Bacaan Firman Tuhan: Kisah Para Rasul: 2: 1-13
KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSATUKAN
Kata Pentakosta
berasal dari bahasa Yunani: pentekoste
yang berarti: hari yang kelima puluh. Disebut demikian karena hari tersebut
jatuh pada hari kelima puluh setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Setelah kenaikan
Tuhan Yesus, para murid mentaati perintah-Nya untuk tetap tinggal di Yerusalem
hingga mereka diperlengkapi oleh kuasa Roh Kudus (Lukas 24:49; Kis. 1:8). Mereka
bertekun setiap hari berdoa di ruang atas sebuah rumah di Yerusalem (Kis. 1:
12-14). Pada waktu turunnya Roh Kudus, suasana di Yerusalem sedang ramai
dikunjungi oleh peziarah Yahudi yang datang dari berbagai negeri untuk
merayakan hari raya Shavout (Ibr.) yaitu
lima puluh hari setelah paskah. Selain itu, karena Yerusalem adalah termasuk
kota besar, maka ada banyak bangsa-bangsa lain yang datang ke Yerusalem untuk
melakukan berbagai aktifitas seperti perdagangan.
Berdasarkan Kisah
para rasul 2, dijelaskan turunnya Roh Kudus kepada orang percaya ditandai
dengan mujizat yang terjadi, yaitu suatu bunyi seperti tiupan angin yang keras,
nyala lidah-lidah api kepada setiap mereka yang ada di situ dan berkata-kata
dalam bahasa lain. Peristiwa ini menarik perhatian banyak orang, baik orang
Yahudi maupun dari bangsa-bangsa lain, sehingga mereka berkerumun untuk melihat
apa yang terjadi. Sehingga orang banyak ini telah turut menjadi saksi peristiwa
turunya Roh Kudus pada saat itu. Mereka (bangsa-bangsa di luar Yahudi) tercengang-cengang
karena oleh kuasa Roh Kudus, mereka orang Yahudi namun dapat berbicara tentang
perbuatan Allah dengan bahasa mereka. Namun dari mereka ada juga yang menyindir
bahwa mereka mabuk oleh anggur manis. Tetapi Petrus berkhotbah dan menjelaskan
apa yang mereka saksikan itu dengan mengutip teks PL dari Yoel 2: 28-29 yang
menyatakan “Aku akan mencurahkan RohKu atas semua manusia”. karena khotbah
Petrus itu, sehingga ada kira-kira tiga ribu orang percaya dan memberi diri
mereka dibaptis.
Dalam Perjanjian
Lama (PL) Roh Allah berasal dari kata ruakh
dan dalam Perjanjian Baru dengan Pneuma
yang memiliki arti yang sama, yaitu: angin/nafas/energi yang tidak terlihat (Yohanes
3: 8; Yohanes 20:22). Dalam PL, Roh Allah adalah tanda kehadiran Allah secara
pribadi untuk membentuk atau menjadikan keteraturan (Kej. 1:2). Dalam PL kita
dapat melihat bahwa Roh Allah diberikan kepada seseorang untuk dapat melakukan
tugas-tugas tertentu, seperti Yusuf (Kej. 41:37-42), Bezaleel (Kel. 35: 30
dst), Otniel dan Gideon (Hak. 3:10; 6:34), Saul (1 Sam. 11:6), Yehezkiel (Yeh.
2:2), Mikha (Mikha 3:8). Tetapi setelah hari Pentakosta, sebagaimana khotbah
Petrus tentang Yoel 2:8 bahwa nas itu telah digenapi, bahwa Tuhan akan
mencurahkan RohNya secara meluas kepada setiap orang yang telah dikuduskan oleh
darah Kristus.
Roh Kudus
adalah Allah sendiri yang hadir dalam diri setiap orang yang percaya supaya
hidup menurut kehendak Tuhan. Melalui Roh Kudus yang ada dalam diri kita,
memberikan kita kuasa yang berasal dari Tuhan untuk memampukan kita dalam
berbagai keterbatasan kita dan secara khusus untuk dapat memberitakan Injil. Roh
Kudus juga akan menjadi jembatan yang mempersatukan setiap orang percaya
walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda daerah, bangsa, suku dan
bahasa.
No comments :
Post a Comment