Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Sunday, March 24, 2013

Siapa yang menolak Kasih dan Pengampunan Tuhan Yesus? (Matius 23:33-39)

Bacaan Firman Tuhan: MATIUS 23:33-39 (Jumat Agung) 
Dalam pelayanan Tuhan Yesus, tidak jarang pelayananNya bersinggungan dengan praktek praktek keagamaan yang dilakukan orang Yahudi pada saat itu dan begitu juga halnya dengan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus mengikuti pelaksanaan Taurat itu dengan mengunjungi rumah sembahyang yang walaupun bukan dengan alas an formal, melainkan mencari peluang untuk melanjutkan misiNya. 

Ada banyak pelayanan Tuhan Yesus yang sering berseberangan dengan pemahaman ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ketika itu, yang mana Tuhan Yesus mengharapkan penghargaan yang lebih tinggi dari Taurat Tuhan yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Namun yang terjadi ahli taurat dan orang Farisi telah menambahkan Hukum Taurat melalui tradisi lisan yaitu melakukan Hukum Taurat agar dilihat orang

Friday, March 22, 2013

Menyangkal Diri Dengan Minyak Narwastu (Yohanes 12:1-8)

Menyangkal diri Dengan Minyak Narwastu. Yohanes 12:1-8
Kali ini kita akan belajar dari dua tokoh yang diantara Tuhan Yesus, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Dalam nas ini Yohanes menceritakan bahwa cerita ini terjadi enam hari sebelum Paskah bahwa kejadian ini adalah tanda penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sudah dekat.
Kita mungkin sudah mengetahui bagaimana kisah Maria dan Marta (Lukas 10: 38-42) yang mana Maria terus mendengarkan Yesus sementara Marta sibuk untuk melayani. Hal ini juga terjadi dalam perjamuan di Betania di tempat Lazarus bahwa Maria meminyaki kaki Yesus sementara Marta sibuk juga untuk melayani. Menjadi pertanyaan adalah mengapa Maria meminyaki kaki Yesus? Apakah dia sudah mengetahui bahwa Yesus akan menderita? Atau dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu adalah persiapan untuk kematian Tuhan Yesus?

Saturday, March 16, 2013

Kuasa Allah Dalam Kerendahan (Filipi 2:5-11)


Minggu Palmarum, Filipi 2: 5-11; Bacaan: Yohanes 12:1-8,12-13
Kuasa Allah dalam kerendahan
Sebelum kita memasuki masa-masa penderitaan dan kematian Tuhan Yesus, kita di ajak untuk lebih memahami kembali bagaimana kasih Allah dalam kehidupan manusia. Sehingga kita juga dapat melihat diri kita kembali sebagai pengikut Kristus yang hanya sekedar pengagum perbuatan besar Allah ataukah kita meniru kasih Allah yang besar itu? Dengan demikian peringatan akan kasih Allah melalui kayu salib bukan hanya sebuah kisah yang mengharukan tetapi kisah yang membangkitkan semangat kita untuk melakukan Allah.
“Mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba” merupakan ungkapan yang sangat menonjol dalam nas ini, mari kita memandang kalimat ini sebagai suatu pengajaran etis terhadap dampak pengajaran

Wednesday, March 13, 2013

Dimanakah Keadilan Tuhan? Yesaya 35: 5-10

Bacaan: Yesaya 35: 5-10

Banyak orang yang masih sering mempertanyakan: mengapa orang yang melakukan banyak kejahatan dan perbuatan tidak baik  hidupnya senang-senang, sementara orang yang selalu taat dan baik hidpnya ada yang selalu susah, bahkan ada yang mencoba untuk menghakimi Tuhan dengan mengatakan “dimanakah keadilan Tuhan itu?. Pertanyaan ini sesungguhnya timbul karena ada yang menilai kehidupannya dengan tolak ukur dari segi kebahagiaan duniawi. 

Berbahagialah orang yang dipuaskan oleh Roti hidup dan Air hidup dan bukan dipuasakan roti dan air yang dapat musnah. Apakah masih ada orang yang lebih berbahagia dari orang yang tidak mempunyai apa-apa di dunia ini, namun dia dapat hidup dengan bersukacita tanpa beban? Tuhan tidak berikan kepada kita harta yang bisa lenyap dan fisik yang kembali lagi menjadi tanah, tetapi Tuhan akan berikan kepada kita “sukacita yang abadi” dan disinilah keadilan Tuhan bahwa yang

Monday, March 11, 2013

Sabar Adalah Kepercayaan Akan Kepastian (Yakobus 5: 7-11)


Sabar adalah kepercayaan akan kepastian Yakobus 5: 7-11; Bacaan: Mazmur 126:1-6
Bagaimanapun liku-liku aliran sungai, namun tetap bermuara ke laut. Bagaimana pun tingkah perilaku manusia apakah itu karena kesombongannya, keangkuhannya, kejahatannya, ketamakannya, kebaikannya, kesalehannya, kemunafikannya tetap saja manusia akan meninggal dan masuk dalam penghakiman Tuhan. Hanya penghakiman Tuhanlah yang adil.
Dalam pembahasan nas Firman Tuhan saat ini Yakobus menyebut yang berbahagia itu adalah mereka yang bertekun, karena mereka yang bertekunlah yang akan mendapatkan keselamatan dari penghakiman Tuhan. Sesulit apapun perjalanan kehidupan yang kita lalui namun jika kita senantiasa bertekun dalam Firman Tuhan, maka kita akan mendapatkan upah pada waktunya.
Yakobus mengarahkan kita mengenai konsep bertekun itu dengan bersabar. Mereka yang bersabar adalah

Thursday, March 7, 2013

Tuhan Memulihankan UmatNya (Mazmur 126:1-6)

Bacaan: Mazmur 126:1-8; Yakobus 5:7-11
Kita pasti sudah mengetahui perumpamaan Tuhan Yesus mengenai anak yang hilang (Lukas 15:11-32) yang mengingatkan kepada kita begitu besarnya kasih setia Allah kepada umatNya, bahwa kasih Allah seperti kerinduan seorang bapa akan kepulangan anak yang dikasihinya, walaupun anaknya tersebut telah banyak berbuat kesalahan dan dosa, namun sang bapa menerima kembali anak yang hilang tersebut. Dalam pembahasan Mazmur 126:1-6 ini, tidak terlepas dari kisah tentang anak yang hilang tersebut, lebih tepatnya kelanjutan dari segi pengajarannya, bahwa setelah Allah mengangkat kita kembali dari kuasa dosa, maka Tuhan akan melakukan pemulihan dalam hidup kita, mungkin kata yang cocok menurut saya adalah bahwa Allah melakukan “rekonstruksi pasca bencana”. 

Kita ingat bagaimana ketika Tsunami melanda Aceh, bahwa setelah bencana menghancurkan segala sesuatunya maka lekas dilakukan rekonstruksi kembali di segala bidang kehidupan.
Sungguh Tuhan memperingatkan kita bahwa dosa itu sungguh menghancurkan kehidupan disegala bidang kehidupan. Kita bisa baca bagaimana bangsa Israel yang telah hancur karena dosa yang mereka perbuat, namun

Tuesday, March 5, 2013

Mazmur 63: 1-8


Mazmur 63:1-8 Kasih Setia Tuhan lebih baik dari hidup
Mazmur 63 ini mungkin menjadi renungan kita bersama dan melihat persekutuan kita dengan Tuhan. Masihkah ada jiwa yang haus mencari Tuhan dan merindukan bersekutu dengan Tuhan ataukah persekutuan yang kita jalani hanyalah rutinitas. Bagaimana dengan persembahan dan puji-pujian itu kita sampaikan? Mungkin sejenak kita bisa mengingat kembali keadaan di gereja kita masing-masing.
Pemazmur disini ingin menegaskan

Monday, March 4, 2013

Perumpamaan "Anak Yang Hilang" (Lukas 15:11-32)

Lukas 15:11-32; Bacaan Mazmur 63:1-8
Adalah suatu kebahagiaan tersendiri jika ada suatu benda yang sudah lama hilang dan akhirnya kita temukan kembali. Terlebih lagi jika ada keluarga atau saudara kita yang hilang beberapa lama, terlebih lagi jika ada dari keluarga kita itu hilang karena perbuatan dosanya namun ia kembali lagi dengan pertobatan menyesali perbuatannya yang salah adalah sungguh merupakan sukacita tersendiri yang tidak ternilai dalam kehidupan kita. Ilustrasi seperti itulah yang ingin ditegaskan oleh Tuhan Yesus ketika Ia mengilustrasikan mengenai domba, dirham dan anak yang hilang. Tuhan Yesus ingin memperlihatkan bahwa betapa bersukacitanya Allah ketika manusia itu berbalik dari dosa-dosanya.
Hal ini disampaikan oleh Tuhan Yesus ketika orang-orang Farisi dan ahli Taurat bersungut-sungut: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka” (15:1). Dalam perumpamaan Tuhan Yesus

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Siapa yang menolak Kasih dan Pengampunan Tuhan Yesus? (Matius 23:33-39)

Siapa yang menolak Kasih dan Pengampunan Tuhan Yesus? (Matius 23:33-39)

Bacaan Firman Tuhan: MATIUS 23:33-39 (Jumat Agung) 
Dalam pelayanan Tuhan Yesus, tidak jarang pelayananNya bersinggungan dengan praktek praktek keagamaan yang dilakukan orang Yahudi pada saat itu dan begitu juga halnya dengan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus mengikuti pelaksanaan Taurat itu dengan mengunjungi rumah sembahyang yang walaupun bukan dengan alas an formal, melainkan mencari peluang untuk melanjutkan misiNya. 

Ada banyak pelayanan Tuhan Yesus yang sering berseberangan dengan pemahaman ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ketika itu, yang mana Tuhan Yesus mengharapkan penghargaan yang lebih tinggi dari Taurat Tuhan yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia. Namun yang terjadi ahli taurat dan orang Farisi telah menambahkan Hukum Taurat melalui tradisi lisan yaitu melakukan Hukum Taurat agar dilihat orang
Menyangkal Diri Dengan Minyak Narwastu (Yohanes 12:1-8)

Menyangkal Diri Dengan Minyak Narwastu (Yohanes 12:1-8)

Menyangkal diri Dengan Minyak Narwastu. Yohanes 12:1-8
Kali ini kita akan belajar dari dua tokoh yang diantara Tuhan Yesus, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Dalam nas ini Yohanes menceritakan bahwa cerita ini terjadi enam hari sebelum Paskah bahwa kejadian ini adalah tanda penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sudah dekat.
Kita mungkin sudah mengetahui bagaimana kisah Maria dan Marta (Lukas 10: 38-42) yang mana Maria terus mendengarkan Yesus sementara Marta sibuk untuk melayani. Hal ini juga terjadi dalam perjamuan di Betania di tempat Lazarus bahwa Maria meminyaki kaki Yesus sementara Marta sibuk juga untuk melayani. Menjadi pertanyaan adalah mengapa Maria meminyaki kaki Yesus? Apakah dia sudah mengetahui bahwa Yesus akan menderita? Atau dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu adalah persiapan untuk kematian Tuhan Yesus?
Kuasa Allah Dalam Kerendahan (Filipi 2:5-11)

Kuasa Allah Dalam Kerendahan (Filipi 2:5-11)


Minggu Palmarum, Filipi 2: 5-11; Bacaan: Yohanes 12:1-8,12-13
Kuasa Allah dalam kerendahan
Sebelum kita memasuki masa-masa penderitaan dan kematian Tuhan Yesus, kita di ajak untuk lebih memahami kembali bagaimana kasih Allah dalam kehidupan manusia. Sehingga kita juga dapat melihat diri kita kembali sebagai pengikut Kristus yang hanya sekedar pengagum perbuatan besar Allah ataukah kita meniru kasih Allah yang besar itu? Dengan demikian peringatan akan kasih Allah melalui kayu salib bukan hanya sebuah kisah yang mengharukan tetapi kisah yang membangkitkan semangat kita untuk melakukan Allah.
“Mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba” merupakan ungkapan yang sangat menonjol dalam nas ini, mari kita memandang kalimat ini sebagai suatu pengajaran etis terhadap dampak pengajaran
Dimanakah Keadilan Tuhan? Yesaya 35: 5-10

Dimanakah Keadilan Tuhan? Yesaya 35: 5-10

Bacaan: Yesaya 35: 5-10

Banyak orang yang masih sering mempertanyakan: mengapa orang yang melakukan banyak kejahatan dan perbuatan tidak baik  hidupnya senang-senang, sementara orang yang selalu taat dan baik hidpnya ada yang selalu susah, bahkan ada yang mencoba untuk menghakimi Tuhan dengan mengatakan “dimanakah keadilan Tuhan itu?. Pertanyaan ini sesungguhnya timbul karena ada yang menilai kehidupannya dengan tolak ukur dari segi kebahagiaan duniawi. 

Berbahagialah orang yang dipuaskan oleh Roti hidup dan Air hidup dan bukan dipuasakan roti dan air yang dapat musnah. Apakah masih ada orang yang lebih berbahagia dari orang yang tidak mempunyai apa-apa di dunia ini, namun dia dapat hidup dengan bersukacita tanpa beban? Tuhan tidak berikan kepada kita harta yang bisa lenyap dan fisik yang kembali lagi menjadi tanah, tetapi Tuhan akan berikan kepada kita “sukacita yang abadi” dan disinilah keadilan Tuhan bahwa yang

Sabar Adalah Kepercayaan Akan Kepastian (Yakobus 5: 7-11)


Sabar adalah kepercayaan akan kepastian Yakobus 5: 7-11; Bacaan: Mazmur 126:1-6
Bagaimanapun liku-liku aliran sungai, namun tetap bermuara ke laut. Bagaimana pun tingkah perilaku manusia apakah itu karena kesombongannya, keangkuhannya, kejahatannya, ketamakannya, kebaikannya, kesalehannya, kemunafikannya tetap saja manusia akan meninggal dan masuk dalam penghakiman Tuhan. Hanya penghakiman Tuhanlah yang adil.
Dalam pembahasan nas Firman Tuhan saat ini Yakobus menyebut yang berbahagia itu adalah mereka yang bertekun, karena mereka yang bertekunlah yang akan mendapatkan keselamatan dari penghakiman Tuhan. Sesulit apapun perjalanan kehidupan yang kita lalui namun jika kita senantiasa bertekun dalam Firman Tuhan, maka kita akan mendapatkan upah pada waktunya.
Yakobus mengarahkan kita mengenai konsep bertekun itu dengan bersabar. Mereka yang bersabar adalah
Tuhan Memulihankan UmatNya (Mazmur 126:1-6)

Tuhan Memulihankan UmatNya (Mazmur 126:1-6)

Bacaan: Mazmur 126:1-8; Yakobus 5:7-11
Kita pasti sudah mengetahui perumpamaan Tuhan Yesus mengenai anak yang hilang (Lukas 15:11-32) yang mengingatkan kepada kita begitu besarnya kasih setia Allah kepada umatNya, bahwa kasih Allah seperti kerinduan seorang bapa akan kepulangan anak yang dikasihinya, walaupun anaknya tersebut telah banyak berbuat kesalahan dan dosa, namun sang bapa menerima kembali anak yang hilang tersebut. Dalam pembahasan Mazmur 126:1-6 ini, tidak terlepas dari kisah tentang anak yang hilang tersebut, lebih tepatnya kelanjutan dari segi pengajarannya, bahwa setelah Allah mengangkat kita kembali dari kuasa dosa, maka Tuhan akan melakukan pemulihan dalam hidup kita, mungkin kata yang cocok menurut saya adalah bahwa Allah melakukan “rekonstruksi pasca bencana”. 

Kita ingat bagaimana ketika Tsunami melanda Aceh, bahwa setelah bencana menghancurkan segala sesuatunya maka lekas dilakukan rekonstruksi kembali di segala bidang kehidupan.
Sungguh Tuhan memperingatkan kita bahwa dosa itu sungguh menghancurkan kehidupan disegala bidang kehidupan. Kita bisa baca bagaimana bangsa Israel yang telah hancur karena dosa yang mereka perbuat, namun

Mazmur 63: 1-8


Mazmur 63:1-8 Kasih Setia Tuhan lebih baik dari hidup
Mazmur 63 ini mungkin menjadi renungan kita bersama dan melihat persekutuan kita dengan Tuhan. Masihkah ada jiwa yang haus mencari Tuhan dan merindukan bersekutu dengan Tuhan ataukah persekutuan yang kita jalani hanyalah rutinitas. Bagaimana dengan persembahan dan puji-pujian itu kita sampaikan? Mungkin sejenak kita bisa mengingat kembali keadaan di gereja kita masing-masing.
Pemazmur disini ingin menegaskan
Perumpamaan "Anak Yang Hilang" (Lukas 15:11-32)

Perumpamaan "Anak Yang Hilang" (Lukas 15:11-32)

Lukas 15:11-32; Bacaan Mazmur 63:1-8
Adalah suatu kebahagiaan tersendiri jika ada suatu benda yang sudah lama hilang dan akhirnya kita temukan kembali. Terlebih lagi jika ada keluarga atau saudara kita yang hilang beberapa lama, terlebih lagi jika ada dari keluarga kita itu hilang karena perbuatan dosanya namun ia kembali lagi dengan pertobatan menyesali perbuatannya yang salah adalah sungguh merupakan sukacita tersendiri yang tidak ternilai dalam kehidupan kita. Ilustrasi seperti itulah yang ingin ditegaskan oleh Tuhan Yesus ketika Ia mengilustrasikan mengenai domba, dirham dan anak yang hilang. Tuhan Yesus ingin memperlihatkan bahwa betapa bersukacitanya Allah ketika manusia itu berbalik dari dosa-dosanya.
Hal ini disampaikan oleh Tuhan Yesus ketika orang-orang Farisi dan ahli Taurat bersungut-sungut: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka” (15:1). Dalam perumpamaan Tuhan Yesus