Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 18: 20-32
"Sesungguhnya
banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat
dosanya”.
Tidak jarang manusia itu
mempertanyakan keputusan Tuhan dengan mengatakn “Mengapa?”. Ada yang merasa
mengapa Tuhan itu tidak adil dalam tindakan dan keputusanNya. Ada lagi
pandangan yang mengatakan mengapa orang baik itu hidupnya sengsara, sementara orang
yang melakukan kejahatan kelihatannya hidupnya penuh dengan kesenagan. Namun jika
kita tidak bijak dalam memahami hal seperti ini, bisa jadi kita akan sesat. Padahal
manusia itu yang tidak mengerti dan memahami tentang keadilan dan keputusan
Tuhan. Sebab tolak ukur keadilan dan berkat Tuhan bukanlah terletak pada
kenikmatan dunia.
Itulah sebabnya muncul
pernyataan dan pertanyaan dari Abraham kepada Tuhan yang mengatakan “Apakah
Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?” (23). Jika
kita memahami pertanyaan Abraham ini lebih mendalam, mungkin kita juga akan
mengatakan “itu benar, sebab tidak mungkin orang benar itu sama-sama dihukum
dengan orang fasik”
Namun jika telusuri lebih
mendalam lagi tentang keadilan dan kasih Tuhan, mengapa pula Yesus yang tidak
didapati salahnya disalibkan bersama-sama dengan pelaku kejahatan. Apakah itu
adil? Tentu kita mengatakan “tidak!, manusia yang berdosa, tetapi mengapa Tuhan
Yesus yang harus disalibkan dan mendapatkan ganjaran atas dosa manusia”
Abraham mencoba meminta kepada
Tuhan agar mempertimbangkan keputusanNya untuk melenyapkan Sodom karena dia
merasa kasihan jika mungkin ada orang benar do Sodom. Maka terjadilah ‘tawar
menawar’ mulai dari 50, 45,40, 30, 10 orang benar. Namun sampai jumlah terkecil
yakni 10 orang pun tidak didapati orang benar.
Jika diperbandingkan dengan
tata laksana peradilan di negeri kita ada yang namanya “PK” atau Peninjauan
Kembali kasus perkara. Namun apa yang divonis, ditetapkan dan diputuskan oleh
Tuhan tidak akan munkin ada kesalahan ataupun kesilapan bahwa “Tuhan adalah
adil”.
Walaupun Abraham mengetahui
bahwa Tuhan itu adil, tetapi dia tidak memahami betul bagaimana Tuhan
melaksanakan keadilanNya. Sebab tanpa pertimbangan ataupun diluar sepengetahuan
Abraham Tuhan telah mengutus malaikatNya untuk menyelamatkan Lot beserta
keluarganya.
Berbicara tentang Sodom dan
Gumora, maka dengan mudah kita dapat memahami bahwa itu adalah tentang dosa
orang-orang yang sudah begitu berat. Jika kita melihat kondisi kehidupan kita
saat ini begitu banyaknya kejahatan manusia yang membuat penderitaan kepada
sesamanya manusia bahkan kejahatan yang sampai merusak alam ciptaan Tuhan, kita
mungkin akan bertanya “mungkinkah Tuhan akan membuat hukuman seperti kepada
Sodom dan Gumora?” maka sekali lagi kita perlu menyadari bahwa keputusan dan
keadilan Tuhan tidak dapat kita selami. Namun yang pasti Firman Tuhan bagi kita
saat ini ingin menegaskan “Hukuman Tuhan adalah kepastian”. Manusia pasti akan
mendpatkan ganjaran sesuai dengan yang diperbuatnya.
Tetapi ada dua hal yang paling
penting yang mendasari nas ini untuk kita renungkan bersama.
1.
Keluh
Kesah orang-orang korban kejahatan Sodom dan Gumora sampai kepada Tuhan
Yang mau ditegaskan bahwa “Tuhan mendengar”. Maka kita dapat memahami bahwa tidak ada doa dan
permohonan manusia kepada Tuhan yang tidak didengar atau tidak diketahui oleh
Tuhan. Tuhan maha tahu, dan Tuhan memiliki cara tersendiri atas setiap permohonan
kepada Tuhan. Sebab doa adalah kekuatan dan jalan untuk kita memohon kepada
Tuhan.
Maka tidak ada orang Kristen yang tidak tahu
berdoa, untuk mendoakan dirinya, anaknya, keluarganya, gerejanya dan juga orang
lain, yang ada hanyalah orang yang tidak membiasakan dirinya berdoa. Tidak ada
doa yang sia-sia atau kita menganggap seakan-akan tidak ada guna dari doa kita.
Kita diingatkan bahwa Tuhan itu mendengar dan Tuhan itu bertindak sesuai dengan
maksud, pertimbangan dan rencanaNya
2.
Mengapa
Tuhan memberitahukan rencanaNya tentang Sodom dan Gumora kepada Abraham?
Jika kita membaca ayat 19 disitu dikatakan “Supaya
diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup
menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan..”
Sebab Tuhan telah memilih Abraham menjadi bangsa
yang besar, maka umat Tuhan harus mengetahui hokum dan kebenaran Tuhan. Itulah sebabnya
mengapa Tuhan harus memperlihatkan dan memberitahukan rencana Tuhan atas Sodom
dan Gumora kepada Abraham. Maka Abraham dapat melihat dan menyaksikan bagaimana
Tuhan kuasa keadilan Tuhan atas umat manusia.
Tuhan memberikan tanggungjawab kepada Abraham
supaya ia dapat memberikan pengajaran kepada keturunannya tentang hukum dan
kebenaran Tuhan.
Maka dari sini kita dapat merenungkan bagaimana
kita sebagai orangtua memiliki tanggungjawab untuk memberikan pengajaran kepada
anak-anak kita tentang hukum, kebenaran dan kasih Tuhan atas kehidupan ini. Supaya
nantinya kita sebagai orangtua tidak menyesal ketika kita mendapati anak-anak
kita tersesat masuk dalam kehidupan yang kelam. Terjerumus dalam ruang lingkup
narkoba, pergaulan bebas bahkan mungkin saja sampai menjadi pelaku-pelaku
kejahatan di masyarakat.
“TUHAN
itu adil dalam segala jalanNya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya.”
(Mazmur 145:17).
No comments :
Post a Comment