Bacaan Firman Tuhan: Efesus 4: 1-7
Orang kristen itu bukan orang barbar, semau gue, sesuka gue. Setiap orang kristen menyadari diantaranya ada orang lain dan juga ada Tuhan. Orang-orang yang ada diantara kita memiliki sikap, karakter, prilaku yang berbeda-beda. Maka firman Tuhan mengajak kita agar bijaksana dalam membangun relasi dengan orang-orang yang ada disekitar kita, khususnya dalam persekutuan kita orang-orang yang telah diselamatkan di dalam penebusan Yesus Kristus.
Dalam nas ini Paulus
hendak menjelaskan bahwa setiap orang yang telah percaya hendaknya menghidupi
panggilannya layaknya sebagai seorang percaya. Dan inilah yang dimaksud Paulus dengan
kata “berpadanan dengan panggilan”. Sehingga panggilan menjadi seorang kristen
tidak hanya sebatas pada status, tetapi memang menghidupi panggilan itu dengan
kesungguhan. Dan Paulus memberi dirinya menjadi contoh bahwa ia rela dipenjara
hanya karena Tuhan. Menjadi seorang kristen dibutuhkan komitmen dan
kesungguhan, sekalipun harus menanggung derita.
Selanjutnya Paulus lebih
rinci lagi menjelaskan bagaimana hidup yang berpadanan dengan panggilan, yaitu
rendah hati, lemah lembut, sabar, menunjukkan kasih untuk saling membantu dan
memelihara kesatuan Roh. Ini adalah panggilan hidup kita sebagai seorang
kristen.
Rendah hati
Seseorang yang rendah hati adalah orang yang tau diri, mengenal siapa dirinya. Orang yang rendah hati mengetahui bahwa hidupnya adalah hanya oleh kasih karunia Tuhan bukan karena kekuatan dan kehebatannya. Menjadi orang yang rendah hati adalah panggilan hidup kita sebagaimana juga Kristus yang memberikan kita teladan dengan merendahkan diriNya menjadi manusia. Walaupun Dia adalah Tuhan yang berkuasa, tetapi Dia mau untuk merendahkan DiriNya bagi keselamatan kita. Hidup dengan rendah hati berarti kita menjauhkan sikap angkuh, sombong, tinggi hati, sebab orang yang seperti ini sama seperti orang yang merendahkan Tuhan dalam hidupnya, karena kita hidup adalah hanya karena kasih karunia Tuhan dan bukan karena kekuatan kita.
Lemah lembut
Dalam
bahasa Yunani “kelemahlembutan” disebut dengan kata prautes yang dapat digambarkan dengan hewan liar yang telah
dijinakkan untuk melayani manusia, sehingga kekuatan binatang itu telah
dijinakkan menjadi kekuatan yang dapat dipergunakan untuk kebaikan manusia.
Dalam Alkitab, Musa adalah salah satu contoh dari orang yang lemah lembut. Di
Bilangan 12:3 dikatakan bahwa Musa adalah orang yang lembut hatinya melebihi
manusia yang ada dimuka bumi ini. Mengapa Musa disebut sebagai orang yang
lembut hatinya adalah karena dia menyerahkan sepenuhnya kehidupannya dituntun
dan diarahkan oleh Tuhan. Demikian juga dengan Yesus yang datang ke dunia, Dia
menyebut DiriNya “lemah lembut dan rendah hati” (Matius 11: 29). Yesus
melakukan pelayanannya adalah dengan lemah lembut sebab semua yang dilakukanNya
di dunia ini adalah karena kehendak Bapa yang menyuruhNya hingga Dia taat mati
di kayu salib.
Sehingga
orang yang lemah lembut itu bukanlah orang yang lemah, tetapi orang yang lemah
lembut itu adalah orang yang kuat tetapi dapat menguasai diri dan dapat
menempatkan diri dengan baik dan benar dalam segala situasi. Orang yang lemah
lembut itu tidak akan diatur oleh emosinya tetapi orang yang lemah lembut akan
memberikan diriNya dituntun oleh kehendak Tuhan.
Orang yang lemah lembut adalah orang yang menghargai sesamanya, tidak memaksakan kehendaknya terhadap orang lain, dia akan menghindari sikap yang memaksa, mengancam, mengintimidasi. Orang yang lemah lembut adalah orang yang mau memberikan dirinya dididik didisiplinkan oleh kuasa Tuhan untuk melakukan pekerjaan yang baik.
Kesabaran
Dalam Alkitab kita banyak
belajar dari kesabaran baik dari tokoh-tokoh Alkitab seperti Abraham, Ayub dan
Paulus. Kita juga belajar tentang kesabaran dari Tuhan yang selalu sabar
menghadapi kejahatan dan dosa manusia. Kesabaran adalah sikap kita untuk
mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan, kita bisa menahan diri untuk
dikontrol oleh keinginan daging kita. Orang sabar itu bukan orang bodoh yang
pasrah tetapi orang sabar adalah orang yang bijaksana yang optimis penuh
pengharapan dan ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu. Lawan dari
kesabaran adalah keresahan, ketika kita gagal, kita menghadapi masalah sering
kita tidak sabar hendak lepas dari berbagai persoalan sehingga memunculkan
keresahan dan ketidaktenangan. Orang sabar tidak akan terburu-buru menanggapi
sesuatu dengan gegabah, namun dapat menguasai diri dengan percaya sepenuhnya
kepada Tuhan.
Kasih
Kasih adalah identitas
kita sebagai orang yang beriman, bahwa Allah ada di dalam diri kita. allah
mengasihi kita dan kita juga menghidupi kasih Allah dengan mengasihi sesama
kita. dalam nas ini, terkait dengan kasih, rasul Paulus menekankan agar kasih
itu ditunjukkan, yaitu dengan saling membantu. Untuk menunjukkan kepada sesama
dapat dilakukan dengan keperdulian, memberikan pertolongan bagi orang lain,
melayani.
Panggilan hidup kristiani
yang disebutkan diatas tadi adalah yang harus dihidupi oleh semua anggota
jemaat untuk memelihara kesatuan Roh. Tuhan yang telah mempersatukan kita dalam
satu Tuhan, satu iman dan satu baptisan.
No comments :
Post a Comment