Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan – Mazmur 49: 21
Mazmur ini menjelaskan pada kita bahwa kehidupan itu sangat
berharga, jauh lebih berharga dari apapun yang ada di dunia ini. Tetapi orang
yang tidak memiliki pengertian tentang hidup adalah orang yang menyia-nyiakan
hidupnya. Orang yang tidak memiliki pengertian tentang hidupnya tidak ada
bedanya dengan hewan yan dibawa ketempat penjagalan.
Tuhan memberikan kepada manusia makna yang terdalam tentang
kehidupan. Bahwa kehidupan yang diberikan oleh Tuhan itu adalah kekal, tetapi
orang yang tidak menerima pengertian dari Tuhan hidupnya hanya akan berakhir di
liang kubur, tempat mereka adalah dunia orang mati. Semua manusia akan mencapai
suatu titik yaitu kematian, tetapi orang yang hidup di dalam pengertian dari
Tuhan akan melewati titik itu menuju kehidupan kekal (ay. 16).
Hidup orang yang tidak mempunyai pengertian itu adalah orang
yang percaya akan harta bendanya dan yang memegahkan diri dengan kekayaannya
yang banyak dan juga yang percaya pada dirinya sendiri (ay. 7, 14). Kebodohan mereka
adalah ketika mereka tidak menyadari bahwa semua apa yang dimilikinya itu akan
ditinggalkan waktu matinya. Kematian akan memisahkannya dari semua apa yang dia
banggakan dan agung-agungkan.
Berbeda dengan binatang, manusia selama hidupnya harus
memenuhi dua kebutuhan yaitu kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani. Jika ditanya “mana yang harus lebih diutamakan?”
Maka jawabnya jika focus kita untuk memenuhi kebutuhan jasmani akan menarik
semakin jauh menarik kita untuk memenuhinya sebab tidak akan ada kata cukup untuk kebutuhan jasmani. Namun jika
kita mendahulukan kebutuhan rohani, maka kita akan dimampukan dan ditolong
untuk mencukupi kebutuhan jasmani kita.
Selagi kita hidup di dunia barang tentu kita membutuhkan
makanan, pakaian, tempat tinggal dan lain sebagainya untuk memenuhi kebutuhan
jasmani kita. Namun untuk memperoleh semuanya itu kita membutuhkan kekayaan
rohani untuk dapat mengendalikan kebutuhan jasmani kita.
Kemiskinan rohani bisa terjadi karena kita tidak tahu akan
adanya kebutuhan rohani yang harus kita penuhi. Tetapi bisa juga kita tahu akan
adanya kebutuhan rohani yang harus kita penuhi, namun karena kita merasa bahwa
itu bukanlah kebutuhan yang mendesak, akhirnya semakin lama kita semakin jauh
jatuh dalam kemiskinan rohani yang berakibat hilangnya kehidupan yang abadi
yang diberikan oleh Tuhan.
Dalam Yohanes 6:27 Tuhan Yesus mengatakan: “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan
untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang
akan diberikan Anak Manusia”. Maka selama kita
hidup untuk tetap berhikmat bahwa selama kita hidup tetantunya kita membutuhkan
kebutuhan jasmani bahkan tidak salah jika kita memiliki kekayaan jasmani, namun
lebih daripada itu kita memiliki kekayaan rohani yang berlimpah.
No comments :
Post a Comment