Menyangkal diri Dengan Minyak
Narwastu. Yohanes 12:1-8
Kali ini kita akan belajar dari
dua tokoh yang diantara Tuhan Yesus, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Dalam nas
ini Yohanes menceritakan bahwa cerita ini terjadi enam hari sebelum Paskah
bahwa kejadian ini adalah tanda penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sudah
dekat.
Kita mungkin sudah mengetahui
bagaimana kisah Maria dan Marta (Lukas 10: 38-42) yang mana Maria terus
mendengarkan Yesus sementara Marta sibuk untuk melayani. Hal ini juga terjadi
dalam perjamuan di Betania di tempat Lazarus bahwa Maria meminyaki kaki Yesus
sementara Marta sibuk juga untuk melayani. Menjadi pertanyaan adalah mengapa
Maria meminyaki kaki Yesus? Apakah dia sudah mengetahui bahwa Yesus akan
menderita? Atau dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu adalah persiapan
untuk kematian Tuhan Yesus?
Namun kesimpulan
yang bisa kita ambil bahwa orang yang setia mendengar Firman Tuhan mengetahui
apa yang terbaik untuk dilakukan buat Tuhan dan perbuatan yang dilakukan
oleh Maria sangat kontras dengan murid-murid Tuhan Yesus dalam pasal 13 Yesus
membasuh kaki murid-muridNya.
Maria meminyaki kaki Yesus dengan
minyak narwastu murni seharga 300 dinar, menurut Matius 20:2 bahwa 1 dinar
adalah upah pekerja dalam sehari, berarti 300 dinar sama dengan upah pekerja
selama 300 hari, kita dapat simpulkan bahwa memang minyak yang diurapkan pada
Yesus itu adalah minyak yang mahal harganya. Hal ini menjadi kritikan yang
disampaikan oleh Yudas: mengapa minyak itu tidak dijual saja dan dibagikan
kepada orang miskin? Dari segi sosial kita dapat melihat seakan-akan Yudas
disini peduli kepada kaum miskin. Namun Tuhan mengetahui apa yang ada dalam
pikiran Yudas supaya uang itu masuk dalam kas yang dipegangnya karena ia
seorang pencuri.
Maria meminyaki Yesus adalah
karena kasih dan ucapan syukurnya kepada Tuhan yang telah memberikan hidup bagi
saudaranya yang diperlihatkan dengan kerendahan hati menyeka dengan rambutnya. Pembelaan
Yesus kepada Maria bukanlah masalah minyak narwastu yang mahal itu, namun
adalah karena kasih Maria kepada Yesus yang sampai mengorbankan harga dirinya (mengorbankan
kemuliaan dirinya dengan meminyaki kaki Yesus dengan rambutnya).
Maka perbuatan Maria ini menjadi refleksi yang sangat berharga dalam kehidupan rohani kita, bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan, mampu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yaitu hidup untuk Firman, bagaimana kita mampu memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan ego yang selalu mempertahankan kebenaran yang ada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi saling menerima satu dengan yang lain. Perbuatan Maria ini mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam Markus 14:9 dikatakan: “sesungguhnya dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia”. Bahwa Tuhan meninggikan Maria yang mau menyangkal dirinya dihadapan Tuhan, seperti Yesus katakana dalam Lukas 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.
Maka perbuatan Maria ini menjadi refleksi yang sangat berharga dalam kehidupan rohani kita, bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan, mampu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yaitu hidup untuk Firman, bagaimana kita mampu memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan ego yang selalu mempertahankan kebenaran yang ada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi saling menerima satu dengan yang lain. Perbuatan Maria ini mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam Markus 14:9 dikatakan: “sesungguhnya dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia”. Bahwa Tuhan meninggikan Maria yang mau menyangkal dirinya dihadapan Tuhan, seperti Yesus katakana dalam Lukas 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.
Menyangkal diri Dengan Minyak
Narwastu. Yohanes 12:1-8
Kali ini kita akan belajar dari
dua tokoh yang diantara Tuhan Yesus, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Dalam nas
ini Yohanes menceritakan bahwa cerita ini terjadi enam hari sebelum Paskah
bahwa kejadian ini adalah tanda penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sudah
dekat.
Kita mungkin sudah mengetahui
bagaimana kisah Maria dan Marta (Lukas 10: 38-42) yang mana Maria terus
mendengarkan Yesus sementara Marta sibuk untuk melayani. Hal ini juga terjadi
dalam perjamuan di Betania di tempat Lazarus bahwa Maria meminyaki kaki Yesus
sementara Marta sibuk juga untuk melayani. Menjadi pertanyaan adalah mengapa
Maria meminyaki kaki Yesus? Apakah dia sudah mengetahui bahwa Yesus akan
menderita? Atau dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu adalah persiapan
untuk kematian Tuhan Yesus?
Namun kesimpulan
yang bisa kita ambil bahwa orang yang setia mendengar Firman Tuhan mengetahui
apa yang terbaik untuk dilakukan buat Tuhan dan perbuatan yang dilakukan
oleh Maria sangat kontras dengan murid-murid Tuhan Yesus dalam pasal 13 Yesus
membasuh kaki murid-muridNya.
Maria meminyaki kaki Yesus dengan
minyak narwastu murni seharga 300 dinar, menurut Matius 20:2 bahwa 1 dinar
adalah upah pekerja dalam sehari, berarti 300 dinar sama dengan upah pekerja
selama 300 hari, kita dapat simpulkan bahwa memang minyak yang diurapkan pada
Yesus itu adalah minyak yang mahal harganya. Hal ini menjadi kritikan yang
disampaikan oleh Yudas: mengapa minyak itu tidak dijual saja dan dibagikan
kepada orang miskin? Dari segi sosial kita dapat melihat seakan-akan Yudas
disini peduli kepada kaum miskin. Namun Tuhan mengetahui apa yang ada dalam
pikiran Yudas supaya uang itu masuk dalam kas yang dipegangnya karena ia
seorang pencuri.
Maria meminyaki Yesus adalah
karena kasih dan ucapan syukurnya kepada Tuhan yang telah memberikan hidup bagi
saudaranya yang diperlihatkan dengan kerendahan hati menyeka dengan rambutnya. Pembelaan
Yesus kepada Maria bukanlah masalah minyak narwastu yang mahal itu, namun
adalah karena kasih Maria kepada Yesus yang sampai mengorbankan harga dirinya (mengorbankan
kemuliaan dirinya dengan meminyaki kaki Yesus dengan rambutnya).
Maka perbuatan Maria ini menjadi refleksi yang sangat berharga dalam kehidupan rohani kita, bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan, mampu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yaitu hidup untuk Firman, bagaimana kita mampu memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan ego yang selalu mempertahankan kebenaran yang ada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi saling menerima satu dengan yang lain. Perbuatan Maria ini mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam Markus 14:9 dikatakan: “sesungguhnya dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia”. Bahwa Tuhan meninggikan Maria yang mau menyangkal dirinya dihadapan Tuhan, seperti Yesus katakana dalam Lukas 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.
Maka perbuatan Maria ini menjadi refleksi yang sangat berharga dalam kehidupan rohani kita, bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan, mampu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yaitu hidup untuk Firman, bagaimana kita mampu memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan ego yang selalu mempertahankan kebenaran yang ada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi saling menerima satu dengan yang lain. Perbuatan Maria ini mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam Markus 14:9 dikatakan: “sesungguhnya dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia”. Bahwa Tuhan meninggikan Maria yang mau menyangkal dirinya dihadapan Tuhan, seperti Yesus katakana dalam Lukas 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.
No comments :
Post a Comment