Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 24: 17-18
Musa yang memimpin bangsa Israel dari tanah Mesir dan menjalani padang gurun sudah mengenal bagaimana sifat dan karakter dari bangsa Israel, dia melihat jauh ke depan apa yang akan terjadi ketika bangsa itu tiba di tanah perjanjian yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Di padang gurun yang tandus dan gersang mereka bergantung sepenuhnya pada pemeliharaan Tuhan, namun bagaimana nantinya mereka setelah sampai di tanah perjanjian yang subur dan makmur. Di tanah itu mereka juga akan berjumpa dengan berbagai bangsa, budaya dan agama asing. Apakah mereka akan tetap setia pada Tuhan? Maka sebelum mereka sampai ke tanah perjanjian, Musa memberikan aturan-aturan yang harus mereka penuhi, sehingga mereka hadir diantara bangsa-bangsa asing telah memiliki karakter dan jati diri sebagai suatu bangsa pilihan Allah yang diberkati.
Peringatan yang sangat menonjol
disampaikan kepada umat Israel adalah mengingat bahwa mereka dahulu adalah
budak di Mesir dan Tuhan yang menebus mereka dari perbudakan. Jika mereka
nantinya menjadi suatu bangsa yang menikmati tanah yang subur dan makmur, itu
semua adalah anugerah Tuhan, jika bukan Tuhan yang menebus dan menyelamatkan,
mereka hanyalah budak. Hidup makmur di tanah yang subur semua adalah karena
kasih setia Tuhan.
Salah satu aturan yang ditetapkan
kepada umat Israel untuk dilakukan adalah dengan tidak memperkosa hak orang
asing dan anak yatim dan juga tidak mengambil pakaian seorang janda menjadi
gadai. Sebagai umat perjanjian, mereka tidak hanya sebatas mengikuti ritual
keagamaan yang telah ditetapkan, tetapi mereka juga harus memperlihatkan
karakter mereka sebagai umat perjanjian melalui sikap dan karakter mereka yang
mengasihi sesama seperti Allah yang mengasihi dan menyelamatkan mereka saat
menjadi budak di Mesir. Tuhan membela mereka ketika mereka lemah, maka mereka
juga harus berbuat demikian kepada yang lemah, mereka diselamatkan Tuhan ketika
mereka menjadi orang asing yang diperbudak. Maka Tuhan hendak membentuk mereka
menjadi umat yang memiliki karakter yang menghargai kemanusiaan dengan kasih
dan perhatian sebagaimana yang Tuhan lakukan kepada mereka.
Dari nas ini kita diingatkan
supaya kita meniru teladan yang telah diperlihatkan Tuhan kepada kita, seperti
yang Tuhan Yesus katakan di Lukas 6:36 “Hendaklah
kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Orang asing dan anak
yatim harus mendapat perlindungan dan janda harus ditolong bukan justru semakin
memperberat kesushan yang telah mereka alami.
Oleh karena kasih Allah yang
besar, kita telah menjadi umat Allah yang ditebus dan dikuduskan dari hukuman
dosa melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Bahwa kasih Tuhan adalah untuk
dunia ini, sehingga kita umat yang percaya terpanggil untuk menyatakan kasih
Allah bagi dunia ini. Karakter dan kepribadian seorang Kristen adalah meniru
dan meneladani kasih Allah.
No comments :
Post a Comment