Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Saturday, July 9, 2016

Kejadian 18: 1-10a | Tanggap dan Sigap Berbuat di Dalam Firman Tuhan



Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 18: 1-10a
“Sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah..”
Untuk memahami kisah dalam nas ini, kita sesungguhnya tidak bisa lepas dari tradisi penulisan (Y) dan penyusunan kitab (Pentateukh). Dengan maksud kita dapat dengan mudah memahami ketiga orang tamu yang datang kepada Abraham. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa pada awalnya Abraham tidak mengetahui bahwa satu dari ketiga orang itu adalah Tuhan (Yahwe).

Kalaupun disebutkan dalam pembuka nas ini “kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham..” bukan artinya Abraham langsung mengetahui bahwa ketiga orang itu adalah Tuhan. Sebab kita dapat melihat cerita selanjutnya setelah kalimat pembuka itu Abraham memanggil ketiga orang itu dengan “tuan-tuan”. Jika seandainya pun Abraham langsung mengenali ketiga orang itu adalah Tuhan, maka Abraham mungkin tidak akan melakukan penyambutan yang formal sesuai adat timur dan Sara pun tentunya tidak lagi akan tertawa mendengar nubuat dari tamu mereka. Identitas ketiga orang tamu tadi dalam pasal 18:33 dan 19:1 jelas disebutkan bahwa yang satu itu adalah Tuhan dan dua lagi adalah malaikat.

Sikap yang diperlihatkan oleh Abraham dalam menyambut para tamunya memperlihatkan pada kita bagaimana dia dengan sempurna menjalankan adat istiadat timur dengan baik bahkan hingga menghantar para tamunya itu pergi dari kemahnya. Keistimewaan penyambutan Abraham adalah pada sikap dan responnya menyambut tamu yang datang, sebab kemunculan ketiga orang tadi datang ketika waktu hari panas terik. Padahal disatu sisi Abraham ketika itu tidak mengenal bahwa yang datang itu adalah Tuhan dan kedua malaikat. Maka dengan “tidak sengaja” Abraham telah menyambut Tuhan di kemahnya.

Jika dapat kita bayangkan bagaimana ketiga orang yang berjalan di terik panas di padang gurun, maka dapat kita melihat bagaimana kasih dan keperdulian Abraham terhadap mereka dengan menawarkan sedikit air untuk diminum, membasuh kaki dan beristirahat. Perbuatan kasih yang diperlihatkan Abraham menjadi sebuah pernyataan praktis akan kasih dan ketaanNya terhadap Allah. Perbuatan baiknya kepada para tamu yang datang memperlihatkan bagaimana Firman itu berbuah dalam kehidupannya.

Ada banyak cara Tuhan untuk menyatakan DiriNya dalam kehidupan kita, ada banyak hal-hal yang tidak kita duga Tuhan pakai sebagai penyataan kuasaNya dalam kehidupan kita, ada banyak penyataan wujud kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita. Salah satunya dengan wujud dan cara yang diperlihatkan oleh Tuhan melalui tiga orang tamu yang datang pada Abraham.

Kita dapat belajar dari sikap dan respon Abraham yang cepat dan tanggap menyatakan kasih kebaikan dalam kehidupannya. Dalam diriNya ada Firman yang hidup dan berbuah, maka segala sesuatu yang kita perbuat berdasarkan Firman Tuhan menjadi representasi perjumpaan kita dengan Tuhan. Kehadiran dan keberadaan Tuhan dalam diri kita nyata melalui perbuatan kita.

Tidak ada yang lain yang terbaik yang bisa kita lakukan selain memilih berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan. Tidak ada yang lebih berharga selain dari mencintai hukum Tuhan dalam kehidupan kita. Seperti Maria yang telah memilih yang terbaik dengan terus mendengarkan perkataan Tuhan Yesus (Lukas 10: 38-42).

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Kejadian 18: 1-10a | Tanggap dan Sigap Berbuat di Dalam Firman Tuhan



Bacaan Firman Tuhan: Kejadian 18: 1-10a
“Sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah..”
Untuk memahami kisah dalam nas ini, kita sesungguhnya tidak bisa lepas dari tradisi penulisan (Y) dan penyusunan kitab (Pentateukh). Dengan maksud kita dapat dengan mudah memahami ketiga orang tamu yang datang kepada Abraham. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa pada awalnya Abraham tidak mengetahui bahwa satu dari ketiga orang itu adalah Tuhan (Yahwe).

Kalaupun disebutkan dalam pembuka nas ini “kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham..” bukan artinya Abraham langsung mengetahui bahwa ketiga orang itu adalah Tuhan. Sebab kita dapat melihat cerita selanjutnya setelah kalimat pembuka itu Abraham memanggil ketiga orang itu dengan “tuan-tuan”. Jika seandainya pun Abraham langsung mengenali ketiga orang itu adalah Tuhan, maka Abraham mungkin tidak akan melakukan penyambutan yang formal sesuai adat timur dan Sara pun tentunya tidak lagi akan tertawa mendengar nubuat dari tamu mereka. Identitas ketiga orang tamu tadi dalam pasal 18:33 dan 19:1 jelas disebutkan bahwa yang satu itu adalah Tuhan dan dua lagi adalah malaikat.

Sikap yang diperlihatkan oleh Abraham dalam menyambut para tamunya memperlihatkan pada kita bagaimana dia dengan sempurna menjalankan adat istiadat timur dengan baik bahkan hingga menghantar para tamunya itu pergi dari kemahnya. Keistimewaan penyambutan Abraham adalah pada sikap dan responnya menyambut tamu yang datang, sebab kemunculan ketiga orang tadi datang ketika waktu hari panas terik. Padahal disatu sisi Abraham ketika itu tidak mengenal bahwa yang datang itu adalah Tuhan dan kedua malaikat. Maka dengan “tidak sengaja” Abraham telah menyambut Tuhan di kemahnya.

Jika dapat kita bayangkan bagaimana ketiga orang yang berjalan di terik panas di padang gurun, maka dapat kita melihat bagaimana kasih dan keperdulian Abraham terhadap mereka dengan menawarkan sedikit air untuk diminum, membasuh kaki dan beristirahat. Perbuatan kasih yang diperlihatkan Abraham menjadi sebuah pernyataan praktis akan kasih dan ketaanNya terhadap Allah. Perbuatan baiknya kepada para tamu yang datang memperlihatkan bagaimana Firman itu berbuah dalam kehidupannya.

Ada banyak cara Tuhan untuk menyatakan DiriNya dalam kehidupan kita, ada banyak hal-hal yang tidak kita duga Tuhan pakai sebagai penyataan kuasaNya dalam kehidupan kita, ada banyak penyataan wujud kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita. Salah satunya dengan wujud dan cara yang diperlihatkan oleh Tuhan melalui tiga orang tamu yang datang pada Abraham.

Kita dapat belajar dari sikap dan respon Abraham yang cepat dan tanggap menyatakan kasih kebaikan dalam kehidupannya. Dalam diriNya ada Firman yang hidup dan berbuah, maka segala sesuatu yang kita perbuat berdasarkan Firman Tuhan menjadi representasi perjumpaan kita dengan Tuhan. Kehadiran dan keberadaan Tuhan dalam diri kita nyata melalui perbuatan kita.

Tidak ada yang lain yang terbaik yang bisa kita lakukan selain memilih berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan. Tidak ada yang lebih berharga selain dari mencintai hukum Tuhan dalam kehidupan kita. Seperti Maria yang telah memilih yang terbaik dengan terus mendengarkan perkataan Tuhan Yesus (Lukas 10: 38-42).

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Firman Allah dengan judul Kejadian 18: 1-10a | Tanggap dan Sigap Berbuat di Dalam Firman Tuhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2016/07/kejadian-18-1-10a-tanggap-dan-sigap.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Kejadian 18: 1-10a | Tanggap dan Sigap Berbuat di Dalam Firman Tuhan "