Bacaan
Firman Tuhan: 2 Tesalonika 3: 6-13
kami
memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah
ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak
tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak
berguna. Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan
Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan
demikian makan makanannya sendiri. Dan kamu, saudara-saudara, janganlah
jemu-jemu berbuat apa yang baik.
“Kerja..kerja..kerja..” adalah
slogan yang di dengungkan oleh Presiden kita Joko Widodo dan menamakan Kabinet yang
di pimpinnya dengan nama “Kabinet Kerja”. Slogan ini mengajak bangsa Indonesia
untuk bangkit bersama bahu-membahu menjadi bangsa yang maju dan berdaulat, jika
kita mau pasti bisa. Slogan ini juga menjadi motivasi bagi seluruh rakyat
Indonesia untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.
Secara khusus bagi kita orang
Kristen tentunya menyambut baik slogan yang telah di dengungkan oleh Presiden
kita. Terlebih jika kita mendalami Firman Tuhan bagi kita saat ini yang
mengatakan “Jika seorang yang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.
Rasul Paulus mengingatkan
jemaat yang ada di Tesalonika walau apapun yang akan terjadi di esok hari tidak
akan menyurutkan niat kita untuk bekerja. Walaupun besok Tuhan datang, hari ini
tetaplah kita bekerja. Paulus juga mengingatkan bagi mereka yang berpangku
tangan dari pemberian kasih orang lain supaya jangan mereka mencukupkan
hidupnya hanya dengan belas kasihan orang lain yang pada akhirnya hanya akan
menimbulkan kemalasan.
Maka dari itu, Rasul Paulus
memperlihatkan tiruan dan contoh bagi mereka walaupun sesungguhnya dia sebagai
pekerja yang memberitakan Injil Kristus selayaknya hidup dari pekerjaannya,
sebagaimana dikatakan di 1 Korintus 9: 13 “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang
melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan
bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian dari mezbah itu?” Tetapi Paulus tetap berusaha dan berjerih payah siang dan malam untuk
kehidupannya, itu dilakukannya untuk menjadi contoh dan tiruan bagi jemaat
Tuhan untuk meniru dirinya dalam semangat kerja keras dalam bekerja.
Sebagaimana yang dikatakan oleh
Tuhan Yesus “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga”
(Yohanes 5:17). Bahwa nilai bekerja itu
ditunjukkan dalam diri Tuhan kita, mulai dari penciptaan sampai pada masa Yesus
dan hingga saat ini melalui Roh Kudus-Nya Tuhan kita tetaplah bekerja. Maka
kita pun umat ciptaanNya di panggil untuk ikut ambil bahagian dalam karya
penciptaanNya, yaitu untuk mengusahakannya. Jika Tuhan kita saja bekerja sampai
saat ini, masakan kita umatNya bermalas-malasan duduk bersilah tangan.
Sebagaimana yang dituliskan
oleh Andar Ismail dalam bukunya “Selamat Berkarya” mengatakan di Israel seorang
pekerja disebut sebagai “Malakah”
asal kata dari “Malakh” yang artinya pesuruh Allah. Yang walaupun mulanya
sebutan ini diberikan kepada orang-orang yang bekerja membangun bait Allah,
namun kata “malakah” itu menjadi
sebutan bagi setiap pekerjaan apapun. Dengan demikian apapun yang menjadi
pekerjaan kita itu adalah panggilan Tuhan, bahwa kita adalah hamba Tuhan yang
bekerja bagiNya di dunia ini. Maka selayaknya kita kita memiliki semangat kerja
yang tinggi sebab hal itu adalah panggilan iman kita. Melalui pekerjaan yang
kita lakukan, dari situ jugalah kita mendapatkan berkat penyertaan Tuhan.
Maka dari itu, kita harus
pahami bahwa sebagai umat Tuhan, bekerja tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan
hidup, tetapi ada makna yang lebih dalam dari situ. Sebagaimana Tuhan Yesus
mengatakan di dalam Yohanes 6: 27 “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat
binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”.
Dari sinilah kita memahami segala pekerjaan yang kita lakukan dalam kehidupan
kita ini, bahwa banyak yang dapat kita kerjakan, tetapi tidak semua pekerjaan
itu berguna bagi kehidupan kita dan juga untuk keselamatan kita. Sebagaimana nasehat
Paulus yang mengatakan “apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”
(Kolose 3: 23). Maka yang kita perbuat dan kerjakan tentulah perkerjaan yang
baik yang membangun kehidupan jasmani dan rohani kita.
Maka dari itu, mari kita
tinggalkan kemalasan dan kesibukan-kesibukan yang tidak berguna. Tidak ada kata
“tidak ada perkerjaan “ atau “belum dapat kerja”. Mari kita gali segala
potensi yang kita miliki, akan selalu ada jalan untuk berbuat yang terbaik
untuk diri kita dan juga iman kita. “Selamat bekerja, Tuhan Yesus memberkati..!”.
No comments :
Post a Comment