Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, September 29, 2020

1 Korintus 11: 8-12 Semua Manusia Sama Di Hadapan Tuhan

 

Bacaan Firman Tuhan: 1 Korintus 11: 8-12

Sebagaimana yang tertulis di Kejadian 2: 21-25 Bahwa manusia yang pertama diciptakan adalah laki-laki dan Tuhan menjadikan perempuan yang menjadi penolong yang sepadan dengan laki-laki di ambil dari tulang rusuk laki-laki. Berdasarkan inilah Paulus memberikan pengajaran kepada jemaat di Korintus supaya setiap orang dapat saling mengenal siapa dirinya diantara jemaat supaya tidak terjadi kekacauan. Apa yang telah diatur hikmat Tuhan atas kehidupan manusia haruslah kita taati. Jika Tuhan menjadikan kita sebagai seorang laki-laki maka taatilah Tuhan dengan hidup layaknya sebagai seorang laki-laki dan demikian juga sebagai seorang perempuan.  

Paulus hendak mengingatkan, bahwa pertemuan jemaat adalah untuk membangun persekutuan yang saling membangun di dalam Tuhan, bukan menjadi tempat penonjolan diri merasa lebih dari orang lain. Seorang perempuan bisa berdoa dan bernubuat dalam pertemuan jemaat, namun jangan sampai melepas tudung di kepalanya. Sebab tudung di kepala bagi perempuan pada masa itu adalah tanda penundukan kepada suami mereka. Jika seorang perempuan dapat berdoa dan bernubuat maka hal itu tidaklah dilarang tetapi jangan mereka sampai melanggar norma kesopanan dan jangan sampai seorang perempuan itu merasa menjadi lebih unggul dari laki-laki karena kemampuannya.

Jika Paulus mengajarkan supaya jemaat perempuan di Korintus tetap mengenakan tudung kepala bukan artinya Paulus menyetujui bahwa perempuan itu lebih rendah dari laki-laki seperti budaya ketika itu yang merendahkan perempuan. Namun paulus mau mengajarkan supaya pemakaian tudung kepala itu dilihat dari kaca mata iman Kristen, bahwa tudung kepala itu adalah tanda wibawa, dengan mengenakan tudung kepala seorang perempuan telah menjaga wibawa laki-laki sekaligus juga menjaga wibawanya sendiri sebagai seorang perempuan untuk dapat saling menghormati dan menghargai dengan tidak merendahkan seorang dengan yang lainnya. 

Kita tidak bisa melanggar apa yang telah Tuhan tetapkan dari mulanya, bahwa “laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki”. Bahwa manusia yang pertama diciptakan adalah laki-laki dan Tuhan menjadikan perempuan yang menjadi penolong yang sepadan dengan laki-laki di ambil dari tulang rusuk laki-laki. Rasul Paulus hendak mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa menolak bahwa pada hakikatnya laki-laki dan perempuan itu memanglah berbeda, namun perbedaan itu bukan untuk membedakan derajat manusia tetapi perbedaan itu adalah untuk saling melengkapi bagi kebaikan hidup manusia, sebab laki-laki dan perempuan sama di hadapan Tuhan sebagai manusia ciptaanNya.

Jika Tuhan memberikan kita hidup sebagai seorang laki-laki ataupun perempuan, maka kita harus mensyukurinya kepada Tuhan dengan penuh hikmat. Laki-laki dan perempuan tentu memiliki perbedaan dari kekuatan fisik, emosi, demikian juga dengan peran laki-laki dan perempuan dalam sosial dan budaya terlebih juga perintah Tuhan. Maka kita selayaknya harus berhikmat dalam membawakan diri kita untuk kebaikan bersama. Baik di keluarga, gereja dan masyarakat perbedaan antara laki-laki dan perempuan bukan untuk dipertentangkan, tetapi harus dapat saling menghargai. Tuhan menjadikan manusia laki-laki dan perempuan adalah untuk saling melengkapi dan saling mengasihi. Jika seseorang memiliki kemampuan lebih dari orang lain jangan itu menjadi alat untuk merasa diri lebih dari orang lain dan merendahkan sesamanya. “mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri” adalah prinsip yang harus dipegang setiap orang dalam hubungannya dengan sesamanya. Amin     

No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

1 Korintus 11: 8-12 Semua Manusia Sama Di Hadapan Tuhan

 

Bacaan Firman Tuhan: 1 Korintus 11: 8-12

Sebagaimana yang tertulis di Kejadian 2: 21-25 Bahwa manusia yang pertama diciptakan adalah laki-laki dan Tuhan menjadikan perempuan yang menjadi penolong yang sepadan dengan laki-laki di ambil dari tulang rusuk laki-laki. Berdasarkan inilah Paulus memberikan pengajaran kepada jemaat di Korintus supaya setiap orang dapat saling mengenal siapa dirinya diantara jemaat supaya tidak terjadi kekacauan. Apa yang telah diatur hikmat Tuhan atas kehidupan manusia haruslah kita taati. Jika Tuhan menjadikan kita sebagai seorang laki-laki maka taatilah Tuhan dengan hidup layaknya sebagai seorang laki-laki dan demikian juga sebagai seorang perempuan.  

Paulus hendak mengingatkan, bahwa pertemuan jemaat adalah untuk membangun persekutuan yang saling membangun di dalam Tuhan, bukan menjadi tempat penonjolan diri merasa lebih dari orang lain. Seorang perempuan bisa berdoa dan bernubuat dalam pertemuan jemaat, namun jangan sampai melepas tudung di kepalanya. Sebab tudung di kepala bagi perempuan pada masa itu adalah tanda penundukan kepada suami mereka. Jika seorang perempuan dapat berdoa dan bernubuat maka hal itu tidaklah dilarang tetapi jangan mereka sampai melanggar norma kesopanan dan jangan sampai seorang perempuan itu merasa menjadi lebih unggul dari laki-laki karena kemampuannya.

Jika Paulus mengajarkan supaya jemaat perempuan di Korintus tetap mengenakan tudung kepala bukan artinya Paulus menyetujui bahwa perempuan itu lebih rendah dari laki-laki seperti budaya ketika itu yang merendahkan perempuan. Namun paulus mau mengajarkan supaya pemakaian tudung kepala itu dilihat dari kaca mata iman Kristen, bahwa tudung kepala itu adalah tanda wibawa, dengan mengenakan tudung kepala seorang perempuan telah menjaga wibawa laki-laki sekaligus juga menjaga wibawanya sendiri sebagai seorang perempuan untuk dapat saling menghormati dan menghargai dengan tidak merendahkan seorang dengan yang lainnya. 

Kita tidak bisa melanggar apa yang telah Tuhan tetapkan dari mulanya, bahwa “laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki”. Bahwa manusia yang pertama diciptakan adalah laki-laki dan Tuhan menjadikan perempuan yang menjadi penolong yang sepadan dengan laki-laki di ambil dari tulang rusuk laki-laki. Rasul Paulus hendak mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa menolak bahwa pada hakikatnya laki-laki dan perempuan itu memanglah berbeda, namun perbedaan itu bukan untuk membedakan derajat manusia tetapi perbedaan itu adalah untuk saling melengkapi bagi kebaikan hidup manusia, sebab laki-laki dan perempuan sama di hadapan Tuhan sebagai manusia ciptaanNya.

Jika Tuhan memberikan kita hidup sebagai seorang laki-laki ataupun perempuan, maka kita harus mensyukurinya kepada Tuhan dengan penuh hikmat. Laki-laki dan perempuan tentu memiliki perbedaan dari kekuatan fisik, emosi, demikian juga dengan peran laki-laki dan perempuan dalam sosial dan budaya terlebih juga perintah Tuhan. Maka kita selayaknya harus berhikmat dalam membawakan diri kita untuk kebaikan bersama. Baik di keluarga, gereja dan masyarakat perbedaan antara laki-laki dan perempuan bukan untuk dipertentangkan, tetapi harus dapat saling menghargai. Tuhan menjadikan manusia laki-laki dan perempuan adalah untuk saling melengkapi dan saling mengasihi. Jika seseorang memiliki kemampuan lebih dari orang lain jangan itu menjadi alat untuk merasa diri lebih dari orang lain dan merendahkan sesamanya. “mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri” adalah prinsip yang harus dipegang setiap orang dalam hubungannya dengan sesamanya. Amin     

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Epistel / Kasih / Persekutuan dengan judul 1 Korintus 11: 8-12 Semua Manusia Sama Di Hadapan Tuhan . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2020/09/1-korintus-11-8-12-semua-manusia-sama.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " 1 Korintus 11: 8-12 Semua Manusia Sama Di Hadapan Tuhan "