Bacaan Firman Tuhan: Pengkhotbah 10: 10-15
10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus
Bacaan Firman Tuhan: Pengkhotbah 10: 10-15
10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 35: 4-10
Nabi Yesaya pada masannya ingin menyadarkan umat Allah bahwa penderitaan yang mereka alami bukanlah karena kekuatan dari bangsa asing namun karena dosa yang mereka lakukan dan juga memberitakan bahwa Tuhan akan datang membawa perubahan melalui janji keselamatan melalui kedatangan Mesias. Yesaya menggunakan bahasa sastra yang indah untuk mengungkapkan keselamatan Tuhan kepada umatNya. Tuhan akan datang dengan keadilanNya menjauhkan penderitaan dosa diantara umatNya dengan “Jalan Kudus” (ay.8), setiap umat yang berjalan dalam jalan itu akan mendapatkan “sukacita abadi” (ay.10).
Bacaan Firman Tuhan: Markus 7: 17-23
Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. (ayat 17)
Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 34: 12-18
Di ayat sebelum nas ini Pemazmur menyampaikan kesaksiannya bagaimana peran Tuhan pada masa-masa sulit yang dihadapinya. Pemazmur bersaksi bahwa bukan karena kemampuannya dapat terhindar masalah, tetapi semua adalah campur tangan Tuhan yang menyelamatkannya. Pemazmur mencari Tuhan dan berseru kepada Tuhan dalam kesesakannya, dan Tuhan mendengar dan menyelamatkannya. Dalam setiap usahanya untuk melepaskan diri dari setiap masalah, dia tidak pernah untuk meninggikan diri sekalipun banyak orang yang bernyanyi-nyanyi tentang kehebatannya (1 Samuel 21: 10-15), tetapi Pemazmur selalu takut akan Tuhan karena semua kemampuannya itu adalah pertolongan Tuhan.
Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 8: 30-36
Di ayat 30 dan 31 dijelaskan bahwa setelah Yesus melakukan pengajaranNya, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Tetapi Yesus melihat kepercayaan mereka itu masih sangat lemah. Maka Yesus perlu menjelaskan lebih lanjut bagaimana menjadi seorang yang percaya kepadaNya.
Bacaan Firman Tuhan: Efesus 4: 1-7
Orang kristen itu bukan orang barbar, semau gue, sesuka gue. Setiap orang kristen menyadari diantaranya ada orang lain dan juga ada Tuhan. Orang-orang yang ada diantara kita memiliki sikap, karakter, prilaku yang berbeda-beda. Maka firman Tuhan mengajak kita agar bijaksana dalam membangun relasi dengan orang-orang yang ada disekitar kita, khususnya dalam persekutuan kita orang-orang yang telah diselamatkan di dalam penebusan Yesus Kristus.
Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 4: 42-44
Dalam
kitab 2 Raja-raja 4 kita dapat melihat berbagai mujizat yang Tuhan perbuat
melalui pelayanan nabi Elisa. Pemeliharaan Tuhan kepada keluarga janda (1-7),
melepaskan perempuan Sunem dari penderitaannya karena tidak memiliki anak dan
juga mujizat menghidupkan kembali anaknya yang telah mati (8-37), melepaskan
rombongan nabi dari makanan beracun (38-41) dan dalam nas renungan kita saat
ini tentang mencukupkan makanan yang sedikit untuk dapat dimakan seratus orang
bahkan masih ada sisanya (42-44).
Hal
ini memberikan kepada kita suatu penglihatan akan kuasa Allah ditengah-tengah
kehidupan kita. Ada beragam pergumulan, namun Tuhan mengetahui dan Tuhan
sanggup untuk melepaskan kita dari berbagai pergumulan kita dan cara-cara Tuhan
memberikan kelepasan adalah dengan hal-hal yang tidak terduga. Namun yang patut
kita perhatikan bahwa mujizat Tuhan terjadi ketika abdi Allah yaitu Elisa ada
dalam pergumulan itu. Artinya bahwa kita percaya bahwa ada penyertaan dan
pertolongan Tuhan diantara orang-orang yang selalu beserta dengan Tuhan, ketika
kita tetap mau untuk tunduk dan taat kepada perintah Tuhan, maka akan selalu
ada pertolongan Tuhan.
Ketika
seorang dari Baal-Salisa datang kepada Elisa membawa roti hulu, dua puluh roti
jelai dan gandum baru, Elisa memerintahkan agar pelayannya membagikannya, namun
pelayannya itu merasa kesulitan untuk membagikannya, karena bagaimana mungkin
itu cukup untuk dibagikan kepada seratus orang. Namun Elisa meyakinkan
pelayannya itu bahwa itu akan cukup karena Tuhan yang sudah berfirman bahwa
makanan itu akan cukup bahkan akan ada sisanya.
Kita teringat dengan mujizat yang jauh lebih besar lagi sebagaimana yang dilakukan Tuhan Yesus kepada lima ribu orang dan masih sisa dua belas bakul lagi. Sesungguhnya Tuhan memperhatikan dan mencukupkan kebutuhan orang-orang yang mengikutiNya. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Tuhan pasti memelihara orang-orang yang percaya kepadaNya.
Beberapa hal yang bisa kita renungkan melalui nas ini:
1.
Tuhan punya banyak cara untuk memelihara hidup kita
Dari nas ini kita dapat melihat bahwa Tuhan mencukupkan kebutuhan hidup Elisa dan rombongan nabi-nabi dengan mendatangkan seorang Baal-Salisa untuk membawa makanan kepada mereka. Maka kita diigatkan untuk menghidupi keyakinan bahwa Allah tahu kebutuhan hidup kita, Dia tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang kita perlukan. Tuhan punya banyak jalan dan cara untuk memberkati kehidupan kita, jangan kita hanya bersandar pasrah pada pikiran dan kemampuan kita yang terbatas, tetapi tetaplah berjalan dan lakukan segala sesuatu yang kita mampu lakukan, selebihnya percayakan kepada Tuhan yang berkuasa atas kehidupan ini. Dia bisa membuka jalan, cara maupun mengutus orang-orang yang mau memberikan kita pertolongan. Ada banyak cara Tuhan memberkati perjalanan hidup kita.
2.
Jangan kawatir akan hidupmu
Melihat kekawatiran pelayan nabi Elisa untuk membakikan makanan karena
tidak akan cukup, hal ini menggambarkan bagaimana keterbatasan kita manusia.
Secara pertimbangan pikiran memang makanan itu tidak cukup maka wajar jika
pelayan itu kawatir, tetapi disinilah kuasa Tuhan bekerja dalam memelihara
hidup mereka, bahwa yang sedikit itu dapat dicukupkan bahkan dilebihkan oleh
Tuhan bagi mereka.
Pikiran-pikiran seperti ini bisa muncul dalam kehidupan kita. jika dari pertimbangan pikiran bagaimana penghasilan yang sedikit dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup, untuk makan, transportasi, biaya listrik, air, dan lain sebagainya. Namun tanpa kita sadari bahwa Tuhan itu sungguh baik dan penuh rahmat dalam hidup kita, Dia selalu mencukupkan kebutuhan hidup kita diluar kemampuan dan logika kita. Maka kita diajak untuk tidak pernah kawatir akan kehidupan kita, walaupun sedikit tetapi jika kita memakainya dengan rasa syukur kepada Tuhan, maka yang sedikit itu akan menjadi berkat dalam hidup kita. Ada yang berkata “saya bisa apa”; “aku tidak mampu”, banyak orang yang menyerah dengan keadaan karena mempertimbangkan kemampuannya, dia tidak jauh mempertimbangkan bahwa ada Tuhan yang dapat memberkati setiap orang dalam keterbatasannya. Jika semua yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keyakinan akan penyertaan Tuhan, yakinlah bahwa Tuhan ada bersama kita dalam menyempurnakan segala kelemahan kita.
3.
Taat kepada perintah Tuhan
Dalam
kekawatiran pelayan itu untuk membagikan makanan, Elisa meneguhkannya bahwa apa
yang akan diperbuatnya itu bukanlah seperti yang dipikirkannya tetapi akan
terjadi seperti kehendak Tuhan. Kita percaya bahwa ketika kita mau untuk taat
pada apa yang diperintahkan oleh Tuhan, maka rencana Tuhan yang terbaik atas
hidup kita akan terjadi.
Kita dapat melihat bagaimana keyakinan Elisa dan juga keteguhannya meyakinkan hambanya didasarkan atas apa yang dikatakan oleh firman Tuhan. Kita diingatkan kembali ketika Tuhan Yesus mengatakan: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Maka dasar keyakinan kita adalah firman Allah, itulah yang memberikan kehidupan kepada kita. Yang dapat menjamin kehidupan kita hanyalah Tuhan. Sehingga jika kita ingin hidup, carilah Tuhan bukan mencari roti, karena dengan sendirinya orang yang mencari Tuhan sudah mendapatkan roti, sebab sumber roti yang menjadi kebutuhan fisik kita berasal dari firman yang keluar dari mulut Allah. Sebagaimana juga yang dikatakan Tuhan Yesus: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Yang pertama adalah iman, doa, pengharapan bahwa kita yakin yang kita perlukan untuk hidup kita ada pada Tuhan. Maka apapun yang sedang kita usahakan, rencanakan, butuhkan, inginkan harus memiliki dasar yang jelas. Jika kita ingin menikmati berkat yang melimpah jangan cari buahnya, tetapi carilah pohonnya yang adalah sumber dari buahnya.
Bacaan Firman Tuhan: Pengkhotbah 10: 10-15
10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Bacaan Firman Tuhan: Yesaya 35: 4-10
Nabi Yesaya pada masannya ingin menyadarkan umat Allah bahwa penderitaan yang mereka alami bukanlah karena kekuatan dari bangsa asing namun karena dosa yang mereka lakukan dan juga memberitakan bahwa Tuhan akan datang membawa perubahan melalui janji keselamatan melalui kedatangan Mesias. Yesaya menggunakan bahasa sastra yang indah untuk mengungkapkan keselamatan Tuhan kepada umatNya. Tuhan akan datang dengan keadilanNya menjauhkan penderitaan dosa diantara umatNya dengan “Jalan Kudus” (ay.8), setiap umat yang berjalan dalam jalan itu akan mendapatkan “sukacita abadi” (ay.10).
Bacaan Firman Tuhan: Markus 7: 17-23
Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. (ayat 17)
Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 34: 12-18
Di ayat sebelum nas ini Pemazmur menyampaikan kesaksiannya bagaimana peran Tuhan pada masa-masa sulit yang dihadapinya. Pemazmur bersaksi bahwa bukan karena kemampuannya dapat terhindar masalah, tetapi semua adalah campur tangan Tuhan yang menyelamatkannya. Pemazmur mencari Tuhan dan berseru kepada Tuhan dalam kesesakannya, dan Tuhan mendengar dan menyelamatkannya. Dalam setiap usahanya untuk melepaskan diri dari setiap masalah, dia tidak pernah untuk meninggikan diri sekalipun banyak orang yang bernyanyi-nyanyi tentang kehebatannya (1 Samuel 21: 10-15), tetapi Pemazmur selalu takut akan Tuhan karena semua kemampuannya itu adalah pertolongan Tuhan.
Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 8: 30-36
Di ayat 30 dan 31 dijelaskan bahwa setelah Yesus melakukan pengajaranNya, banyak orang Yahudi yang percaya kepada Yesus. Tetapi Yesus melihat kepercayaan mereka itu masih sangat lemah. Maka Yesus perlu menjelaskan lebih lanjut bagaimana menjadi seorang yang percaya kepadaNya.
Bacaan Firman Tuhan: Efesus 4: 1-7
Orang kristen itu bukan orang barbar, semau gue, sesuka gue. Setiap orang kristen menyadari diantaranya ada orang lain dan juga ada Tuhan. Orang-orang yang ada diantara kita memiliki sikap, karakter, prilaku yang berbeda-beda. Maka firman Tuhan mengajak kita agar bijaksana dalam membangun relasi dengan orang-orang yang ada disekitar kita, khususnya dalam persekutuan kita orang-orang yang telah diselamatkan di dalam penebusan Yesus Kristus.
Bacaan Firman Tuhan: 2 Raja-raja 4: 42-44
Dalam
kitab 2 Raja-raja 4 kita dapat melihat berbagai mujizat yang Tuhan perbuat
melalui pelayanan nabi Elisa. Pemeliharaan Tuhan kepada keluarga janda (1-7),
melepaskan perempuan Sunem dari penderitaannya karena tidak memiliki anak dan
juga mujizat menghidupkan kembali anaknya yang telah mati (8-37), melepaskan
rombongan nabi dari makanan beracun (38-41) dan dalam nas renungan kita saat
ini tentang mencukupkan makanan yang sedikit untuk dapat dimakan seratus orang
bahkan masih ada sisanya (42-44).
Hal
ini memberikan kepada kita suatu penglihatan akan kuasa Allah ditengah-tengah
kehidupan kita. Ada beragam pergumulan, namun Tuhan mengetahui dan Tuhan
sanggup untuk melepaskan kita dari berbagai pergumulan kita dan cara-cara Tuhan
memberikan kelepasan adalah dengan hal-hal yang tidak terduga. Namun yang patut
kita perhatikan bahwa mujizat Tuhan terjadi ketika abdi Allah yaitu Elisa ada
dalam pergumulan itu. Artinya bahwa kita percaya bahwa ada penyertaan dan
pertolongan Tuhan diantara orang-orang yang selalu beserta dengan Tuhan, ketika
kita tetap mau untuk tunduk dan taat kepada perintah Tuhan, maka akan selalu
ada pertolongan Tuhan.
Ketika
seorang dari Baal-Salisa datang kepada Elisa membawa roti hulu, dua puluh roti
jelai dan gandum baru, Elisa memerintahkan agar pelayannya membagikannya, namun
pelayannya itu merasa kesulitan untuk membagikannya, karena bagaimana mungkin
itu cukup untuk dibagikan kepada seratus orang. Namun Elisa meyakinkan
pelayannya itu bahwa itu akan cukup karena Tuhan yang sudah berfirman bahwa
makanan itu akan cukup bahkan akan ada sisanya.
Kita teringat dengan mujizat yang jauh lebih besar lagi sebagaimana yang dilakukan Tuhan Yesus kepada lima ribu orang dan masih sisa dua belas bakul lagi. Sesungguhnya Tuhan memperhatikan dan mencukupkan kebutuhan orang-orang yang mengikutiNya. Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya. Tuhan pasti memelihara orang-orang yang percaya kepadaNya.
Beberapa hal yang bisa kita renungkan melalui nas ini:
1.
Tuhan punya banyak cara untuk memelihara hidup kita
Dari nas ini kita dapat melihat bahwa Tuhan mencukupkan kebutuhan hidup Elisa dan rombongan nabi-nabi dengan mendatangkan seorang Baal-Salisa untuk membawa makanan kepada mereka. Maka kita diigatkan untuk menghidupi keyakinan bahwa Allah tahu kebutuhan hidup kita, Dia tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang kita perlukan. Tuhan punya banyak jalan dan cara untuk memberkati kehidupan kita, jangan kita hanya bersandar pasrah pada pikiran dan kemampuan kita yang terbatas, tetapi tetaplah berjalan dan lakukan segala sesuatu yang kita mampu lakukan, selebihnya percayakan kepada Tuhan yang berkuasa atas kehidupan ini. Dia bisa membuka jalan, cara maupun mengutus orang-orang yang mau memberikan kita pertolongan. Ada banyak cara Tuhan memberkati perjalanan hidup kita.
2.
Jangan kawatir akan hidupmu
Melihat kekawatiran pelayan nabi Elisa untuk membakikan makanan karena
tidak akan cukup, hal ini menggambarkan bagaimana keterbatasan kita manusia.
Secara pertimbangan pikiran memang makanan itu tidak cukup maka wajar jika
pelayan itu kawatir, tetapi disinilah kuasa Tuhan bekerja dalam memelihara
hidup mereka, bahwa yang sedikit itu dapat dicukupkan bahkan dilebihkan oleh
Tuhan bagi mereka.
Pikiran-pikiran seperti ini bisa muncul dalam kehidupan kita. jika dari pertimbangan pikiran bagaimana penghasilan yang sedikit dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup, untuk makan, transportasi, biaya listrik, air, dan lain sebagainya. Namun tanpa kita sadari bahwa Tuhan itu sungguh baik dan penuh rahmat dalam hidup kita, Dia selalu mencukupkan kebutuhan hidup kita diluar kemampuan dan logika kita. Maka kita diajak untuk tidak pernah kawatir akan kehidupan kita, walaupun sedikit tetapi jika kita memakainya dengan rasa syukur kepada Tuhan, maka yang sedikit itu akan menjadi berkat dalam hidup kita. Ada yang berkata “saya bisa apa”; “aku tidak mampu”, banyak orang yang menyerah dengan keadaan karena mempertimbangkan kemampuannya, dia tidak jauh mempertimbangkan bahwa ada Tuhan yang dapat memberkati setiap orang dalam keterbatasannya. Jika semua yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keyakinan akan penyertaan Tuhan, yakinlah bahwa Tuhan ada bersama kita dalam menyempurnakan segala kelemahan kita.
3.
Taat kepada perintah Tuhan
Dalam
kekawatiran pelayan itu untuk membagikan makanan, Elisa meneguhkannya bahwa apa
yang akan diperbuatnya itu bukanlah seperti yang dipikirkannya tetapi akan
terjadi seperti kehendak Tuhan. Kita percaya bahwa ketika kita mau untuk taat
pada apa yang diperintahkan oleh Tuhan, maka rencana Tuhan yang terbaik atas
hidup kita akan terjadi.
Kita dapat melihat bagaimana keyakinan Elisa dan juga keteguhannya meyakinkan hambanya didasarkan atas apa yang dikatakan oleh firman Tuhan. Kita diingatkan kembali ketika Tuhan Yesus mengatakan: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Maka dasar keyakinan kita adalah firman Allah, itulah yang memberikan kehidupan kepada kita. Yang dapat menjamin kehidupan kita hanyalah Tuhan. Sehingga jika kita ingin hidup, carilah Tuhan bukan mencari roti, karena dengan sendirinya orang yang mencari Tuhan sudah mendapatkan roti, sebab sumber roti yang menjadi kebutuhan fisik kita berasal dari firman yang keluar dari mulut Allah. Sebagaimana juga yang dikatakan Tuhan Yesus: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Yang pertama adalah iman, doa, pengharapan bahwa kita yakin yang kita perlukan untuk hidup kita ada pada Tuhan. Maka apapun yang sedang kita usahakan, rencanakan, butuhkan, inginkan harus memiliki dasar yang jelas. Jika kita ingin menikmati berkat yang melimpah jangan cari buahnya, tetapi carilah pohonnya yang adalah sumber dari buahnya.
Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 30: 15-20 (5 Musa 30: 15-20) “Mengasihi Tuhan dan Hidup Menurut JalanNya”