Bacaan firman Tuhan: Pengkhotbah 2: 4-11
Kita harus jujur mengatakan bahwa tidak ada dari kita yang menolak berpenghasilan tinggi, memiliki banyak harta bahkan jika mungkin kita bisa mendapatkan apapun yang hendak kita inginkan. Namun kitab penghotbah mengatakan setelah aku menyelidiki semuanya itu, dan dia dapat mencapai semuanya itu, apapun yang disebut dengan kenikmatan dalam dunia ini telah dirasakannya, namun dia berkata bahwa semuanya adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Mengapa
pengkhotbah berkata bahwa itu semua adalah kesia-siaan? Pengkhotbah
memperingatkan kita bahwa ketika kita telah mencapai apapun yang disebut dengan
kebahagiaan maupun kenikmatan dalam dunia ini semuanya akanberakhir dengan
kesia-siaan. Kita hanya menyusahkan diri berusaha mencapai sesuatu yang
nyatanya setelah kita mencapainya yang kita dapat adalah kesia-siaan. Apapun yang
kita sebut dengan kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup di dunia ini, dan setelah
kita mencapainya kita akan tersadar bahwa ternyata tidak ada kebahagiaan atau
kenikmatan bisa kita jumpai disitu. Anda berusaha untuk memiliki handphone yang
telah lama anda dambakan untuk memilikinya, dan akhirnya anda berhasil
memilikinya, namun lihatlah berapa lama kebahagiaan itu tetap tinggal bersama
anda? Tidak butuh waktu yang lama kebahagiaan itu akan lenyap. Dan lebih dalam
lagi, kita diingatkan bahwa pencapaian apapun yang telah kita raih dalam hidup
ini, pada akhirnya akan kita tinggalkan, tidak ada yang bisa kita bawa mati
selain dari perbuatan kita selama kita hidup di dunia ini yang nantinya akan
kita pertanggungjawabkan pada hari penghakiman (Wahyu 14:13).
Maka,
bagaimana kita dapat memaknai kehidupan di dunia ini jika pada akhirnya adalah
kesia-siaan? Semua kebahagiaan dan kenikmatan dalam dunia ini memang pada
akhirnya adalah kesia-siaan, namun tidak demikian halnya bagi orang yang hidup
dalam Tuhan. Orang yang hidup di dalam Tuhan bukan sedang mencari kebahagiaan
dan kenikmatan dunia yang sia-sia, namun sedang menjalani kehidupan di dunia
ini menuju kehidupan yang kekal, yaitu kebahagiaan yang sejati. Jika di dunia
ini kita dapat merasakan apa yang disebut dengan kebahagiaan ataupun kenikmatan
maka itu adalah berkat Tuhan yang harus kita syukuri, namun tujuan hidup orang
beriman tidak berhenti disitu,
Jalan
kebenaran dan hidup yang sejati telah perlihatkan oleh Tuhan Yesus kepada kita,
supaya langkah hidup kita tidak berhenti hanya untuk menikmati sesuatu yang
pada akhirnya adalah kesia-siaan, tetapi Tuhan mau menuntun kita kepada
kehidupan yang sejati, yaitu kehidupan yang kekal yang telah disediakan bagi
setiap orang yang percaya dan yang setia kepada tuntunanNya.
Manusia
di dunia ini bisa saja mengusahakan dengan segala upaya untuk mencapai
kebahagiaan hidup yang diinginkannya, namun jika itu dilakukannya di luar
Tuhan, maka itu semua akan berakhir dengan kesia-siaan, namun jika manusia itu
mengusahakan segala sesuatu dalam hidupnya adalah untuk kemuliaan nama Tuhan,
maka hidup bersama Tuhan tidak ada yang sia-sia.
No comments :
Post a Comment