Mazmur 119:172
Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab segala perintah-Mu benar.
Seperti yang dikatakan dalam mazmur ini “lidahku menyanyikan
janjiMu”, bahwa kidung pujian telah menjadi bahagian dari pengalaman iman kita,
banyak kidung-kidung pujian yang tercipta yang semuanya terinspirasi dari
firman Allah. Melalui kidung pujian/ lagu-lagu rohani, kita disetuh dan disapa
oleh firman Tuhan lewat nada-nada yang indah, sehingga membawa semagat,
menguatkan dan memberi kita pengharapan. Melalui kidung pujian, lidah kita juga
dipakai oleh Tuhan untuk memberitakan firman Tuhan kepada setiap orang yang
mendengarnya. Kita menyanyikan firman Tuhan karena kita tahu bahwa firman Tuhan
itu itu adalah benar dan berkuasa menuntun kehidupan kita.
Tetapi seperti juga seperti firman Tuhan yang tertulis di 1
Korintus 14: 15 “aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku,
tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.” Bahwa nyanyian
tidak hanya sebatas nada dan suara yang enak untuk didengar, tetapi kita juga
harus menyanyi dengan akal budi, yaitu menyaksikan firman Allah melalui sikap
dan perbuatan kita yang seturut dengan kehendak Allah.
Kata-kata yang keluar dari mulut kita juga adalah nada yang keluar dari diri kita. Apakah nada dan suara yang keluar dari diri kita adalah perkataan yang enak untuk di dengar? Menjadi berkat bagi setiap orang yang mendengarnya? Biarlah ucapan dan perkataan kita juga selalu berdasar pada firman Tuhan, sehingga perkataan mulut kita jauh dari perkataan dusta dan penghinaan.
Mazmur 119:172
Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab segala perintah-Mu benar.
Seperti yang dikatakan dalam mazmur ini “lidahku menyanyikan
janjiMu”, bahwa kidung pujian telah menjadi bahagian dari pengalaman iman kita,
banyak kidung-kidung pujian yang tercipta yang semuanya terinspirasi dari
firman Allah. Melalui kidung pujian/ lagu-lagu rohani, kita disetuh dan disapa
oleh firman Tuhan lewat nada-nada yang indah, sehingga membawa semagat,
menguatkan dan memberi kita pengharapan. Melalui kidung pujian, lidah kita juga
dipakai oleh Tuhan untuk memberitakan firman Tuhan kepada setiap orang yang
mendengarnya. Kita menyanyikan firman Tuhan karena kita tahu bahwa firman Tuhan
itu itu adalah benar dan berkuasa menuntun kehidupan kita.
Tetapi seperti juga seperti firman Tuhan yang tertulis di 1
Korintus 14: 15 “aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku,
tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.” Bahwa nyanyian
tidak hanya sebatas nada dan suara yang enak untuk didengar, tetapi kita juga
harus menyanyi dengan akal budi, yaitu menyaksikan firman Allah melalui sikap
dan perbuatan kita yang seturut dengan kehendak Allah.
Kata-kata yang keluar dari mulut kita juga adalah nada yang keluar dari diri kita. Apakah nada dan suara yang keluar dari diri kita adalah perkataan yang enak untuk di dengar? Menjadi berkat bagi setiap orang yang mendengarnya? Biarlah ucapan dan perkataan kita juga selalu berdasar pada firman Tuhan, sehingga perkataan mulut kita jauh dari perkataan dusta dan penghinaan.
No comments :
Post a Comment