Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, February 9, 2021

2 Korintus 4:1-6 Hamba Tuhan Yang Setia

 Bacaan Firman Tuhan: 2 Korintus 4:1-6

Dari nas ini kita akan belajar suatu teladan yang berharga dari rasul Paulus untuk dapat kita hidupi, yaitu tentang kesungguhan kita menghidupi panggilan sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Dalam hal panggilan kita sebagai seorang kristen, kita akan belajar dari Paulus, bagaimana dia menghidupi panggilannya dari Tuhan. Maka mari kita terlebih dahulu melihat apa yang ditekankan dalam nas yang telah kita baca ini:

         1.     Allah-lah yang mengutus Paulus untuk mengabarkan Injil, dia hanyalah hamba yang mau untuk setia diutus oleh Tuhan Yesus. Pengutusannya untuk mengabarkan Injil adalah kasih karunia Tuhan, sehingga Paulus tidak tawar hati, dia tidak patah semangat menghadapi tantangan dan kesulitan yang dihadapinya, sebab yang mengutusnya adalah Tuhan.

           2.     Apa yang Tuhan firmankan itu juga yang  diberitakan oleh Paulus, tidak ada kepalsuan atau yang disembunyikannya dari firman Tuhan. Paulus menekankan bahwa kebenaran Injil yang diberitakannya itu siap diuji baik dihadapan manusia maupun dihadapan Tuhan. Maka Paulus tetap semangat memberitakan Injil adalah karena yang diberitakannya adalah berita kebenaran tanpa ada yang ditutupi dari kebenaran firman Tuhan. Jika dalam istilah pribahasa kita saat ini “berani karena benar, takut karena salah”, tidak ada yang perlu ditakutkan oleh Paulus, sebab yang diberitakannya adalah kebenaran dari Tuhan.

         3.     Jika ada yang menolak dan menutup diri atas kebenaran Injil yang diberitakannya itu, bahkan sampai ada yang memfitnah Paulus, mereka itu adalah orang-orang yang menutup diri untuk diterangi kemuliaan Allah. Ilah zaman telah membutakan mereka sehingga tidak dapat melihat kemuliaan Allah yang terpancar dari Injil yang diberitakannya. Paulus tidak pernah patah semangat memberitakan kebenaran Injil Kristus walaupun ada yang menolak, menutup diri bahkan memfitnah dia, sebab yang diberitakannya adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Paulus bukan sedang memberitakan tentang dirinya sendiri atau menggunakan firman Tuhan untuk kepentingan pribadinya. Tetapi sebaliknya, Paulus hendak memberitakan dirinya sebagai teladan hamba Tuhan yang setia untuk melayani Tuhan.

Maka, rasul Paulus hendak menekankan bahwa dia tidak pernah tawar hati, mundur, takut, gentar untuk menjalankan panggilannya dalam memberitakan Injil, walaupun dia ditindas, dianiaya dan difitnah. Walaupun dari kemanusiaannya dia rapuh dan lemah seperti bejana tanah liat yang mudah untuk hancur jika dihempaskan (ayat 7), namun dia selalu dikuatkan oleh Tuhan dengan berlimpah-limpah untuk selalu giat dalam memberitakan Injil Kristus.

Maka apa kebenaran firman Tuhan yang hendak kita pelajari melalui nas ini?

      1.     Hamba yang setia kepada panggilan Tuhan

Jika kita seorang yang mengabdikan diri sebagai pelayan Tuhan, maka kita hendak ditolong oleh kebenaran firman Tuhan ini, bahwa hendaklah kita menjadi pelayan Tuhan yang setia. Kesetiaan kita melayani Tuhan ada tanda syukur, sebab Tuhan memberikan kemurahannya kepada kita untuk memberitakan firmanNya. Kemurahan Tuhan yang memanggil kita menjadi pelayan firmanNya adalah kemurahan Tuhan yang tidak akan ternilai harganya, sebab itu kita terpanggil sebagaimana sikap pelayanan yang diperlihatkan oleh Paulus yang tetap setia dan tidak tawar hati sekalipun menghadapi berbagai tantangan pelayanan.

Namun nas ini bukan hanya bagi pelayan gereja saja, tetapi kepada semua umat yang percaya. Jika saat ini kita mengenal dan mempercayai Tuhan Yesus, maka itu adalah kemurahan Tuhan yang harus kita syukuri. Berbahagialah kita dapat mengenal jalan kebenaran dan hidup melalui iman kepada Tuhan Yesus. Banggalah, bersyukurlah menjadi seorang Kristen, jangan tawar hati, jangan minder menjadi seorang kristen. Nama Yesus harus menjadi semangat hidup kita melayani Tuhan dalam hidup ini.

Apa yang ada pada kita saat ini itu semua adalah kasih, kemurahan, anugerah Tuhan. Nafas hidup yang masih kita terima sampai saat ini itu adalah anugerah Tuhan, harta, pekerjaan, keluarga, semua yang ada pada kita adalah anugerah Tuhan. Maka jangan ada dari kita yang kecil hati, tawar hati, mider akan keadaan hidupnya sekarang.  

Apapun yang ada pada kita, semua adalah anugerah Tuhan, maka jangan tawar hati dan jangan juga tinggi hati, tetapi layanilah Tuhan dengan apa yang Tuhan anugerahkan kepada kita masing-masing. Apa yang ada pada kita saat ini semuanya itu adalah harta yang berharga yang Tuhan percayakan kepada kita, itu semua adalah tugas pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita, supaya melalui hidup kita ini kita melayani Tuhan, mengabarkan kabar baik dari Tuhan melalui kehidupan kita. Maka jangan kita tawar hati, minder tentang kehidupan yang kita jalani saat ini, sebab kita hidup untuk melayani Tuhan. Selama pekerjaan kita itu baik dan benar dihadapan Tuhan, selama kita tetap setia beriman kepada Tuhan dalam situasi hidup yang sedang kita hadapi, maka jangan pernah berkecil hati, tetapi syukurilah semuanya itu.

      2.     Hamba yang setia kepada kebenaran firman Tuhan

Kita tidak bisa sembunyi dari hadapan Tuhan, semuanya Tuhan tahu. Bagaimana kesungguhan kita dalam melayani Tuhan, bagaimana kita hidup seturut dengan firmanNya, Tuhan tahu bagaimana kesungguhan kita untuk setia kepada Tuhan. Rasul Paulus katakan dalam nas ini “kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah” bahwa apa yang dikatakannya dan bagaimana kehidupannya dapat dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. 

Sikap yang ditujukkan Paulus ini menjadi teladan bagi kita supaya menjadi hamba Tuhan yang jujur, yang siap untuk diuji bahwa apa yang Tuhan firmankan itu pula yang diberitakan oleh Paulus, tidak ada niat busuknya memalsukan maupun mempergunakan firman Tuhan untuk kepentingan duniawinya, demikian halnya dengan kita, hendaklah kita menjadi orang-orang yang mau tunduk dibawah otoritas firman Tuhan, bahwa kita siap diuji, apa yang Tuhan firmankan itu jugalah yang kita jalani dalam hidup ini, kita mau siap menjadi pelaku firman Tuhan, sebab firman Tuhan adalah dasar, pondasi dan pedoman kehidupan kita. Firman Tuhan tidak hanya sebatas kata-kata dan pengajaran, tetapi Paulus mengingatkan kita bahwa firman Tuhan itu adalah terang kemuliaan Allah yang akan menyinari kehidupan kita. Firman Tuhan menjadi tanda kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita, ketika kita hidup dalam firmanNya berarti kita hidup bersama-sama dengan Tuhan.

Namun Paulus mengingatkan mereka yang menolak firman Tuhan, mereka adalah orang-orang yang telah dibutakan ilah zaman, yaitu mereka yang lebih memilih jalan hidup berdasarkan hikmat dan kenikmatan duniawi daripada kebenaran firman Tuhan. Ilah zaman yang dapat membutakan kita dengan kenikmatan-kenikmatan yang palsu. Kita ingat kembali dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bahwa hanya Dia-lah jalan kebenaran dan hidup. Apa yang kita kejar, apa yang kita cari, apa yang kita harapkan dalam hidup ini semuanya ada pada Tuhan. Semua yang kita cari, kita kejar dan kita harapkan diluar Tuhan hanya akan berujung pada kesia-siaan yang menuntun kita pada kebinasaan.

Maka firman Tuhan mengajar kita saat ini, biarlah firman Tuhan senantiasa yang menerangi langkah juang hidup kita, biarlah firman Tuhan yang menguatkan, memberi semangat dan kedamaian kepada kita mejalani hidup.      



No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

2 Korintus 4:1-6 Hamba Tuhan Yang Setia

 Bacaan Firman Tuhan: 2 Korintus 4:1-6

Dari nas ini kita akan belajar suatu teladan yang berharga dari rasul Paulus untuk dapat kita hidupi, yaitu tentang kesungguhan kita menghidupi panggilan sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Dalam hal panggilan kita sebagai seorang kristen, kita akan belajar dari Paulus, bagaimana dia menghidupi panggilannya dari Tuhan. Maka mari kita terlebih dahulu melihat apa yang ditekankan dalam nas yang telah kita baca ini:

         1.     Allah-lah yang mengutus Paulus untuk mengabarkan Injil, dia hanyalah hamba yang mau untuk setia diutus oleh Tuhan Yesus. Pengutusannya untuk mengabarkan Injil adalah kasih karunia Tuhan, sehingga Paulus tidak tawar hati, dia tidak patah semangat menghadapi tantangan dan kesulitan yang dihadapinya, sebab yang mengutusnya adalah Tuhan.

           2.     Apa yang Tuhan firmankan itu juga yang  diberitakan oleh Paulus, tidak ada kepalsuan atau yang disembunyikannya dari firman Tuhan. Paulus menekankan bahwa kebenaran Injil yang diberitakannya itu siap diuji baik dihadapan manusia maupun dihadapan Tuhan. Maka Paulus tetap semangat memberitakan Injil adalah karena yang diberitakannya adalah berita kebenaran tanpa ada yang ditutupi dari kebenaran firman Tuhan. Jika dalam istilah pribahasa kita saat ini “berani karena benar, takut karena salah”, tidak ada yang perlu ditakutkan oleh Paulus, sebab yang diberitakannya adalah kebenaran dari Tuhan.

         3.     Jika ada yang menolak dan menutup diri atas kebenaran Injil yang diberitakannya itu, bahkan sampai ada yang memfitnah Paulus, mereka itu adalah orang-orang yang menutup diri untuk diterangi kemuliaan Allah. Ilah zaman telah membutakan mereka sehingga tidak dapat melihat kemuliaan Allah yang terpancar dari Injil yang diberitakannya. Paulus tidak pernah patah semangat memberitakan kebenaran Injil Kristus walaupun ada yang menolak, menutup diri bahkan memfitnah dia, sebab yang diberitakannya adalah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Paulus bukan sedang memberitakan tentang dirinya sendiri atau menggunakan firman Tuhan untuk kepentingan pribadinya. Tetapi sebaliknya, Paulus hendak memberitakan dirinya sebagai teladan hamba Tuhan yang setia untuk melayani Tuhan.

Maka, rasul Paulus hendak menekankan bahwa dia tidak pernah tawar hati, mundur, takut, gentar untuk menjalankan panggilannya dalam memberitakan Injil, walaupun dia ditindas, dianiaya dan difitnah. Walaupun dari kemanusiaannya dia rapuh dan lemah seperti bejana tanah liat yang mudah untuk hancur jika dihempaskan (ayat 7), namun dia selalu dikuatkan oleh Tuhan dengan berlimpah-limpah untuk selalu giat dalam memberitakan Injil Kristus.

Maka apa kebenaran firman Tuhan yang hendak kita pelajari melalui nas ini?

      1.     Hamba yang setia kepada panggilan Tuhan

Jika kita seorang yang mengabdikan diri sebagai pelayan Tuhan, maka kita hendak ditolong oleh kebenaran firman Tuhan ini, bahwa hendaklah kita menjadi pelayan Tuhan yang setia. Kesetiaan kita melayani Tuhan ada tanda syukur, sebab Tuhan memberikan kemurahannya kepada kita untuk memberitakan firmanNya. Kemurahan Tuhan yang memanggil kita menjadi pelayan firmanNya adalah kemurahan Tuhan yang tidak akan ternilai harganya, sebab itu kita terpanggil sebagaimana sikap pelayanan yang diperlihatkan oleh Paulus yang tetap setia dan tidak tawar hati sekalipun menghadapi berbagai tantangan pelayanan.

Namun nas ini bukan hanya bagi pelayan gereja saja, tetapi kepada semua umat yang percaya. Jika saat ini kita mengenal dan mempercayai Tuhan Yesus, maka itu adalah kemurahan Tuhan yang harus kita syukuri. Berbahagialah kita dapat mengenal jalan kebenaran dan hidup melalui iman kepada Tuhan Yesus. Banggalah, bersyukurlah menjadi seorang Kristen, jangan tawar hati, jangan minder menjadi seorang kristen. Nama Yesus harus menjadi semangat hidup kita melayani Tuhan dalam hidup ini.

Apa yang ada pada kita saat ini itu semua adalah kasih, kemurahan, anugerah Tuhan. Nafas hidup yang masih kita terima sampai saat ini itu adalah anugerah Tuhan, harta, pekerjaan, keluarga, semua yang ada pada kita adalah anugerah Tuhan. Maka jangan ada dari kita yang kecil hati, tawar hati, mider akan keadaan hidupnya sekarang.  

Apapun yang ada pada kita, semua adalah anugerah Tuhan, maka jangan tawar hati dan jangan juga tinggi hati, tetapi layanilah Tuhan dengan apa yang Tuhan anugerahkan kepada kita masing-masing. Apa yang ada pada kita saat ini semuanya itu adalah harta yang berharga yang Tuhan percayakan kepada kita, itu semua adalah tugas pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita, supaya melalui hidup kita ini kita melayani Tuhan, mengabarkan kabar baik dari Tuhan melalui kehidupan kita. Maka jangan kita tawar hati, minder tentang kehidupan yang kita jalani saat ini, sebab kita hidup untuk melayani Tuhan. Selama pekerjaan kita itu baik dan benar dihadapan Tuhan, selama kita tetap setia beriman kepada Tuhan dalam situasi hidup yang sedang kita hadapi, maka jangan pernah berkecil hati, tetapi syukurilah semuanya itu.

      2.     Hamba yang setia kepada kebenaran firman Tuhan

Kita tidak bisa sembunyi dari hadapan Tuhan, semuanya Tuhan tahu. Bagaimana kesungguhan kita dalam melayani Tuhan, bagaimana kita hidup seturut dengan firmanNya, Tuhan tahu bagaimana kesungguhan kita untuk setia kepada Tuhan. Rasul Paulus katakan dalam nas ini “kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah” bahwa apa yang dikatakannya dan bagaimana kehidupannya dapat dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. 

Sikap yang ditujukkan Paulus ini menjadi teladan bagi kita supaya menjadi hamba Tuhan yang jujur, yang siap untuk diuji bahwa apa yang Tuhan firmankan itu pula yang diberitakan oleh Paulus, tidak ada niat busuknya memalsukan maupun mempergunakan firman Tuhan untuk kepentingan duniawinya, demikian halnya dengan kita, hendaklah kita menjadi orang-orang yang mau tunduk dibawah otoritas firman Tuhan, bahwa kita siap diuji, apa yang Tuhan firmankan itu jugalah yang kita jalani dalam hidup ini, kita mau siap menjadi pelaku firman Tuhan, sebab firman Tuhan adalah dasar, pondasi dan pedoman kehidupan kita. Firman Tuhan tidak hanya sebatas kata-kata dan pengajaran, tetapi Paulus mengingatkan kita bahwa firman Tuhan itu adalah terang kemuliaan Allah yang akan menyinari kehidupan kita. Firman Tuhan menjadi tanda kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita, ketika kita hidup dalam firmanNya berarti kita hidup bersama-sama dengan Tuhan.

Namun Paulus mengingatkan mereka yang menolak firman Tuhan, mereka adalah orang-orang yang telah dibutakan ilah zaman, yaitu mereka yang lebih memilih jalan hidup berdasarkan hikmat dan kenikmatan duniawi daripada kebenaran firman Tuhan. Ilah zaman yang dapat membutakan kita dengan kenikmatan-kenikmatan yang palsu. Kita ingat kembali dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bahwa hanya Dia-lah jalan kebenaran dan hidup. Apa yang kita kejar, apa yang kita cari, apa yang kita harapkan dalam hidup ini semuanya ada pada Tuhan. Semua yang kita cari, kita kejar dan kita harapkan diluar Tuhan hanya akan berujung pada kesia-siaan yang menuntun kita pada kebinasaan.

Maka firman Tuhan mengajar kita saat ini, biarlah firman Tuhan senantiasa yang menerangi langkah juang hidup kita, biarlah firman Tuhan yang menguatkan, memberi semangat dan kedamaian kepada kita mejalani hidup.      



Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Firman Allah / Khotbah Minggu dengan judul 2 Korintus 4:1-6 Hamba Tuhan Yang Setia . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2021/02/2-korintus-41-6-hamba-tuhan-yang-setia.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " 2 Korintus 4:1-6 Hamba Tuhan Yang Setia "