Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, April 30, 2013

Doa Memampukan Kita Melakukan Kehendak Allah (Roma 12:9-12)


Khotbah Minggu Rogate Roma 12: 9-12; Matius 7:7-10
Doa Memampukan Kita Melakukan Kehendak Allah
Saya akan memulai pembahasan ayat 9-12 ini dari ayat 1-2 pada pasal 12 kitab Roma ini. Pada permulaan pasal 12 ini jelas telah ditegaskan “Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan berkenen kepada Allah”; “janganlah kamu serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu”. Perlu digaris bawahi ‘mempersembahkan tubuh’ dan ‘janganlah kamu serupa’, hidup di dalam Kristus adalah mempersembahkan hidup untuk Tuhan sehingga kita juga harus siap untuk “berbeda” dengan dunia ini, sebab Tuhan telah memberikan ciri khas yang khusus bagi kita sebagai pengikut Kristus. 
Mampukah kita melakukan kasih (Agape dan filostorgai) kepada semua orang? Ada orang yang banyak mengatakan bahwa saya belum sanggup untuk mengasihi orang yang menyakiti saya atau yang membenci saya. Maka jawaban untuk orang yang mengatakan seperti itu adalah karena hidupnya belum sepenuhnya dipersembahkan kepada Allah. Nats bacaan kita saat ini menegaskan

Thursday, April 25, 2013

Membuka Diri Diperbaharui Allah (Kisah Rasul 11: 15-18)


Minggu Kantate: Kisah Rasul 11:15-18; Bacaan Mazmur 148: 1-14   
Membuka diri diperbaharui Allah
Jika kita sering menyaksikan pertandingan bola kaki, mungkin tulisan “NO TO RACISM” sudah tidak asing lagi. Kita juga sudah mengetahui bagaimana perjuangan Martin Luther King Jr mengenai diskriminasi kulit hitam di Amerika dan juga Nelson Mandela yang berjuang melawan system apartheid di Afrika. Bahkan di negeri kita Indonesia yang tercinta ini masih banyak yang belum siap menerima perbedaan. Bahwa memang hingga saat ini masih banyak yang belum memahami dengan baik perbedaan yang terjadi ditengah-tengah kehidupan kita. Masih banyak dari kita dengan sinis menutup diri kepada golongan di luar diri kita. Maka yang terjadi adalah kebencian dan permusuhan. Dalam nats pembahasan kita saat ini, Tuhan ingin mengubah cara pandang kita bahwa Firman Allah terbuka untuk semua orang dan berhak mendapatkan keselamatan dari Tuhan.
Sebelum kita memasuki Kisah Rasul 11: 15-18, ada baiknya

Saturday, April 13, 2013

Memuliakan Tuhan dengan Kata dan Perbuatan (Mazmur 66:1-7)


Mazmur 66:1-7; Efesus 5:15-21
Memuliakan Tuhan dengan kata dan perbuatan
Iman orang percaya dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai keunikan tersendiri, bahwa hidup didalam Tuhan itu adalah hidup dalam sukacita yang mengajak kita untuk selalu bersyukur, baik itu dalam suka maupun duka, karena sukacita dari Tuhan tidak akan pernah hilang. Itulah iman di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kepastian kepada kita melalui kebangkitanNya.
Dalam Mazmur ini kita diajak untuk menyanyikan nyanyian syukur kepada Tuhan bahwa begitu besar perbuatanNya kepada seluruh bumi. Sehingga kita harus memazmurkan kemuliaanNya dan memuliakan dengan puji-pujian. Inilah yang ingin dipertegas pemazmur pada saat ini, bagaimana kita untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan dalam hidup kita.

Thursday, April 11, 2013

Belas Kasihan yang Berbuat (Matius 9: 35-38)


Belas kasihan yang berbuat; 
Minggu Miserikordias Domini 
Matius 9: 35-38; Bacaan Yeheskiel 34:11-16
Dalam permulaan pelayanan Tuhan Yesus banyak dilihat manusia itu hidup tanpa gembala, orang-orang sakit bertebaran dijalan tanpa ada pengharapan, orang-orang yang haus akan Firman Tuhan dan banyak yang akan mati karena kejahatannya. Melihat semuanya itu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Dan Yesus merasakan penderitaan yang mereka alami dan mengalami sengsara manusia itu sebagai sengsaraNya sendiri dan belas kasihanNya akan kesengsaraan umat manusia yang membawanya di kayu salib untuk membawa sukacita yang dari Tuhan. Yesus memandang belas kasihanNya kepada orang bayak itu adalah sebagai “pekerjaan menuai”. 

Yesus telah menjadi benih yang mati di tanah supaya hidup dan menghasilkan tuaian yang banyak. Memang tuaian banyak namun pekerja sedikit, untuk itulah Yesus memanggil ke-12 muridNya yang pertama sebagai pekerja untuk tuaian itu dan Tuhan juga membutuhkan lebih banyak lagi pekerja yaitu semua yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat dilibatkan menjadi pekerja untuk tuaian yang banyak itu.

Tuesday, April 9, 2013

Hati-hati Dengan Gembala Penyesat (Yeheskiel 34: 11-16)


Hati-hati dengan gembala penyesat....... Yeheskiel 34: 11-16
Apakah saudara mempercayai kuasa Tuhan? Jika “ya” maka serahkanlah hidup kita digembalakan oleh Tuhan. Sebab Tuhan Yesus mengatakan “Akulah gembala yang baik” (Yoh. 10:11) artinya bahwa hanya dialah gembala yang baik dan tidak ada yang lain. Tuhan menggambarkan diriNya sebagai “gembala” untuk memperlihatkan pemeliharaan dan kesetiaanNya kepada umat ciptaanNya sendiri. 

Firman Allah kepada umat Israel  melalui nabi Yeheskiel ini mengingatkan kita kembali bahwa tidak ada siapapun di dunia ini yang dapat menjamin kehidupan kita untuk menuntun kepada kehidupan yang lebih baik selain daripada Allah sendiri. Baik itu raja maupun imam tidak dengan sungguh-sungguh untuk menuntun umat Allah sesuai dengan kehendakNya karena hanya sibuk untuk mementingkan dirinya sendiri. Hati Allah tergerak oleh belas kasihanNya

Thursday, April 4, 2013

Wahyu 1:4-8 Aku adalah Alfa dan Omega


Wahyu 1: 4-8 Aku adalah Alfa dan Omega
Banyak kenyataan yang harus kita hadapi ditengah-tengah kehidupan kita mulai dari susahnya mendirikan rumah ibadah, Gereja yang di segel dan dirobohkan, tindak kejahatan dan nilai moral yang menurun ditengah-tengah masyarakat sampai pada sakit penyakit yang harus kita rasakan ditengah-tengah kehidupan kita. Bagaimana sikap kita menghadapi semuanya ini?

Tuesday, April 2, 2013

Kasih adalah dasar saksi Kristus yang berani (Kisah Para Rasul 5: 27-32)


Kasih adalah dasar saksi Kristus yang berani (Kisah Para Rasul 5: 27-32; Bacaan: Wahyu 1: 4-8)
Ketika kita meletakkan dasar iman kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus melalui kebangkitanNya dan memasuki hidup baru bersama Tuhan, maka kita di utus oleh Allah ketengah-tengah dunia ini menjadi saksiNya. Menjadi saksi Kristus bukanlah hal yang mudah, Tuhan Yesus memperingatkan kepada kita bahwa kita akan dibenci dan teraniaya karena nama Yesus (Luk. 21:17), namun Tuhan memberikan kepastian dan kekuatan kepada kita: “dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16: 33); “Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21: 18-19). 

Sumber kekuatan kita adalah Tuhan dan tiada yang lain, jika kita tanggung-tanggung menjadi pengikut Yesus tentulah sangat menyakitkan menjadi saksi Kristus di tengah dunia ini. Ada kalimat dalam sebuah iklan yang mengatakan “Kamu bilang itu Rintangan, aku bilang hanya Tantangan”. Jika dikatakan “Rintangan” berarti sesuatu yang menyurutkan niat kita untuk bertindak karena sesuatu yang merintangi; namun jika dikatakan “Tantangan” adalah kesulitan akan semakin meningkatkan kita berusaha mencapai kesuksesan. Kita bisa ambil contoh sederhananya,

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Doa Memampukan Kita Melakukan Kehendak Allah (Roma 12:9-12)


Khotbah Minggu Rogate Roma 12: 9-12; Matius 7:7-10
Doa Memampukan Kita Melakukan Kehendak Allah
Saya akan memulai pembahasan ayat 9-12 ini dari ayat 1-2 pada pasal 12 kitab Roma ini. Pada permulaan pasal 12 ini jelas telah ditegaskan “Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan berkenen kepada Allah”; “janganlah kamu serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu”. Perlu digaris bawahi ‘mempersembahkan tubuh’ dan ‘janganlah kamu serupa’, hidup di dalam Kristus adalah mempersembahkan hidup untuk Tuhan sehingga kita juga harus siap untuk “berbeda” dengan dunia ini, sebab Tuhan telah memberikan ciri khas yang khusus bagi kita sebagai pengikut Kristus. 
Mampukah kita melakukan kasih (Agape dan filostorgai) kepada semua orang? Ada orang yang banyak mengatakan bahwa saya belum sanggup untuk mengasihi orang yang menyakiti saya atau yang membenci saya. Maka jawaban untuk orang yang mengatakan seperti itu adalah karena hidupnya belum sepenuhnya dipersembahkan kepada Allah. Nats bacaan kita saat ini menegaskan

Membuka Diri Diperbaharui Allah (Kisah Rasul 11: 15-18)


Minggu Kantate: Kisah Rasul 11:15-18; Bacaan Mazmur 148: 1-14   
Membuka diri diperbaharui Allah
Jika kita sering menyaksikan pertandingan bola kaki, mungkin tulisan “NO TO RACISM” sudah tidak asing lagi. Kita juga sudah mengetahui bagaimana perjuangan Martin Luther King Jr mengenai diskriminasi kulit hitam di Amerika dan juga Nelson Mandela yang berjuang melawan system apartheid di Afrika. Bahkan di negeri kita Indonesia yang tercinta ini masih banyak yang belum siap menerima perbedaan. Bahwa memang hingga saat ini masih banyak yang belum memahami dengan baik perbedaan yang terjadi ditengah-tengah kehidupan kita. Masih banyak dari kita dengan sinis menutup diri kepada golongan di luar diri kita. Maka yang terjadi adalah kebencian dan permusuhan. Dalam nats pembahasan kita saat ini, Tuhan ingin mengubah cara pandang kita bahwa Firman Allah terbuka untuk semua orang dan berhak mendapatkan keselamatan dari Tuhan.
Sebelum kita memasuki Kisah Rasul 11: 15-18, ada baiknya
Memuliakan Tuhan dengan Kata dan Perbuatan (Mazmur 66:1-7)

Memuliakan Tuhan dengan Kata dan Perbuatan (Mazmur 66:1-7)


Mazmur 66:1-7; Efesus 5:15-21
Memuliakan Tuhan dengan kata dan perbuatan
Iman orang percaya dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai keunikan tersendiri, bahwa hidup didalam Tuhan itu adalah hidup dalam sukacita yang mengajak kita untuk selalu bersyukur, baik itu dalam suka maupun duka, karena sukacita dari Tuhan tidak akan pernah hilang. Itulah iman di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kepastian kepada kita melalui kebangkitanNya.
Dalam Mazmur ini kita diajak untuk menyanyikan nyanyian syukur kepada Tuhan bahwa begitu besar perbuatanNya kepada seluruh bumi. Sehingga kita harus memazmurkan kemuliaanNya dan memuliakan dengan puji-pujian. Inilah yang ingin dipertegas pemazmur pada saat ini, bagaimana kita untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan dalam hidup kita.
Belas Kasihan yang Berbuat (Matius 9: 35-38)

Belas Kasihan yang Berbuat (Matius 9: 35-38)


Belas kasihan yang berbuat; 
Minggu Miserikordias Domini 
Matius 9: 35-38; Bacaan Yeheskiel 34:11-16
Dalam permulaan pelayanan Tuhan Yesus banyak dilihat manusia itu hidup tanpa gembala, orang-orang sakit bertebaran dijalan tanpa ada pengharapan, orang-orang yang haus akan Firman Tuhan dan banyak yang akan mati karena kejahatannya. Melihat semuanya itu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Dan Yesus merasakan penderitaan yang mereka alami dan mengalami sengsara manusia itu sebagai sengsaraNya sendiri dan belas kasihanNya akan kesengsaraan umat manusia yang membawanya di kayu salib untuk membawa sukacita yang dari Tuhan. Yesus memandang belas kasihanNya kepada orang bayak itu adalah sebagai “pekerjaan menuai”. 

Yesus telah menjadi benih yang mati di tanah supaya hidup dan menghasilkan tuaian yang banyak. Memang tuaian banyak namun pekerja sedikit, untuk itulah Yesus memanggil ke-12 muridNya yang pertama sebagai pekerja untuk tuaian itu dan Tuhan juga membutuhkan lebih banyak lagi pekerja yaitu semua yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat dilibatkan menjadi pekerja untuk tuaian yang banyak itu.
Hati-hati Dengan Gembala Penyesat (Yeheskiel 34: 11-16)

Hati-hati Dengan Gembala Penyesat (Yeheskiel 34: 11-16)


Hati-hati dengan gembala penyesat....... Yeheskiel 34: 11-16
Apakah saudara mempercayai kuasa Tuhan? Jika “ya” maka serahkanlah hidup kita digembalakan oleh Tuhan. Sebab Tuhan Yesus mengatakan “Akulah gembala yang baik” (Yoh. 10:11) artinya bahwa hanya dialah gembala yang baik dan tidak ada yang lain. Tuhan menggambarkan diriNya sebagai “gembala” untuk memperlihatkan pemeliharaan dan kesetiaanNya kepada umat ciptaanNya sendiri. 

Firman Allah kepada umat Israel  melalui nabi Yeheskiel ini mengingatkan kita kembali bahwa tidak ada siapapun di dunia ini yang dapat menjamin kehidupan kita untuk menuntun kepada kehidupan yang lebih baik selain daripada Allah sendiri. Baik itu raja maupun imam tidak dengan sungguh-sungguh untuk menuntun umat Allah sesuai dengan kehendakNya karena hanya sibuk untuk mementingkan dirinya sendiri. Hati Allah tergerak oleh belas kasihanNya
Wahyu 1:4-8 Aku adalah Alfa dan Omega

Wahyu 1:4-8 Aku adalah Alfa dan Omega


Wahyu 1: 4-8 Aku adalah Alfa dan Omega
Banyak kenyataan yang harus kita hadapi ditengah-tengah kehidupan kita mulai dari susahnya mendirikan rumah ibadah, Gereja yang di segel dan dirobohkan, tindak kejahatan dan nilai moral yang menurun ditengah-tengah masyarakat sampai pada sakit penyakit yang harus kita rasakan ditengah-tengah kehidupan kita. Bagaimana sikap kita menghadapi semuanya ini?
Kasih adalah dasar saksi Kristus yang berani (Kisah Para Rasul 5: 27-32)

Kasih adalah dasar saksi Kristus yang berani (Kisah Para Rasul 5: 27-32)


Kasih adalah dasar saksi Kristus yang berani (Kisah Para Rasul 5: 27-32; Bacaan: Wahyu 1: 4-8)
Ketika kita meletakkan dasar iman kepercayaan kita kepada Tuhan Yesus melalui kebangkitanNya dan memasuki hidup baru bersama Tuhan, maka kita di utus oleh Allah ketengah-tengah dunia ini menjadi saksiNya. Menjadi saksi Kristus bukanlah hal yang mudah, Tuhan Yesus memperingatkan kepada kita bahwa kita akan dibenci dan teraniaya karena nama Yesus (Luk. 21:17), namun Tuhan memberikan kepastian dan kekuatan kepada kita: “dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16: 33); “Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21: 18-19). 

Sumber kekuatan kita adalah Tuhan dan tiada yang lain, jika kita tanggung-tanggung menjadi pengikut Yesus tentulah sangat menyakitkan menjadi saksi Kristus di tengah dunia ini. Ada kalimat dalam sebuah iklan yang mengatakan “Kamu bilang itu Rintangan, aku bilang hanya Tantangan”. Jika dikatakan “Rintangan” berarti sesuatu yang menyurutkan niat kita untuk bertindak karena sesuatu yang merintangi; namun jika dikatakan “Tantangan” adalah kesulitan akan semakin meningkatkan kita berusaha mencapai kesuksesan. Kita bisa ambil contoh sederhananya,