Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Saturday, April 13, 2013

Memuliakan Tuhan dengan Kata dan Perbuatan (Mazmur 66:1-7)


Mazmur 66:1-7; Efesus 5:15-21
Memuliakan Tuhan dengan kata dan perbuatan
Iman orang percaya dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai keunikan tersendiri, bahwa hidup didalam Tuhan itu adalah hidup dalam sukacita yang mengajak kita untuk selalu bersyukur, baik itu dalam suka maupun duka, karena sukacita dari Tuhan tidak akan pernah hilang. Itulah iman di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kepastian kepada kita melalui kebangkitanNya.
Dalam Mazmur ini kita diajak untuk menyanyikan nyanyian syukur kepada Tuhan bahwa begitu besar perbuatanNya kepada seluruh bumi. Sehingga kita harus memazmurkan kemuliaanNya dan memuliakan dengan puji-pujian. Inilah yang ingin dipertegas pemazmur pada saat ini, bagaimana kita untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan dalam hidup kita.

1.      “Katakanlah kepada Allah......” (ay. 3)
Hal pertama yang ingin dipertegas pemazmur untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan adalah dengan “pengakuan” akan perbuatan dan kekuatan Tuhan. Ada pengakuan dari diri kita yang langsung kita sampaikan kepada Allah. Pada ayat 3 ini pemazmur ingin menekankan pengakuan yang harus kita sampaikan kepada Allah.
2.      “Pergilah dan lihatlah.........” (ay. 5)
Bentuk sukacita kita untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan haruslah kita “saksikan” kepada orang lain bahwa perbuatan Tuhan itu memang benar-benar nyata adanya. Orang lain juga harus bertumbuh iman kepercayaannya kepada Allah melalui kesaksian kita, agar mereka mengenal dan sadar akan kekuatan dan perbuatan Tuhan. Sehingga dalam perilaku dan perbuatan kita dapat menyaksikan pengakuan kita akan perbuatan dan kekuatan Tuhan.
Semakin kita bersukacita melihat perbuatan Tuhan maka kita pun semakin bersukacita dalam sukacita itu. Pemazmur mengajak kita untuk merenungkan kehidupan kita sudahkah kita menjadi orang-orang yang mengenal perbuatan Tuhan? Yang mengenal perbuatan Tuhan adalah orang-orang yang “memuliakan Tuhan” baik itu dalam hubungan langsung dengan Allah maupun dalam hubungan dengan sesamanya. Sikap memuliakan Tuhan adalah tanda dari pengenalan akan kuasa Tuhan, sebab hanya Allah saja yang mempunyai hak untuk dimuliakan, Daud mengatakan “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala menceritakan pekerjaan tanganNya” (Mzm. 19:2), dan Rasul Paulus menyatakan “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (Roma 11:36) dan kemuliaan Allah telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus (Filipi 2:11).
Ketika kita memuliakan Tuhan, maka pada saat yang bersamaan kita sedang menerima kuasa Tuhan, kita menyerahkan hidup menjadi kemuliaan Tuhan, maka kita sedang memperlihatkan Allah sedang berbuat dan bekerja dalam hidup kita. Dalam Amsal 3:6 dikatakan “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”. Kemuliaan Allah nyata dalam kehidupan ini dari segala sesuatu yang diciptakanNya terlebih kepada kita manusia, melalui Yesus Kristus kemuliaanNya semakin nyata. Sehingga tidak ada sanggahan lagi untuk kita mengatakan tidak mengenal dan melihat kemuliaan Allah. Menjadi pergumulan kita adalah apakah kita mengakuinya dalam setiap perilaku kita?. 

Memuliakan Tuhan tidak cukup hanya kata-kata pujian kepada Tuhan saja, namun harus nyata juga dalam perilaku kita. Dalam Efesus 5:19 dikatakan “berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani...”. Pujian yang menjadi kemuliaan bagi Allah juga harus terlihat dalam hubungan kita dengan sesama.

Mazmur 66:1-7; Efesus 5:15-21
Memuliakan Tuhan dengan kata dan perbuatan
Iman orang percaya dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai keunikan tersendiri, bahwa hidup didalam Tuhan itu adalah hidup dalam sukacita yang mengajak kita untuk selalu bersyukur, baik itu dalam suka maupun duka, karena sukacita dari Tuhan tidak akan pernah hilang. Itulah iman di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kepastian kepada kita melalui kebangkitanNya.
Dalam Mazmur ini kita diajak untuk menyanyikan nyanyian syukur kepada Tuhan bahwa begitu besar perbuatanNya kepada seluruh bumi. Sehingga kita harus memazmurkan kemuliaanNya dan memuliakan dengan puji-pujian. Inilah yang ingin dipertegas pemazmur pada saat ini, bagaimana kita untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan dalam hidup kita.

1.      “Katakanlah kepada Allah......” (ay. 3)
Hal pertama yang ingin dipertegas pemazmur untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan adalah dengan “pengakuan” akan perbuatan dan kekuatan Tuhan. Ada pengakuan dari diri kita yang langsung kita sampaikan kepada Allah. Pada ayat 3 ini pemazmur ingin menekankan pengakuan yang harus kita sampaikan kepada Allah.
2.      “Pergilah dan lihatlah.........” (ay. 5)
Bentuk sukacita kita untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan haruslah kita “saksikan” kepada orang lain bahwa perbuatan Tuhan itu memang benar-benar nyata adanya. Orang lain juga harus bertumbuh iman kepercayaannya kepada Allah melalui kesaksian kita, agar mereka mengenal dan sadar akan kekuatan dan perbuatan Tuhan. Sehingga dalam perilaku dan perbuatan kita dapat menyaksikan pengakuan kita akan perbuatan dan kekuatan Tuhan.
Semakin kita bersukacita melihat perbuatan Tuhan maka kita pun semakin bersukacita dalam sukacita itu. Pemazmur mengajak kita untuk merenungkan kehidupan kita sudahkah kita menjadi orang-orang yang mengenal perbuatan Tuhan? Yang mengenal perbuatan Tuhan adalah orang-orang yang “memuliakan Tuhan” baik itu dalam hubungan langsung dengan Allah maupun dalam hubungan dengan sesamanya. Sikap memuliakan Tuhan adalah tanda dari pengenalan akan kuasa Tuhan, sebab hanya Allah saja yang mempunyai hak untuk dimuliakan, Daud mengatakan “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala menceritakan pekerjaan tanganNya” (Mzm. 19:2), dan Rasul Paulus menyatakan “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (Roma 11:36) dan kemuliaan Allah telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus (Filipi 2:11).
Ketika kita memuliakan Tuhan, maka pada saat yang bersamaan kita sedang menerima kuasa Tuhan, kita menyerahkan hidup menjadi kemuliaan Tuhan, maka kita sedang memperlihatkan Allah sedang berbuat dan bekerja dalam hidup kita. Dalam Amsal 3:6 dikatakan “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”. Kemuliaan Allah nyata dalam kehidupan ini dari segala sesuatu yang diciptakanNya terlebih kepada kita manusia, melalui Yesus Kristus kemuliaanNya semakin nyata. Sehingga tidak ada sanggahan lagi untuk kita mengatakan tidak mengenal dan melihat kemuliaan Allah. Menjadi pergumulan kita adalah apakah kita mengakuinya dalam setiap perilaku kita?. 

Memuliakan Tuhan tidak cukup hanya kata-kata pujian kepada Tuhan saja, namun harus nyata juga dalam perilaku kita. Dalam Efesus 5:19 dikatakan “berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani...”. Pujian yang menjadi kemuliaan bagi Allah juga harus terlihat dalam hubungan kita dengan sesama.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Memuliakan Tuhan dengan Kata dan Perbuatan (Mazmur 66:1-7)


Mazmur 66:1-7; Efesus 5:15-21
Memuliakan Tuhan dengan kata dan perbuatan
Iman orang percaya dalam Tuhan Yesus Kristus mempunyai keunikan tersendiri, bahwa hidup didalam Tuhan itu adalah hidup dalam sukacita yang mengajak kita untuk selalu bersyukur, baik itu dalam suka maupun duka, karena sukacita dari Tuhan tidak akan pernah hilang. Itulah iman di dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kepastian kepada kita melalui kebangkitanNya.
Dalam Mazmur ini kita diajak untuk menyanyikan nyanyian syukur kepada Tuhan bahwa begitu besar perbuatanNya kepada seluruh bumi. Sehingga kita harus memazmurkan kemuliaanNya dan memuliakan dengan puji-pujian. Inilah yang ingin dipertegas pemazmur pada saat ini, bagaimana kita untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan dalam hidup kita.

1.      “Katakanlah kepada Allah......” (ay. 3)
Hal pertama yang ingin dipertegas pemazmur untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan adalah dengan “pengakuan” akan perbuatan dan kekuatan Tuhan. Ada pengakuan dari diri kita yang langsung kita sampaikan kepada Allah. Pada ayat 3 ini pemazmur ingin menekankan pengakuan yang harus kita sampaikan kepada Allah.
2.      “Pergilah dan lihatlah.........” (ay. 5)
Bentuk sukacita kita untuk memuliakan dan memuji kebesaran Tuhan haruslah kita “saksikan” kepada orang lain bahwa perbuatan Tuhan itu memang benar-benar nyata adanya. Orang lain juga harus bertumbuh iman kepercayaannya kepada Allah melalui kesaksian kita, agar mereka mengenal dan sadar akan kekuatan dan perbuatan Tuhan. Sehingga dalam perilaku dan perbuatan kita dapat menyaksikan pengakuan kita akan perbuatan dan kekuatan Tuhan.
Semakin kita bersukacita melihat perbuatan Tuhan maka kita pun semakin bersukacita dalam sukacita itu. Pemazmur mengajak kita untuk merenungkan kehidupan kita sudahkah kita menjadi orang-orang yang mengenal perbuatan Tuhan? Yang mengenal perbuatan Tuhan adalah orang-orang yang “memuliakan Tuhan” baik itu dalam hubungan langsung dengan Allah maupun dalam hubungan dengan sesamanya. Sikap memuliakan Tuhan adalah tanda dari pengenalan akan kuasa Tuhan, sebab hanya Allah saja yang mempunyai hak untuk dimuliakan, Daud mengatakan “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala menceritakan pekerjaan tanganNya” (Mzm. 19:2), dan Rasul Paulus menyatakan “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (Roma 11:36) dan kemuliaan Allah telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus (Filipi 2:11).
Ketika kita memuliakan Tuhan, maka pada saat yang bersamaan kita sedang menerima kuasa Tuhan, kita menyerahkan hidup menjadi kemuliaan Tuhan, maka kita sedang memperlihatkan Allah sedang berbuat dan bekerja dalam hidup kita. Dalam Amsal 3:6 dikatakan “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”. Kemuliaan Allah nyata dalam kehidupan ini dari segala sesuatu yang diciptakanNya terlebih kepada kita manusia, melalui Yesus Kristus kemuliaanNya semakin nyata. Sehingga tidak ada sanggahan lagi untuk kita mengatakan tidak mengenal dan melihat kemuliaan Allah. Menjadi pergumulan kita adalah apakah kita mengakuinya dalam setiap perilaku kita?. 

Memuliakan Tuhan tidak cukup hanya kata-kata pujian kepada Tuhan saja, namun harus nyata juga dalam perilaku kita. Dalam Efesus 5:19 dikatakan “berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani...”. Pujian yang menjadi kemuliaan bagi Allah juga harus terlihat dalam hubungan kita dengan sesama.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu dengan judul Memuliakan Tuhan dengan Kata dan Perbuatan (Mazmur 66:1-7) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2013/04/mazmur-661-7-memuliakan-tuhan-dengan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk " Memuliakan Tuhan dengan Kata dan Perbuatan (Mazmur 66:1-7) "