Bacaan Firman Tuhan:
Amsal 23: 15-26
“Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar” – Amsal 23:19
Kitab Amsal termasuk bahagian dari kitab-kitab syair yang
menyajikan hikmat dan pengertian yang praktis dalam kehidupan untuk mengarahkan
umat untuk hidup dalam kebenaran Tuhan. Kumpulan hikmat dan nasehat bijak yang
tertuang dalam kitab Amsal ini mengarahkan umat kepada sumber kehidupan yaitu
Tuhan. “Takut akan Tuhan” adalah
hikmat, pengertian dan nasehat yang mendasari kehidupan manusia. Dengan mengenal
kebenaran Tuhan dan hidup di dalamnya akan mengarahkan kehidupan umat yang
berbahagia.
Secara umum, nasehat bijak yang disajikan dalam kitab Amsal
ini adalah bentuk nasehat seorang ayah kepada anak-anaknya. Keluarga ditempatkan
menjadi pusat pengajaran dan pewarisan hikmat pengertian untuk mengarahkan
anak-anaknya hidup dalam nilai-nilai kehidupan yang diterangi oleh kebenaran
Tuhan.
[SUMBER] Masa Depan ada pada Tuhan
Dalam nas ini dikatakan bahwa masa depan itu sungguh ada. Masa
yang akan datang yang belum terlihat akan seperti apa jadinya kita nanti. Namun
demikian semuanya itu terjadi ditentukan oleh langkah kita sekarang. “Masa
depan sungguh ada” mengisyaratkan kebahagiaan dan keberhasilan itu
sungguh benar adanya. Semua itu dapat dicapai dan diraih hanya ketika umat mau
menujukan hati ke jalan yang benar, jalan hidup orang yang takut akan Tuhan.
Diantara kehidupan kita ada si peminum dan si pelahap. Diantara
kita ada manusia yang mengikuti nafsunya. Jalan hidupnya diarahkan oleh
nafsunya bukan diarahkan Tuhan. Apa yang berlaku di alam juga berlaku di dalam
kehidupan spiritual, “Karena apa yang ditabur orang, itu juga
yang akan dituainya” (Gal. 6:7). Ketika kita menabur kejahatan dalam
hidup, maka kejahatan itu akan berbuah dan berkembang dengan sendirinya. Ketika
kita menabur kebenaran, maka kebenaran itu akan berbuahkan berkat Tuhan.
[SALURAN] Orangtua saluran nasehat dan teladan kebenaran
Tuhan
Kelangsungan genarasi
yang takut akan Tuhan tidak terlepas dari kehidupan keluarga. Kesinambungan kehidupan
yang diturunkan dari orangtua kepada anak, demikianlah seterusnya. Kunci kehidupan
yang diberkati telah disampaikan oleh Tuhan dalam lingkungan keluarga, yaitu
kesediaan untuk mengajarkan perintah dan kebenaran Tuhan (Ulangan 6: 2, 7).
Betapa banyaknya khotbah, kata hikmat, petuah, nasehat, kata
mutiara, kata-kata motivasi ada disekitar kita. Tetapi diatas semua kata-kata
itu adalah “teladan”. Maka “Taburkanlah
nasehat dan perlihatkanlah teladan” merupakan pasangan yang sempurna
untuk kebaikan masa depan seorang anak.
(TELADAN) Dalam nas ini dikatakan “Ayah seorang yang benar”
(ay. 24) dan “Biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku” (ay.26). Anak
mengikuti teladan iman dan nilai hidup orangtuanya adalah warisan yang ‘tak
terbilang harganya. Teladan seperti apa yang kita perlihatkan kepada anak kita?
“hidup seorang yang takut akan Tuhan”
atau “hidup seorang peminum atau pelahap”
(NASEHAT) “Hai anakku, dengarkanlah” (ay.19)
dan “Hai
anakku, berikanlah hatimu kepadaku” (ay.26). Orangtua menyapa dengan
nasehat, bimbingan dan didikan. Mau kemana anak diarahkan? Hati dan pikiran
anak membutuhkan arahan dan bimbingan orangtua, sebelum “dunia luar” yang mengarahkan dan membimbingnya . orangtua harus
membuka hati supaya anak juga membuka hati menerima pengajaran dan nasehat. Banyak
orangtua saat ini yang mengatasnamakan “banting
tulang mencari kebutuhan anak dan istri”, namun nyatanya jika semakin diselidiki
yang dicarinya bukanlah apa yang perlu untuk anaknya tapi apa yang perlu untuk
kesenagan pribadinya.
[PENAMPUNG] Anak yang memberikan hati menerima pengajaran
Memberikan hati untuk “mendengarkan”
dan “melihat” pengajaran dari
orangtua. Yang mau diterima bukanlah racun, tetapi masa depan dari Tuhan. Tiba saatnya
bagi anak yang siap untuk menampung berkat yang akan disalurkan oleh orangtua
yang mengalir dari Tuhan. Yang mengeluarkan
sumber berkat adalah Tuhan, yang mengalirkan adalah orangtua dan yang
menampungnya adalah anak, dan demikianlah seterusnya berkat Tuhan selalu
mengalir kepada setiap orang yang takut akan Tuhan. Maka anak akan berbahagia
dalam hidupnya, orangtua akan bersukacita melihat anaknya bahagia dan Tuhan
akan bersukacita karena sukacitaNya ada di dalam kita (bnd. Yoh. 15:11).
No comments :
Post a Comment