Bacaan Firman Tuhan: Markus 3: 20-35
Yesus tidak henti-hentinya mengajar dan menyembuhkan, dan banyak orang yang datang kepadaNya dan mencariNya. Ketika Yesus kembali ke Kapernaum dan masuk ke rumah bersama-sama dengan murid-muridNya, orang banyak juga datang berkerumun hingga Yesus dan muridNya tidak sempat untuk makan. Melihat kondisi ini keluarga maupun tetangga dekat Yesus menganggap bahwa ada yang tidak wajar yang sedang terjadi, sehingga mereka berencana untuk mengurung dan menehan Yesus karena dianggap Yesus sedang dikuasai oleh suatu kuasa dari luar diriNya. Dan kemudian ahli-ahli taurat yang datang kesitu juga lebih mempertegas dengan bahasa yang sesuai dengan jabatan mereka sebagai ahli taurat dengan mengatakan bahwa Yesus kerasukan Beelzebul, yaitu penghulu setan yang menguasai Yesus, dengan alasan bahwa Yesus dapat menyembuhkan dan mengusir setan adalah karena penghulu setan ada dalam diriNya.
Namun
Yesus melakukan bantahan yang membangun pengajaran kepada mereka melalui
penjelasan dan perumpamaan “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?”, Yesus tidak
lagi menggnakan kata Beelzebul sebagai satu diantara kuasa iblis, tetapi lebih
luas lagi yaitu pekerjaan iblis yang telah merasuki kehidupan umat Israel
sehingga mereka berdosa dihadapan Allah. Sehingga adalah mustahil iblis mau
merusak pekerjaannya sendiri, tidak akan mungkin iblis (jika merasuki Yesus)
dapat melakukan kesembuhan dan memberitakan kabar baik tentang kerajaan Allah
dan pengampunan dosa. Jika hal itu terjadi, maka yang dilakukan iblis itu sama
seperti sebuah kerajaan ataupun suatu rumah tangga yang terpecah-pecah hanya
tinggal waktu keruntuhannya saja. Tetapi tentunya iblis tidak selemah itu yang
mau merusak pekerjaannya sendiri.
Yesus
membuka kedok mereka yang sesungguhnya yang tidak percaya dan menolak Yesus
dengan membuat alasan bahwa Yesus dirasuki oleh Beelzebul. Seandainya benar
demikian mengapa mereka tidak membiarkan saja Yesus melakukan pekerjaannya
supaya roh-roh jahat atau kuasa iblis itu hancur. Justru yang sedang dilakukan
oleh Yesus adalah mengambil kembali apa yang telah dirampas oleh iblis,
orang-orang yang dahulunya telah dirampas oleh iblis sekarang Yesus telah
datang untuk membebaskannya.
Yesus
akhirnya mempertegas bantahanNya dengan mengatakan “apabila seorang menghujat
Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena
berbuat dosa kekal”. Pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan bukanlah seperti yang
mereka sangkakan sebagai pekerjaan roh jahat, justru sebaliknya yang Yesus
lakukan adalah atas kuasa Roh Allah yang memenuhi Yesus. Sehingga usaha mereka
menghalangi pekerjaan Yesus dan ketidakpercayaan mereka kepada Yesus sama
artinya mereka menolak pengampunan Yesus, mereka menolak diselamatkan oleh
Allah.
Karena
banyaknya orang berkerumun ketika itu, hingga Ibu Yesus dan saudaraNya berada
diluar dan kesulitan hingga masuk, hingga orang-orang disitu berkata bahwa Ibu
Yesus dan saudaraNya ada diluar. Namun ternyata jawaban Yesus cukup membuat
orang banyak itu tercengang dengan mengatakan bahwa orang yang ada
disekelilingNyalah yang disebut dengan ibu dan saudaraNya. Sehingga kita dapat
menghubungkan ucapan Yesus ini dengan kejadian yang diawal tadi, bahwa
pekerjaan iblislah yang hendak memecahbelah umat Allah dengan penolakan dan
ketidakpercayaan mereka, tetapi Allah datang untuk mempersatukan umat yang akan
ditebus melalui Yesus Kristus. Mereka yang percaya dan yang melakukan kehendak Allah
di dalam Yesus, mereka adalah semua adalah satu keluarga dalam Kerajaan Allah.
Dalam
nas ini kita belajar tentang ketidakpercayaan kepada Yesus maka tidak akan ada
pengampunan dosa bagi mereka, sementara bagi orang yang menerima dan yang
percaya kepada Tuhan Yesus akan menerima kehidupan yang kekal sebagai satu
keluarga dalam kerajaan Allah.
No comments :
Post a Comment