Bacaan Firman Tuhan:
Markus 10: 35-45
“Karena Anak Manusia juga datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani” – Markus 10:45
Salah satu yang selalu yang
diusahakan manusia dalam didupnya adalah kehormatan. Ada berbagai macam cara
dibuat oleh seseorang supaya dihormati, disegani. Ambisi ingin lebih dari yang
lain menjadi salah pemicunya. Secara alami, setiap manusia ingin dihormati
karena tidak terlepas dari yang namanya “harga diri”. Seseorang bisa saja nekat
melakukan kekerasan sampai pembunuhan karena merasa harga diri sebagai manusia
dilecehkan atau ditindas.
Tetapi usaha yang dilakukan manusia
dalam mencapai tujuan menjaga atau bahkan meninggikan kehormatannya sebagai
manusia ada dengan jalan yang benar, tetapi ada pula dengan jalan yang salah. Ada
pula dengan motif yang benar dan ada motif yang salah. Dalam nas ini, Tuhan
Yesus ingin mengajar kita, bagaimana sebenarnya kita menjaga harga diri kita
sebagai manusia ciptaan Tuhan. Kehormatan seperti apa sebenarnya yang mau kita
kejar, dan bagaimana cara untuk mencapainya. Sebagaimana anak-anak Zebedeus
yang mencoba meminta kepada Yesus kemuliaan dari kuasaNya.
Yakobus dan Yohanes, anak-anak
Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: “Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi
di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu”. Dari permintaan
ini, kita dapat menemukan beberapa jawaban Tuhan Yesus:
“Kamu
tidak tahu apa yang kamu minta”
Apa yang mereka minta sebenarnya
adalah atas dasar ketidaktahuan maksud dan tujuan kehadiran mereka bersama-sama
dengan Yesus. Tujuan permintaan mereka adalah atas dasar keinginan duniawi,
sebab kedatangan Yesus bukanlah bukan untuk membagi-bagikan tempat terhormat,
justru harus ikut dalam penderitaan dan kesengsaraanNya. Namun walaupun
demikian, Yesus tidak langsung begitu saja menyalahkan permintaan mereka, sebab
tempat kemuliaan yang mereka minta tidak sama dengan tempat kemuliaan yang
kekal yang hendak diberikan oleh Tuhan.
“Itu
akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan”
Mau menerima tempat yang mulia?
Tuhan Yesus melalui jawabanNya memberikan indikasi bahwa tempat kemuliaan itu “ada”
dan akan “diberikan”. Tetapi hanya disediakan kepada siapa yang berhak
menerimanya. Itu semuanya tergantung diri sendiri, ketika kita tahu kemuliaan
seperti apa yang mau kita capai dan bagaimana cara untuk kemuliaan itu.
“Barangsiapa
ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu”
Cara untuk mencapai kemuliaan yang
berasal dari Tuhan tentunya bukan aturan main secara duniawi, namun cara main
yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Jika ingin menjadi yang terbesar harus dapat
menjadi pelayan dan hamba untuk semuanya.
Maka bagaimana kita sebagai orang Kristen,
kemuliaan seperti apa yang sedang kita cari? Firman Tuhan mengingatkan bahwa
diatas segala kemuliaan kehormatan yang ada di dunia ini, terdapat kemuliaan
yang tertinggi yang ‘tak dapat diberikan dan yang ‘tak dapat dicari di dunia
ini, yaitu kemuliaan yang berasal dari Tuhan, yaitu kemuliaan yang kekal
bertahan selama-lamanya.
Maka bagaimanakah cara untuk
memperolehnya? Sebagaimana Kristus dimuliakan, dan segala yang ada di langit,
diatas bumi dan yang ada dibawah bumi bertekuk lutut dibawah namaNya. Sebab Kristus
yang pencipta segala sesuatunya mau merendahkan diriNya sama seperti manusia,
menderita dan taat sampai mati. Demikianlah kita akan menerima kemuliaan
tertinggi dari Tuhan dengan menyatakan diri dalam perbuatan baik, yang mau
memberikan kehidupan kita untuk kebaikan bagi semua orang.
Jika Tuhan termulia melalui kehidupan kita, maka kita pun akan mendapat
kemuliaan dari Tuhan. Bukan kemuliaan yang sementara, tetapi kemuliaan yang
kekal dari Tuhan.
No comments :
Post a Comment