Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, June 4, 2024

1 Samuel 8: 4-11 Tuhan Menguatkan HambaNya

Bacaan Firman Tuhan: 1 Samuel 8: 4-11

Sejak bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dibawah kepemimpinan Yosua, kedua belas suku Israel mendapatkan bagian tanah masing-masing dan suku Lewi yang melayani sebagai imam diantara mereka. Suku-suku Israel hidup dalam kesatuan yang diikat oleh kekerabatan, sejarah, bahasa dan agama, tetapi mereka tidak terikat oleh kesatuan politik sebagai sebuah bangsa yang dipimpin oleh raja seperti bangsa-bangsa lain. Selama orang Israel menetap di Tanah Kanaan, mereka terus menerus menghadapi perlawanan dari bangsa-bangsa yang ada di Kanaan. Dalam menghadapi perlawanan dari bangsa-bangsa lain, diangkatlah hakim-hakim yang menjadi pemimpin tiap suku Israel untuk menjaga keamanan setiap suku-suku Israel.

Samuel menjadi hakim yang terakhir, tetapi Samuel berbeda dengan hakim-hakim yang lain, sebab dia bukan pemimpin peperangan, tetapi hakim dalam arti yang sesungguhnya, yakni mengadili perkara. Samuel adalah abdi Allah yang sangat dihormati, karena segala yang dikatakannya pasti terjadi (1 Samuel 9:6). Ketika Samuel sudah tua, Samuel mengangkat anak-anaknya (Yoel dan Abia) menjadi hakim atas orang Israel, tetapi mereka tidak seperti ayahnya, mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

Perilaku dan sikap anak-anak Samuel ini dipakai oleh orang Israel menjadi alasan untuk meminta seorang raja disamping Samuel yang sudah tua. Para tua-tua dari suku-suku Israel memaksa Samuel untuk memilih seorang raja untuk menyatukan kekuatan dari seluruh suku-suku Israel dalam satu pemerintahan seorang raja seperti bangsa-bangsa lain. Permintaan ini membuat Samuel kesal dan berdoa kepada Tuhan mengenai perkara ini.

Tuhan menjawab permintaan mereka ini dengan mengatakan “Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka” (ayat 7). Sebab selama ini Allah sendiri yang menjadi Raja atas mereka dan yang memimpin perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir dan sampai menduduki tanah Kanaan, seperti yang dikatakan oleh Gideon “Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu” (Hakim 8:23). Tetapi walaupun demikian, Tuhan mendengarkan permintaan mereka tetapi dengan memperingatkan mereka apa yang akan terjadi jika mereka di pimpin oleh seorang raja “Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya” (ayat 11).

Dari nas ini sebenarnya kita mau fokus kepada Samuel yang merasakan kekesalan karena merasa ditolak oleh orang Israel. Samuel yang sudah tua dan anak-anaknya tidak mengikuti jejak ayahnya yang setia kepada Tuhan. Orang Israel memakai keadaan Samuel ini menjadi sebuah alasan untuk menutupi penolakan mereka kepada Tuhan dengan meminta seorang raja. Tentu ini membuat Samuel merasa kesal dan sedih karena merasa kehadirannya ditengah-tengah orang Israel sudah tidak dihargai lagi.

Dari apa yang dialami oleh Samuel ini, kita dapat belajar beberapa hal:

    1.       Samuel menyampaikan segala perkara yang dihadapinya kepada Tuhan, dan Tuhan hadir dalam kegelisahan Samuel dengan memberi penguatan kepadanya dan apa yang harus dilakukannya. Tuhan berkata kepada Samuel, bahwa bukan dia yang ditolak, tetapi Tuhanlah yang ditolak oleh orang Israel. Hal ini sudah terjadi sejak mereka keluar dari Mesir mereka telah meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Allah lain. Hal ini dapat kita lihat di kitab Hakim-hakim, bagaimana orang Israel yang menjadi penyembah berhala mengikuti kebiasaan orang Kanaan.

    2.   Seperti yang dialami oleh Samuel ini, kita juga dalam hidup kita mungkin pernah ditolak, direndahkan, disepelekan oleh orang lain. Apalagi kita direndahkan karena melakukan apa yang benar menurut kehendak Tuhan. maka, janganlah kita menjadi kesal dan tawar hati. Justru kita harus bersukacita dapat mempertahankan apa yang benar sekalipun kita mendapatkan perlakukan atau tanggapan yang tidak baik dari orang lain. Tetapi walaupun Samuel disakiti hatinya oleh orang Israel, dia tidak menjadi bersungut-sungut justru dia tetap membantu orang Israel untuk menemukan solusi yang terbaik atas permintaan mereka.

    3. Tuhan tidak membiarkan hambaNya yang setia bergumul sendiri. Dari nas ini kita diperlihatkan bagaimana Tuhan memberi penguatan kepada Samuel untuk tetap teguh menerima kenyataan, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah orang Israel-lah yang menolak Tuhan. Sehingga Samuel tidak perlu untuk berkecil hati atas sikap orang Israel ini. Samuel hanyalah hamba Tuhan yang mengerjakan apa yang Tuhan perintahkan untuk dilakukannya. Tuhan selalu hadir didalam Roh Kudus untuk selalu menghibur dan menolong kita dalam setiap persoalan yang kita hadapi.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

1 Samuel 8: 4-11 Tuhan Menguatkan HambaNya

Bacaan Firman Tuhan: 1 Samuel 8: 4-11

Sejak bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dibawah kepemimpinan Yosua, kedua belas suku Israel mendapatkan bagian tanah masing-masing dan suku Lewi yang melayani sebagai imam diantara mereka. Suku-suku Israel hidup dalam kesatuan yang diikat oleh kekerabatan, sejarah, bahasa dan agama, tetapi mereka tidak terikat oleh kesatuan politik sebagai sebuah bangsa yang dipimpin oleh raja seperti bangsa-bangsa lain. Selama orang Israel menetap di Tanah Kanaan, mereka terus menerus menghadapi perlawanan dari bangsa-bangsa yang ada di Kanaan. Dalam menghadapi perlawanan dari bangsa-bangsa lain, diangkatlah hakim-hakim yang menjadi pemimpin tiap suku Israel untuk menjaga keamanan setiap suku-suku Israel.

Samuel menjadi hakim yang terakhir, tetapi Samuel berbeda dengan hakim-hakim yang lain, sebab dia bukan pemimpin peperangan, tetapi hakim dalam arti yang sesungguhnya, yakni mengadili perkara. Samuel adalah abdi Allah yang sangat dihormati, karena segala yang dikatakannya pasti terjadi (1 Samuel 9:6). Ketika Samuel sudah tua, Samuel mengangkat anak-anaknya (Yoel dan Abia) menjadi hakim atas orang Israel, tetapi mereka tidak seperti ayahnya, mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

Perilaku dan sikap anak-anak Samuel ini dipakai oleh orang Israel menjadi alasan untuk meminta seorang raja disamping Samuel yang sudah tua. Para tua-tua dari suku-suku Israel memaksa Samuel untuk memilih seorang raja untuk menyatukan kekuatan dari seluruh suku-suku Israel dalam satu pemerintahan seorang raja seperti bangsa-bangsa lain. Permintaan ini membuat Samuel kesal dan berdoa kepada Tuhan mengenai perkara ini.

Tuhan menjawab permintaan mereka ini dengan mengatakan “Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka” (ayat 7). Sebab selama ini Allah sendiri yang menjadi Raja atas mereka dan yang memimpin perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir dan sampai menduduki tanah Kanaan, seperti yang dikatakan oleh Gideon “Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu” (Hakim 8:23). Tetapi walaupun demikian, Tuhan mendengarkan permintaan mereka tetapi dengan memperingatkan mereka apa yang akan terjadi jika mereka di pimpin oleh seorang raja “Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya” (ayat 11).

Dari nas ini sebenarnya kita mau fokus kepada Samuel yang merasakan kekesalan karena merasa ditolak oleh orang Israel. Samuel yang sudah tua dan anak-anaknya tidak mengikuti jejak ayahnya yang setia kepada Tuhan. Orang Israel memakai keadaan Samuel ini menjadi sebuah alasan untuk menutupi penolakan mereka kepada Tuhan dengan meminta seorang raja. Tentu ini membuat Samuel merasa kesal dan sedih karena merasa kehadirannya ditengah-tengah orang Israel sudah tidak dihargai lagi.

Dari apa yang dialami oleh Samuel ini, kita dapat belajar beberapa hal:

    1.       Samuel menyampaikan segala perkara yang dihadapinya kepada Tuhan, dan Tuhan hadir dalam kegelisahan Samuel dengan memberi penguatan kepadanya dan apa yang harus dilakukannya. Tuhan berkata kepada Samuel, bahwa bukan dia yang ditolak, tetapi Tuhanlah yang ditolak oleh orang Israel. Hal ini sudah terjadi sejak mereka keluar dari Mesir mereka telah meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Allah lain. Hal ini dapat kita lihat di kitab Hakim-hakim, bagaimana orang Israel yang menjadi penyembah berhala mengikuti kebiasaan orang Kanaan.

    2.   Seperti yang dialami oleh Samuel ini, kita juga dalam hidup kita mungkin pernah ditolak, direndahkan, disepelekan oleh orang lain. Apalagi kita direndahkan karena melakukan apa yang benar menurut kehendak Tuhan. maka, janganlah kita menjadi kesal dan tawar hati. Justru kita harus bersukacita dapat mempertahankan apa yang benar sekalipun kita mendapatkan perlakukan atau tanggapan yang tidak baik dari orang lain. Tetapi walaupun Samuel disakiti hatinya oleh orang Israel, dia tidak menjadi bersungut-sungut justru dia tetap membantu orang Israel untuk menemukan solusi yang terbaik atas permintaan mereka.

    3. Tuhan tidak membiarkan hambaNya yang setia bergumul sendiri. Dari nas ini kita diperlihatkan bagaimana Tuhan memberi penguatan kepada Samuel untuk tetap teguh menerima kenyataan, bahwa yang sebenarnya terjadi adalah orang Israel-lah yang menolak Tuhan. Sehingga Samuel tidak perlu untuk berkecil hati atas sikap orang Israel ini. Samuel hanyalah hamba Tuhan yang mengerjakan apa yang Tuhan perintahkan untuk dilakukannya. Tuhan selalu hadir didalam Roh Kudus untuk selalu menghibur dan menolong kita dalam setiap persoalan yang kita hadapi.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori 1 Samuel / Khotbah Minggu dengan judul 1 Samuel 8: 4-11 Tuhan Menguatkan HambaNya . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2024/06/1-samuel-8-4-11-tuhan-menguatkan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " 1 Samuel 8: 4-11 Tuhan Menguatkan HambaNya "