Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, March 7, 2013

Tuhan Memulihankan UmatNya (Mazmur 126:1-6)

Bacaan: Mazmur 126:1-8; Yakobus 5:7-11
Kita pasti sudah mengetahui perumpamaan Tuhan Yesus mengenai anak yang hilang (Lukas 15:11-32) yang mengingatkan kepada kita begitu besarnya kasih setia Allah kepada umatNya, bahwa kasih Allah seperti kerinduan seorang bapa akan kepulangan anak yang dikasihinya, walaupun anaknya tersebut telah banyak berbuat kesalahan dan dosa, namun sang bapa menerima kembali anak yang hilang tersebut. Dalam pembahasan Mazmur 126:1-6 ini, tidak terlepas dari kisah tentang anak yang hilang tersebut, lebih tepatnya kelanjutan dari segi pengajarannya, bahwa setelah Allah mengangkat kita kembali dari kuasa dosa, maka Tuhan akan melakukan pemulihan dalam hidup kita, mungkin kata yang cocok menurut saya adalah bahwa Allah melakukan “rekonstruksi pasca bencana”. 

Kita ingat bagaimana ketika Tsunami melanda Aceh, bahwa setelah bencana menghancurkan segala sesuatunya maka lekas dilakukan rekonstruksi kembali di segala bidang kehidupan.
Sungguh Tuhan memperingatkan kita bahwa dosa itu sungguh menghancurkan kehidupan disegala bidang kehidupan. Kita bisa baca bagaimana bangsa Israel yang telah hancur karena dosa yang mereka perbuat, namun
kasih setia Allah masih tetap menyertai mereka dan akhirnya memberikan pemulihan kepada mereka dengan memulangkan mereka ke tanah mereka. Disatu pihak mereka bersorak-sorai atas pemulihan yang telah Tuhan lakukan, namun di sisi yang lain mereka akan menangis menghadapi masa depan mereka, sebab mereka harus kembali memulai dari dasar. 

Di dalam Kristus, Allah menata ulang umatNya yang telah dirusak oleh dosa, pemulihan telah dilakukan oleh Allah melalui Yesus Tuhan dan Juruselamat kita. Hidup yang kita terima adalah anugerah dari kasihNya yang besar. Tuhan memberikan kita hidup yang baru dan Tuhan jugalah yang memberikan kita kehidupan. Sehingga apakah yang harus kita takutkan jika Tuhan yang memberikan kehidupan kepada kita?
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari Mazmur 126: 1-6 ini:
1.      Masa lalu adalah pelajaran
Bagi bangsa Israel pengalaman pahit hidup dalam pembuangan adalah pelajaran berharga bagi mereka, bahwa begitu pahitnya hidup didalam dosa. Hal ini juga menjadi pelajaran bagi kita, seperti peringatan yang disampaikan Paulus “semuanya itu telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup....” (1 Korintus 10:11). Dosa akan membawa kita kepada kematian.
2.      Masa sekarang adalah pengharapan
Yesus Kristus menjadi dasar pengharapan dan hanya di dalam Dialah kita berpengharapan. Yesus telah memperlihatkan karya penyelamatanNya dan yang akan terus bekerja dalam kehidupan manusia. Pengharapan kepada Tuhan Yesus membuka jalan agar Tuhan bekerja dan berkarya dalam hidup kita. Di dalam pengharapan itu ada iman kepercayaan yang walaupun itu mustahil bagi kita, namun pekerjaan Allah tidak akan dapat diselami oleh manusia. Bagaimana mungkin batang air kering di tanah Negeb bisa dipulihkan? Adalah sesuatu yang mustahil, namun itulah pengharapan. Pengharapan akan memberikan kita kekuatan dan optimis menghadapi segala sesuatu dalam kehidupan kita ini. 
3.      Masa depan adalah kepastian
Kita dapat melihat di ayat 5 dan 6 kata “akan” dan “pasti”. Walaupun menabur benih harus mencucurkan air mata, namun ada kepastian. Kita juga mungkin banyak mendengar ada banyak kisah-kisah sukses bahkan mungkin cerita dari orangtua walaupun pada awalnya mereka banyak pergumulan dan tantangan, namun semuanya dapat di hadapi dan akan meraih kesuksesan. Kepastian hidup hanya kita terima dari Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita.


Bacaan: Mazmur 126:1-8; Yakobus 5:7-11
Kita pasti sudah mengetahui perumpamaan Tuhan Yesus mengenai anak yang hilang (Lukas 15:11-32) yang mengingatkan kepada kita begitu besarnya kasih setia Allah kepada umatNya, bahwa kasih Allah seperti kerinduan seorang bapa akan kepulangan anak yang dikasihinya, walaupun anaknya tersebut telah banyak berbuat kesalahan dan dosa, namun sang bapa menerima kembali anak yang hilang tersebut. Dalam pembahasan Mazmur 126:1-6 ini, tidak terlepas dari kisah tentang anak yang hilang tersebut, lebih tepatnya kelanjutan dari segi pengajarannya, bahwa setelah Allah mengangkat kita kembali dari kuasa dosa, maka Tuhan akan melakukan pemulihan dalam hidup kita, mungkin kata yang cocok menurut saya adalah bahwa Allah melakukan “rekonstruksi pasca bencana”. 

Kita ingat bagaimana ketika Tsunami melanda Aceh, bahwa setelah bencana menghancurkan segala sesuatunya maka lekas dilakukan rekonstruksi kembali di segala bidang kehidupan.
Sungguh Tuhan memperingatkan kita bahwa dosa itu sungguh menghancurkan kehidupan disegala bidang kehidupan. Kita bisa baca bagaimana bangsa Israel yang telah hancur karena dosa yang mereka perbuat, namun
kasih setia Allah masih tetap menyertai mereka dan akhirnya memberikan pemulihan kepada mereka dengan memulangkan mereka ke tanah mereka. Disatu pihak mereka bersorak-sorai atas pemulihan yang telah Tuhan lakukan, namun di sisi yang lain mereka akan menangis menghadapi masa depan mereka, sebab mereka harus kembali memulai dari dasar. 

Di dalam Kristus, Allah menata ulang umatNya yang telah dirusak oleh dosa, pemulihan telah dilakukan oleh Allah melalui Yesus Tuhan dan Juruselamat kita. Hidup yang kita terima adalah anugerah dari kasihNya yang besar. Tuhan memberikan kita hidup yang baru dan Tuhan jugalah yang memberikan kita kehidupan. Sehingga apakah yang harus kita takutkan jika Tuhan yang memberikan kehidupan kepada kita?
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari Mazmur 126: 1-6 ini:
1.      Masa lalu adalah pelajaran
Bagi bangsa Israel pengalaman pahit hidup dalam pembuangan adalah pelajaran berharga bagi mereka, bahwa begitu pahitnya hidup didalam dosa. Hal ini juga menjadi pelajaran bagi kita, seperti peringatan yang disampaikan Paulus “semuanya itu telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup....” (1 Korintus 10:11). Dosa akan membawa kita kepada kematian.
2.      Masa sekarang adalah pengharapan
Yesus Kristus menjadi dasar pengharapan dan hanya di dalam Dialah kita berpengharapan. Yesus telah memperlihatkan karya penyelamatanNya dan yang akan terus bekerja dalam kehidupan manusia. Pengharapan kepada Tuhan Yesus membuka jalan agar Tuhan bekerja dan berkarya dalam hidup kita. Di dalam pengharapan itu ada iman kepercayaan yang walaupun itu mustahil bagi kita, namun pekerjaan Allah tidak akan dapat diselami oleh manusia. Bagaimana mungkin batang air kering di tanah Negeb bisa dipulihkan? Adalah sesuatu yang mustahil, namun itulah pengharapan. Pengharapan akan memberikan kita kekuatan dan optimis menghadapi segala sesuatu dalam kehidupan kita ini. 
3.      Masa depan adalah kepastian
Kita dapat melihat di ayat 5 dan 6 kata “akan” dan “pasti”. Walaupun menabur benih harus mencucurkan air mata, namun ada kepastian. Kita juga mungkin banyak mendengar ada banyak kisah-kisah sukses bahkan mungkin cerita dari orangtua walaupun pada awalnya mereka banyak pergumulan dan tantangan, namun semuanya dapat di hadapi dan akan meraih kesuksesan. Kepastian hidup hanya kita terima dari Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita.


No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Tuhan Memulihankan UmatNya (Mazmur 126:1-6)

Bacaan: Mazmur 126:1-8; Yakobus 5:7-11
Kita pasti sudah mengetahui perumpamaan Tuhan Yesus mengenai anak yang hilang (Lukas 15:11-32) yang mengingatkan kepada kita begitu besarnya kasih setia Allah kepada umatNya, bahwa kasih Allah seperti kerinduan seorang bapa akan kepulangan anak yang dikasihinya, walaupun anaknya tersebut telah banyak berbuat kesalahan dan dosa, namun sang bapa menerima kembali anak yang hilang tersebut. Dalam pembahasan Mazmur 126:1-6 ini, tidak terlepas dari kisah tentang anak yang hilang tersebut, lebih tepatnya kelanjutan dari segi pengajarannya, bahwa setelah Allah mengangkat kita kembali dari kuasa dosa, maka Tuhan akan melakukan pemulihan dalam hidup kita, mungkin kata yang cocok menurut saya adalah bahwa Allah melakukan “rekonstruksi pasca bencana”. 

Kita ingat bagaimana ketika Tsunami melanda Aceh, bahwa setelah bencana menghancurkan segala sesuatunya maka lekas dilakukan rekonstruksi kembali di segala bidang kehidupan.
Sungguh Tuhan memperingatkan kita bahwa dosa itu sungguh menghancurkan kehidupan disegala bidang kehidupan. Kita bisa baca bagaimana bangsa Israel yang telah hancur karena dosa yang mereka perbuat, namun
kasih setia Allah masih tetap menyertai mereka dan akhirnya memberikan pemulihan kepada mereka dengan memulangkan mereka ke tanah mereka. Disatu pihak mereka bersorak-sorai atas pemulihan yang telah Tuhan lakukan, namun di sisi yang lain mereka akan menangis menghadapi masa depan mereka, sebab mereka harus kembali memulai dari dasar. 

Di dalam Kristus, Allah menata ulang umatNya yang telah dirusak oleh dosa, pemulihan telah dilakukan oleh Allah melalui Yesus Tuhan dan Juruselamat kita. Hidup yang kita terima adalah anugerah dari kasihNya yang besar. Tuhan memberikan kita hidup yang baru dan Tuhan jugalah yang memberikan kita kehidupan. Sehingga apakah yang harus kita takutkan jika Tuhan yang memberikan kehidupan kepada kita?
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari Mazmur 126: 1-6 ini:
1.      Masa lalu adalah pelajaran
Bagi bangsa Israel pengalaman pahit hidup dalam pembuangan adalah pelajaran berharga bagi mereka, bahwa begitu pahitnya hidup didalam dosa. Hal ini juga menjadi pelajaran bagi kita, seperti peringatan yang disampaikan Paulus “semuanya itu telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup....” (1 Korintus 10:11). Dosa akan membawa kita kepada kematian.
2.      Masa sekarang adalah pengharapan
Yesus Kristus menjadi dasar pengharapan dan hanya di dalam Dialah kita berpengharapan. Yesus telah memperlihatkan karya penyelamatanNya dan yang akan terus bekerja dalam kehidupan manusia. Pengharapan kepada Tuhan Yesus membuka jalan agar Tuhan bekerja dan berkarya dalam hidup kita. Di dalam pengharapan itu ada iman kepercayaan yang walaupun itu mustahil bagi kita, namun pekerjaan Allah tidak akan dapat diselami oleh manusia. Bagaimana mungkin batang air kering di tanah Negeb bisa dipulihkan? Adalah sesuatu yang mustahil, namun itulah pengharapan. Pengharapan akan memberikan kita kekuatan dan optimis menghadapi segala sesuatu dalam kehidupan kita ini. 
3.      Masa depan adalah kepastian
Kita dapat melihat di ayat 5 dan 6 kata “akan” dan “pasti”. Walaupun menabur benih harus mencucurkan air mata, namun ada kepastian. Kita juga mungkin banyak mendengar ada banyak kisah-kisah sukses bahkan mungkin cerita dari orangtua walaupun pada awalnya mereka banyak pergumulan dan tantangan, namun semuanya dapat di hadapi dan akan meraih kesuksesan. Kepastian hidup hanya kita terima dari Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita.


Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Dosa / Kasih / Khotbah Minggu dengan judul Tuhan Memulihankan UmatNya (Mazmur 126:1-6) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2013/03/mazmur-1261-8-tuhan-memulihkan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

Belum ada komentar untuk " Tuhan Memulihankan UmatNya (Mazmur 126:1-6) "