Bacaan Firman Tuhan:
Keluaran 2:23-3:10
“Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umatKu”
Tuhan memperlihatkan bagaimana
penyertaanNya kepada kehidupan umatNya melalui perjalanan sejarah bangsa
Israel. Dapat kita lihat mulai dari penyelamatan umatNya dari kelaparan yang
terjadi selama 7 tahun, dan Tuhan menyelamatkan melalui Yusuf di Mesir. Kemudian
Tuhan juga menyelamatkan umatNya dari perbudakan di Mesir melalui pemanggilan
Musa. Di padang gurun, Tuhan juga mencukupkan kebutuhan hidup umatNya dengan
Manna dan burung puyuh dan sampai mereka di tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan
yang berlimpah susu dan madu. Kemudian Tuhan juga membangkitkan mereka menjadi
bangsa yang besar yang ditakuti dan disegani oleh bangsa-bangsa lain.
Penyelamatan Allah yang terbesar
bagi umatNya dan bagi seluruh dunia adalah melalui Yesus Kristus, yang
melepaskan manusia dari perbudakan dosa. Melepaskan dan memerdekakan manusia
dari kuasa dosa.
Yang bisa kita pahami bahwa tidak
dapat dipikirkan oleh manusia sebelumnya bagaimana Allah mengatur segala
sesuatunya untuk melaksanakan kehendakNya dan untuk mewujudkan kasih setiaNya
kepada umatNya. Dari sini dapat kita pahami, bahwa Tuhan dengan kasih setiaNya
tetap menyertai umat kepunyaanNya dengan sangat luar biasa. Melalui nas ini
kita mau diarahkan untuk mengimani bahwa Tuhan senantiasa menyertai perjalanan
kehidupan umat yang percaya kepadaNya
Kita pasti sulit untuk memahami
bagaimana Tuhan bekerja ditengah-tengah kehidupan kita, namun hal yang harus
kita percayai bahwa tanpa kita lihat, tanpa kita mengerti dan sadari bahwa
Tuhan tetap bekerja ditengah-tengah kehidupan umatNya.
Hal kedua yang dapat kita pahami
dari nas ini, bahwa tindakan Tuhan dalam penyelamatan umat Israel dari
perbudakan di Mesir adalah karena adanya titik temu seruan minta tolong umat
Israel kepada Allah dan juga Allah yang mendengar seruan minta tolong umatNya.
Sebagai umat yang percaya kepada
Tuhan, tidak cukup hanya kenal dan percaya. Namun kita juga harus
memperlihatkan bagaimana kita memang benar-benar membutuhkan Tuhan dan mengakui
bahwa hanya Tuhan saja yang dapat melepaskan kita dari setiap pergumulan hidup
yang kita hadapi. Sehingga sebagai umat yang percaya kita harus memperlihatkan
kerendahan hati memohon pertolongan Tuhan senantiasa dalam hidup kita.
Yang ketiga, kita di ingatkan oleh
Tuhan melalui pemanggilan Musa untuk menyelamatkan umat Israel. Respon Musa
atas pemanggilan dirinya (ayat 11) yang mempertanyakan “Siapakah aku ini?”
mengapa harus aku yang mengeluarkan umat Israel? Sementara umur sudah 80 tahun
dan kekurangan-kekurangan yang lain.
Disinilah dapat kita memahami
bagaimana pikiran manusia tidak dapat disamakan dengan pikiran Tuhan. Jika berpikir
secara manusiawi, mengapa Musa tidak dipanggil ketika masih muda. Tetapi Tuhan
memiliki rancanganNya yang tersendiri, ternyata Tuhan sudah mempersiapkan Musa
sudah sejak lama dan barulah Musa selesai di didik dan di ajar menjadi pemimpin
umat Israel. Musa diajar pendidikan formal di istana, bergaul dengan raja dan
bangsawan, belajar taktik perang. Kemudian dia juga belajar di padang gurun
untuk mengenal situasi dan kondisi yang terjadi di sana, belajar untuk
menggembalakan domba yang banyak dan juga belajar kehidupan rumah tangga.
Dalam kehidupan kita juga sama
seperti Musa, bahwa terkadang kita merasa jatuh dan naik, tertawa dan menangis,
ada banyak hal yang boleh terjadi dalam kehidupan kita. Namun harus kita
percayai bahwa itu semua adalah pembelajaran bagi kita untuk ditempah Tuhan
menjadi umat yang tangguh untuk menerima kehidupan yang lebih baik lagi. Tuhan hendak
memakai kehidupan kita menjadi alat keselamatanNya di dunia ini (Filipi 1:6).
No comments :
Post a Comment