Bacaan
Firman Tuhan: Yeremia 23: 23-29
“Bukankah
firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang
menghancurkan bukit batu?”
Baru-baru ini (Juli 2016) marak
diberitakan tentang Vaksin palsu dan Kartu BPJS palsu. Hal ini merupakan
penambahan dari rentetan kepalsuan yang sudah banyak beredar di masyarakat. Ada
Uang palsu, SIM palsu, ijazah palsu, beras palsu dan lain sebagainya. Namun tidak
semua juga yang palsu itu ke arah yang negative ada juga yang positif seperti
kaki palsu dan rambut palsu.
Dalam nas ini juga ternyata ada
nabi-nabi palsu! Keberadaan nabi-nabi palsu jelas bukanlah kebaikan bagi kita,
yakni yang memalsukan kebenaran Firman Tuhan. Para nabi palsu yang bernubuat
atas dasar pikiran, keinginan dan mimpi-mimpi mereka. Nabi-nabi palsu yang
beredar di tengah-tengah umat Israel ditentang keras oleh Nabi Yeremia.
Nabi-nabi palsu memberikan
harapan-harapan palsu kepada umat Israel yang mengatakan “kamu akan selamat”
(ay.17) bahkan para nabi palsu juga turut serta melakukan dosa dihadapan Tuhan
bahkan menguatkan hati orang-orang yang melakukan kejahatan (ay. 14).
Padahal kebenaran Firman Tuhan
yang telah dinubuatkan melalui nabi Yeremia bahwa Tuhan akan mendatangkan
hukuman bagi umatNya yang telah berdosa. Hukuman yang akan didatangkan Tuhan
adalah rencanaNya untk memulihkan kehidupan umatNya. Sebab Tuhan tidak pernah
merancangkan kejahatan kepada umatNya tetapi yang ada hanyalah rancangan damai
sejahtera untuk hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29: 11).
Maka dari itu, Tuhan akan
menghukum mereka selama tujuh puluh (70) tahun melalui raja Babel (Yer. 25:11).
Tetapi nabi-nabi palsu menyatakan nubuatnya bahwa dalam dua (2) tahun Tuhan
akan mengembalikan perkakas rumah Tuhan dan orang buangan dari Babel (Yer. 28: 2-3).
Dalam nas firman Tuhan bagi
kita saat ini dikatakan “Bukankah firmanKu seperti api dan seperti
palu yang menghancurkan bukit batu?” firman Tuhan memiliki kuasa yang
sangat besar seperti api yang membakar dan seperti palu yang menghancurkan. Kita
diingatkan bahwa firman Tuhan itu bukanlah sesuatu yang murahan dengan begitu mudahnya
untuk dipalsukan manusia. Firman Tuhan bukanlah untuk dipermainkan dan
menganggap remeh kuasaNya. Apa yang difirmankanNya itulah yang akan terlaksana
atas kehidupan ini.
Bagi umat Allah, firmanNya yang
membakar dan menghancurkan adalah untuk kebaikan. Kesediaan umat yang percaya
untuk dimurnikan oleh Tuhan. Membakar ilalang yang menghimpit kehidupan kita
dan juga menghancurkan tembok pemisah diri kita dari Tuhan. Maka seharusnya
umat Israel harus menerima kuasa kebesaran Tuhan melalui rencana penghukumanNya
bukan untuk kehancuran umatNya tetapi untuk kebaikan umatNya.
Setidaknya ada dua hal yang
dapat kita renungkan melalui nas ini:
1.
Yang akan
terjadi adalah rencana Tuhan bukan keinginan dan rencana manusia
Kemunculan
para nabi palsu tidak terlepas dari situasi politik yang terjadi saat itu. Maka
umat Israel diyakinkan atas keputusan politik dan keinginan dan kepentingan
para penguasa dengan membangkitkan para nabi palsu.
Maka apapun
yang menjadi rancangan dan keinginan kita tetap rencana Tuhanlah yang akan
terlaksana. Kita tidak bisa intervensi Tuhan maupun memaksa Tuhan berbuat dan
bertindak atas kemauan dan keinginan kita. Apapun yang diberikan oleh Tuhan
kita harus dapat imani itulah rencana Tuhan yang terbaik atas kehidupan kita. Maka
berhati-hatilah akan nabi-nabi palsu yang memberikan harapan-harapan palsu
seakan-akan apa yang kita minta dan inginkan dapat terkabul dengan doa-doa
ataupun praktek-praktek yang mereka lakukan. Sebagaimana yang dikatakan Tuhan
Yesus “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan
menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas”
(Matius 7:15).
2.
Jangan
menciptakan nabi palsu bagi diri sendiri
Mari kita
jujur kepada diri kita sendiri, jangan-jangan kita menjadi nabi palsu atas diri
kita. Kita mengharapkan berkat dan pertolongan Tuhan sementara kita meniadakan
aturan dan hukum Tuhan. Dalam ayat 23-24 sudah jelas firman Tuhan menyatakan
diriNya ada dimana-mana, kita tidak bisa mengelabui Tuhan.
Supaya jangan
kita dalam mengimani Tuhan hanya terus terfokus pada permohonan berkat dan
pertolongan Tuhan, sementara kita tidak berusaha bagaimana diri kita ini siap
untuk ditempah dan dimurnikan Tuhan dari dosa. Marilah kita jujur menerima
Firman Tuhan, jangan kita palsukan Firman Tuhan atas diri kita.
No comments :
Post a Comment