Bacaan Firman Tuhan: Lukas 19: 28-40; Markus 11: 1-11; Matius 21:1-11
Kedatangan Yesus ke Yerusalem dengan menaiki
seekor Keledai menggenapi Firman Allah sebagaimana yang telah disampaikan oleh
para nabi.
Suatu arak-arakan dan sambutan kedatangan keselamatan dari Allah
pada “Minggu Palem”. Nubuatan yang disampaikan oleh para Nabi sebagaimana yang
disampaikan dalam Zakaria 9:9-10; 14:3-4 yaitu sorak-sorai menyambut kedatangan
raja yang lemah lembut dengan mengendarai seekor Keledai dan akan memasuki Kota
Yerusalem dari arah timur yaitu dari bukit Zaitun dan Ia akan datang layaknya
Tuhan datang berperang pada har pertempuran. Kedatangan Yesus memasuki
Yerusalem mengingatkan kita juga penyelamatan Allah kepada umatNya melalui “pemilihan
domba paskah” (Kel. 12:3-7) yaitu pemilihan domba jantan yang muda yang tidak
bercacat yang akan diambil pada tanggal sepuluh dan akan disembelih pada
tanggal empat belas.
Seruan orang banyak “Hosana bagi Anak Daud” (“Selamatkanlah,
aku mohon”) adalah suatu jeritan pengharapan akan penderitaan yang mereka
rasakan selama ini. Namun demikian terjadi suatu pemahaman yang salah baik itu
orang Romawi, Umat Israel dan para Imam Besar bahwa kehadiran Yesus adalah
merupakan suatu kekuatan daging dalam suatu konteks politik duniawi. Namun ternyata
pemikiran tersebut sungguh sangat berbeda dengan tindakan yang akan dilakukan
oleh Allah dalam penyelamatanNya. Dari sinilah
sesungguhnya dapat dimengerti bagaimana Kemuliaan Tuhan yang sesungguhnya yakni
ketika Allah berbuat dan bertindak tidak seperti yang dipikirkan oleh orang
banyak (manusia), bukan dengan pedang tetapi dengan Kasih ketika Yesus
harus wafat di kayu salib.
Jika kita menghidupkan situasi
tersebut dalam imajinasi kita akan ada banyak refleksi yang akan kita dapat melalui
kisah ini.
Kita mungkin melihat bahwa
kedatanganNya dan penyambutanNya adalah dengan kesederhanaan namun menimbulkan
suatu efek yang luar biasa dalam kehidupan manusia, hanya ada persiapan sederhana untuk suatu perbuatan yang luar biasa. Sesungguhnya
Tuhan juga tidak menuntut kita melakukan hal-hal yang luar biasa untuk dapat
menjadi bahagian keselamatan Allah, ada banyak hal-hal sederhana yang dapat dan
mampu kita lakukan untuk Tuhan yang memiliki dampak yang luar biasa, orang
banyak itu hanya “menghamparkan pakaiannya” dan “memotong ranting-ranting pohon”.
Dalam hal ini yang dapat kita katakana bahwa itulah yang ada pada mereka saat
itu, kalaupun hanya pakaian dan ranting pohon yang ada itulah yang mereka
lakukan, yang pasti jangan pernah untuk menunda maupun menimbang-nimbang untuk
berbuat kepada Allah. Lakukanlah apa yang dapat kamu lakukan sekarang untuk
Tuhan.
Kedatangan Tuhan bukanlah dengan
kesombongan Kuda yang “berjingkrak-jingkrak” dengan otot yang kuat, namun
dengan Keledai betina yang memiliki tubuh lebih kecil dari kuda, Keledai
diperuntukkan untuk membawa suatu beban yang bergerak lambat. Biar lambat namun
demikian ‘toh Yesus sampai kepada tujuanNya, sehingga orang banyak yang ingin menyambutNya benar-benar diberi
kesempatan untuk mendekat dan melihat Dia. Mungkin jika dengan Kuda Yesus
masuk ke Yerusalem hanya melihat otot kaki Kuda saja orang banyak pasti sudah
akan menjauh dan ketakutan kalau Kuda tersebut dapat menendang.
Apakah kita akan takut dan ragu pengutusan
Tuhan dalam hidup kita? Kita harus
percaya bahwa setiap suruhan Tuhan adalah dalam ruang lingkup rencanaNya. Kalau
kita pikir-pikir mengambil tanpa izin pemiliknya pastilah suatu tindakan pencurian,
namun Tuhan Yesus menyuruh murid-muridNya adalah dengan kuasa Allah akan semua
ciptaanNya, dan Tuhan Yesus bukan menyuruh dengan cara sembunyi-sembunyi namun
mereka telah dibekali kuasa ucapan Yesus yang akan membuat hati orang yang
bertanya akan dilembutkan. Yang pasti setiap pinjaman pasti akan dikembalikan, “Ia
akan segera mengembalkannya”. “Dengan Allah akan kita lakukan
perbuatan-perbuatan gagah perkasa..” (Mazmur 108:14)
Karena KasihNya Ia mau berbuat
dan berkorban untuk kita, sekarang bagaimana respon kita menyambut Keselamatan
Tuhan Yesus? Keselamatan yang dibawa Tuhan Yesus untuk ditonton-tonton dari
kejauhan; bukan pula untuk dipermainkan sesuai dengan kehendak kita atau tidak
mau tahu ataupun sekedar ikut-ikutan saja. Mari kita lakukan yang terbaik dan
terindah menyambut keselamatan dari Tuhan, tidak ada yang dapat kita lakukan
membalas KasihNya, kita hanya dituntut untuk menerima keselamatanNya dengan kerendahan
dan kesungguhan hidup sebagai anak-anak Allah.
No comments :
Post a Comment