Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Monday, August 29, 2022

Lukas 14:25-33 Tuhan Mengetahui Motivasi Setiap Orang Yang MengikutiNya

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 14: 25-33

Sebagaimana dengan topik minggu kita “Semua nyata dihadapan Tuhan” maka demikianlah Yesus melihat orang banyak yang berduyun-duyun mengikutiNya dalam perjalananNya, bahwa Yesus mengetahui bagaimana motivasi orang banyak itu untuk mengikutiNya. Apakah mereka memiliki motivasi yang benar mengikut Yesus atau hanya karena mereka mengikut Yesus karena terhanyut dengan popularitas Yesus yang banyak dibicarakan orang-orang. Maka jika hanya mengikut Yesus dalam sekumpulan orang banyak yang hanya ikut-ikutan, itu belumlah bisa dikatakan sebagai pengikut Yesus yang sejati.

Maka Yesus memberikan suatu pengajaran kepada mereka hal mengikut Dia bukanlah semudah mendengarkan apa kata orang tentang Yesus, tetapi mengikut Dia adalah keputusan yang terbesar yang dapat diputuskan oleh seseorang dalam hidupnya. Mengikut Yesus menjadi keputusan yang terbesar karena setiap orang yang mau mengikut Yesus haruslah mau mengorbankan semuanya hanya untuk mengikut Yesus.

Yesus menjelaskan bahwa seorang yang mau mengikut Yesus dan menjadi murid-muridNya adalah “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (ay. 26-27). Kata “membenci” yang dimaksud disini bukan hendak mengatakan bahwa seorang yang mau mengikut Yesus harus membenci ayah, ibu dan sanak saudaranya, karena jika kita merujuk yang tertulis di Matius 10: 37 bahwa seorang “yang lebih” mengasihi bapa atau ibunya lebih dari Yesus, maka dia tidak layak bagiNya. Bahwa yang mau ditekankan oleh Tuhan Yesus adalah bagaimana setiap orang yang mau mengikut Dia adalah keputusan yang membutuhkan pengorbanan, mau untuk memikul salib yaitu mau untuk menderita demi iman dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus.

Untuk memperjelas pernyataanNya, Yesus memberikan perumpamaan tentang bagaimana keputusan mengikut Yesus adalah keputusan yang besar dan sangat menentukan. Pertama, Yesus mengumpamakannya seperti seorang yang akan mendirikan bangunan. Seorang yang ingin mendirikan bangunan jika dia tidak ingin malu ketika tidak bisa menyelesaikan bangunan yang telah diletakkan dasarnya, maka perlu sebelum melakukan aksi pembangunan, perlu untuk membuat anggaran biaya. Kedua, seorang raja perlu memperhitungkan kekuatan pasukannya sebelum memutuskan untuk berperang. Dari perumpamaan ini Yesus hendak menjelaskan bahwa keinginan mengikut Dia jangan lahir dari keputusan yang asal mengambil, hanya semangat di awal tetapi kemudian setelah mengikutiNya berhenti di tengah jalan, karena apa yang diharapkannya dari Yesus mulanya ternyata berbeda, sebab mengikut Yesus bukanlah untuk memperoleh dunia, tetapi adalah untuk memperoleh kerajaan sorga.

Dari pernyataan Yesus di awal dengan kedua gambaran yang disampaikan oleh Yesus hendak menjelaskan kepada kita bahwa mengikut Dia dibutuhkan komitmen untuk terus konsisten secara terus-menerus mengikut Dia. Yesus memberikan peringatan bahwa mengikut Dia bukanlah menjalani jalan yang mudah, perlu pengorbanan yaitu salib yang harus dipikul sepanjang jalan mengikut Yesus.

            Renungan

Anugerah keselamatan Yesus bukanlah anugerah yang murahan, sehingga Yesus tidak menginginkan orang yang beriman dan yang percaya kepadaNya adalah sekumpulan orang banyak yang hanya ikut-ikutan dengan orang lain, tetapi setiap orang yang percaya kepadaNya adalah pengikut yang keputusannya lahir dari iman akan keselamatan yang dibawa oleh Yesus.

Yesus datang adalah untuk seluruh dunia, supaya setiap orang memperoleh keselamatan dengan percaya kepada Yesus dan Injil Kristus diberitakan kepada seluruh dunia, tetapi kita mengingat apa yang Tuhan Yesus katakan di Matius 7:21 tidak semua orang yang berseru Tuhan Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Tuhan melihat dan mengetahui setiap perbuatan dan motivasi setiap orang yang percaya kepadaNya. Yesus tidak menginginkan pengikutNya banyak secara kuantitas (jumlah) tetapi yang diingankan Yesus adalah pengikut yang memiliki kualitas sama seperti Yesus.  

Bukan perkara yang sulit bagi Yesus membuat semua orang Israel ketika itu menjadi pengikutNya dan percaya kepadaNya, sebab semua kuasa ada padaNya, tetapi yang Tuhan Yesus inginkan agar setiap orang yang sungguh-sungguh mengikutiNya adalah murid yang sejati, murid yang mau berkorban untuk guruNya.

Demikian juga dalam hal pekabaran Injil, Tuhan bisa saja membuat semua orang di dunia ini menjadi percaya kepadaNya melalui kuasa yang ada padaNya, tetapi yang Tuhan mau adalah orang Kristen yang benar-benar lahir dari imannya yang murni dan tulus untuk mengikut Yesus. Dalam pemberitaan Injil ada tantangan-tantangan yang berat yang harus dihadapi oleh para rasul dan juga jemaat mula-mula, tetapi justru dari situlah lahir pengikut Yesus yang setia yang mau berkorban demi imannya bahkan hingga mengorbankan nyawa.

Dalam mengikut Yesus, kita harus siap menerima konsekuensi atas keputusan iman kita kepada Yesus, yaitu mau memikul salib dan meninggalkan keinginan duniawi hanya untuk iman kepada Yesus. Demikian juga kita merefleksikan ini dalam kehidupan pribadi kita, apa jadinya kalau setiap permintaan kita selalu dikabulkan Tuhan seperti yang kita pikirkan dan kita inginkan, bisa-bisa kita menjadi orang kristen yang manja, malas. Jika demikian halnya, Dia bukan Tuhan lagi namanya. Tetapi kita percaya bahwa Tuhan pasti akan jawab doa-doa kita, hanya saja Tuhan punya caranya sendiri untuk menjawab doa kita, dan jawaban dari doa kita adalah jawaban yang terbaik dari Tuhan.

Sekarang, orang Kristen secara kuantitas (jumlah) bertambah karena mengikuti agama orangtuanya, maka pertanyaannya apakah mereka ini benar-benar dipersiapkan menjadi seorang pengikut Kristus yang murni, yang setia, yang rela berkorban untuk Tuhan Yesus? Nyatanya banyak yang menyatakan diri Kristen, tetapi pada akhirnya murtad karena pernikahan, pekerjaan, pergumulan dan lain sebagainya. Banyak hal-hal dalam kehidupan ini yang akan menguji kita, apakah kita ini benar-benar pengikut Yesus yang setia dan konsisten mengikut Yesus dalam suka maupun duka dalam kehidupan ini.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Lukas 14:25-33 Tuhan Mengetahui Motivasi Setiap Orang Yang MengikutiNya

 Bacaan Firman Tuhan: Lukas 14: 25-33

Sebagaimana dengan topik minggu kita “Semua nyata dihadapan Tuhan” maka demikianlah Yesus melihat orang banyak yang berduyun-duyun mengikutiNya dalam perjalananNya, bahwa Yesus mengetahui bagaimana motivasi orang banyak itu untuk mengikutiNya. Apakah mereka memiliki motivasi yang benar mengikut Yesus atau hanya karena mereka mengikut Yesus karena terhanyut dengan popularitas Yesus yang banyak dibicarakan orang-orang. Maka jika hanya mengikut Yesus dalam sekumpulan orang banyak yang hanya ikut-ikutan, itu belumlah bisa dikatakan sebagai pengikut Yesus yang sejati.

Maka Yesus memberikan suatu pengajaran kepada mereka hal mengikut Dia bukanlah semudah mendengarkan apa kata orang tentang Yesus, tetapi mengikut Dia adalah keputusan yang terbesar yang dapat diputuskan oleh seseorang dalam hidupnya. Mengikut Yesus menjadi keputusan yang terbesar karena setiap orang yang mau mengikut Yesus haruslah mau mengorbankan semuanya hanya untuk mengikut Yesus.

Yesus menjelaskan bahwa seorang yang mau mengikut Yesus dan menjadi murid-muridNya adalah “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (ay. 26-27). Kata “membenci” yang dimaksud disini bukan hendak mengatakan bahwa seorang yang mau mengikut Yesus harus membenci ayah, ibu dan sanak saudaranya, karena jika kita merujuk yang tertulis di Matius 10: 37 bahwa seorang “yang lebih” mengasihi bapa atau ibunya lebih dari Yesus, maka dia tidak layak bagiNya. Bahwa yang mau ditekankan oleh Tuhan Yesus adalah bagaimana setiap orang yang mau mengikut Dia adalah keputusan yang membutuhkan pengorbanan, mau untuk memikul salib yaitu mau untuk menderita demi iman dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus.

Untuk memperjelas pernyataanNya, Yesus memberikan perumpamaan tentang bagaimana keputusan mengikut Yesus adalah keputusan yang besar dan sangat menentukan. Pertama, Yesus mengumpamakannya seperti seorang yang akan mendirikan bangunan. Seorang yang ingin mendirikan bangunan jika dia tidak ingin malu ketika tidak bisa menyelesaikan bangunan yang telah diletakkan dasarnya, maka perlu sebelum melakukan aksi pembangunan, perlu untuk membuat anggaran biaya. Kedua, seorang raja perlu memperhitungkan kekuatan pasukannya sebelum memutuskan untuk berperang. Dari perumpamaan ini Yesus hendak menjelaskan bahwa keinginan mengikut Dia jangan lahir dari keputusan yang asal mengambil, hanya semangat di awal tetapi kemudian setelah mengikutiNya berhenti di tengah jalan, karena apa yang diharapkannya dari Yesus mulanya ternyata berbeda, sebab mengikut Yesus bukanlah untuk memperoleh dunia, tetapi adalah untuk memperoleh kerajaan sorga.

Dari pernyataan Yesus di awal dengan kedua gambaran yang disampaikan oleh Yesus hendak menjelaskan kepada kita bahwa mengikut Dia dibutuhkan komitmen untuk terus konsisten secara terus-menerus mengikut Dia. Yesus memberikan peringatan bahwa mengikut Dia bukanlah menjalani jalan yang mudah, perlu pengorbanan yaitu salib yang harus dipikul sepanjang jalan mengikut Yesus.

            Renungan

Anugerah keselamatan Yesus bukanlah anugerah yang murahan, sehingga Yesus tidak menginginkan orang yang beriman dan yang percaya kepadaNya adalah sekumpulan orang banyak yang hanya ikut-ikutan dengan orang lain, tetapi setiap orang yang percaya kepadaNya adalah pengikut yang keputusannya lahir dari iman akan keselamatan yang dibawa oleh Yesus.

Yesus datang adalah untuk seluruh dunia, supaya setiap orang memperoleh keselamatan dengan percaya kepada Yesus dan Injil Kristus diberitakan kepada seluruh dunia, tetapi kita mengingat apa yang Tuhan Yesus katakan di Matius 7:21 tidak semua orang yang berseru Tuhan Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Tuhan melihat dan mengetahui setiap perbuatan dan motivasi setiap orang yang percaya kepadaNya. Yesus tidak menginginkan pengikutNya banyak secara kuantitas (jumlah) tetapi yang diingankan Yesus adalah pengikut yang memiliki kualitas sama seperti Yesus.  

Bukan perkara yang sulit bagi Yesus membuat semua orang Israel ketika itu menjadi pengikutNya dan percaya kepadaNya, sebab semua kuasa ada padaNya, tetapi yang Tuhan Yesus inginkan agar setiap orang yang sungguh-sungguh mengikutiNya adalah murid yang sejati, murid yang mau berkorban untuk guruNya.

Demikian juga dalam hal pekabaran Injil, Tuhan bisa saja membuat semua orang di dunia ini menjadi percaya kepadaNya melalui kuasa yang ada padaNya, tetapi yang Tuhan mau adalah orang Kristen yang benar-benar lahir dari imannya yang murni dan tulus untuk mengikut Yesus. Dalam pemberitaan Injil ada tantangan-tantangan yang berat yang harus dihadapi oleh para rasul dan juga jemaat mula-mula, tetapi justru dari situlah lahir pengikut Yesus yang setia yang mau berkorban demi imannya bahkan hingga mengorbankan nyawa.

Dalam mengikut Yesus, kita harus siap menerima konsekuensi atas keputusan iman kita kepada Yesus, yaitu mau memikul salib dan meninggalkan keinginan duniawi hanya untuk iman kepada Yesus. Demikian juga kita merefleksikan ini dalam kehidupan pribadi kita, apa jadinya kalau setiap permintaan kita selalu dikabulkan Tuhan seperti yang kita pikirkan dan kita inginkan, bisa-bisa kita menjadi orang kristen yang manja, malas. Jika demikian halnya, Dia bukan Tuhan lagi namanya. Tetapi kita percaya bahwa Tuhan pasti akan jawab doa-doa kita, hanya saja Tuhan punya caranya sendiri untuk menjawab doa kita, dan jawaban dari doa kita adalah jawaban yang terbaik dari Tuhan.

Sekarang, orang Kristen secara kuantitas (jumlah) bertambah karena mengikuti agama orangtuanya, maka pertanyaannya apakah mereka ini benar-benar dipersiapkan menjadi seorang pengikut Kristus yang murni, yang setia, yang rela berkorban untuk Tuhan Yesus? Nyatanya banyak yang menyatakan diri Kristen, tetapi pada akhirnya murtad karena pernikahan, pekerjaan, pergumulan dan lain sebagainya. Banyak hal-hal dalam kehidupan ini yang akan menguji kita, apakah kita ini benar-benar pengikut Yesus yang setia dan konsisten mengikut Yesus dalam suka maupun duka dalam kehidupan ini.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Lukas dengan judul Lukas 14:25-33 Tuhan Mengetahui Motivasi Setiap Orang Yang MengikutiNya . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2022/08/lukas-1425-33-tuhan-mengetahui-motivasi.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Lukas 14:25-33 Tuhan Mengetahui Motivasi Setiap Orang Yang MengikutiNya "