Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, July 12, 2016

Lukas 10: 38-42 | Maria - Marta Antara yang utama dan yang terutama



Bacaan Firman Tuhan: Lukas 10: 38-42
"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Kita akui bahwa sikap Maria dan Marta adalah baik adanya dalam hal menyambut Yesus. Mereka menyabut Yesus dengan caranya sendiri. Marta menyibukkan diri untuk mempersiapkan segala sesuatunya, sementara Maria dengan nyaman menyambut Yesus melalui kerinduannya akan ajaran Tuhan Yesus.

Namun, dari kebiasaan dalam rumah seharusnya Maria ada bersama dengan Marta mempersiapkan dan menyediakan segala sesuatu untuk menjamu kedatangan Yesus. Wajar jika Marta protes, namun Yesus tidak mempersalahkan Marta ataupun Maria. Tetapi kita mendapatkan pelajaran dari kisah ini bahwa ada yang utama tetapi ada yang lebih utama, jika di depan mata ada yang lebih utama tentunya tidak akan di sia-siakan. Maria tidak mensia-siakan kedatangan Yesus, jika Yesus menyempatkan diri datang ke rumah mereka disela-sela kesibukan pelayananNya. Maka ada saat yang tenang dan santai mendengar pengajaran Yesus yang berharga dalam hidupnya.

Fokus pengajaran yang bisa kita dapatkan dalam nas ini adalah bagaimana Maria yang haus akan firman pengajaran dari Tuhan Yesus. Protes Marta terhadap skap Maria kepada Yesus dijawab oleh Yesus: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Jawaban Yesus ini mempertegas hal yang positif dari sikap Maria bahwa ia telah mengambil dan memilih yang terbaik untuk kehidupannya, dan ini jugalah yang menjadi pengajaran bagi mereka dan bagi kita juga.

Kisah ini bukan hendak menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Marta adalah salah, namun semangat pelayanan dan penyambutan Maria dan Martha terhadap Yesus sama-sama menjadi pengajaran bagi kita. Pengajaran yang dimaksud adalah ketika kita memadukan kedua cara penyambutan yang mereka lakukan. Adalah timpang jika perbuatan baik itu tidak memiliki dasar kebenaran, demikian juga mengenal kebenaran Tuhan tetapi tidak ada aplikasi. Mengenal dan mencintai kebenaran Tuhan harus beriringan dengan perbuatan. 

Itulah sebabnya Lukas menuliskan kisah Maria dan Martha ini tepat disetelah Lukas menuliskan tentang perumpamaan “Orang Samaria yang murah hati” (10: 25-37). Bahwa tidak cukup hanya mengenal dan mengetahui tentang kebenaran firman Tuhan, namun lebih dari itu harus menyatakan pengenalan kebenaran Firman Tuhan itu dalam kehidupan.
Yang menjadi permasalahan bagi Marta adalah terletak pada sikap hatinya, sebab tidak ada yang salah jika dilihat dari niatnya yang tulus untuk berbuat yang terbaik bagi Yesus. Itulah sebabnya Yesus mengatakan "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara”. Kekawatirannya telah membawa dia pada sikap yang salah sampai-sampai dia telah memerintah Tuhan Yesus. Marta sampai lupa untuk apa dan untuk siapa menyibukkan dirinya.

Sikap marah-marah menjadi indikasi kita sedang dalam kekawatiran, Marta terlalu menghawatirkan sesuatu yang tidak begitu perlu sampai melupakan tujuan utama. Sepertinya Marta perlu untuk istirahat. Kedatangan Yesus bukan untuk makan roti yang lezat ataupun meminum minuman yang enak, tetapi perjumpaan kepada setiap pribadi yang Tuhan kunjungi. Tamu yang berkunjung ke rumah kita bukanlah karena makanan dan minuman yang ada di rumah kita, tetapi tentunya tamu tersebut ingin berjumpa dengan kita ataupun keluarga kita.

Terkadang kita terlalu menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak begitu penting dalam perjumpaan kita dengan Tuhan. Tentang apa yang akan kita pakai ke gereja atapun persiapan yang lain yang kita butuhkan ataupun kita justru bisa menjadi marah seperti Marta karena sikap orang lain yang menjadi penghalang bagi tujuan utama kita berjumpa dengan Tuhan. Pernahkah kita mendengar atau mengetahui ada orang Kristen yang akhirnya memuuskan tidak datang ke gereja karena ada permasalahan dalam persekutuan dalam gereja.

Jika kita kembali fokus dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam nas ini bahwa “Maria telah memilih bagian yang terbaik”. Keramahan dan sukacita Maria meyambut Tamu-nya berfokus pada tujuan utama perjumpaan itu bukan hal-hal pendukung perjumpaan itu. Sehingga kita di ajar melalui nas ini untuk merenungkan kembali bagaimana ketulusan, keiklasan dan niat kita yang murni untuk berjumpa dengan Tuhan. Sebagaimana Firman Tuhan yang mengatakan “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Lukas 10: 38-42 | Maria - Marta Antara yang utama dan yang terutama



Bacaan Firman Tuhan: Lukas 10: 38-42
"Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Kita akui bahwa sikap Maria dan Marta adalah baik adanya dalam hal menyambut Yesus. Mereka menyabut Yesus dengan caranya sendiri. Marta menyibukkan diri untuk mempersiapkan segala sesuatunya, sementara Maria dengan nyaman menyambut Yesus melalui kerinduannya akan ajaran Tuhan Yesus.

Namun, dari kebiasaan dalam rumah seharusnya Maria ada bersama dengan Marta mempersiapkan dan menyediakan segala sesuatu untuk menjamu kedatangan Yesus. Wajar jika Marta protes, namun Yesus tidak mempersalahkan Marta ataupun Maria. Tetapi kita mendapatkan pelajaran dari kisah ini bahwa ada yang utama tetapi ada yang lebih utama, jika di depan mata ada yang lebih utama tentunya tidak akan di sia-siakan. Maria tidak mensia-siakan kedatangan Yesus, jika Yesus menyempatkan diri datang ke rumah mereka disela-sela kesibukan pelayananNya. Maka ada saat yang tenang dan santai mendengar pengajaran Yesus yang berharga dalam hidupnya.

Fokus pengajaran yang bisa kita dapatkan dalam nas ini adalah bagaimana Maria yang haus akan firman pengajaran dari Tuhan Yesus. Protes Marta terhadap skap Maria kepada Yesus dijawab oleh Yesus: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Jawaban Yesus ini mempertegas hal yang positif dari sikap Maria bahwa ia telah mengambil dan memilih yang terbaik untuk kehidupannya, dan ini jugalah yang menjadi pengajaran bagi mereka dan bagi kita juga.

Kisah ini bukan hendak menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Marta adalah salah, namun semangat pelayanan dan penyambutan Maria dan Martha terhadap Yesus sama-sama menjadi pengajaran bagi kita. Pengajaran yang dimaksud adalah ketika kita memadukan kedua cara penyambutan yang mereka lakukan. Adalah timpang jika perbuatan baik itu tidak memiliki dasar kebenaran, demikian juga mengenal kebenaran Tuhan tetapi tidak ada aplikasi. Mengenal dan mencintai kebenaran Tuhan harus beriringan dengan perbuatan. 

Itulah sebabnya Lukas menuliskan kisah Maria dan Martha ini tepat disetelah Lukas menuliskan tentang perumpamaan “Orang Samaria yang murah hati” (10: 25-37). Bahwa tidak cukup hanya mengenal dan mengetahui tentang kebenaran firman Tuhan, namun lebih dari itu harus menyatakan pengenalan kebenaran Firman Tuhan itu dalam kehidupan.
Yang menjadi permasalahan bagi Marta adalah terletak pada sikap hatinya, sebab tidak ada yang salah jika dilihat dari niatnya yang tulus untuk berbuat yang terbaik bagi Yesus. Itulah sebabnya Yesus mengatakan "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara”. Kekawatirannya telah membawa dia pada sikap yang salah sampai-sampai dia telah memerintah Tuhan Yesus. Marta sampai lupa untuk apa dan untuk siapa menyibukkan dirinya.

Sikap marah-marah menjadi indikasi kita sedang dalam kekawatiran, Marta terlalu menghawatirkan sesuatu yang tidak begitu perlu sampai melupakan tujuan utama. Sepertinya Marta perlu untuk istirahat. Kedatangan Yesus bukan untuk makan roti yang lezat ataupun meminum minuman yang enak, tetapi perjumpaan kepada setiap pribadi yang Tuhan kunjungi. Tamu yang berkunjung ke rumah kita bukanlah karena makanan dan minuman yang ada di rumah kita, tetapi tentunya tamu tersebut ingin berjumpa dengan kita ataupun keluarga kita.

Terkadang kita terlalu menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak begitu penting dalam perjumpaan kita dengan Tuhan. Tentang apa yang akan kita pakai ke gereja atapun persiapan yang lain yang kita butuhkan ataupun kita justru bisa menjadi marah seperti Marta karena sikap orang lain yang menjadi penghalang bagi tujuan utama kita berjumpa dengan Tuhan. Pernahkah kita mendengar atau mengetahui ada orang Kristen yang akhirnya memuuskan tidak datang ke gereja karena ada permasalahan dalam persekutuan dalam gereja.

Jika kita kembali fokus dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam nas ini bahwa “Maria telah memilih bagian yang terbaik”. Keramahan dan sukacita Maria meyambut Tamu-nya berfokus pada tujuan utama perjumpaan itu bukan hal-hal pendukung perjumpaan itu. Sehingga kita di ajar melalui nas ini untuk merenungkan kembali bagaimana ketulusan, keiklasan dan niat kita yang murni untuk berjumpa dengan Tuhan. Sebagaimana Firman Tuhan yang mengatakan “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Perkataan Yesus dengan judul Lukas 10: 38-42 | Maria - Marta Antara yang utama dan yang terutama . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2016/07/lukas-10-38-42-maria-marta-antara-yang.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Lukas 10: 38-42 | Maria - Marta Antara yang utama dan yang terutama "