Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, August 30, 2016

Ulangan 30: 15-20 | Saya Mau Ikut Yesus



Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 30: 15-20
“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”.

Ada sebuah cerita tentang seorang wanita dan pria yang mengalami kapal kandas, dan terpaksa harus tinggal dalam sebuah pulau selama sepuluh tahun.
Suatu hari sebuah kapal melihat tanda asap yang mereka buat, lalu mengirim sebuah kapal penyelamat ke pulau itu.
Tetapi awak kapal itu tidak segera menolong mereka, tetapi memberi mereka beberapa Koran dan berseru kepada mereka: “Kapten kapal ingin agar anda membaca Koran ini dan amati apa yang terjadi di dunia selama ini sebelum anda memutuskan apakah anda ingin kami selamatkan.”

Cerita yang saya angkat ini dari buku yang berjudul Challenge-Tantangan ini hanya ingin memperlihatkan kepada kita tentang makna penting dari suatu keputusan yang akan kita ambil. Dari cerita singkat tadi, bisa saja mereka yang terpencil dalam sebuah pulau itu merasa orang yang paling malang, tetapi perasaan mereka justru bisa saja berubah dengan cepat ketika mereka telah membaca Koran tentang apa yang terjadi selama ini diluar selama mereka di pulau terpencil itu. Keputusan ada pada mereka dan mereka harus cepat membuat keputusan ikut dengan kapal penyelamat itu atau tetap tinggal di pulau itu.

Musa sudah tua dan hampir meninggal, tidak lama lagi umat Israel akan memasuki tanah perjanjian. Tetapi sebelum mereka melangkah lebih jauh, Musa memberikan suatu pelajaran berharga pada mereka yaitu sejarah perjalanan kehidupan mereka bersama dengan Tuhan. Musa mengulang kembali hukum, aturan dan segala berkat penyertaan Tuhan atas hidup yang telah mereka jalani. Maka Musa menyampaikan pada mereka: “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”.

Pilihan untuk diputuskan oleh umat Israel ini tidak sesulit pengambilan keputusan yang dibuat dalam cerita tadi. Sebab jelas walaupun Musa memberikan pilihan, tetapi ia memberikan masukan untuk pilihan mereka “Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”. Jika mereka mengikut jalan Tuhan dan mengikuti aturan Tuhan maka mereka akan hidup dan lanjut umurnya di tanah yang Tuhan berikan, tetapi jika mereka berpaling dari Tuhan maka mereka akan binasa di tanah yang mereka akan tempati. Pilihan yang akan mereka pilih sudah lengkap dengan segala konsekuensinya.


Hanya tinggal keteguhan iman mereka, dengan kesungguhan untuk tetap tinggal dalam aturan, petunjuk dan kebenaran Tuhan. Untuk mengatakan jawaban atas keputusan itu mungkin saja mudah, tetapi untuk melaksanakan keputusan yang kita ambil bukanlah hal yang mudah. Sebab kita akan berhadapan dengan berbagai pencobaan.

 Seandainya kita diperhadapkan uang sejumlah 10 Miliar, maka dikatakan pada kita “Silahkan tinggalkan imanmu kepada Yesus, uang ini akan menjadi milikmu”. Anda tidak bisa memilih keduanya, sementara saat itu saudara sedang menghadapi hidup yang susah. Atau bahkan yang lebih sulit sebagaimana yang dialami oleh para martir yang akhirnya memilih kematian daripada menyangkal imannya kepada Yesus. 

Apakah kita siap untuk dikatakan tidak ‘gaul’ ataupun kita siap untuk di ejek atau di lecehkan bahkan siap untuk di rendahkan ketika kita memiliki komitmen untuk tidak ikut melakukan perbuatan yang melanggar firman Tuhan. Siapkah kita dikatakan “pejabat miskin” karena kita tidak mau untuk korupsi, atau kita siap meninggalkan kekasih atau “pacar” jika harus meninggalkan iman kita kepada Yesus.

Ini semua adalah keputusan untuk kita pilih dan tetapkan dalam diri kita. Hidup adalah pilihan, Tuhan Yesus mengatakan Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). Kehidupan itu telah diperlihatkan bagi kita hanya ada pada iman kepada Yesus, yang tidak akan mungkin kita temukan ditempat lain.

Sejauh manapun kita pergi meninggalkan Tuhan mengikuti kemauan kita ataupun mengikuti nafsu duniawi tetap pada akhirnya kita akan sampai pada titik akhir perjalanan kehidupan ini di depan pengadilan Tuhan. Maka menyesal kemudian tiada arti, kesempatan yang Tuhan berikan bagi kita untuk mengikut Dia adalah anugerahNya untuk keselamatan kita. Tuhan mengasihi kita, maka Ia memberikan pengajaran supaya kita tidak salah jalan – salah memilih jalan hidup.

Apa yang dipaparkan oleh Musa kepada umat Israel tentang sejarah perjalanan kehidupan mereka adalah hendak menyadarkan kita bahwa tujuan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan tidak akan pernah dapat tercapai tanpa penyertaan Tuhan. Hidup dalam aturan, perintah dan bimbingan Tuhan adalah mutlak harus kita terima jika kita ingin mendapatkan kehidupan yang bahagia. Memilih hidup dalam kebenaran Tuhan berarti kita memilih hidup dalam naungan dan penyertaan Tuhan.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Ulangan 30: 15-20 | Saya Mau Ikut Yesus



Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 30: 15-20
“Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”.

Ada sebuah cerita tentang seorang wanita dan pria yang mengalami kapal kandas, dan terpaksa harus tinggal dalam sebuah pulau selama sepuluh tahun.
Suatu hari sebuah kapal melihat tanda asap yang mereka buat, lalu mengirim sebuah kapal penyelamat ke pulau itu.
Tetapi awak kapal itu tidak segera menolong mereka, tetapi memberi mereka beberapa Koran dan berseru kepada mereka: “Kapten kapal ingin agar anda membaca Koran ini dan amati apa yang terjadi di dunia selama ini sebelum anda memutuskan apakah anda ingin kami selamatkan.”

Cerita yang saya angkat ini dari buku yang berjudul Challenge-Tantangan ini hanya ingin memperlihatkan kepada kita tentang makna penting dari suatu keputusan yang akan kita ambil. Dari cerita singkat tadi, bisa saja mereka yang terpencil dalam sebuah pulau itu merasa orang yang paling malang, tetapi perasaan mereka justru bisa saja berubah dengan cepat ketika mereka telah membaca Koran tentang apa yang terjadi selama ini diluar selama mereka di pulau terpencil itu. Keputusan ada pada mereka dan mereka harus cepat membuat keputusan ikut dengan kapal penyelamat itu atau tetap tinggal di pulau itu.

Musa sudah tua dan hampir meninggal, tidak lama lagi umat Israel akan memasuki tanah perjanjian. Tetapi sebelum mereka melangkah lebih jauh, Musa memberikan suatu pelajaran berharga pada mereka yaitu sejarah perjalanan kehidupan mereka bersama dengan Tuhan. Musa mengulang kembali hukum, aturan dan segala berkat penyertaan Tuhan atas hidup yang telah mereka jalani. Maka Musa menyampaikan pada mereka: “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”.

Pilihan untuk diputuskan oleh umat Israel ini tidak sesulit pengambilan keputusan yang dibuat dalam cerita tadi. Sebab jelas walaupun Musa memberikan pilihan, tetapi ia memberikan masukan untuk pilihan mereka “Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu”. Jika mereka mengikut jalan Tuhan dan mengikuti aturan Tuhan maka mereka akan hidup dan lanjut umurnya di tanah yang Tuhan berikan, tetapi jika mereka berpaling dari Tuhan maka mereka akan binasa di tanah yang mereka akan tempati. Pilihan yang akan mereka pilih sudah lengkap dengan segala konsekuensinya.


Hanya tinggal keteguhan iman mereka, dengan kesungguhan untuk tetap tinggal dalam aturan, petunjuk dan kebenaran Tuhan. Untuk mengatakan jawaban atas keputusan itu mungkin saja mudah, tetapi untuk melaksanakan keputusan yang kita ambil bukanlah hal yang mudah. Sebab kita akan berhadapan dengan berbagai pencobaan.

 Seandainya kita diperhadapkan uang sejumlah 10 Miliar, maka dikatakan pada kita “Silahkan tinggalkan imanmu kepada Yesus, uang ini akan menjadi milikmu”. Anda tidak bisa memilih keduanya, sementara saat itu saudara sedang menghadapi hidup yang susah. Atau bahkan yang lebih sulit sebagaimana yang dialami oleh para martir yang akhirnya memilih kematian daripada menyangkal imannya kepada Yesus. 

Apakah kita siap untuk dikatakan tidak ‘gaul’ ataupun kita siap untuk di ejek atau di lecehkan bahkan siap untuk di rendahkan ketika kita memiliki komitmen untuk tidak ikut melakukan perbuatan yang melanggar firman Tuhan. Siapkah kita dikatakan “pejabat miskin” karena kita tidak mau untuk korupsi, atau kita siap meninggalkan kekasih atau “pacar” jika harus meninggalkan iman kita kepada Yesus.

Ini semua adalah keputusan untuk kita pilih dan tetapkan dalam diri kita. Hidup adalah pilihan, Tuhan Yesus mengatakan Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). Kehidupan itu telah diperlihatkan bagi kita hanya ada pada iman kepada Yesus, yang tidak akan mungkin kita temukan ditempat lain.

Sejauh manapun kita pergi meninggalkan Tuhan mengikuti kemauan kita ataupun mengikuti nafsu duniawi tetap pada akhirnya kita akan sampai pada titik akhir perjalanan kehidupan ini di depan pengadilan Tuhan. Maka menyesal kemudian tiada arti, kesempatan yang Tuhan berikan bagi kita untuk mengikut Dia adalah anugerahNya untuk keselamatan kita. Tuhan mengasihi kita, maka Ia memberikan pengajaran supaya kita tidak salah jalan – salah memilih jalan hidup.

Apa yang dipaparkan oleh Musa kepada umat Israel tentang sejarah perjalanan kehidupan mereka adalah hendak menyadarkan kita bahwa tujuan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan tidak akan pernah dapat tercapai tanpa penyertaan Tuhan. Hidup dalam aturan, perintah dan bimbingan Tuhan adalah mutlak harus kita terima jika kita ingin mendapatkan kehidupan yang bahagia. Memilih hidup dalam kebenaran Tuhan berarti kita memilih hidup dalam naungan dan penyertaan Tuhan.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Khotbah Minggu / Mengikut Yesus dengan judul Ulangan 30: 15-20 | Saya Mau Ikut Yesus . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2016/08/ulangan-30-15-20-saya-mau-ikut-yesus.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Ulangan 30: 15-20 | Saya Mau Ikut Yesus "