Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Monday, November 15, 2021

Mazmur 90: 1-12 Ajarlah Kami Menghitung Hari-hari Kami

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 90: 1-12

Ayat 1-2 Allah Pencipta Kehidupan adalah tempat perlindungan

Disini pemazmur menjelaskan bahwa kehidupan ini terjadi bukan ada dengan sendirinya, tetapi ada kuasa besar yang melahirkan kehidupan dan segala sesuatu yang ada di dunia ini, yaitu Tuhan pencipta segala sesuatu, Dia adalah Allah yang kekal “dari selama-lamanya sampai selama-lamanya”, Dia adalah Alfa dan Omega yang awal dan yang akhir.

Berdasarkan pengakuan iman akan adanya Tuhan pencipta inilah kemudian pemazmur mengungkapkan imannya bahwa Allah pencipta kehidupan itulah yang menjadi tempat “perteduhan” atau tempat pertolongan dan perlindungan kita dalam hidup ini. Bahwa hidup kita bergantung pada sang pencipta kehidupan. Dia berkuasa atas kehidupan kita, oleh karena Dialah kita dilahirkan, hidup dan juga mati. Sehingga kelahiran kita dalam dunia ini, perlindungan kita selama hidup dan juga batas waktu kita hidup dalam dunia ini ada dalam kuasa Tuhan pncipta kehidupan, hidup dan mati manusia itu ada dalam tangan Tuhan.

Ayat 3-6 Manusia itu fana dan singkat umurnya

Di ayat 3-6 pemazmur lebih jelas lagi menerangkan bagaimana hidup manusia itu. Bahwa Tuhan yang menciptakan kita dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu. Artinya kelahiran kita di dunia ini adalah pekerjaan tangan Tuhan (bandingkan Kejadian 3:19). Bahwa awal dan akhir hidup manusia itu ada dalam tangan Tuhan, dan sungguh hidup manusia dalam dunia ini adalah fana (tidak kekal, sementara). Pemazmur mengakui betapa fananya manusia itu dihadapan Tuhan yang hanyalah “debu tanah”, maka apayang perlu disombongkan manusia dalam hidupnya, apa hebatnya manusia itu mau menentang dan melawan Tuhan dalam hidupnya? Apakah manusia itu berkuasa atas hidupnya?

Manusia itu tidak hanya fana, tetapi juga waktu hidupnya sangatlah singkat. Jika dibandingkan dengan Tuhan yang tidak terukur oleh waktu, manusia itu hidupnya sangat singkat karena waktu hidupnya dapat dihitung. Dihadapan Tuhan waktu hidup manusia itu seperti “mimpi”, seperti “giliran jaga di waktu malam” atau seperti rumput atau bunga yang berkembang di pagi hari dan akan segera layu di petang hari.  

Ayat 7-11 Manusia berada dalam murka Tuhan

Manusia tidak hanya fana dan waktunya singkat, tetapi juga dalam kefanaan dan singkatnya waktu hidup manusia itu harus tambah lagi oleh murka Tuhan yang selalu membayang-bayangi hidup manusia karena dosa. Hidup manusia yang takut akan kematian juga harus dibayang-bayangi oleh ancaman hukuman Tuhan oleh karena dosa-dosanya.

Disini pemazmur menjelaskan bagaimana Tuhan memperhatikan hidup manusia itu, Dia melihat dosa yang dilakukan oleh manusia, sehingga dibalik hari-hari hidup manusia itu ada murka, amarah dan gemas Tuhan yang sedang menanti akhir hidup manusia. Dan pemazmur bertanya, apakah manusia itu tahu dan takut bahwa dibalik hari-hari kehidupan manusia yang singkat itu antara 70 ke 80 tahun itu ada murka Tuhan yang menyala-nyala karena dosa-dosanya?

Ayat 12 Memohon kepada Tuhan hati yang bijaksana

Pada ayat 12 dan seterusnya pemazmur berdoa dan memohon kepada Tuhan agar diberikan hati yang bijaksana, sehingga manusia itu menyadari hidupnya yang fana, umur hidupnya yang singkat, dan murka Tuhan atas terhadap dosa-dosa manusia. Sehingga walaupun waktu hidup manusia itu singkat namun Tuhan yang penuh kasih setia kepada umatNya dapat menganugerahkan kebahagiaan dalam hidup dan hukuman dalam murka Tuhan tidak mengenai kepada umatNya yang mau menyadari kesalahan dan dosa-dosanya.

 

Renungan

1.     Hidup manusia ada di dalam tangan Tuhan

Kita mengimani bahwa ada yang menjadikan dan menciptakan segala sesuatu dalam dunia ini termasuk hidup kita manusia. seberapa lama kita hidup dalam dunia ini ada dalam tangan Tuhan pencipta kita. Peralatan kedokteran yang canggih tidak akan dapat menghentikan keputusan dan kehendak Tuhan, bagaimanapun kita menjaga hidup kita ini untuk menghindari kematian tidak akan bisa menghentikan keputusan Tuhan, manusia juga tidak bisa memprediksi dan menentukan waktu kematian manusia, karena Tuhan memiliki kehendak bebas untuk memanggil manusia itu berapa pun umurnya, entah dia masih anak-anak, paruh baya ataupun setelah lanjut usia. Tuhan sebagai pencipta dan pemberi kehidupan kepada kita berhak memanggil kita kembali kepada peristiwa kematian. Sehingga tidak ada yang dapat kita lakukan selain berserah kepada kehendak Tuhan ketika ada orang-orang yang kita kasihi dan kita sayangi dipanggil oleh Tuhan kepada peristiwa kematian. Jika kita tidak sanggup menerima kenyataan bahwa hidup mati ada dalam kuasa Tuhan, maka kita hanya akan semakin mempersulit diri sendiri yang membuat penderitaan dan kedukaan yang semakin dalam.

2.     Tuhan mengetahui dan melihat bagaimana manusia itu hidup

Sejak manusia  pertama diciptakan hingga saat ini dan hingga pada akhir zaman, setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini tidak ada yang bisa lepas dari pengawasan dan pemantauan Tuhan, seperti yang tertulis dalam mazmur 139: 7-8 “kemana aku dapat lari dari hadapanMu?” bahwa Tuhan mengenal jalan-jalan hidup kita, dan disini pemazmur mengungkapkan bahwa ada murka, amarah dan geram Tuhan yang menyala-nyala melihat hidup manusia yang berdosa, sehingga hukuman Tuhan sedang menanti-nanti bagi orang yang berdosa.

3.     Memohon hati yang bijaksana

Sesungguhnya semua hidup manusia di dunia ini ada dalam murka Tuhan, tetapi kita bersyukur bahwa walaupun Tuhan murka atas dosa manusia, namun kasihNya jauh lebih besar dari murkaNya. Sehingga Tuhan menyelamatkan kita dari kutuk dosa yaitu kematian melalui keselamatan yang dibawa ke dunia ini melalui AnakNya Yesus Kristus (bnd. Yoh. 3:16). Sebagaimana yang Paulus katakan di Efesus 2:3-5 “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan”. Sekalipun kita akan mati sebagai secara daging, tetapi kita akan dihidupkan dan memperoleh kehidupan yang kekal sebagaimana Kristus telah bangkit dari kematian.

Jaminan keselamatan telah dinyatakan Tuhan pada kita melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus, tetapi mazmur ini mengajak kita untuk tetap memohon sebagaimana yang dinyatakan dalam mazmur ini “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”. Kita diajak untuk tetap sadar bahwa Tuhan selalu memperhatikan jalan-jalan hidup kita, agar pada saatnya Tuhan memanggil kita kepada kematian, kita akan memperoleh janji keselamatan dari Tuhan, yaitu mahkota kehidupan.

Dengan memohon hati yang bijaksana dalam menghitung hari-hari kita di dunia ini, kita menyadari betapa singkatnya hidup kita di dunia ini, sehingga kita dapat mempergunakan waktu dan kesempatan hidup yang Tuhan berikan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Apakah kehidupan yang kita jalani selama ini telah berkenan di hadapan Tuhan? Atau justru selama ini kita mensia-siakan waktu dan kesempatan hidup untuk hal-hal yang tidak berguna bahkan justru kita pakai untuk perbuatan dosa.   

1 comment :

hadaritnaef said...

Iron Clans: Iron Clans - Titsanium-arts.com
Iron Clans. Iron Clans is a classic titanium rings rock band that has been touring the titanium nitride coating service near me world for babyliss pro nano titanium curling iron years, releasing titanium fitness multiple hits black titanium this year.

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Mazmur 90: 1-12 Ajarlah Kami Menghitung Hari-hari Kami

 Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 90: 1-12

Ayat 1-2 Allah Pencipta Kehidupan adalah tempat perlindungan

Disini pemazmur menjelaskan bahwa kehidupan ini terjadi bukan ada dengan sendirinya, tetapi ada kuasa besar yang melahirkan kehidupan dan segala sesuatu yang ada di dunia ini, yaitu Tuhan pencipta segala sesuatu, Dia adalah Allah yang kekal “dari selama-lamanya sampai selama-lamanya”, Dia adalah Alfa dan Omega yang awal dan yang akhir.

Berdasarkan pengakuan iman akan adanya Tuhan pencipta inilah kemudian pemazmur mengungkapkan imannya bahwa Allah pencipta kehidupan itulah yang menjadi tempat “perteduhan” atau tempat pertolongan dan perlindungan kita dalam hidup ini. Bahwa hidup kita bergantung pada sang pencipta kehidupan. Dia berkuasa atas kehidupan kita, oleh karena Dialah kita dilahirkan, hidup dan juga mati. Sehingga kelahiran kita dalam dunia ini, perlindungan kita selama hidup dan juga batas waktu kita hidup dalam dunia ini ada dalam kuasa Tuhan pncipta kehidupan, hidup dan mati manusia itu ada dalam tangan Tuhan.

Ayat 3-6 Manusia itu fana dan singkat umurnya

Di ayat 3-6 pemazmur lebih jelas lagi menerangkan bagaimana hidup manusia itu. Bahwa Tuhan yang menciptakan kita dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu. Artinya kelahiran kita di dunia ini adalah pekerjaan tangan Tuhan (bandingkan Kejadian 3:19). Bahwa awal dan akhir hidup manusia itu ada dalam tangan Tuhan, dan sungguh hidup manusia dalam dunia ini adalah fana (tidak kekal, sementara). Pemazmur mengakui betapa fananya manusia itu dihadapan Tuhan yang hanyalah “debu tanah”, maka apayang perlu disombongkan manusia dalam hidupnya, apa hebatnya manusia itu mau menentang dan melawan Tuhan dalam hidupnya? Apakah manusia itu berkuasa atas hidupnya?

Manusia itu tidak hanya fana, tetapi juga waktu hidupnya sangatlah singkat. Jika dibandingkan dengan Tuhan yang tidak terukur oleh waktu, manusia itu hidupnya sangat singkat karena waktu hidupnya dapat dihitung. Dihadapan Tuhan waktu hidup manusia itu seperti “mimpi”, seperti “giliran jaga di waktu malam” atau seperti rumput atau bunga yang berkembang di pagi hari dan akan segera layu di petang hari.  

Ayat 7-11 Manusia berada dalam murka Tuhan

Manusia tidak hanya fana dan waktunya singkat, tetapi juga dalam kefanaan dan singkatnya waktu hidup manusia itu harus tambah lagi oleh murka Tuhan yang selalu membayang-bayangi hidup manusia karena dosa. Hidup manusia yang takut akan kematian juga harus dibayang-bayangi oleh ancaman hukuman Tuhan oleh karena dosa-dosanya.

Disini pemazmur menjelaskan bagaimana Tuhan memperhatikan hidup manusia itu, Dia melihat dosa yang dilakukan oleh manusia, sehingga dibalik hari-hari hidup manusia itu ada murka, amarah dan gemas Tuhan yang sedang menanti akhir hidup manusia. Dan pemazmur bertanya, apakah manusia itu tahu dan takut bahwa dibalik hari-hari kehidupan manusia yang singkat itu antara 70 ke 80 tahun itu ada murka Tuhan yang menyala-nyala karena dosa-dosanya?

Ayat 12 Memohon kepada Tuhan hati yang bijaksana

Pada ayat 12 dan seterusnya pemazmur berdoa dan memohon kepada Tuhan agar diberikan hati yang bijaksana, sehingga manusia itu menyadari hidupnya yang fana, umur hidupnya yang singkat, dan murka Tuhan atas terhadap dosa-dosa manusia. Sehingga walaupun waktu hidup manusia itu singkat namun Tuhan yang penuh kasih setia kepada umatNya dapat menganugerahkan kebahagiaan dalam hidup dan hukuman dalam murka Tuhan tidak mengenai kepada umatNya yang mau menyadari kesalahan dan dosa-dosanya.

 

Renungan

1.     Hidup manusia ada di dalam tangan Tuhan

Kita mengimani bahwa ada yang menjadikan dan menciptakan segala sesuatu dalam dunia ini termasuk hidup kita manusia. seberapa lama kita hidup dalam dunia ini ada dalam tangan Tuhan pencipta kita. Peralatan kedokteran yang canggih tidak akan dapat menghentikan keputusan dan kehendak Tuhan, bagaimanapun kita menjaga hidup kita ini untuk menghindari kematian tidak akan bisa menghentikan keputusan Tuhan, manusia juga tidak bisa memprediksi dan menentukan waktu kematian manusia, karena Tuhan memiliki kehendak bebas untuk memanggil manusia itu berapa pun umurnya, entah dia masih anak-anak, paruh baya ataupun setelah lanjut usia. Tuhan sebagai pencipta dan pemberi kehidupan kepada kita berhak memanggil kita kembali kepada peristiwa kematian. Sehingga tidak ada yang dapat kita lakukan selain berserah kepada kehendak Tuhan ketika ada orang-orang yang kita kasihi dan kita sayangi dipanggil oleh Tuhan kepada peristiwa kematian. Jika kita tidak sanggup menerima kenyataan bahwa hidup mati ada dalam kuasa Tuhan, maka kita hanya akan semakin mempersulit diri sendiri yang membuat penderitaan dan kedukaan yang semakin dalam.

2.     Tuhan mengetahui dan melihat bagaimana manusia itu hidup

Sejak manusia  pertama diciptakan hingga saat ini dan hingga pada akhir zaman, setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini tidak ada yang bisa lepas dari pengawasan dan pemantauan Tuhan, seperti yang tertulis dalam mazmur 139: 7-8 “kemana aku dapat lari dari hadapanMu?” bahwa Tuhan mengenal jalan-jalan hidup kita, dan disini pemazmur mengungkapkan bahwa ada murka, amarah dan geram Tuhan yang menyala-nyala melihat hidup manusia yang berdosa, sehingga hukuman Tuhan sedang menanti-nanti bagi orang yang berdosa.

3.     Memohon hati yang bijaksana

Sesungguhnya semua hidup manusia di dunia ini ada dalam murka Tuhan, tetapi kita bersyukur bahwa walaupun Tuhan murka atas dosa manusia, namun kasihNya jauh lebih besar dari murkaNya. Sehingga Tuhan menyelamatkan kita dari kutuk dosa yaitu kematian melalui keselamatan yang dibawa ke dunia ini melalui AnakNya Yesus Kristus (bnd. Yoh. 3:16). Sebagaimana yang Paulus katakan di Efesus 2:3-5 “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan”. Sekalipun kita akan mati sebagai secara daging, tetapi kita akan dihidupkan dan memperoleh kehidupan yang kekal sebagaimana Kristus telah bangkit dari kematian.

Jaminan keselamatan telah dinyatakan Tuhan pada kita melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus, tetapi mazmur ini mengajak kita untuk tetap memohon sebagaimana yang dinyatakan dalam mazmur ini “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”. Kita diajak untuk tetap sadar bahwa Tuhan selalu memperhatikan jalan-jalan hidup kita, agar pada saatnya Tuhan memanggil kita kepada kematian, kita akan memperoleh janji keselamatan dari Tuhan, yaitu mahkota kehidupan.

Dengan memohon hati yang bijaksana dalam menghitung hari-hari kita di dunia ini, kita menyadari betapa singkatnya hidup kita di dunia ini, sehingga kita dapat mempergunakan waktu dan kesempatan hidup yang Tuhan berikan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Apakah kehidupan yang kita jalani selama ini telah berkenan di hadapan Tuhan? Atau justru selama ini kita mensia-siakan waktu dan kesempatan hidup untuk hal-hal yang tidak berguna bahkan justru kita pakai untuk perbuatan dosa.   

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu dengan judul Mazmur 90: 1-12 Ajarlah Kami Menghitung Hari-hari Kami . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2021/11/mazmur-90-1-12-ajarlah-kami-menghitung.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

1 Komentar untuk " Mazmur 90: 1-12 Ajarlah Kami Menghitung Hari-hari Kami "

hadaritnaef said...

Iron Clans: Iron Clans - Titsanium-arts.com
Iron Clans. Iron Clans is a classic titanium rings rock band that has been touring the titanium nitride coating service near me world for babyliss pro nano titanium curling iron years, releasing titanium fitness multiple hits black titanium this year.