Patutlah kita menaikan pujian syukur
kepada Allah yang telah menyatakan diriNya sebagai Bapa di dalam
Yesus Kristus dan Roh Kudus. Allah yang senantiasa berkarya dan
berbuat di dalam hidup kita. Dalam minggu trinitas ini kita
disadarkan akan kuasa Allah yang tidak terbatas itu bahwa kehidupan yang
boleh kita rasakan saat ini semuanya hanya berasal dari Dia. Hidup
kita bukan milik dunia ini, tetapi milik Allah.
Dalam kisah penciptaan di kitab
Kejadian ingin menyatakan kepada kita bahwa segala sesuatu semua
berawal dari firmanNya dan yang memberikan kehidupan kepada segala
mahluk dan termasuk kita sebagai manusia. Keajaiban kuasa penciptaan
Tuhan ketika manusia itu di cipta adalah “menurut gambar dan rupa
Allah” (Kej. 1:26) yang berkuasa atas mahluk hidup lainnya. Semua
harmohi kehidupan dijadikanNya sungguh begitu amat baik.
Hal yang harus dapat kita sadari atas
penciptaan Tuhan atas kehidupan ini bahwa Dia sungguh sangat
mengasihi yang telah dijadikanNya. Sehingga tidak hanya untuk
mencipta, namun dengan kasihNya yang besar Dia memelihara segala
sesuatu yang telah dijadikanNya itu.
Apakah kita mampu menjangkau dengan
pikiran kita apa yang telah diperbuat Allah dalam proses penciptaan?
Bagaimana kita mampu menjangkau dengan pikiran kita bagaimana kasih
Allah akan ciptaanNya harus dinyatakan dalam Yesus Kristus. Dan
bagaimana juga kita dapat merasakan kehadiran Allah melalui Roh Kudus
dalam hidup kita. Tetapi kepastian yang nyata bahwa iman adalah
sesuatu pemberian Allah yang besar atas hidup kita untuk memahami dan
mengerti semua perbuatan dan pemeliharaan Tuhan atas kehidupan ini.
(Ibr. 11: 1; Rm. 1:17)
Kita patut bersyukur atas iman yang
telah kita terima melalui Yesus Kristus, bahwa kita telah menjadi
bahagian ciptaan Allah yang baru dengan memberikan hati dan roh yang
baru untuk selalu diperbaharui oleh Allah (Yeh. 36:26; 2 Kor. 5:17;
Kol. 3:10; Yak. 1:18). Melalui Yesus Kristus Allah telah memperlihatkan kemuliaanNya sebagai pencipta, bahwa Allah pencipta itu bukan hanya ada dalam kata-kata saja namun telah nyata hadir ditengah-tengah kehidupan manusia (Yoh. 1:1, 14). Dari sinilah kita mampu memahami konsep ajaran kekristenan tentang Trinitatis secara sederhana bahwa Allah tidak hanya mencipta tetapi Allah juga menyelamatkan dan memelihara ciptaanNya melalui Yesus Kristus dan Roh-Nya yang dicurahkan bagi kita.
Semua yang diciptakan oleh Allah pada
mulanya adalah sungguh amatlah baik, namun demikian kebaikan ciptaan
Tuhan itu telah dirusak oleh kuasa dosa yang membuat manusia itu
hidup dengan tidak tunduk dibawah kuasa bimbingan dan pemeliharaan
penciptaNya. Di dalam Kristus tubuh lama kita turut disalibkan supaya
kuasa dosa tidak lagi berkuasa atas hidup kita (Rm. 6: 6 dst.).
Sehingga bukan kuasa dosa lagi mengatur hidup kita, namun kuasa Allah
yakni melalui Roh-Nya yang dicurahkan kepada setiap orang yang di
tebus melalui Yesus Kristus supaya kita dituntun, diperbaharui dan
dipelihara oleh Allah yang menciptakan kita. Demikianlah kasih Allah
kepada ciptaanNya yang kekal sampai selamanya dan yang mengenal Allah
Bapa di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Sebagaimana dinyatakan dalam 1 Yoh. 4:
8 bahwa “Allah adalah kasih” yang telah menyatakan kasihNya
kepada manusia. Maka sebagai umat yang percaya kita menyadari
kasih Allah dalam diri kita. Sebagai pribadi yang diciptakan oleh
Allah, Ia memperlihatkan kasihNya yang besar untuk melindungi dan
memelihara kehidupan kita masing-masing. Dia yang berkuasa atas
kehidupan ini dan Dia jugalah yang berkuasa memelihara kehidupan
kita. Dan kita juga tidak hanya hidup dalam pengenalan akan kasih
namun kita juga harus ambil bagian dalam kasih itu sendiri
dengan mengasihi sesama, dengan demikian “Kasih-Nya sempurna di
dalam kita” (1 Yoh. 4: 12). Sehingga dalam 2 Korintus 13:11 Paulus menasehatkan "usahakanlah dirimu supaya sempurna", sebab Tuhan memanggil kita agar menjadi ciptaanNya yang sempurna sebagaimana mulanya adalah sungguh baik ciptaanNya dan kita diciptakan serupa dengan gambaran Allah (Rm. 8:29).
Patutlah kita menaikan pujian syukur
kepada Allah yang telah menyatakan diriNya sebagai Bapa di dalam
Yesus Kristus dan Roh Kudus. Allah yang senantiasa berkarya dan
berbuat di dalam hidup kita. Dalam minggu trinitas ini kita
disadarkan akan kuasa Allah yang tidak terbatas itu bahwa kehidupan yang
boleh kita rasakan saat ini semuanya hanya berasal dari Dia. Hidup
kita bukan milik dunia ini, tetapi milik Allah.
Dalam kisah penciptaan di kitab
Kejadian ingin menyatakan kepada kita bahwa segala sesuatu semua
berawal dari firmanNya dan yang memberikan kehidupan kepada segala
mahluk dan termasuk kita sebagai manusia. Keajaiban kuasa penciptaan
Tuhan ketika manusia itu di cipta adalah “menurut gambar dan rupa
Allah” (Kej. 1:26) yang berkuasa atas mahluk hidup lainnya. Semua
harmohi kehidupan dijadikanNya sungguh begitu amat baik.
Hal yang harus dapat kita sadari atas
penciptaan Tuhan atas kehidupan ini bahwa Dia sungguh sangat
mengasihi yang telah dijadikanNya. Sehingga tidak hanya untuk
mencipta, namun dengan kasihNya yang besar Dia memelihara segala
sesuatu yang telah dijadikanNya itu.
Apakah kita mampu menjangkau dengan
pikiran kita apa yang telah diperbuat Allah dalam proses penciptaan?
Bagaimana kita mampu menjangkau dengan pikiran kita bagaimana kasih
Allah akan ciptaanNya harus dinyatakan dalam Yesus Kristus. Dan
bagaimana juga kita dapat merasakan kehadiran Allah melalui Roh Kudus
dalam hidup kita. Tetapi kepastian yang nyata bahwa iman adalah
sesuatu pemberian Allah yang besar atas hidup kita untuk memahami dan
mengerti semua perbuatan dan pemeliharaan Tuhan atas kehidupan ini.
(Ibr. 11: 1; Rm. 1:17)
Kita patut bersyukur atas iman yang
telah kita terima melalui Yesus Kristus, bahwa kita telah menjadi
bahagian ciptaan Allah yang baru dengan memberikan hati dan roh yang
baru untuk selalu diperbaharui oleh Allah (Yeh. 36:26; 2 Kor. 5:17;
Kol. 3:10; Yak. 1:18). Melalui Yesus Kristus Allah telah memperlihatkan kemuliaanNya sebagai pencipta, bahwa Allah pencipta itu bukan hanya ada dalam kata-kata saja namun telah nyata hadir ditengah-tengah kehidupan manusia (Yoh. 1:1, 14). Dari sinilah kita mampu memahami konsep ajaran kekristenan tentang Trinitatis secara sederhana bahwa Allah tidak hanya mencipta tetapi Allah juga menyelamatkan dan memelihara ciptaanNya melalui Yesus Kristus dan Roh-Nya yang dicurahkan bagi kita.
Semua yang diciptakan oleh Allah pada
mulanya adalah sungguh amatlah baik, namun demikian kebaikan ciptaan
Tuhan itu telah dirusak oleh kuasa dosa yang membuat manusia itu
hidup dengan tidak tunduk dibawah kuasa bimbingan dan pemeliharaan
penciptaNya. Di dalam Kristus tubuh lama kita turut disalibkan supaya
kuasa dosa tidak lagi berkuasa atas hidup kita (Rm. 6: 6 dst.).
Sehingga bukan kuasa dosa lagi mengatur hidup kita, namun kuasa Allah
yakni melalui Roh-Nya yang dicurahkan kepada setiap orang yang di
tebus melalui Yesus Kristus supaya kita dituntun, diperbaharui dan
dipelihara oleh Allah yang menciptakan kita. Demikianlah kasih Allah
kepada ciptaanNya yang kekal sampai selamanya dan yang mengenal Allah
Bapa di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus.
Sebagaimana dinyatakan dalam 1 Yoh. 4:
8 bahwa “Allah adalah kasih” yang telah menyatakan kasihNya
kepada manusia. Maka sebagai umat yang percaya kita menyadari
kasih Allah dalam diri kita. Sebagai pribadi yang diciptakan oleh
Allah, Ia memperlihatkan kasihNya yang besar untuk melindungi dan
memelihara kehidupan kita masing-masing. Dia yang berkuasa atas
kehidupan ini dan Dia jugalah yang berkuasa memelihara kehidupan
kita. Dan kita juga tidak hanya hidup dalam pengenalan akan kasih
namun kita juga harus ambil bagian dalam kasih itu sendiri
dengan mengasihi sesama, dengan demikian “Kasih-Nya sempurna di
dalam kita” (1 Yoh. 4: 12). Sehingga dalam 2 Korintus 13:11 Paulus menasehatkan "usahakanlah dirimu supaya sempurna", sebab Tuhan memanggil kita agar menjadi ciptaanNya yang sempurna sebagaimana mulanya adalah sungguh baik ciptaanNya dan kita diciptakan serupa dengan gambaran Allah (Rm. 8:29).
No comments :
Post a Comment