Bacaan Firman Tuhan: Lukas 4: 31-37
Kita akan mempelajari firman Tuhan tentang Yesus yang mengajar di rumah ibadat di Kapernaun. Rumah ibadat berbeda dengan Bait Allah, rumah ibadat atau disebut juga synagoge biasanya adalah tempat perkumpulan orang Yahudi untuk membaca dan mempelajari kitab suci, berdoa dan beribadah, dan tempat pendidikan anak-anak.
Ketika Yesus mengajar di
rumah ibadat di Kapernaun, mereka yang ada di rumah ibadat itu kagum akan cara
dan pengajaranNya yang berwibawa. Mengapa dikatakan berwibawa? Sebab Yesus
mengajar bukan seperti pengajaran yang sudah biasa mereka dengar, ataupun mendengar
pengajaran dengan mengutip perkataan orang yang lain, tetapi Yesus berwibawa
mengajar sebagai seorang yang mengetahui tentang kebenaran firman Tuhan. Para
pendengar dapat merasakan sedang mendengar firman Tuhan secara langsung melalui
pengajaran Tuhan Yesus. Dikatakan disini “perkataanNya penuh kuasa”, bahwa
tidak hanya pengajaranNya yang berkuasa, tetapi juga pribadi Yesus yang sedang
berbicara itu. Sehingga pribadi Yesus yang sedang mengajar dan perkataanNya
dalam pengajaran itu menyatu, ada wibawa dan kuasa dalam pribadi dan perkataan
Tuhan Yesus.
Kemudian dikatakan lagi, pada saat itu
ada orang yang kerasukan setan atau orang yang dirasuki oleh roh jahat dan
berteriak dengan keras. Disini kita lihat bahwa kuasa dan wibawa Yesus itu telah
membuat roh jahat yang ada dalam diri seseorang itu terusik, roh jahat itu
berkata “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau
datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
Dari ucapan ini kita dapat perhatikan bahwa roh jahat itu ketakutan akan
datangnya Yesus, sebab roh jahat itu tahu siapa Yesus yang datang dari Allah
dan sanggup untuk membinasakan kuasa jahat.
Yesus menghardik roh jahat itu supaya
diam dan keluar dari orang yang dirasukinya. Disini kita diperlihatkan bagaimana
kuasa dan wibawa Yesus, roh jahat itu pergi hanya dengan bentakan dan perintah
Yesus tanpa melukai orang yang dirasuki roh jahat itu
Disini orang-orang yang ada di rumah
ibadat itu dibuat lebih kagum lagi, karena bukan hanya kebenaran firman Tuhan
yang mereka dengar yang membuat mereka kagum, tetapi mereka menyaksikan sendiri
bagaimana roh jahat itu ketakutan karena mengenali siapa Yesus, kuasa dan
wibawa Yesus berkuasa mengusik ketenangan setan dan keluar dari tubuh seseorang
yang dirasukinya di rumah ibadat itu, dan Yesus berkuasa dengan perkataanNya
untuk memerintahkan setan itu pergi. Maka disini kita dapat melihat bahwa kuasa
dan perkataan Yesus itu tidak hanya dari kata-kata saja, namun mereka
menyaksikan sendiri kuasa dari perkataan Yesus itu bekerja.
1. Kuasa
Firman Tuhan hidup dalam Kata dan perbuatan
Pengalaman iman kita mempercayai Yesus
bukanlah hanya melaui kata-kata (tulisan) tetapi Tuhan memperlihatkannya, kasih
dan perbuatan Tuhan bukan hanya kata-kata yang tertulis bukan hanya kesaksian
dan nubuatan, tetapi firman itu telah menjadi daging dan diam diantara kita
(Yoh. 1:14). Kuasa Tuhan tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga perbuatan,
yaitu Dia yang telah menyatakan kuasaNya didalam Yesus Kristus yang datang ke
dunia. Firman Tuhan adalah kebenaran dan juga kenyataan yang telah disaksikan oleh
Allah didalam Yesus Kristus, bahkan roh jahat itu sendiri mengakui siapa Yesus
yaitu “yang kudus dari Allah”.
Demikian halnya dengan kita, Tuhan juga
menuntut kita supaya tidak hanya menjadi pendengar tetapi kita juga menjadi
pelaku firmanNya, firmanNya adalah seperti benih yang perlu untuk diterima dan
ditanam dalam diri kita (Markus 4: 14, 27). Kita tidak akan pernah bisa
merasakan kuasa dan mujizat dari firman Tuhan jika kita tidak melakukannya.
Jangan kita berharap akan menuai buah yang melimpah jika kita tidak menanam
benihnya terlebih dahulu. Jika kita masih mengingat pesan yang disampaikan
kepada kita di Yunus 3:1-10 walaupun firman Allah yang disampaikan kepada bangsa
Niniwe adalah berita penghukuman, namun karena mereka percaya kepada firman
Allah dan mereka menyadari kejahatannya sehingga mereka berbalik dari
kejahatannya, maka berita penghukuman itu berubah menjadi berita keselamatan
bagi bangsa Niniwe. Artinya ketika firman Tuhan itu direspon dengan perbuatan,
maka firman Tuhan itu akan berbuahkan kebaikan dalam hidup kita.
2. Firman
Tuhan berkuasa untuk melepaskan kita dari kuasa kegelapan.
Dalam nas ini kita diperlihatkan
bagaimana kuasa dan wibawa Tuhan Yesus mengusik ketenangan roh jahat yang
merasuki seseorang. roh jahat itu tidak bisa tenang untuk tinggal lebih lama
lagi karena kehadiran Tuhan Yesus disitu, roh jahat itu tidak bisa bersembunyi
untuk menghindar dari kuasa Yesus. Roh jahat itu terpaksa untuk menunjukkan
kehadirannya yang telah merasuki seseorang karena takut untuk dibinasakan.
Bahwa firman Tuhan itu memiliki kuasa yang besar untuk memperbaharui kehidupan
kita kepada kebaikan. Tuhan berkuasa untuk mengusir dan menjagai hidup kita
dari kuasa roh jahat yang merusak hidup kita.
Di Matius 12: 43-45 Tuhan Yesus
menjelaskan kepada kita bahwa manusia dapat diibaratkan seperti rumah tempat
tinggal yang sangat disukai oleh roh-roh jahat. Ketika rumah itu kosong maka
roh jahat itu akan masuk dan memanggil roh-roh jahat yang lainnya. Ada banyak
ruangan dalam diri kita untuk bisa ditinggali roh-roh jahat, sikap, perbuatan,
pikiran, keinginan. Dan tentunya tidak ada kebaikan yang akan kita terima dari
kehadiran roh jahat dalam diri manusia, kehadiran roh jahat hanya akan
menyusahkan.
Disinilah pentingnya kita tetap hidup
dalam firman Tuhan. Kita tetap hidup dalam pembacaan dan perenungan firman
Tuhan. Kita mau tetap mengisi hidup kita dengan kuasa firman Tuhan, sehingga
tidak ada tempat bagi roh jahat dalam diri kita, justru si setan itu akan lari
dari kita sebab ada kuasa yang tidak akan dapat dilawannya dalam diri kita.
Tuhan Yesus juga mengajarkan kita bahwa
menghidupi firman Tuhan tidak hanya sekedar mendengar, Tuhan Yesus
mengibaratkannya seperti benih yang jatuh dipinggir jalan, maka datanglah iblis
mengambil benih yang baru ditaburkan itu (Markus 4:15; Matius 13:18-19). Agar
firman Tuhan itu dapat tinggal dan bertumbuh dengan baik dalam diri kita, maka
kita harus menempatkan firman Tuhan dengan tepat dalam hidup kita, artinya ada
kesungguhan untuk mau memahami dan
menghidupi firman Tuhan, sehingga kita harus memohon pertolongan, hikmat dari
Tuhan untuk mengerti dan memahami firmanNya.
Kita bersyukur atas anugerah Tuhan yang
memberitakan firmanNya yang penuh kuasa itu dalam diri kita. Ketika kita menghidupi
kebenaran firman Tuhan maka kita akan takjub, bahwa firman Tuhan itu adalah Dia
Tuhan Yesus yang berbicara kepada untuk membimbing dan menuntun hidup kita.
firman Tuhan yang akan selalu memberi kita kekuatan, semangat, sukacita dan
pembaharui sikap dan perbuatan kita.
No comments :
Post a Comment