Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Saturday, January 25, 2020

Mazmur 27: 1-6 Aman Dalam Perlindungan TUHAN


Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 27: 1-6
Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya. Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu. Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.


Istilah “jalan buntu” mungkin sudah sering kita mendengarnya, untuk menerangkan jalan yang tertutup yang tidak ada jalan keluar atau mengistilahkan tentang masalah yang tidak mungkin lagi ada penyelesaiannya, tidak lagi ada solusi, cara pemecahan masalah, “maju kena mundur kena”

Sebagaimana Daud menerangkan bagaimana musuh dan penjahat yang acap kali mengepungnya, bahkan dijelaskan juga bagaimana niat mereka yang begitu besar untuk membinasakannya sampai diistilahkan dengan “memakan dagingku”

Daud sudah berada pada jalan buntu, tidak lagi ada strategi, cara lain untuk bisa keluar dari kepungan mush yang begitu ganas hendak memakan dagingnya.

Namun sekalipun itu jalan buntu, Daud berada pada situasi yang sulit, dia berkata “aku tidak takut”
Tuhan adalah terangku
Tuhan adalah keselamatanku
Tuhan adalah benteng hidupku

Tuhan itu perlindungan dan keselamatanku ini adalah keberanian Daud untuk menyatakan imannya dihadapan musuhnya dengan berani menegakkan kepalanya dihadapan lawannya. Aku tetap percaya kepada Tuhan sekalipun musuh telah mengepung aku. Tidak ada istilah “jalan buntu” sebagaimana Tuhan berfirman Sebab rancanganKu bukan rancanganmu, jalanmu bukan jalanKu”.

Kita bisa salah, bisa salah jalan, salah ambil keputusan, tetapi Tuhan tidak pernah salah jalan merancangkan kebaikan bagi kita, sekalipun kita berkata tidak mungkin, namun bagi Tuhan semuanya adalah mungkin.

Keberanian Daud ini mau mengajar kita bahwa berbagai macam permasalahan hidup bisa saja terjadi, orang beriman kepada Tuhan bukan artinya lepas dari masalah, tetapi orang yang beriman akan dimampukan menghadapi apapun melampaui kemampuannya.

Sebagaimana kita diajarkan tentang iman di Yohanes 20:29 dan di Ibrani 11: 1,
Percaya karena melihat, itu sudah biasa, yang masih pada tahap kemampuan kita, namun
Percaya walaupun kita tidak lihat, itulah iman, yang mampu bertindak melampaui kemampuannya.

Jika masalah datang, berbagai pergumulan menghampiri kehidupan kita, itu bukan untuk ditakuti, tetapi syukurilah, mungkin dengan masalah itu kita akan mengeluarkan dan memakai kekuatan yang selama ini belum kita gunakan atau belum sungguh-sungguh kita pakai, yaitu iman kita kepada Tuhan.

Disini kita melihat, bahwa Daud mau jujur, bahwa ketika ada masalah, ketika dia tertekan, justru disitu dia dengan jelas dapat melihat bagaimana kekuatan iman kepada Tuhan, bukan sebaliknya mempersalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada dirinya.

Dan sekarang, mari kita lihat mengapa Daud begitu yakin berkata “tidak takut”, mengapa Daud yakin bahwa Tuhan adalah perlindungan dan keselamatannya?

Jika kita masih masih membayangkan ketika masih anak-anak, saya yakin bahwa orangtua kita tidak akan membiarkan kita kekurangan dalam berbagai hal, membiarkan kita ketakutan, bahkan mungkin ketika kita bermain, orangtua kita selalu kita buat menjadi tempat mengadu. Dan juga sebaliknya jika posisi kita saat ini sebagai orangtua, apakah kita tega membiarkan anak kita kekurangan, kelaparan, ketakutan, menjadi bodoh, saya yakin itu tidak mungkin terjadi.

Dan inilah alasan keberanian dari Daud mempercayakan hidupnya kepada Tuhan, dapat kita lihat di ayat 4 “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini; diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya”. “Tinggal di rumah Tuhan” adalah keyakinan imannya kepada Tuhan untuk tidak takut.

Dimana tempat di dunia ini yang dapat menjamin ketenangan, kedamaian dan keamanan kita? jawabnya “tidak ada”. Kapan saja, dimana saja kita bisa celaka, mendapat masalah. Contoh kecilnya saja jika kita perhatikan:

Bagunan-bangunan akan selalu ada: tangga darurat, pintu darurat, alat-alat keselamatan
Jalan-jalan di penuhi dengan marka dan rambu lalu lintas untuk meminimalkan kecelakaan
Dalam setiap pekerjaan akan selalu ada prosedur keselamatan kerja
Setiap barang yang kita beli akan selalu ada peringatan dan juga aturan pakai
Alat transportasi akan selalu dilengkapi dengan fitur-fitur keselamatan

Tetapi ketika kita tinggal di rumah Tuhan, apapun yang terjadi kita percaya bahwa kita pasti aman, sebab hanya di rumah Tuhan kita aman, tenang dan damai. Inilah yang disuarakan oleh Tuhan Yesus kepada kita ketika Dia berkata “Tinggallah di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu”. Inilah rumah Tuhan itu, manakalah kita tinggal di dalam Tuhan. ada ketenangan, kedamaian, keamanan dan keselamatan ketika Tuhan Yesus ada dalam diri kita. Tuhan Yesus ada dalam pikiran, hati, perkataan dan perbuatan kita.

Bagaimanakah kita tahu bahwa Tuhan dalam diri kita dan kita di dalam Tuhan? ada komunikasi dan kehidupan yang intim dengan Tuhan,
Ada waktunya kita mengungkapkan permohonan kepada Tuhan
Ada waktunya kita tekun mendengar apa yang Tuhan firmankan
Ada waktunya kita melakukan apa yang dikatakan Tuhan, dan juga
Ada waktunya kita menyaksikan kebaikan Tuhan dan mensyukurinya

Orang yang beriman kepada Tuhan, tidak menghadapi masalah dengan takut dan putus asa, tetapi akan menghadapinya dengan nyanyian dan pujian kepada Tuhan, sebab kita percaya bahwa kita pasti aman dalam perlindungan Tuhan.

1 comment :

Unknown said...

Did you know there's a 12 word sentence you can say to your crush... that will trigger deep emotions of love and instinctual attraction to you buried within his chest?

That's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, idolize and protect you with all his heart...

12 Words Will Trigger A Man's Love Impulse

This instinct is so built-in to a man's brain that it will drive him to try better than before to make your relationship the best part of both of your lives.

Matter-of-fact, fueling this influential instinct is so essential to getting the best possible relationship with your man that the moment you send your man a "Secret Signal"...

...You'll immediately find him expose his soul and heart for you in a way he haven't expressed before and he will distinguish you as the one and only woman in the world who has ever truly interested him.

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Mazmur 27: 1-6 Aman Dalam Perlindungan TUHAN


Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 27: 1-6
Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya. Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu. Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.


Istilah “jalan buntu” mungkin sudah sering kita mendengarnya, untuk menerangkan jalan yang tertutup yang tidak ada jalan keluar atau mengistilahkan tentang masalah yang tidak mungkin lagi ada penyelesaiannya, tidak lagi ada solusi, cara pemecahan masalah, “maju kena mundur kena”

Sebagaimana Daud menerangkan bagaimana musuh dan penjahat yang acap kali mengepungnya, bahkan dijelaskan juga bagaimana niat mereka yang begitu besar untuk membinasakannya sampai diistilahkan dengan “memakan dagingku”

Daud sudah berada pada jalan buntu, tidak lagi ada strategi, cara lain untuk bisa keluar dari kepungan mush yang begitu ganas hendak memakan dagingnya.

Namun sekalipun itu jalan buntu, Daud berada pada situasi yang sulit, dia berkata “aku tidak takut”
Tuhan adalah terangku
Tuhan adalah keselamatanku
Tuhan adalah benteng hidupku

Tuhan itu perlindungan dan keselamatanku ini adalah keberanian Daud untuk menyatakan imannya dihadapan musuhnya dengan berani menegakkan kepalanya dihadapan lawannya. Aku tetap percaya kepada Tuhan sekalipun musuh telah mengepung aku. Tidak ada istilah “jalan buntu” sebagaimana Tuhan berfirman Sebab rancanganKu bukan rancanganmu, jalanmu bukan jalanKu”.

Kita bisa salah, bisa salah jalan, salah ambil keputusan, tetapi Tuhan tidak pernah salah jalan merancangkan kebaikan bagi kita, sekalipun kita berkata tidak mungkin, namun bagi Tuhan semuanya adalah mungkin.

Keberanian Daud ini mau mengajar kita bahwa berbagai macam permasalahan hidup bisa saja terjadi, orang beriman kepada Tuhan bukan artinya lepas dari masalah, tetapi orang yang beriman akan dimampukan menghadapi apapun melampaui kemampuannya.

Sebagaimana kita diajarkan tentang iman di Yohanes 20:29 dan di Ibrani 11: 1,
Percaya karena melihat, itu sudah biasa, yang masih pada tahap kemampuan kita, namun
Percaya walaupun kita tidak lihat, itulah iman, yang mampu bertindak melampaui kemampuannya.

Jika masalah datang, berbagai pergumulan menghampiri kehidupan kita, itu bukan untuk ditakuti, tetapi syukurilah, mungkin dengan masalah itu kita akan mengeluarkan dan memakai kekuatan yang selama ini belum kita gunakan atau belum sungguh-sungguh kita pakai, yaitu iman kita kepada Tuhan.

Disini kita melihat, bahwa Daud mau jujur, bahwa ketika ada masalah, ketika dia tertekan, justru disitu dia dengan jelas dapat melihat bagaimana kekuatan iman kepada Tuhan, bukan sebaliknya mempersalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada dirinya.

Dan sekarang, mari kita lihat mengapa Daud begitu yakin berkata “tidak takut”, mengapa Daud yakin bahwa Tuhan adalah perlindungan dan keselamatannya?

Jika kita masih masih membayangkan ketika masih anak-anak, saya yakin bahwa orangtua kita tidak akan membiarkan kita kekurangan dalam berbagai hal, membiarkan kita ketakutan, bahkan mungkin ketika kita bermain, orangtua kita selalu kita buat menjadi tempat mengadu. Dan juga sebaliknya jika posisi kita saat ini sebagai orangtua, apakah kita tega membiarkan anak kita kekurangan, kelaparan, ketakutan, menjadi bodoh, saya yakin itu tidak mungkin terjadi.

Dan inilah alasan keberanian dari Daud mempercayakan hidupnya kepada Tuhan, dapat kita lihat di ayat 4 “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini; diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati baitNya”. “Tinggal di rumah Tuhan” adalah keyakinan imannya kepada Tuhan untuk tidak takut.

Dimana tempat di dunia ini yang dapat menjamin ketenangan, kedamaian dan keamanan kita? jawabnya “tidak ada”. Kapan saja, dimana saja kita bisa celaka, mendapat masalah. Contoh kecilnya saja jika kita perhatikan:

Bagunan-bangunan akan selalu ada: tangga darurat, pintu darurat, alat-alat keselamatan
Jalan-jalan di penuhi dengan marka dan rambu lalu lintas untuk meminimalkan kecelakaan
Dalam setiap pekerjaan akan selalu ada prosedur keselamatan kerja
Setiap barang yang kita beli akan selalu ada peringatan dan juga aturan pakai
Alat transportasi akan selalu dilengkapi dengan fitur-fitur keselamatan

Tetapi ketika kita tinggal di rumah Tuhan, apapun yang terjadi kita percaya bahwa kita pasti aman, sebab hanya di rumah Tuhan kita aman, tenang dan damai. Inilah yang disuarakan oleh Tuhan Yesus kepada kita ketika Dia berkata “Tinggallah di dalam Aku, dan Aku di dalam kamu”. Inilah rumah Tuhan itu, manakalah kita tinggal di dalam Tuhan. ada ketenangan, kedamaian, keamanan dan keselamatan ketika Tuhan Yesus ada dalam diri kita. Tuhan Yesus ada dalam pikiran, hati, perkataan dan perbuatan kita.

Bagaimanakah kita tahu bahwa Tuhan dalam diri kita dan kita di dalam Tuhan? ada komunikasi dan kehidupan yang intim dengan Tuhan,
Ada waktunya kita mengungkapkan permohonan kepada Tuhan
Ada waktunya kita tekun mendengar apa yang Tuhan firmankan
Ada waktunya kita melakukan apa yang dikatakan Tuhan, dan juga
Ada waktunya kita menyaksikan kebaikan Tuhan dan mensyukurinya

Orang yang beriman kepada Tuhan, tidak menghadapi masalah dengan takut dan putus asa, tetapi akan menghadapinya dengan nyanyian dan pujian kepada Tuhan, sebab kita percaya bahwa kita pasti aman dalam perlindungan Tuhan.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Iman / Khotbah Minggu / Penyertaan Tuhan / Pergumulan Hidup dengan judul Mazmur 27: 1-6 Aman Dalam Perlindungan TUHAN . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2020/01/mazmur-27-1-6-aman-dalam-perlindungan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

1 Komentar untuk " Mazmur 27: 1-6 Aman Dalam Perlindungan TUHAN "

Unknown said...

Did you know there's a 12 word sentence you can say to your crush... that will trigger deep emotions of love and instinctual attraction to you buried within his chest?

That's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, idolize and protect you with all his heart...

12 Words Will Trigger A Man's Love Impulse

This instinct is so built-in to a man's brain that it will drive him to try better than before to make your relationship the best part of both of your lives.

Matter-of-fact, fueling this influential instinct is so essential to getting the best possible relationship with your man that the moment you send your man a "Secret Signal"...

...You'll immediately find him expose his soul and heart for you in a way he haven't expressed before and he will distinguish you as the one and only woman in the world who has ever truly interested him.