Hosea 1: 2-9 Tuhan Setia Dalam KasihNya
Kita mungkin sering mendengar berita-berita di berbagai media bahwa kasus perselingkuhan, sakit hati masalah hubungan suami istri maupun antara pasangan yang berpacaran bisa sampai ke kasus pembunuhan. Bukan untuk membenarkan tindakan seperti ini, tetapi kasus seperti ini memberikan kita suatu gambaran bahwa betapa sakitnya ketika dikhianati oleh seseorang yang sangat dikasihi. Itu sebabnya sampai ada sebuah syair lagu yang mengatakan “dari pada sakit hati, lebih baik sakit gigi”
Kitab Hosea
memiliki keunikan dibandingkan dengan kitab-kitab lainnya, sebab disini kita
diperlihatkan bahwa tidak hanya manusia saja yang bisa sakit hati, tetapi Tuhan
juga punya perasaan yang harus kita mengerti dan kita jaga, sebab Tuhan juga bisa
sakit hati. Dalam kitab Hosea ini, Tuhan menggambarkan diriNya seperti seorang
suami yang dikhianati oleh istrinya yang sangat di kasihi dan dicintai, tetapi
umat Israel menyakiti hati Tuhan dengan perselingkuhannya kepada dosa. Di waktu
susah, menderita, Tuhan selalu menolong dan menjagai mereka, Tuhan memberkati
mereka sampai menjadi bangsa yang besar, bangsa yang disegani oleh
bangsa-bangsa lainnya. Sering mereka berbuat salah kepada Tuhan, tetapi Tuhan
selalu mengampuni karena begitu besarnya kasihnya kepada umat Israel. Tetapi balasan
dari kasih dan kebaikan Tuhan kepada mereka justru menghianati kasih dan
kebaikan Tuhan, dibelakang Tuhan mereka selingkuh, menduakan Tuhan dengan
penyembahan berhala, moral yang buruk, yang mencari kekayaan dengan jalan yang
tidak benar, menolak nabi Tuhan.
Maka dalam nas
ini kita diperlihatkan bahwa Tuhan meluapkan kemarahannya dengan menggambarkan
orang Israel itu seperti perempuan sundal. Maka untuk mengungkapkan rasa kecewa
dan kemarahan Tuhan ini supaya mereka dapat melihat bahwa Tuhan sedang marah,
Tuhan tidak lagi menegur mereka dengan kata-kata, tetapi langsung dengan
tindakan yang nyata, yaitu melalui nabi Hosea. Tuhan menyuruh Hosea untuk
mengawini seorang perempuan sundal yang bernama Gomer. Yang dimaksud dengan
perempuan sundal disini, lebih tepatnya dapat dikatakan bahwa perempuan yang
akan dikawini oleh Hosea ini nantinya pasti akan bersundal, sebab perempuan ini
memiliki sifat yang tidak baik. Maka dapatlah dikatakan bahwa Hosea harus
mengawini seorang perempuan yang tidak baik.
Dari pernikahan
Hosea dengan Gomer ini, lahirlah tiga orang anak, dan dari ketiga anaknya ini,
Tuhan mau menunjukkan seperti apa akibat yang akan mereka rasakan jika mereka
menghianati janji setia mereka kepada Tuhan:
1.
Yizreel
(Tuhan akan menabur)
Dosa akan membuat
mereka sebagai suatu bangsa terserek, seperti benih yang diserakkan. Dosa akan
membuat mereka saling membunuh, membenci, bermusuhan, tidak ada kedamaian,
sehingga mereka akan terserak.
2.
Lo-Ruhama
(Tidak dikasihi)
Dosa yang mereka
perbuat akan menjadi penghambat kasih setia Tuhan kepada mereka.
3.
Lo-Ami
(Bukan umatKu)
Dengan berbuat dosa,
maka sama saja mereka tidak lagi mengakui Tuhan dalam diri mereka, berarti
mereka telah meninggalkan Tuhan.
Setelah Gomer
melahirkan ketiga anak itu untuk Hosea, maka tepat seperti yang telah dikatakan
oleh Tuhan kepada Hosea sejak mulanya bahwa Gomer bukanlah perempuan yang baik,
Gomer meninggalkan Hosea dan ketiga orang anaknya untuk menjadi perempuan
sundal. Tentu kepergian Gomer ini menjadi perempuan sundal membuat Hosea sakit
hati, apalagi Hosea sebagai seorang nabi, tentu betapa malunya dia. Inilah yang
menjadi gambaran yang secara nyata diperlihatkan Tuhan, betapa sakitnya hati
Tuhan dikhianati dan dipermalukan oleh umat Israel.
Tetapi ternyata
kisah ini tidak hanya berakhir sampai disini saja, jika kita membaca ke pasal
berikutnya, akan jauh lebih menyakitkan lagi bagi Hosea, sebab ternyata Tuhan
menyuruh Hosea untuk memanggil dan menebus kembali Gomer dari persundalannya. Maka
jika kita jauh melihat ke Perjanjian Baru, maka inilah nubuatan tentang
penebusan yang dilakukan oleh Tuhan di dalam Yesus Kristus. Bahwa Tuhan mau
datang menjadi manusia, Dia yang kudus datang ke dunia yang penuh dengan dosa
untuk menebus dan menguduskan kita. Dia mencari kita yang hilang, mencari kita
yang sesat, mencari kita yang berdosa.
Maka, dari kisah
Hosea dan Gomer ini, Tuhan mau menunjukkan kepada kita, walaupun Tuhan sebagai
suami yang tersakiti, tetapi oleh kasihNya yang besar, Tuhan mau menunjukkan
bahwa Dia adalah suami yang selalu setia kepada kita umatNya.
Renungan:
1. Dalam
konteks saat ini, ketika kita membaca nas ini, mau mengingatkan kita untuk
menjadi suatu gambaran bahwa Gomer perempuan sundal itu adalah kita orang-orang
yang berdosa, yang sering memainkan perasaan dan kasih Tuhan. Di mulut kita
mengatakan: Tuhan itu baik, Tuhan gembalaku, Tuhan keselamatanku, Tuhan kekasih
jiwaku, tetapi dalam perbuatan kita selingkuh, harta, kehormatan, kenikmatan
duniawi yang menjadi tuan dan kekasih jiwa kita.
Tetapi syukur
kepada Tuhan, Dia dalah suami yang setia, yang masih berkenan untuk mengampuni,
menyayangi dan mengasihi kita. kita yang tahu apa dosa dan kejahatan kita
kepada Tuhan, tetapi syukur kepada Tuhan, sebab Dia masih berkenan memberikan
waktu dan kesempatan bagi kita untuk bertobat.
2. Belajar
dari kisah Hosea dan Gomer ini, bahwa teguran Tuhan untuk mengingatkan kita
tidak selalu dengan kata-kata, tetapi bisa juga dengan gambaran atau situasi
yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin saja teliga kita sudah terlalu
tebal untuk menerima teguran firman Tuhan, tetapi Tuhan juga bisa pakai
kejadian-kejadian dan situasi yang terjadi supaya bisa dilihat mata dan perasaan
kita menjadi peringatan supaya kita berbalik ke jalan yang benar.
No comments :
Post a Comment