Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, April 30, 2014

Aku Menjadi Kemuliaan Tuhan (1 Petrus 1:17-23)

Bacaan Firman Tuhan: 1 Petrus 1:17-23
Tidak ada barang sesuatu apapun yang fana dapat membayar penyelamatan Kristus. Hanya karena pengorbananNya di kayu salib dan darahNya yang kudus tercurah sehingga kita boleh menerima pengharapan dan keselamatan yang sejati.
Jika Tuhan Yesus telah mematahkan kuasa kematian, maka dengan apakah boleh lagi kita membayar keselamatanNya? Allah yang kudus mau menyerahkan hidupNya untuk menanggung dosa dan kejahatan manusia adalah semuanya karena kasihNya kepada umat ciptaanNya.

Tuhan menjadikan kita ciptaan yang baru melalui iman kepada Kristus (2 Kor. 5:17) dengan “benih yang tidak fana”. Benih itu dalam hati kita untuk dapat lahir baru, kita menjadi ciptaan baru untuk memasuki “keluarga Allah”. Sehingga kita menjadi "se-darah" di dalam Kristus. Inilah aku dalam ciptaan baru, bahwa:

Aku bukan manusia biasa tetapi manusia luar biasa
Memang benar kita adalah manusia yang luar biasa, sebab kita adalah anak-anak Allah (Yoh. 1:12-13; Roma 8:14). Kita adalah anak-anak Allah yang menjadikan segala sesuatu dan yang berkuasa penuh atas kehidupan, padaNyalah kemuliaan dan kehormatan. Sehingga bagaimanapun hinanya saya dihadapan orang-orang yang tidak mengenal Allah, sesungguhnya merekalah yang hina, sebab aku adalah orang yang begitu berharga di hadapan Allah, sebab aku adalah anak Allah. Maka jangan sia-siakan hidup mencari kemuliaan yang fana, sebab tanpa kita mencari telah di anugerahkan kemuliaanNya bagi kita melalui DarahNya yang kudus. Patutlah kita mengsyukuri bahwa Allah telah mengangkat kita menjadi orang-orang yang luar biasa, dalam motivasi Mario Teguh mengatakan kita adalah "Orang-orang Super", jika dalam istilah pertanian biasa di katakan "bibit unggul" dan Paulus mengatakan bahwa kita adalah "manusia Allah". Sesungguhnya melalui darah Kritus kita adalah orang-orang yang sungguh luar biasa.

Bukan hanya aku saja “manusia luar biasa” tetapi juga saudaraku
Orang-orang yang ditebus Kristus bukan lagi seperti “Sikap Kain terhadap Habel” ; “Esau dan Yakub” atau “seperti perlakuan saudara-saudara Yusuf” yang hidupnya dikuasai kebencian, persaingan dan kecemburuan. Kita adalah sama-sama orang yang telah menerima kemuliaan Allah yang dituntun untuk hidup dalam kasih persaudaraan. Tidak ada “yang terbesar” diantara kita sebab kita adalah sama orang-orang yang telah diangkat dari kehinaan dan menerima kemuliaanNya melalui darah Kristus. Sehingga kita harus menjaga persaudaraan di dalam Kristus.

      Aku adalah anak yang “takut” kepada Bapa
Jika kita mengaku bahwa Allah adalah Bapa kita, maka selayaknya kita menghormatiNya dan taat akan ajaran dan perintahNya. Pengorbanan orangtua kepada anak-anaknya tidak lain adalah karena kasihnya dan kasih orangtua tidak akan dapat dibayar dengan barang sesuatu apapun selain melihat anak-anaknya mencapai kesuksesan dan hidup dengan baik. Maka haruslah kita juga sadari sebagai orang Kristen bahwa hidup kita hanya tergantung pada Kasih Allah Bapa kita, sehingga tidak ada apapun yang boleh kita berikan ganti darah Kristus selain takut akan Tuhan dalam hidup kita.

      Aku tahu bahwa kasihNya yang besar itu bukan untuk dipermainkan
Jika kita mengatakan bahwa Allah adalah Bapa kita, dan mengatakan bahwa "aku adalah anak Allah", maka kita harus mempertanggungjawabkannya. KuasaNya yang besar telah menyelamatkan aku, namun aku juga tahu bahwa hanya Dia-lah yang akan menjadi hakim atas segala perbuatan manusia. Maka janganlah terlena akan kasih dan kebaikan Tuhan sampai-sampai kita lupa akan murka Tuhan, sebab kasihNya yang diberikan kepada kita justru agar kita masuk dalam pola hidup yang baru yaitu pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya (Ef. 2:10). Maka status yang kita miliki sebagai anak-anak Allah selayaknya diperlihatkan melalui perbuatan dan tindakan. Sehingga janganlah kita malah sebaliknya membuat Allah terhina karena perbuatan kita yang tidak baik.

            Aku tahu bahwa Allah ada dalam diriku
Dari mana saya tahu Allah ada dalam aku? Sebab aku hidup selalu menurut perintahNya (1 Yoh. 3:24). Dengan demikian dunia dapat melihat kemuliaan Allah ada dalam diri kita, maka apapun yang kita lakukan dan perbuat adalah untuk kemuliaan Tuhan (Yoh. 17: 24-26; 1 Kor. 10:31).
Bacaan Firman Tuhan: 1 Petrus 1:17-23
Tidak ada barang sesuatu apapun yang fana dapat membayar penyelamatan Kristus. Hanya karena pengorbananNya di kayu salib dan darahNya yang kudus tercurah sehingga kita boleh menerima pengharapan dan keselamatan yang sejati.
Jika Tuhan Yesus telah mematahkan kuasa kematian, maka dengan apakah boleh lagi kita membayar keselamatanNya? Allah yang kudus mau menyerahkan hidupNya untuk menanggung dosa dan kejahatan manusia adalah semuanya karena kasihNya kepada umat ciptaanNya.

Tuhan menjadikan kita ciptaan yang baru melalui iman kepada Kristus (2 Kor. 5:17) dengan “benih yang tidak fana”. Benih itu dalam hati kita untuk dapat lahir baru, kita menjadi ciptaan baru untuk memasuki “keluarga Allah”. Sehingga kita menjadi "se-darah" di dalam Kristus. Inilah aku dalam ciptaan baru, bahwa:

Aku bukan manusia biasa tetapi manusia luar biasa
Memang benar kita adalah manusia yang luar biasa, sebab kita adalah anak-anak Allah (Yoh. 1:12-13; Roma 8:14). Kita adalah anak-anak Allah yang menjadikan segala sesuatu dan yang berkuasa penuh atas kehidupan, padaNyalah kemuliaan dan kehormatan. Sehingga bagaimanapun hinanya saya dihadapan orang-orang yang tidak mengenal Allah, sesungguhnya merekalah yang hina, sebab aku adalah orang yang begitu berharga di hadapan Allah, sebab aku adalah anak Allah. Maka jangan sia-siakan hidup mencari kemuliaan yang fana, sebab tanpa kita mencari telah di anugerahkan kemuliaanNya bagi kita melalui DarahNya yang kudus. Patutlah kita mengsyukuri bahwa Allah telah mengangkat kita menjadi orang-orang yang luar biasa, dalam motivasi Mario Teguh mengatakan kita adalah "Orang-orang Super", jika dalam istilah pertanian biasa di katakan "bibit unggul" dan Paulus mengatakan bahwa kita adalah "manusia Allah". Sesungguhnya melalui darah Kritus kita adalah orang-orang yang sungguh luar biasa.

Bukan hanya aku saja “manusia luar biasa” tetapi juga saudaraku
Orang-orang yang ditebus Kristus bukan lagi seperti “Sikap Kain terhadap Habel” ; “Esau dan Yakub” atau “seperti perlakuan saudara-saudara Yusuf” yang hidupnya dikuasai kebencian, persaingan dan kecemburuan. Kita adalah sama-sama orang yang telah menerima kemuliaan Allah yang dituntun untuk hidup dalam kasih persaudaraan. Tidak ada “yang terbesar” diantara kita sebab kita adalah sama orang-orang yang telah diangkat dari kehinaan dan menerima kemuliaanNya melalui darah Kristus. Sehingga kita harus menjaga persaudaraan di dalam Kristus.

      Aku adalah anak yang “takut” kepada Bapa
Jika kita mengaku bahwa Allah adalah Bapa kita, maka selayaknya kita menghormatiNya dan taat akan ajaran dan perintahNya. Pengorbanan orangtua kepada anak-anaknya tidak lain adalah karena kasihnya dan kasih orangtua tidak akan dapat dibayar dengan barang sesuatu apapun selain melihat anak-anaknya mencapai kesuksesan dan hidup dengan baik. Maka haruslah kita juga sadari sebagai orang Kristen bahwa hidup kita hanya tergantung pada Kasih Allah Bapa kita, sehingga tidak ada apapun yang boleh kita berikan ganti darah Kristus selain takut akan Tuhan dalam hidup kita.

      Aku tahu bahwa kasihNya yang besar itu bukan untuk dipermainkan
Jika kita mengatakan bahwa Allah adalah Bapa kita, dan mengatakan bahwa "aku adalah anak Allah", maka kita harus mempertanggungjawabkannya. KuasaNya yang besar telah menyelamatkan aku, namun aku juga tahu bahwa hanya Dia-lah yang akan menjadi hakim atas segala perbuatan manusia. Maka janganlah terlena akan kasih dan kebaikan Tuhan sampai-sampai kita lupa akan murka Tuhan, sebab kasihNya yang diberikan kepada kita justru agar kita masuk dalam pola hidup yang baru yaitu pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya (Ef. 2:10). Maka status yang kita miliki sebagai anak-anak Allah selayaknya diperlihatkan melalui perbuatan dan tindakan. Sehingga janganlah kita malah sebaliknya membuat Allah terhina karena perbuatan kita yang tidak baik.

            Aku tahu bahwa Allah ada dalam diriku
Dari mana saya tahu Allah ada dalam aku? Sebab aku hidup selalu menurut perintahNya (1 Yoh. 3:24). Dengan demikian dunia dapat melihat kemuliaan Allah ada dalam diri kita, maka apapun yang kita lakukan dan perbuat adalah untuk kemuliaan Tuhan (Yoh. 17: 24-26; 1 Kor. 10:31).

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Aku Menjadi Kemuliaan Tuhan (1 Petrus 1:17-23)

Bacaan Firman Tuhan: 1 Petrus 1:17-23
Tidak ada barang sesuatu apapun yang fana dapat membayar penyelamatan Kristus. Hanya karena pengorbananNya di kayu salib dan darahNya yang kudus tercurah sehingga kita boleh menerima pengharapan dan keselamatan yang sejati.
Jika Tuhan Yesus telah mematahkan kuasa kematian, maka dengan apakah boleh lagi kita membayar keselamatanNya? Allah yang kudus mau menyerahkan hidupNya untuk menanggung dosa dan kejahatan manusia adalah semuanya karena kasihNya kepada umat ciptaanNya.

Tuhan menjadikan kita ciptaan yang baru melalui iman kepada Kristus (2 Kor. 5:17) dengan “benih yang tidak fana”. Benih itu dalam hati kita untuk dapat lahir baru, kita menjadi ciptaan baru untuk memasuki “keluarga Allah”. Sehingga kita menjadi "se-darah" di dalam Kristus. Inilah aku dalam ciptaan baru, bahwa:

Aku bukan manusia biasa tetapi manusia luar biasa
Memang benar kita adalah manusia yang luar biasa, sebab kita adalah anak-anak Allah (Yoh. 1:12-13; Roma 8:14). Kita adalah anak-anak Allah yang menjadikan segala sesuatu dan yang berkuasa penuh atas kehidupan, padaNyalah kemuliaan dan kehormatan. Sehingga bagaimanapun hinanya saya dihadapan orang-orang yang tidak mengenal Allah, sesungguhnya merekalah yang hina, sebab aku adalah orang yang begitu berharga di hadapan Allah, sebab aku adalah anak Allah. Maka jangan sia-siakan hidup mencari kemuliaan yang fana, sebab tanpa kita mencari telah di anugerahkan kemuliaanNya bagi kita melalui DarahNya yang kudus. Patutlah kita mengsyukuri bahwa Allah telah mengangkat kita menjadi orang-orang yang luar biasa, dalam motivasi Mario Teguh mengatakan kita adalah "Orang-orang Super", jika dalam istilah pertanian biasa di katakan "bibit unggul" dan Paulus mengatakan bahwa kita adalah "manusia Allah". Sesungguhnya melalui darah Kritus kita adalah orang-orang yang sungguh luar biasa.

Bukan hanya aku saja “manusia luar biasa” tetapi juga saudaraku
Orang-orang yang ditebus Kristus bukan lagi seperti “Sikap Kain terhadap Habel” ; “Esau dan Yakub” atau “seperti perlakuan saudara-saudara Yusuf” yang hidupnya dikuasai kebencian, persaingan dan kecemburuan. Kita adalah sama-sama orang yang telah menerima kemuliaan Allah yang dituntun untuk hidup dalam kasih persaudaraan. Tidak ada “yang terbesar” diantara kita sebab kita adalah sama orang-orang yang telah diangkat dari kehinaan dan menerima kemuliaanNya melalui darah Kristus. Sehingga kita harus menjaga persaudaraan di dalam Kristus.

      Aku adalah anak yang “takut” kepada Bapa
Jika kita mengaku bahwa Allah adalah Bapa kita, maka selayaknya kita menghormatiNya dan taat akan ajaran dan perintahNya. Pengorbanan orangtua kepada anak-anaknya tidak lain adalah karena kasihnya dan kasih orangtua tidak akan dapat dibayar dengan barang sesuatu apapun selain melihat anak-anaknya mencapai kesuksesan dan hidup dengan baik. Maka haruslah kita juga sadari sebagai orang Kristen bahwa hidup kita hanya tergantung pada Kasih Allah Bapa kita, sehingga tidak ada apapun yang boleh kita berikan ganti darah Kristus selain takut akan Tuhan dalam hidup kita.

      Aku tahu bahwa kasihNya yang besar itu bukan untuk dipermainkan
Jika kita mengatakan bahwa Allah adalah Bapa kita, dan mengatakan bahwa "aku adalah anak Allah", maka kita harus mempertanggungjawabkannya. KuasaNya yang besar telah menyelamatkan aku, namun aku juga tahu bahwa hanya Dia-lah yang akan menjadi hakim atas segala perbuatan manusia. Maka janganlah terlena akan kasih dan kebaikan Tuhan sampai-sampai kita lupa akan murka Tuhan, sebab kasihNya yang diberikan kepada kita justru agar kita masuk dalam pola hidup yang baru yaitu pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Allah sebelumnya (Ef. 2:10). Maka status yang kita miliki sebagai anak-anak Allah selayaknya diperlihatkan melalui perbuatan dan tindakan. Sehingga janganlah kita malah sebaliknya membuat Allah terhina karena perbuatan kita yang tidak baik.

            Aku tahu bahwa Allah ada dalam diriku
Dari mana saya tahu Allah ada dalam aku? Sebab aku hidup selalu menurut perintahNya (1 Yoh. 3:24). Dengan demikian dunia dapat melihat kemuliaan Allah ada dalam diri kita, maka apapun yang kita lakukan dan perbuat adalah untuk kemuliaan Tuhan (Yoh. 17: 24-26; 1 Kor. 10:31).

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Renungan / Saksi Kristus dengan judul Aku Menjadi Kemuliaan Tuhan (1 Petrus 1:17-23) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2014/04/1-petrus-117-23-aku-menjadi-kemuliaan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Aku Menjadi Kemuliaan Tuhan (1 Petrus 1:17-23) "