Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Wednesday, November 6, 2019

Efesus 6: 1-9 Ketaatan anak-anak Tuhan


Bacaan Firman Tuhan: Efesus 6: 1-9
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendakAllah,

Satu perintah Tuhan yang termuat dalam Dasa Titah yaitu “Hormatilah ayah dan ibumu”. Dalam perintah ini termuat suatu janji Tuhan bagi orang yang hormat kepada orangtua “suapaya lanjut umurmu, dan baik keadaanmu ditanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu”.

Namun dari perintah ini, muncul suatu pertanyaan, “mengapa janji Tuhan itu diterima dengan menghormati orangtua? Tuhan yang akan memberkati, namun mengapa orangtua yang harus dihormati? Apa tidak salah? Bukankah seharusnya Tuhan yang dihormati?”

Disinilah yang hendak kita lihat, bahwa perintah menghormati orangtua ini bisa disalah gunakan/ disalah mengerti oleh orangtua. Bisa saja perintah ini justru dipakai menjadi alat untuk mengancam dan menakuti anak-anaknya. Perintah ini disalah gunakan oleh orangtua untuk melegalkan semua perbuatannya kepada anak-anaknya, sehingga yang orangtua lakukan malah seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam ayat 4 di nas ini “janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu”.

Walaupun perintah menghormati orangtua ini ditujukan kepada anak, namun sesungguhnya sasarannya adalah orangtua. Janji berkat Tuhan itu di terima oleh seorang anak adalah karena mereka mau taat kepada pengajaran firman Tuhan yang disampaikan oleh orangtua. Seorang anak diberkati bukan karena mereka selalu berkata “ia” atau “meng-angguk-anggukkan” kepalanya setiap apapun yang dikatakan oleh orangtua, tetapi karena mereka menghidupi firman Tuhan yang diajarkan oleh orangtua.

Maka jangan justru kita orangtua memakai perintah menghormati orangtua ini menjadi alat menakut-nakuti dan mengancam anak-anak kita, padahal kita orangtua tidak pernah mengajarkan kebenaran firman Tuhan kepada mereka, justru kita hanya akan melakukan seperti yang disampaikan oleh Paulus “janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu”.

Semua orangtua tentunya mengharapkan supaya semua anak-anaknya sukses dan berhasil di masa depannya. Namun, jika kita melihat perkembangan jaman saat ini, orangtua sedang menghadapi tantangan yang jauh lebih berat. Orangtua harus lebih ekstra dalam mendidik dan mengarahkan anak-anaknya di perkembangan tehnologi dan informasi saat ini.

Jika kita melihat yang marak saat ini adalah game online, jika kita orangtua tidak bertindak mendisiplinkan dan mengarahkan anak-anak kita, maka dampak negatif game online ini tidak jauh bedanya dengan bahaya narkoba. Dalam dunia digital saat ini, orangtua harus lebih lagi mengawasi dan mendampingi dan juga mengarahkan anak-anaknya supaya anak-anak kita tidak menjadi korban kemajuan jaman, tetapi sebaliknya mereka dapat memetik hasil yang positif dari kemajuan jaman.

Kemudian, Paulus juga mengajar kita tentang etos kerja orang Kristen. Yang melakukan segala pekerjaan dengan segenap hati sebagai pelayanan kepada Tuhan dan bukan kepada manusia. Dalam aktifitas pekerjaan yang kita geluti sehari-hari, tentu kita akan berhadapan dengan berbagai macam orang. Apakah kita pemimpin di suatu perusahaan, apakah kita karyawan, atasan atau bawahan, pedagang atau apapun profesi kita, supaya kita taat dalam pekerjaan kita dan melakukannya dengan segenap hati.

Apapun yang kita kerjakan akan menjadi berkat dalam hidup kita, jika kita melakukannya sebagai pelayanan untuk Tuhan. Walaupun kita bekerja kepada orang atau perusahaan, bukan manusia yang memberikan kita makan tetapi Tuhanlah sumber berkat yang melimpah. Jangan karna dia pemimpin, atasan sehingga kita menyenangkan hati mereka padahal kepada orang lain tidak seperti itu. Namun, biarlah kebaikan kita itu dapat dirasakan oleh semua orang.

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Efesus 6: 1-9 Ketaatan anak-anak Tuhan


Bacaan Firman Tuhan: Efesus 6: 1-9
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendakAllah,

Satu perintah Tuhan yang termuat dalam Dasa Titah yaitu “Hormatilah ayah dan ibumu”. Dalam perintah ini termuat suatu janji Tuhan bagi orang yang hormat kepada orangtua “suapaya lanjut umurmu, dan baik keadaanmu ditanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu”.

Namun dari perintah ini, muncul suatu pertanyaan, “mengapa janji Tuhan itu diterima dengan menghormati orangtua? Tuhan yang akan memberkati, namun mengapa orangtua yang harus dihormati? Apa tidak salah? Bukankah seharusnya Tuhan yang dihormati?”

Disinilah yang hendak kita lihat, bahwa perintah menghormati orangtua ini bisa disalah gunakan/ disalah mengerti oleh orangtua. Bisa saja perintah ini justru dipakai menjadi alat untuk mengancam dan menakuti anak-anaknya. Perintah ini disalah gunakan oleh orangtua untuk melegalkan semua perbuatannya kepada anak-anaknya, sehingga yang orangtua lakukan malah seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam ayat 4 di nas ini “janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu”.

Walaupun perintah menghormati orangtua ini ditujukan kepada anak, namun sesungguhnya sasarannya adalah orangtua. Janji berkat Tuhan itu di terima oleh seorang anak adalah karena mereka mau taat kepada pengajaran firman Tuhan yang disampaikan oleh orangtua. Seorang anak diberkati bukan karena mereka selalu berkata “ia” atau “meng-angguk-anggukkan” kepalanya setiap apapun yang dikatakan oleh orangtua, tetapi karena mereka menghidupi firman Tuhan yang diajarkan oleh orangtua.

Maka jangan justru kita orangtua memakai perintah menghormati orangtua ini menjadi alat menakut-nakuti dan mengancam anak-anak kita, padahal kita orangtua tidak pernah mengajarkan kebenaran firman Tuhan kepada mereka, justru kita hanya akan melakukan seperti yang disampaikan oleh Paulus “janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu”.

Semua orangtua tentunya mengharapkan supaya semua anak-anaknya sukses dan berhasil di masa depannya. Namun, jika kita melihat perkembangan jaman saat ini, orangtua sedang menghadapi tantangan yang jauh lebih berat. Orangtua harus lebih ekstra dalam mendidik dan mengarahkan anak-anaknya di perkembangan tehnologi dan informasi saat ini.

Jika kita melihat yang marak saat ini adalah game online, jika kita orangtua tidak bertindak mendisiplinkan dan mengarahkan anak-anak kita, maka dampak negatif game online ini tidak jauh bedanya dengan bahaya narkoba. Dalam dunia digital saat ini, orangtua harus lebih lagi mengawasi dan mendampingi dan juga mengarahkan anak-anaknya supaya anak-anak kita tidak menjadi korban kemajuan jaman, tetapi sebaliknya mereka dapat memetik hasil yang positif dari kemajuan jaman.

Kemudian, Paulus juga mengajar kita tentang etos kerja orang Kristen. Yang melakukan segala pekerjaan dengan segenap hati sebagai pelayanan kepada Tuhan dan bukan kepada manusia. Dalam aktifitas pekerjaan yang kita geluti sehari-hari, tentu kita akan berhadapan dengan berbagai macam orang. Apakah kita pemimpin di suatu perusahaan, apakah kita karyawan, atasan atau bawahan, pedagang atau apapun profesi kita, supaya kita taat dalam pekerjaan kita dan melakukannya dengan segenap hati.

Apapun yang kita kerjakan akan menjadi berkat dalam hidup kita, jika kita melakukannya sebagai pelayanan untuk Tuhan. Walaupun kita bekerja kepada orang atau perusahaan, bukan manusia yang memberikan kita makan tetapi Tuhanlah sumber berkat yang melimpah. Jangan karna dia pemimpin, atasan sehingga kita menyenangkan hati mereka padahal kepada orang lain tidak seperti itu. Namun, biarlah kebaikan kita itu dapat dirasakan oleh semua orang.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Etika Kristen dengan judul Efesus 6: 1-9 Ketaatan anak-anak Tuhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2019/11/efesus-6-1-9-ketaatan-anak-anak-tuhan.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Efesus 6: 1-9 Ketaatan anak-anak Tuhan "