Bacaan
Firman Tuhan: Kisah Para Rasul 2: 1-21
Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu
itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah
kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka
bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata
dalam bahasa mereka sendiri.
Memperingati hari
Pentakosta, maka kita akan teringat kembali akan apa yang telah Tuhan Yesus
janjikan “Roh Kebenaran, yang akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran”
(Yoh. 16: 13). Dan juga ketika Yesus akan terangkat ke sorga, Dia berkata “Tetapi,
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi” (Kis. 1: 7).
Maka, dapatlah kita
melihat bagaimana karya Roh Kudus yang bekerja dalam kehidupan rasul-rasul
dalam memberitakan Injil. Gereja mula-mula terus berkembang, semakin banyak
yang percaya kepada Yesus di tengah tantangan yang begitu beratnya. Itulah sebabnya
Tuhan Yesus melarang mereka untuk meninggalkan Yerusalem sebelum menerima Roh
Kudus yang di janjikan kepada mereka. Roh Kudus yang memenuhi kehidupan mereka
telah menggelorakan semangat, penghiburan dan kekuatan untuk tetap memberikan
Injil Kerajaan Sorga di tengah ancaman dan penolakan.
Kehadiran
Roh Kudus para hari Pentakosta itu ditandai dengan turunnya bunyi seperti tiupan angin keras
memenuhi seluruh rumah tempat orang-orang percaya berkumpul dan lidah-lidah
seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada semua orang percaya yang
berkumpul (ay. 3, 4). Angin adalah gambaran yang secara umum
dipahami terkait dengan Roh (Ibr: ruakh, Yun: pneuma, keduanya menunjuk pada angin, api, nafas, dan jiwa). Itulah sebabnya, gambaran
dilanjutkan dengan lidah api yang menyala (ay 3). Gejala ini
menandai hadirnya kuasa Roh Kudus yang tidak kelihatan dan yang kelihatan. Roh
inilah yang memampukan orang-orang percaya dapat menjalankan perutusannya,
memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar kepada orang-orang yang ada
di sekitarnya dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka yang
mendengarkannya (ay. 4 – 11).
Sehingga pada hari raya peringatan
hari Pentakosta ini, kita diingatkan kembali sebagai orang percaya yang telah
ditebus oleh Yesus Kristus, tentang kehadiranNya dalam kehidupan kita.
kehadiran Tuhan melalui Roh-Nya untuk membangkitkan semangat, kekuatan dan
penghiburan kepada kita menjalani hidup ini. Tuhan memasuki kehidupan kita,
agar Dia bekerja melalui kehidupan kita untuk menyatakan kuasaNya dalam dunia
ini.
Dengan menerima kuasa Roh
Kudus dalam hidup kita, maka kita melebur bersama FirmanNya, agar setiap
aktifitas yang kita lakukan sehari-hari semata-mata adalah perbuatan untuk
menjadikan kehendak Tuhan dan kemuliaan nama Tuhan. Kita hidup dan bergerak
bersama-sama dengan FirmanNya, kehidupan kita adalah berita Injil indah dan
baik untuk diterima dunia ini.
No comments :
Post a Comment