediaan selama tujuh tahun masa kelimpahan, sehingga saat masa kelaparan tiba, tanah Mesir tidak akan binasa karena kelaparan.
Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 7: 37-39a
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 16: 4b-15
Kedatangan Yesus ke dunia adalah memenuhi karya dan rencana keselamatan Allah, tetapi kedatangan Yesus ke dunia sebagai inkarnasi Firman adalah sementara (9:4; 11:9 dst.; 12:35). Ia turun ke dunia, namun pada saatnya Dia akan kembali lagi ke tempat dimana Ia berada sebelumnya. Jika Yesus meninggalkan dunia ini bukan artinya bahwa pekerjaan Yesus telah berakhir, namun akan dilanjutkan melalui pengutusan Roh yang akan senantiasa bekerja dalam dunia ini.
Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 5: 1-11
Kita
dapat pelajari bagaimana kehidupan jemaat mula-mula sebagaimana kesaksian yang
tertulis dalam kitab Kisah Para Rasul, khususnya di Kisah 4: 32-37 bahwa jemaat
hidup dengan penuh kasih saling membangun sebagai tubuh Kristus. Mereka hidup
tanpa berkekurangan sebab segala kepunyaan yang ada pada mereka menjadi milik
bersama. Mereka menjual segala kepunyaannya untuk di bawa dan meletakkannya di
depan kaki rasul-rasul.
Diantara
jemaat mula-mula itu adalah Ananias dan Safira, pasangan suami istri yang juga
menjual sebidang tanah untuk di bawa kehadapan rasul-rasul. Namun ternyata
hasil penjualan tanah itu tidak diberikan semua kehadapan rasul-rasul, namun
menahannya sebahagian.
Rasul
Petrus mengetahui kejahatan hati Ananias dan juga Safira, bahwa mereka tidak
jujur, apa yang mereka lakukan itu adalah mendustai Roh Kudus, bukan manusia
yang mereka dustai tetapi mereka mendustai Allah. Rasul Petrus menjelaskan
bahwa pemberian segala kepunyaan menjadi milik bersama itu bukanlah suatu
tuntutan keharusan, bukan pula tekanan kepada jemaat, namun Tuhan menyukai orang yang memberi dengan sukacita (2 Kor. 9:7),
melakukan perbuatan baik, jangan seolah-olah dengan paksa, melainkan
dengan sukarela (Flm. 1:14).
Rasul Petrus menegaskan bahwa lebih baik mereka tidak menjual
tanahnya sama sekali daripada menjual untuk menahan sebagian uang hasil
penjualannya. Lebih baik tidak usah memberi jika pemberian itu bukan dari
ketulusan bahkan hanya sekedar untuk mendapatkan pujian. Rasul Petrus menyampaikan
bahwa tanah itu selama belum diseraahkan kepada rasul adalah kuasa mereka, mau
diserahkan apa tidak bergantung pada mereka, namun jika memang benar-benar mau
memberikannya, maka selayaknya mereka memberikannya dengan sepenuh hati, apa yang
mereka jual dan berapa hasil penjualannya sepenuhnya mereka persembahkan dengan
ketulusan.
Ketika kita memberikan hati kita kepada Allah, kita tidak boleh
memberikannya sebagian, jika kita mengasihi Allah maka kasihilah dengan segenap
hati, akal dan budimu. Sehingga akibat dari dosa mereka yang mendustai Roh
Kudus, Ananias dan Safira seketika itu juga meninggal di depan kaki rasul
Petrus.
Apa
yang terjadi pada Ananias dan Safira ini mengingatkan kita dengan apa yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus “Kamu tidak dapat mengabdi kepada
Allah dan kepada Mamon."
Jika kita memang benar-benar mau memberikan hidup kita pada panggilan Tuhan
Yesus maka kita harus sepenuhnya memberikan diri kepada Tuhan, bukan setengah
hati.
Orang yang setengah hati mengikut Yesus maka bisa seperti Ananias
dan Safira ini, yang diperbuatnya hanyalah kemunafikan dan menyalahgunakan nama
Tuhan untuk mendapat pujian bagi diri sendiri.
Kita mau di ajar, bahwa Tuhan tidak dapat didustai, apa yang kita
lakukan secara tersembunyi di hadapan manusia semuanya terlihat jelas di mata
Tuhan. Kita bisa saja mengelabui atau menutup-nutupi apa yang ada dalam hati
kita di hadapan sesama kita manusia, namun tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan, bahkan Tuhan sendiri yang jauh lebih mengetahui siapa kita
dibandingkan kita sendiri.
Kesungguhan iman dan kasih kita kepada Tuhan haruslah dengan
kesungguhan mempersembahkan hidup kita menjadi persembahan yang kudus di
hadapan Tuhan. Iman kita dengan sendirinya akan teruji kemurniannya dalam
menghadapi setiap situasi dalam kehidupan ini, dalam hubungan kita dengan
sesama, dalam keluarga, dalam kehidupan berjemaat, dalam pekerjaan dan juga
hidup bermasyarakat. Tuhan melihat apa yang kita perbuat, apa yang ada dalam
hati kita.
Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 63: 11-14
Lihat juga renungan ini di Channel YouTube: Sukacitamu id
Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka; yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya; yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung, seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.
Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul: 2: 1-13
KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSATUKAN
Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 41: 37-42
Yusuf mendapatkan kesempatan untuk menafsirkan mimpi Firaun saat dirinya masih dalam penjara, yang mana Firaun bermimpi tentang tujuh lembu gemuk dimakan oleh tujuh lembu yang kurus dan mimpi kedua adalah tentang tangkai gandum dengan tujuh bulir yang berisi dimakan oleh tangkai gandum dengan tujuh bulir yang kurus. Yusuf menceritakan bahwa kedua mimpi itu adalah sama, bahwa Allah hendak memberitahukan kepada Firaun apa yang akan terjadi dan tindakan apa yang harus dilakukan oleh Firaun. Firaun bermimpi sampai dua kali berarti Tuhan akan segera melakukannya. Arti dari isi mimpinya itu adalah bahwa Tuhan akan mendatangkan tujuh tahun masa kelimpahan dan setelahnya akan terjadi tujuh tahun masa kelaparan. Maka, yang dapat dilakukan oleh Firaun adalah dengan mengangkat seorang yang berakal budi dan bijaksana yang memiliki kuasa atas tanah Mesir untuk mengumpulkan persediaan selama tujuh tahun masa kelimpahan, sehingga saat masa kelaparan tiba, tanah Mesir tidak akan binasa karena kelaparan.
Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 7: 37-39a
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 16: 4b-15
Kedatangan Yesus ke dunia adalah memenuhi karya dan rencana keselamatan Allah, tetapi kedatangan Yesus ke dunia sebagai inkarnasi Firman adalah sementara (9:4; 11:9 dst.; 12:35). Ia turun ke dunia, namun pada saatnya Dia akan kembali lagi ke tempat dimana Ia berada sebelumnya. Jika Yesus meninggalkan dunia ini bukan artinya bahwa pekerjaan Yesus telah berakhir, namun akan dilanjutkan melalui pengutusan Roh yang akan senantiasa bekerja dalam dunia ini.
Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 5: 1-11
Kita
dapat pelajari bagaimana kehidupan jemaat mula-mula sebagaimana kesaksian yang
tertulis dalam kitab Kisah Para Rasul, khususnya di Kisah 4: 32-37 bahwa jemaat
hidup dengan penuh kasih saling membangun sebagai tubuh Kristus. Mereka hidup
tanpa berkekurangan sebab segala kepunyaan yang ada pada mereka menjadi milik
bersama. Mereka menjual segala kepunyaannya untuk di bawa dan meletakkannya di
depan kaki rasul-rasul.
Diantara
jemaat mula-mula itu adalah Ananias dan Safira, pasangan suami istri yang juga
menjual sebidang tanah untuk di bawa kehadapan rasul-rasul. Namun ternyata
hasil penjualan tanah itu tidak diberikan semua kehadapan rasul-rasul, namun
menahannya sebahagian.
Rasul
Petrus mengetahui kejahatan hati Ananias dan juga Safira, bahwa mereka tidak
jujur, apa yang mereka lakukan itu adalah mendustai Roh Kudus, bukan manusia
yang mereka dustai tetapi mereka mendustai Allah. Rasul Petrus menjelaskan
bahwa pemberian segala kepunyaan menjadi milik bersama itu bukanlah suatu
tuntutan keharusan, bukan pula tekanan kepada jemaat, namun Tuhan menyukai orang yang memberi dengan sukacita (2 Kor. 9:7),
melakukan perbuatan baik, jangan seolah-olah dengan paksa, melainkan
dengan sukarela (Flm. 1:14).
Rasul Petrus menegaskan bahwa lebih baik mereka tidak menjual
tanahnya sama sekali daripada menjual untuk menahan sebagian uang hasil
penjualannya. Lebih baik tidak usah memberi jika pemberian itu bukan dari
ketulusan bahkan hanya sekedar untuk mendapatkan pujian. Rasul Petrus menyampaikan
bahwa tanah itu selama belum diseraahkan kepada rasul adalah kuasa mereka, mau
diserahkan apa tidak bergantung pada mereka, namun jika memang benar-benar mau
memberikannya, maka selayaknya mereka memberikannya dengan sepenuh hati, apa yang
mereka jual dan berapa hasil penjualannya sepenuhnya mereka persembahkan dengan
ketulusan.
Ketika kita memberikan hati kita kepada Allah, kita tidak boleh
memberikannya sebagian, jika kita mengasihi Allah maka kasihilah dengan segenap
hati, akal dan budimu. Sehingga akibat dari dosa mereka yang mendustai Roh
Kudus, Ananias dan Safira seketika itu juga meninggal di depan kaki rasul
Petrus.
Apa
yang terjadi pada Ananias dan Safira ini mengingatkan kita dengan apa yang
dikatakan oleh Tuhan Yesus “Kamu tidak dapat mengabdi kepada
Allah dan kepada Mamon."
Jika kita memang benar-benar mau memberikan hidup kita pada panggilan Tuhan
Yesus maka kita harus sepenuhnya memberikan diri kepada Tuhan, bukan setengah
hati.
Orang yang setengah hati mengikut Yesus maka bisa seperti Ananias
dan Safira ini, yang diperbuatnya hanyalah kemunafikan dan menyalahgunakan nama
Tuhan untuk mendapat pujian bagi diri sendiri.
Kita mau di ajar, bahwa Tuhan tidak dapat didustai, apa yang kita
lakukan secara tersembunyi di hadapan manusia semuanya terlihat jelas di mata
Tuhan. Kita bisa saja mengelabui atau menutup-nutupi apa yang ada dalam hati
kita di hadapan sesama kita manusia, namun tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan, bahkan Tuhan sendiri yang jauh lebih mengetahui siapa kita
dibandingkan kita sendiri.
Kesungguhan iman dan kasih kita kepada Tuhan haruslah dengan
kesungguhan mempersembahkan hidup kita menjadi persembahan yang kudus di
hadapan Tuhan. Iman kita dengan sendirinya akan teruji kemurniannya dalam
menghadapi setiap situasi dalam kehidupan ini, dalam hubungan kita dengan
sesama, dalam keluarga, dalam kehidupan berjemaat, dalam pekerjaan dan juga
hidup bermasyarakat. Tuhan melihat apa yang kita perbuat, apa yang ada dalam
hati kita.
Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 63: 11-14
Lihat juga renungan ini di Channel YouTube: Sukacitamu id
Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka; yang dengan tangan-Nya yang agung menyertai Musa di sebelah kanan; yang membelah air di depan mereka untuk membuat nama abadi bagi-Nya; yang menuntun mereka melintasi samudera raya seperti kuda melintasi padang gurun? Mereka tidak pernah tersandung, seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.
Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 30: 15-20 (5 Musa 30: 15-20) “Mengasihi Tuhan dan Hidup Menurut JalanNya”