Bacaan
Firman Tuhan: Mazmur 16
Ya
TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang
meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Tali pengukur jatuh bagiku di
tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku
Dalam setiap perayaan
Paskah akan selalu bergema nyanyian “Kristus
bangkit soraklah…Haleluya”. Itu adalah nyanyian sukacita kita orang
Kristen, kita memperlihatkan bagaimana sukacita kita mengimani Tuhan yang
hidup. Namun demikian, setelah nyanyian itu bergema kita akan kembali pada
kehidupan sehari-hari.
Ada banyak hal yang
mungkin sedang kita jalani, melanjutkan pergumulan, sakit penyakit dan masalah
yang belum selesai. Pertanyaannya: “Apakah
nyanyian sukacita tadi bergema sampai kepada kehidupan kita sehari-hari?” –
“apakah sukacita itu kita bawa sampai ke dalam hidup kita yang terdalam?”
Maka, yang hendak
diajarkan Firman Tuhan bagi kita saat ini adalah bagaimana menempatkan iman
dalam realita kehidupan yang sedang kita hadapi. Bagaimana sukacita kita yang
ber-Tuhan itu berdampak pada sikap kita menghadapi kehidupan ini. Maka Firman
Tuhan ingin mengatakan pada kita saat ini bahwa kita harus tetap bersukacita
menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini.
Itulah sebabnya jika di
dalam kitab Pengkhotbah 11: 4 kita di ajar “Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak
akan menabur; dan siapa yang senantiasa melihat awan tidak akan menuai”.
Artinya disitu, bahwa kita bukanlah “orang
beriman yang bergantung pada cuaca”, kita hidup dalam Tuhan bukan melihat
situasi.
Sebab, bisa saja kita
menjadi orang yang dekat dengan Tuhan hanya ketika menghadapi pergumulan, atau
bahkan sebaliknya hanya ketika kita mendapatkan berkat. Namun kebalikannya
juga, bisa kita menjadi jauh dari Tuhan karena pergumulan yang berat atau
sebaliknya karena kita mendapatkan kebahagiaan sampai lupa kepada Tuhan.
Maka, apapun yang terjadi
dalam kehidupan ini bisa membuat iman kita mati, tetapi sebaliknya dapat
membuat iman kita semakin kuat dan bertumbuh. Rasul Petrus di 1 Petrus 1: 3-9 “Bergembiralah
akan hal itu….maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu”.
Maka Rasul Petrus mengingatkan kita, walau apapun yang sedang kita hadapi,
tetaplah kita untuk mengasihi Tuhan, tetap bersukacita melakukan kehendak
Tuhan, sebab suka dan duka akan dipakai oleh Tuhan untuk kebaikan kita.
Sehingga ketika kita
menghadapi pergumulan tidak lagi kita katakana “Dimanakah Tuhan?” – “Mengapa Tuhan membiarkan hidupku seperti ini!”.
Tetapi sebaliknya katakanlah sebagaimana pemazmur mengatakan “Jagalah
aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung” (ay.1). Jika kita mau
sederhanakan ayat ini kita akan katakana “Jika aku harus menghadapi ini,
jagalah aku ya Allah, Engkau harus tetap ada di kananku dan berada di depanku”.
Iman kepada Tuhan adalah
harta kita yang paling berharga. Hanya iman yang dapat membuat kita bersukacita
dalam segala hal. Sekalipun kita harus berhadapan dengan pergumulan yang berat,
tetap kita dapat bersukacita, sebab kita mengetahui bahwa Tuhan ada bersama
dengan kita. Iman yang membuat hati
tetap bersukacita, jiwa yang bersorak-sorai dan tubuh yang diam dengan tentram
(ay.9).
Kita dapat melihat betapa
indahnya ayat 8 yang mengatakan “Aku senantiasa memandang kepada Tuhan”.
Artinya disitu: ketika sukacita datang kita memandang Tuhan dan ketika dukacita
datang kita tetap memandang Tuhan. Bahwa kebaikan hanya berasal dari Tuhan,
tidak dari yang lain. Bahwa tidak ada keadaan yang terbaik kita rasakan di luar
Tuhan. Hidup susah dan senang bersama Tuhan adalah kenikmatan tertinggi.
Sukacita dan kehidupan adalah warisan yang kekal bagi orang beriman.
Doa:
Kuatkan dan sentuh selalu hatiku ya Tuhan untuk selalu mengandalkanMu dalam kehidupanku, sehingga apapun yang boleh aku terima dan rasakan semuanya tidak membuat aku kecewa dan sedih, namun tetap mengucap syukur. Jangan biarkan sukacitaMu berlalu daripadaku. Amin
2 comments :
Suka cita kita hanya bisa kita dapatkan kalau kita bersahabat dengan Tuhan,walapun kita banyak harta,kuasa,didunia ini, tetapi semua itu hanya sementara,tetapi kalau kita selalu bersama Tuhan,kita akan dibenarkan.
Amin
Post a Comment