Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Friday, June 21, 2024

MAZMUR 107:23-32 BERSERU KEPADA TUHAN DALAM KESESAKAN

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 107: 23-32

BERSERU KEPADA TUHAN DALAM KESESAKAN

Secara umum Mazmur 107 ini mengajak kita untuk mengucap syukur karena kasih setia Tuhan adalah untuk selama-lamanya. Kebesaran kasih setia Tuhan itu dinyatakan dalam Mazmur ini seperti pertolongan Tuhan kepada orang yang tersesat di padang gurun belantara, orang yang dilepaskan dari tahanan, orang yang sakit ditolong dan orang yang berlayar menghadapi badai yang dahsyat ditolong Tuhan. Bahwa dalam segala hal kehidupan kita Tuhan berkuasa memberi pertolonganNya dalam kehidupan kita. Maka patutlah orang beriman untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan.

Secara khusus dalam nas ini ayat 23-32, diperlihatkan kepada kita bagaimana kuasa Tuhan memberi pertolonganNya kepada orang yang berseru-seru kepada Tuhan dalam kesesakannya ketika kapal yang mengarungi lautan luas terombang-ambing karena badai yang dahsyat dan semua orang dalam kapal itu telah kehilangan akal. Tuhan mendengar seruan mereka dan Tuhan meredakan badai itu. Dari nas ini, ada beberapa hal yang dapat menjadi renungan bagi kita:

1.      Ayat 23, kita menyadari bahwa perjalanan hidup kita dalam dunia ini adalah seperti sebuah perjalanan untuk sampai ke suatu tujuan. Sebagaimana kita telah mempelajari di 2 Korintus 5 Paulus mengingatkan kepada kita, seperti apapun kehidupan kita saat ini, orang percaya kepada Tuhan Yesus mempunyai tujuan hidupnya yaitu untuk sampai kepada kehidupan yang kekal, atau seperti Mazmur 23: 6 “tinggal dalam Rumah Tuhan sepanjang masa”. Tetapi sebelum kita sampai kepada hidup yang kekal, kita harus menjalani kehidupan dalam dunia dengan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Terkadang perjalanan hidup kita di dunia ini bisa seperti nas ini mengarungi lautan yang luas. Secara umum manusia hidup adalah di daratan bukan di lautan, maka ketika kita berada di tengah laut dengan kapal, kita akan merasakan sesuatu yang tidak biasa dan yang membuat hidup kita terancam maut karena dalamnya laut dan badai yang tiba-tiba dapat menerpa kapal itu. Demikianlah perjalanan hidup kita dalam dunia ini, bahwa bahaya, pergumulan dan tantangan hidup dapat datang dang terjadi kapan saja.

2.      Ayat 25-27, memperlihatkan kepada kita jika badai yang dahsyat terjadi ditengah lautan luas akan dapat membuat ketakutan dan kegerian sampai orang-orang dalam kapal akan kehabisan akal menghadapinya. Tetapi kita mau diingatkan bahwa seburuk apapun keadaan yang kita hadapi, Tuhan berkuasa atas segala sesuatu, Dia berkuasa untuk menggerakkan badai tetapi berkuasa juga untuk meredakannya. Oleh firmanNya badai yang dahsyat itu dapat diperintahkan oleh Tuhan. Seperti ketika Yesus bersama dengan murid-muridNya dalam sebuah kapal dan badai yang dahsyat menerpa kapal mereka, tetapi Tuhan Yesus berkuasa untuk menghardik angin dan mendiamkan gelombang danau (Markus 4:35-41). Dari sini kita belajar bahwa seberat apapun badai kehidupan yang kita hadapi, bahkan sekalipun kita telah habis akal, tetapi Tuhan ada yang mengatasi akal dan pikiran kita. Kita percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dalam segala hal dalam hidup kita ini.

3.      Ayat 28-29, seperti kita berada dalam dahsyatnya badai di lautan yang luas, tidak ada yang bisa kita harapkan pertolongan selain kita berseru-seru kepada Tuhan. Kepada siapa kita mengadu dan memohon pertolongan jika bukan kepada Tuhan, sebab hanya Tuhanlah andalan hidup kita. Dari nas ini kita diingatkan, bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab setiap orang yang berseru kepada Tuhan. Apapun yang kita hadapi dan sesulit apapun pergumulan hidup kita, ingatlah selalu untuk berseru kepada Tuhan Yesus.

4.      Ayat 30-32, kita diingatkan untuk selalu mengucap syukur atas setiap kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Kita mengucap syukur atas kebaikan Tuhan tidak hanya karena sesuatu yang kita anggap luar biasa terjadi dalam hidup kita dan kita merasakan pertolongan Tuhan, tetapi kita juga harus menyadari jika sampai saat ini kita masih diberi nafas kehidupan, itu juga adalah karena kasih setia Tuhan. Tanpa kita sadari banyak yang telah Tuhan lakukan dalam hidup kita yang telah menyelamatkan kita dari berbagai mara bahaya disepanjang hidup kita. Maka, patutlah kita senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan.  

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

MAZMUR 107:23-32 BERSERU KEPADA TUHAN DALAM KESESAKAN

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 107: 23-32

BERSERU KEPADA TUHAN DALAM KESESAKAN

Secara umum Mazmur 107 ini mengajak kita untuk mengucap syukur karena kasih setia Tuhan adalah untuk selama-lamanya. Kebesaran kasih setia Tuhan itu dinyatakan dalam Mazmur ini seperti pertolongan Tuhan kepada orang yang tersesat di padang gurun belantara, orang yang dilepaskan dari tahanan, orang yang sakit ditolong dan orang yang berlayar menghadapi badai yang dahsyat ditolong Tuhan. Bahwa dalam segala hal kehidupan kita Tuhan berkuasa memberi pertolonganNya dalam kehidupan kita. Maka patutlah orang beriman untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan.

Secara khusus dalam nas ini ayat 23-32, diperlihatkan kepada kita bagaimana kuasa Tuhan memberi pertolonganNya kepada orang yang berseru-seru kepada Tuhan dalam kesesakannya ketika kapal yang mengarungi lautan luas terombang-ambing karena badai yang dahsyat dan semua orang dalam kapal itu telah kehilangan akal. Tuhan mendengar seruan mereka dan Tuhan meredakan badai itu. Dari nas ini, ada beberapa hal yang dapat menjadi renungan bagi kita:

1.      Ayat 23, kita menyadari bahwa perjalanan hidup kita dalam dunia ini adalah seperti sebuah perjalanan untuk sampai ke suatu tujuan. Sebagaimana kita telah mempelajari di 2 Korintus 5 Paulus mengingatkan kepada kita, seperti apapun kehidupan kita saat ini, orang percaya kepada Tuhan Yesus mempunyai tujuan hidupnya yaitu untuk sampai kepada kehidupan yang kekal, atau seperti Mazmur 23: 6 “tinggal dalam Rumah Tuhan sepanjang masa”. Tetapi sebelum kita sampai kepada hidup yang kekal, kita harus menjalani kehidupan dalam dunia dengan berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Terkadang perjalanan hidup kita di dunia ini bisa seperti nas ini mengarungi lautan yang luas. Secara umum manusia hidup adalah di daratan bukan di lautan, maka ketika kita berada di tengah laut dengan kapal, kita akan merasakan sesuatu yang tidak biasa dan yang membuat hidup kita terancam maut karena dalamnya laut dan badai yang tiba-tiba dapat menerpa kapal itu. Demikianlah perjalanan hidup kita dalam dunia ini, bahwa bahaya, pergumulan dan tantangan hidup dapat datang dang terjadi kapan saja.

2.      Ayat 25-27, memperlihatkan kepada kita jika badai yang dahsyat terjadi ditengah lautan luas akan dapat membuat ketakutan dan kegerian sampai orang-orang dalam kapal akan kehabisan akal menghadapinya. Tetapi kita mau diingatkan bahwa seburuk apapun keadaan yang kita hadapi, Tuhan berkuasa atas segala sesuatu, Dia berkuasa untuk menggerakkan badai tetapi berkuasa juga untuk meredakannya. Oleh firmanNya badai yang dahsyat itu dapat diperintahkan oleh Tuhan. Seperti ketika Yesus bersama dengan murid-muridNya dalam sebuah kapal dan badai yang dahsyat menerpa kapal mereka, tetapi Tuhan Yesus berkuasa untuk menghardik angin dan mendiamkan gelombang danau (Markus 4:35-41). Dari sini kita belajar bahwa seberat apapun badai kehidupan yang kita hadapi, bahkan sekalipun kita telah habis akal, tetapi Tuhan ada yang mengatasi akal dan pikiran kita. Kita percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dalam segala hal dalam hidup kita ini.

3.      Ayat 28-29, seperti kita berada dalam dahsyatnya badai di lautan yang luas, tidak ada yang bisa kita harapkan pertolongan selain kita berseru-seru kepada Tuhan. Kepada siapa kita mengadu dan memohon pertolongan jika bukan kepada Tuhan, sebab hanya Tuhanlah andalan hidup kita. Dari nas ini kita diingatkan, bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab setiap orang yang berseru kepada Tuhan. Apapun yang kita hadapi dan sesulit apapun pergumulan hidup kita, ingatlah selalu untuk berseru kepada Tuhan Yesus.

4.      Ayat 30-32, kita diingatkan untuk selalu mengucap syukur atas setiap kasih dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Kita mengucap syukur atas kebaikan Tuhan tidak hanya karena sesuatu yang kita anggap luar biasa terjadi dalam hidup kita dan kita merasakan pertolongan Tuhan, tetapi kita juga harus menyadari jika sampai saat ini kita masih diberi nafas kehidupan, itu juga adalah karena kasih setia Tuhan. Tanpa kita sadari banyak yang telah Tuhan lakukan dalam hidup kita yang telah menyelamatkan kita dari berbagai mara bahaya disepanjang hidup kita. Maka, patutlah kita senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan.  

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Mazmur / Pergumulan Hidup dengan judul MAZMUR 107:23-32 BERSERU KEPADA TUHAN DALAM KESESAKAN . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2024/06/mazmur-10723-32-berseru-kepada-tuhan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " MAZMUR 107:23-32 BERSERU KEPADA TUHAN DALAM KESESAKAN "