Mazmur 17: 1-6 Orang Benar Berseru, Tuhan Menjawab
“Tunjukkanlah
kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang
berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. Peliharalah aku seperti
biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu”
Dalam Mazmur ini kita
diperlihatkan tentang (doa) seorang yang “mengenal diri”, dalam arti dia
mengenal tentang siapa dia yang hidup dalam dunia ini. Dengan jelas pemazmur
memperlihatkan kepada kita:
-
Tuhan ada dan mengetahui tentang apa yang
terjadi dalam kehidupan manusia
-
Jika manusia itu diberikan kehidupan dalam dunia
ini, maka dia akan hidup dalam hukum dan kebenaran Tuhan saja
-
Kehidupan yang kita hidupi saat ini adalah
berasal dari Tuhan dan pada saatnya akan tiba kita akan kembali lagi kepada
Tuhan yang menciptakan kita
Pemazmur menjelaskan tentang
siapa dirinya dalam dunia ini dan bagaimana kepercayaannya kepada Tuhan adalah
sebagai responnya terhadap penderitaan yang dia alami. Bahwa ternyata pemazmur sedang
menghadapi orang-orang yang ingin menjatuhkannya bahkan yang ingin membunuhnya.
Dia ditekan secara fisik dan juga ditekan dengan kata-kata, bahwa nyatanya dia
mendapatkan fitnah. Untuk itu, mari kita melihat lebih dalam apa yang ingin
disampai mazmur ini pada kita:
1.
Tuhan
mengetahui apa yang terjadi dengan kita
Pada awal nas ini, telah
dijelaskan bagaimana pemazmur mengungkapkan kebenaran yang dia lakukan dan yang
selalu berusaha menjaga jalan-jalan hidupnya dari tindak cemar. Namun walaupun
pemazmur menyatakan kebenaran yang dia lakukan bukanlah artinya kita menyamakannya
seperti yang pernah diajarkan oleh Yesus tentang doa seorang farisi yang tinggi
hati. Namun ada hal yang ingin kita ketahui dari maksudnya menyampaikan
kebenaran itu.
Pertama, bahwa
seorang yang mengenal Tuhan pastinya akan benar-benar menjaga dirinya dari
tindak cemar dan juga selalu mengikuti kebenaran Tuhan. Kedua, Tuhan betul-betul mengetahui apa yang dilakukan oleh manusia.
Apakah yang diperbuatnya salah atau benar – apakah kita sedang bersukacita atau
sedang dalam pergumulan.
Maka pemazmur ingin
mengungkapkan bahwa semua kebenaran yang dilakukannya itu tidak akan sia-sia,
sebab Tuhan mengetahui semuanya itu. Demikian juga dengan masalah yang sedang
dihadapinya tentunya Tuhan mengetahuinya.
2.
Tuhan adalah
hakim yang adil
Dalam mazmur ini kita akan
menemukan dua konteks yang berbeda: pertama,
kebenaran yang dilakukan olehnya; kedua,
penderitaan yang dihadapinya dari orang yang memusuhinya.
Yang dapat kita pelajari dari
situ, bahwa walaupun kita hidup dalam kebenaran Tuhan, bukanlah artinya kita
tidak akan menghadapi masalah hidup. Selama kita hidup dalam dunia ini, yang
namanya masalah dan pergumulan hidup pasti akan ada. Sebab kita hidup dalam
dunia yang telah jatuh dalam dosa.
Maka dari itu, kita diajar
mazmur ini sebagaimana pemazmur menghadapi masalah yang dihadapinya. Bahwa walaupun
pergumulan itu bisa datang, namun pemazmur member tempat bagi Tuhan dalam
hidupnya. Bagaimanapun bentuk dan beratnya pergumulan itu, tetapi Tuhan itu
adil dalam setiap tindakanNya. Hanya Tuhan sajalah yang menjadi pertolongan dan
kekuatan kita menghadapi setiap bentuk pergumulan hidup. Sehingga jika kita
mengetahui dan mempercayai tentang kebenaran bahwa Tuhan itu adil, maka kita
akan meyakini sebagaimana yang dituliskan dalam ayat 7 “Kasih setia Tuhan ajaib”.
3.
Tuhan
itu hidup dan pemilik kehidupan
Jika kita mempercayai bahwa
Tuhan yang menciptakan dan yang memberikan kehidupan pada kita, maka kita juga
mempercayai bahwa kehidupan itu akan ada tetap bersama dengan kita. Tuhan sebagai
pemilik kehidupan yang tidak hanya mencipta, tetapi Dia juga pemelihara dan
yang memberikan kehidupan yang kekal.
Maka orang percaya sejatinya
akan memiliki kekuatan dan kebahagiaan yang berasal dari Tuhan. Sebagaimana yang
dikatakan dalam ayat 8: “Peliharalah aku seperti biji mata,
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu”. Orang benar akan senantiasa
dipelihara oleh Tuhan seperti perlindungan pada biji mata, dan Tuhan juga yang
akan selalu menyelamatkan kita seperti induk ayam yang senantiasa menjaga
anaknya dengan sayapnya.
Maka dari itu, walaupun kita
harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan hidup, kepada Tuhan sajalah kita
meminta pertolongan dan apapun yang akan terjadi tetaplah percaya kepada Tuhan.
Sebab hidup di dunia ini dengan seketika akan berakhir, tetapi pada Tuhan ada
kehidupan yang kekal. Supaya jangan sampai hilang mahkota kehidupan yang paling
berharga itu hanya karena ingin menyelamatkan kehidupan yang sementara.
No comments :
Post a Comment