Bacaan Firman Tuhan: MATIUS 23:33-39 (Jumat Agung)
Dalam pelayanan Tuhan Yesus, tidak
jarang pelayananNya bersinggungan dengan praktek praktek keagamaan yang
dilakukan orang Yahudi pada saat itu dan begitu juga halnya dengan ahli-ahli
Taurat dan orang Farisi. Yesus mengikuti pelaksanaan Taurat itu dengan
mengunjungi rumah sembahyang yang walaupun bukan dengan alas an formal,
melainkan mencari peluang untuk melanjutkan misiNya.
Ada banyak pelayanan Tuhan Yesus yang sering berseberangan dengan pemahaman ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ketika itu, yang mana Tuhan Yesus mengharapkan penghargaan yang lebih tinggi dari Taurat Tuhan yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Namun yang terjadi ahli taurat dan orang Farisi telah menambahkan Hukum Taurat melalui tradisi lisan yaitu melakukan Hukum Taurat agar dilihat orang
Ada banyak pelayanan Tuhan Yesus yang sering berseberangan dengan pemahaman ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ketika itu, yang mana Tuhan Yesus mengharapkan penghargaan yang lebih tinggi dari Taurat Tuhan yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Namun yang terjadi ahli taurat dan orang Farisi telah menambahkan Hukum Taurat melalui tradisi lisan yaitu melakukan Hukum Taurat agar dilihat orang
(Mat.23,5) dan melaksanakan perkara kecil tetapi mengabaikan hukum yang
bernilai tinggi (Mat.23,23). Kecaman
Tuhan Yesus juga dilontarkan kepada orang-orang Farisi yang membatalkan Firman
Allah melalui adat istiadat mereka (Mrk. 7:1,9,19).
Rencana niat jahat orang-orang Farisi
untuk membunuh Yesus telah terlebih dahulu di ketahui oleh Yesus (Mat.
21:33-46) dan juga perundingan mereka untuk menjerat Yesus (22,15), dan mereka
bertanya-jawab dengan Yesus yang pada akhirnya Yesus memberikan kecaman kepada
ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi (psl.23) di depan umum. Tuhan Yesus
menyatakan akibat dari rencana jahat mereka bahwa mereka tidak akan luput dari
hukuman neraka jika mereka sendiri telah menolak Mesias yang dijanjikan menjadi
keselamatan mereka yang adalah utusan tertinggi dari semua utusan Allah, dan
akibat dari perbuatan mereka pembunuhan atas utusan dan pilihan Allah sejak
dari awal hingga akhir yaitu dari Habel (Kej. 4:8) sampai kepada Zakharia (2
Taw. 24:20-22) akan ditanggungkan kepada mereka dan sampai dengan masa yang
akan datang sebab mereka pun akan membunuh utusan Tuhan dan pengikut Yesus.
Sehingga mereka akan dikenal sebagai bangsa pembunuh utusan Allah, karena
betapa beratnya hukuman yang akan ditanggung oleh orang-orang yang menolak
pengampunan dari Allah.
Tuhan Yesus meratapi Yerusalem seperti anak ayam yang tidak mau dikumpilkan oleh induknya, penolakan yang mereka lakukan akan mendapatkan konsekuensi yaitu kata: "Rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi" ( 1 Raja 9:7; Yer. 22:5), karena Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata itu ketika akan meninggalkan bait suci (pasal 24:1). Bait Suci yang ditinggalkan oleh Mesias akan menjadi “rumahmu”, bukan rumah Allah. Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya, tetapi orang yang percaya dan menerimaNya diberi kuasa menjadi anak Allah yang tidak diperanakkan dari darah dan daging melainkan dari Allah (Yoh. 1:11-13).
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat melonak kasih Yesus adalah karena pikiran dan perbuatan mereka belum bisa lepas dari kekuasaan dunia ini, hati dan pikiran mereka yang terikat akan kekuasaan duniawi membuat mata mereka buta tidak dapat melihat perbuatan Tuhan (kita dapat membandingkan kecaman yang sampaikan Yesus kepada mereka), padahal mereka sudah banyak melihat tanda-tanda Kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus baik itu melalui mujizat maupun dengan pengajaran.
Tuhan Yesus meratapi Yerusalem seperti anak ayam yang tidak mau dikumpilkan oleh induknya, penolakan yang mereka lakukan akan mendapatkan konsekuensi yaitu kata: "Rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi" ( 1 Raja 9:7; Yer. 22:5), karena Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata itu ketika akan meninggalkan bait suci (pasal 24:1). Bait Suci yang ditinggalkan oleh Mesias akan menjadi “rumahmu”, bukan rumah Allah. Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya, tetapi orang yang percaya dan menerimaNya diberi kuasa menjadi anak Allah yang tidak diperanakkan dari darah dan daging melainkan dari Allah (Yoh. 1:11-13).
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat melonak kasih Yesus adalah karena pikiran dan perbuatan mereka belum bisa lepas dari kekuasaan dunia ini, hati dan pikiran mereka yang terikat akan kekuasaan duniawi membuat mata mereka buta tidak dapat melihat perbuatan Tuhan (kita dapat membandingkan kecaman yang sampaikan Yesus kepada mereka), padahal mereka sudah banyak melihat tanda-tanda Kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus baik itu melalui mujizat maupun dengan pengajaran.
Penderitaan Tuhan Yesus dan
kematianNya di kayu salib adalah bukti kasih Allah yang besar kepada manusia.
Upah dari dosa harus di tanggung oleh Yesus supaya manusia itu bisa selamat
dari kematian kerena dosa, kita dapat melihat bagaimana beratnya dosa yang
harus kita tanggung, tetapi karena kasihNya memberikan pengampunan supaya kita
memperoleh kehidupan yang kekal. Dosa telah merusak tata nilai kemanusiaan yang
diinginkan oleh Tuhan, sehingga Allah ingin mengubah keadaan manusia dengan
memberikan hidup yang baru. Kesombongan, kemunafikan, kebencian, kekuasaan
ingin dihilangkan oleh Allah dengan kasih yang diperlihatkanNya.
Tuhan telah membuka diriNya dan
mengulurkan tangan pengasihanNya agar kita memasuki kehidupan bersama Dia dalam
kasih dan pengampunan dengan meninggalkan semua kemunafikan, kebencian,
kesombongan dan kuasa duniawi.
Bacaan Firman Tuhan: MATIUS 23:33-39 (Jumat Agung)
Dalam pelayanan Tuhan Yesus, tidak
jarang pelayananNya bersinggungan dengan praktek praktek keagamaan yang
dilakukan orang Yahudi pada saat itu dan begitu juga halnya dengan ahli-ahli
Taurat dan orang Farisi. Yesus mengikuti pelaksanaan Taurat itu dengan
mengunjungi rumah sembahyang yang walaupun bukan dengan alas an formal,
melainkan mencari peluang untuk melanjutkan misiNya.
Ada banyak pelayanan Tuhan Yesus yang sering berseberangan dengan pemahaman ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ketika itu, yang mana Tuhan Yesus mengharapkan penghargaan yang lebih tinggi dari Taurat Tuhan yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Namun yang terjadi ahli taurat dan orang Farisi telah menambahkan Hukum Taurat melalui tradisi lisan yaitu melakukan Hukum Taurat agar dilihat orang
Ada banyak pelayanan Tuhan Yesus yang sering berseberangan dengan pemahaman ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ketika itu, yang mana Tuhan Yesus mengharapkan penghargaan yang lebih tinggi dari Taurat Tuhan yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Namun yang terjadi ahli taurat dan orang Farisi telah menambahkan Hukum Taurat melalui tradisi lisan yaitu melakukan Hukum Taurat agar dilihat orang
(Mat.23,5) dan melaksanakan perkara kecil tetapi mengabaikan hukum yang
bernilai tinggi (Mat.23,23). Kecaman
Tuhan Yesus juga dilontarkan kepada orang-orang Farisi yang membatalkan Firman
Allah melalui adat istiadat mereka (Mrk. 7:1,9,19).
Rencana niat jahat orang-orang Farisi
untuk membunuh Yesus telah terlebih dahulu di ketahui oleh Yesus (Mat.
21:33-46) dan juga perundingan mereka untuk menjerat Yesus (22,15), dan mereka
bertanya-jawab dengan Yesus yang pada akhirnya Yesus memberikan kecaman kepada
ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi (psl.23) di depan umum. Tuhan Yesus
menyatakan akibat dari rencana jahat mereka bahwa mereka tidak akan luput dari
hukuman neraka jika mereka sendiri telah menolak Mesias yang dijanjikan menjadi
keselamatan mereka yang adalah utusan tertinggi dari semua utusan Allah, dan
akibat dari perbuatan mereka pembunuhan atas utusan dan pilihan Allah sejak
dari awal hingga akhir yaitu dari Habel (Kej. 4:8) sampai kepada Zakharia (2
Taw. 24:20-22) akan ditanggungkan kepada mereka dan sampai dengan masa yang
akan datang sebab mereka pun akan membunuh utusan Tuhan dan pengikut Yesus.
Sehingga mereka akan dikenal sebagai bangsa pembunuh utusan Allah, karena
betapa beratnya hukuman yang akan ditanggung oleh orang-orang yang menolak
pengampunan dari Allah.
Tuhan Yesus meratapi Yerusalem seperti anak ayam yang tidak mau dikumpilkan oleh induknya, penolakan yang mereka lakukan akan mendapatkan konsekuensi yaitu kata: "Rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi" ( 1 Raja 9:7; Yer. 22:5), karena Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata itu ketika akan meninggalkan bait suci (pasal 24:1). Bait Suci yang ditinggalkan oleh Mesias akan menjadi “rumahmu”, bukan rumah Allah. Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya, tetapi orang yang percaya dan menerimaNya diberi kuasa menjadi anak Allah yang tidak diperanakkan dari darah dan daging melainkan dari Allah (Yoh. 1:11-13).
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat melonak kasih Yesus adalah karena pikiran dan perbuatan mereka belum bisa lepas dari kekuasaan dunia ini, hati dan pikiran mereka yang terikat akan kekuasaan duniawi membuat mata mereka buta tidak dapat melihat perbuatan Tuhan (kita dapat membandingkan kecaman yang sampaikan Yesus kepada mereka), padahal mereka sudah banyak melihat tanda-tanda Kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus baik itu melalui mujizat maupun dengan pengajaran.
Tuhan Yesus meratapi Yerusalem seperti anak ayam yang tidak mau dikumpilkan oleh induknya, penolakan yang mereka lakukan akan mendapatkan konsekuensi yaitu kata: "Rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi" ( 1 Raja 9:7; Yer. 22:5), karena Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata itu ketika akan meninggalkan bait suci (pasal 24:1). Bait Suci yang ditinggalkan oleh Mesias akan menjadi “rumahmu”, bukan rumah Allah. Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya, tetapi orang yang percaya dan menerimaNya diberi kuasa menjadi anak Allah yang tidak diperanakkan dari darah dan daging melainkan dari Allah (Yoh. 1:11-13).
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat melonak kasih Yesus adalah karena pikiran dan perbuatan mereka belum bisa lepas dari kekuasaan dunia ini, hati dan pikiran mereka yang terikat akan kekuasaan duniawi membuat mata mereka buta tidak dapat melihat perbuatan Tuhan (kita dapat membandingkan kecaman yang sampaikan Yesus kepada mereka), padahal mereka sudah banyak melihat tanda-tanda Kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus baik itu melalui mujizat maupun dengan pengajaran.
Penderitaan Tuhan Yesus dan
kematianNya di kayu salib adalah bukti kasih Allah yang besar kepada manusia.
Upah dari dosa harus di tanggung oleh Yesus supaya manusia itu bisa selamat
dari kematian kerena dosa, kita dapat melihat bagaimana beratnya dosa yang
harus kita tanggung, tetapi karena kasihNya memberikan pengampunan supaya kita
memperoleh kehidupan yang kekal. Dosa telah merusak tata nilai kemanusiaan yang
diinginkan oleh Tuhan, sehingga Allah ingin mengubah keadaan manusia dengan
memberikan hidup yang baru. Kesombongan, kemunafikan, kebencian, kekuasaan
ingin dihilangkan oleh Allah dengan kasih yang diperlihatkanNya.
Tuhan telah membuka diriNya dan
mengulurkan tangan pengasihanNya agar kita memasuki kehidupan bersama Dia dalam
kasih dan pengampunan dengan meninggalkan semua kemunafikan, kebencian,
kesombongan dan kuasa duniawi.
No comments :
Post a Comment