Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 28: 1-2
Mazmur ini adalah pengalaman hidup Daud yang memberi kita Sebuah kesaksian tentang betapa besarnya kuasa doa dalam kehidupan orang percaya Daud menjelaskan dalam Mazmur ini bahwa dia pernah mengalami sebuah pergumulan yang berat dan dia berseru-seru kepada Tuhan dan hingga pada akhirnya doanya dijawab oleh Tuhan sehingga dia menaikkan pujian dan bersyukur kepada Tuhan. Jika kita mencermati Mazmur ini dan secara khusus ayat 1 dan ayat yang kedua kita akan dituntun untuk lebih memahami tentang hal berdoa dalam kehidupan Iman percaya kita.
I. “Kepadamu ya Tuhan gunung batuku
Aku Berseru”
Ini adalah sebuah pengakuan iman Daud ketika berdoa
kepada Tuhan baginya Tuhan itu adalah “gunung batu” perisai pertahanan yang
kuat dalam hidupnya ketika ada masalah persoalan maka yang diandalkannya adalah
Tuhan sebagai seorang raja yang memiliki kuasa Dia seorang gagah berani dalam
peperangan tetapi tidak pernah dia mengandalkan dirinya dalam persoalan apapun
dia tidak pernah mengandalkan kekuasaan dan kemampuannya sebagai penyelamat
hidupnya Daud percaya bahwa dia ada dan hidup pada saat itu adalah hanya karena
Tuhan yang menjadi Gunung Batu tempat perlindungannya.
Jika dikatakan Gunung Batu bagi orang pada masa Itu
adalah tempat yang kokoh yang kuat di tempat orang bisa bersembunyi bertahan
dari serangan. maka Daud hendak berkata bahwa apapun persoalannya, Hanya
Tuhanlah Yang diandalkan dalam hidupnya. Tuhanlah yang menjadi tempat
perlindungan.
Ini menjadi sebuah renungan bagi kita bahwa di
tengah-tengah kehidupan kita ini berbagai macam cara manusia di dalam
mempertahankan hidupnya ada orang yang menyimpan jimat-jimat dalam tubuhnya
dengan harapan bahwa kemanapun dia pergi akan ada yang menjadi penyelamatnya.
ada orang yang mengandalkan uangnya dengan harapan uang dapat menyelesaikan
segala hal. ada juga orang yang mengandalkan kekuatan Dan kuasa yang
dimilikinya. Tetapi bagi orang yang percaya dan beriman kepada Tuhan menjaga
hidupnya ialah Tuhan satu-satunya. Hanya Tuhan yang dapat diandalkan dalam
persoalan apapun dalam hidup karena hanya Tuhan yang berkuasa atas segala
sesuatu.
Seperti itu jugalah kita memahami doa dalam hidup
kita, bahwa ketika kita berdoa kepada Tuhan kita sedang menyatakan pengakuan
iman kita bahwa Tuhanlah satu-satunya yang kita andalkan dalam hidup ini yang
berkuasa untuk menyelamatkan dan memberkati kita. Doa adalah bukti nyata atas iman kita kepada Tuhan, semakin kita beriman maka kita akan semakin terus berdoa kepada Tuhan. Kita juga harus memaknai doa tidak hanya sebatas permintaan. Kita berdoa kepada Tuhan bukan hanya karena ada sesuatu yang hendak kita minta, tetapi lebih dari itu doa adalah komunikasi iman kita kepada Tuhan.
II.
“Jika
engkau tetap membisu terhadap aku aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam
liang kubur”
Ada hal yang menarik untuk kita perhatikan dari
ungkapan ini:
1. Kemungkinan
besar Daud dalam pergumulannya tidak hanya sekali atau dua kali berdoa kepada
Tuhan Tetapi dia sudah terus-menerus berdoa kepada Tuhan tetapi tuhan seakan
membisu tidak merespon doanya, karena tidak ada sesuatu yang terjadi setelah
dia berdoa berkali-kali kepada Tuhan. Yang sangat menarik untuk kita perhatikan
di sini adalah bahwa Tuhan bukan tidak mendengar tetapi persoalannya tuhan
membisu (diam). Sehingga kita bisa membedakan
antara tidak mendengar dengan tidak menjawab, diam membisu. Dari sini
kita bisa memperhatikan bahwa Daud yakin Tuhan
mendengar doanya hanya saja Tuhan belum memberi jawaban atas doanya.
demikian halnya dengan doa kita kepada Tuhan kita percaya bahwa Tuhan mendengar
doa kita kita berdoa bukan sedang berbicara Ke ruang hampa tetapi kita berdoa
kepada lawan bicara kita yaitu Tuhan. karena kita bisa saja seperti Daud ini
kita sudah berdoa berkali-kali memohon atas sesuatu kepada Tuhan tetapi
sepertinya kita tidak menerima jawaban atas doa kita. tetapi dari pengalaman
Daud ini kita mau diingatkan Bahwa walaupun sepertinya doa Daud itu tidak
langsung dijawab oleh Tuhan tetapi pada akhirnya Tuhan memberi jawaban atas
doanya (ayat 6).
2. “Aku
menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur”
Ada pengakuan iman yang sangat luar
biasa dari Daud dari ucapan ini yang mau mengatakan kepada kita bahwa jika
Tuhan tidak menjawab doanya dia sama seperti orang yang turun dalam liang
kubur. jika kita coba untuk menyederhanakan kalimat ini Dan Kita membalikkannya
maka kalimat ini bisa kita maknai bahwa dia hidup sampai saat itu adalah karena
Tuhan yang selalu menjawab doanya. Itulah sebab kita sering mendengar ungkapan
yang mengatakan “doa adalah Nafas hidup orang beriman”. Artinya jangan kita
meragukan mempertanyakan Tuhan karena satu doa kita yang belum terjawab
sementara kita mengabaikan banyaknya doa-doa kita yang sudah dijawab oleh Tuhan
dalam hidup kita.
No comments :
Post a Comment