Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 26: 1-4
Terima kasih. Adalah ucapan yang tidak asing dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan anak-anak dari kecilpun telah diajari mengucapkannya. Saya
juga yakin bahwa anda ketika menerima gaji bulanan ataupun hasil usaha yang
pertama sekali adalah mengingat Tuhan untuk mengucapkan terima kasih, nah jika
belum, saya ingatkan mulai bulan depan mari kita katakana terima kasih buat
Tuhan. Itu masih soal yang enaknya, bagaimana jika kesusahan yang datang,
apakah kita akan ucapkan terima kasih? Rasul Paulus mengingatkan kita
“Bersyukurlah dalam segala hal”.
Renungan kita kali ini mengajak kita untuk mensyukuri
pemberian Tuhan. Siapa dari kita yang tidak perlu uang?
Pasti semua memerlukannya, bahkan gereja pun memerlukan untuk biaya operasional dan pelayanan. Lantas dari mana asalnya? Apakah karena usaha kita? Jika ia itu adalah jawaban orang yang tidak beragama. Jika kita katakana dari Tuhan, lantas buat apa kita kasih persembahan untuk Tuhan, itu kan asalnya dari Tuhan. Sudah sejauh mana hebat kita member perembahan buat Tuhan dengan gagahnya kita datang ke gereja member persembahan, ucapan syukur dan perpuluhan buat Tuhan. Dalam 1 Tawarikh 29: 14 dikatakan “Sebab siapakah aku ini dan bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini, sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tanganMu sendirilah persembahan yang kami berikan kepadaMu”. Kita tidak akan pernah bisa membayar kasih Tuhan.
Pasti semua memerlukannya, bahkan gereja pun memerlukan untuk biaya operasional dan pelayanan. Lantas dari mana asalnya? Apakah karena usaha kita? Jika ia itu adalah jawaban orang yang tidak beragama. Jika kita katakana dari Tuhan, lantas buat apa kita kasih persembahan untuk Tuhan, itu kan asalnya dari Tuhan. Sudah sejauh mana hebat kita member perembahan buat Tuhan dengan gagahnya kita datang ke gereja member persembahan, ucapan syukur dan perpuluhan buat Tuhan. Dalam 1 Tawarikh 29: 14 dikatakan “Sebab siapakah aku ini dan bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini, sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tanganMu sendirilah persembahan yang kami berikan kepadaMu”. Kita tidak akan pernah bisa membayar kasih Tuhan.
Mengapa kita harus memberikan persembahan? Mari kita melihat
di ayat 1 dan 2 bahwa persembahan yang kita berikan adalah bentuk pengakuan
kepada Tuhan bahwa Dialah yang memberikan kehidupan kepada kita, kita lihat
ayat 3 “aku memberitahukan...”. Tanah Kanaan adalah lambang berkat dan
penyertaan Tuhan dalam kehidupan umatNya. Sehingga persembahan yang diberikan
itu adalah bentuk pengakuan dan perbuatan Tuhan.
Itulah persembahan orang Kristen bahwa kita member adalah
karena kita sudah terlebih dahulu diberi kasih karunia oleh Allah. Bukan
seperti orang yang masih percaya kepada hal-hal mistik memberikan sesajen
memuja berhala adalah supaya mereka diberi, itupun jika diberi.
Sehingga sungguh sangat tidak terpuji perbuatan jemaat jika
masih ada yang mengatakan bahwa di gereja terus hanya uang...dan uang...”
mungkin jika kita membandingkan kehidupan kekristenan kita saat ini dengan yang
diperbuat jemaat mula-mula mungkin tidak akan bisa disamakan, bahwa mereka
membagi apa yang ada pada mereka untuk kemajuan pelayanan gereja.
Namun kita juga harus kembali kepada hakikat dari persembahan
yang sejati. Rasul Paulus mengatakan bahwa persembahkanlah tubuhmu sebagai
persembahan yag hidu, kudus dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1). Bahwa
persembahan yang paling sejati adalah kehidupan kita ini, bagaimana disegala
aspek menjadi persembahan buat Tuhan.
Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 26: 1-4
Terima kasih. Adalah ucapan yang tidak asing dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan anak-anak dari kecilpun telah diajari mengucapkannya. Saya
juga yakin bahwa anda ketika menerima gaji bulanan ataupun hasil usaha yang
pertama sekali adalah mengingat Tuhan untuk mengucapkan terima kasih, nah jika
belum, saya ingatkan mulai bulan depan mari kita katakana terima kasih buat
Tuhan. Itu masih soal yang enaknya, bagaimana jika kesusahan yang datang,
apakah kita akan ucapkan terima kasih? Rasul Paulus mengingatkan kita
“Bersyukurlah dalam segala hal”.
Renungan kita kali ini mengajak kita untuk mensyukuri
pemberian Tuhan. Siapa dari kita yang tidak perlu uang?
Pasti semua memerlukannya, bahkan gereja pun memerlukan untuk biaya operasional dan pelayanan. Lantas dari mana asalnya? Apakah karena usaha kita? Jika ia itu adalah jawaban orang yang tidak beragama. Jika kita katakana dari Tuhan, lantas buat apa kita kasih persembahan untuk Tuhan, itu kan asalnya dari Tuhan. Sudah sejauh mana hebat kita member perembahan buat Tuhan dengan gagahnya kita datang ke gereja member persembahan, ucapan syukur dan perpuluhan buat Tuhan. Dalam 1 Tawarikh 29: 14 dikatakan “Sebab siapakah aku ini dan bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini, sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tanganMu sendirilah persembahan yang kami berikan kepadaMu”. Kita tidak akan pernah bisa membayar kasih Tuhan.
Pasti semua memerlukannya, bahkan gereja pun memerlukan untuk biaya operasional dan pelayanan. Lantas dari mana asalnya? Apakah karena usaha kita? Jika ia itu adalah jawaban orang yang tidak beragama. Jika kita katakana dari Tuhan, lantas buat apa kita kasih persembahan untuk Tuhan, itu kan asalnya dari Tuhan. Sudah sejauh mana hebat kita member perembahan buat Tuhan dengan gagahnya kita datang ke gereja member persembahan, ucapan syukur dan perpuluhan buat Tuhan. Dalam 1 Tawarikh 29: 14 dikatakan “Sebab siapakah aku ini dan bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini, sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tanganMu sendirilah persembahan yang kami berikan kepadaMu”. Kita tidak akan pernah bisa membayar kasih Tuhan.
Mengapa kita harus memberikan persembahan? Mari kita melihat
di ayat 1 dan 2 bahwa persembahan yang kita berikan adalah bentuk pengakuan
kepada Tuhan bahwa Dialah yang memberikan kehidupan kepada kita, kita lihat
ayat 3 “aku memberitahukan...”. Tanah Kanaan adalah lambang berkat dan
penyertaan Tuhan dalam kehidupan umatNya. Sehingga persembahan yang diberikan
itu adalah bentuk pengakuan dan perbuatan Tuhan.
Itulah persembahan orang Kristen bahwa kita member adalah
karena kita sudah terlebih dahulu diberi kasih karunia oleh Allah. Bukan
seperti orang yang masih percaya kepada hal-hal mistik memberikan sesajen
memuja berhala adalah supaya mereka diberi, itupun jika diberi.
Sehingga sungguh sangat tidak terpuji perbuatan jemaat jika
masih ada yang mengatakan bahwa di gereja terus hanya uang...dan uang...”
mungkin jika kita membandingkan kehidupan kekristenan kita saat ini dengan yang
diperbuat jemaat mula-mula mungkin tidak akan bisa disamakan, bahwa mereka
membagi apa yang ada pada mereka untuk kemajuan pelayanan gereja.
Namun kita juga harus kembali kepada hakikat dari persembahan
yang sejati. Rasul Paulus mengatakan bahwa persembahkanlah tubuhmu sebagai
persembahan yag hidu, kudus dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1). Bahwa
persembahan yang paling sejati adalah kehidupan kita ini, bagaimana disegala
aspek menjadi persembahan buat Tuhan.
No comments :
Post a Comment