Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Tuesday, May 2, 2017

Yohanes 10: 1-10 | Akulah Pintu



Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 10: 1-10
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


Dalam Injil Yohanes tercatat ada tujuh kali pernyataan Yesus tentang diriNya yang mengatakan “Akulah…”. dengan kalimat “Akulah…” sangat membantu kita menemukan makna yang mendalam tentang pengenalan pada Yesus dan keberadaaNya dalam kehidupan kita. Salah satu pernyataan Yesus tentang diriNya dalam nas kita ini adalah “Akulah pintu..”, yang sebenarnya sangat berhubungan dengan penyataan diriNya tentang “Akulah gembala yang baik”

Dua penyataan diri Yesus, “Akulah pintu” dan “Akulah gembala yang baik” (ay. 10 dst..) harus dipahami dan dibaca sebagai satu kesatuan. Sebab dari konteks penyataan yang Yesus sampaikan ini berhubungan dengan aktifitas seorang gembala terhadap domba-dombanya. Sebab penyataan Yesus tentang dirinya “Akulah pintu” barulah dapat dipahami dalam konteks “Yesus sebagai gembala”. 

Untuk lebih dalam kita memahami nas ini, ada baiknya terlebih dahulu tentang kandang domba pada konteks jaman Yesus. Bahwa ada dua macam kandang domba, dan kedua macam kandang domba inilah yang dihadirkan oleh Yesus dalam nas ini.

1.      Kandang domba yang berada di kampung/pemukiman
Dalam satu kandang akan dapat memuat beberapa domba milik beberapa orang. Namun tetap satu pintu untuk masuk ke dalam kandang. Maka yang dapat masuk ke dalam kandang adalah yang memegang kunci pintu dan domba-domba itu akan keluar hanya ketika gembalanya datang, karena hanya suara gembalanya yang dikenal.

Inilah kandang domba yang dimaksud Yesus dalam ayat 1-6, Bahwa Yesus datang ke dunia ini adalah untuk menemui domba kepemilikanNya. Bahwa Yesus adalah gembala yang memenuhi syarat untuk memasuki kandang domba itu. 

Maka disini Yesus menerangkan diriNya sebagai gembala yang benar. Yaitu gembala yang memasuki kandang sesuai dengan hak dan panggilanNya. Gembala yang mengenali dan memanggil domba-dombanya satu per satu dan dombanya yang mengenali suara gembalanya. Ada hubungan yang sangat erat antara gembala dengan domba yang ‘tak dapat diputuskan oleh siapapun. Yesus adalah gembala yang memberikan diri sepenuhnya untuk keselamatan dan kehidupan domba-dombaNya. 

2.      Kandang domba yang berada di pebukitan
Ada saatnya pada musim-musim tertentu bahwa gembala dan domba-dombanya akan bermalam di padang maupun di perbukitan. Maka akan dibuatkan kandang sederhana dengan susunan batu dan gembala itulah yang menjadi pintunya. Inilah maksud Yesus dalam ayat 7-9 tentang pernyataan diriNya “Akulah pintu”. Dan inilah yang akan kita bahas lebih lanjut…

Jika Yesus menyatakan diriNya “Akulah pintu..”, maka secara sederhana dapatlah kita katakana bahwa pintu adalah akses masuk dan keluar, sebagaimana dikatakan Yesus pada ayat 9 “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput”.
Yesus adalah akses masuk satu-satunya untuk memasuki kerajaan Allah, pintu untuk kita memasuki perlindunganNya. Sekalipun disekililing kita ada banyak ancaman, namun kehadiran Tuhan menjaga kita dari kuasa kematian dan kuasa-kuasa yang membuat kita jauh dari Tuhan.

Yesus juga adalah akses keluar satu-satunya yang akan membawa kita pada kehidupan. Dia yang menjamin kehidupan kita dalam dunia ini dan juga menjamin kehidupan yang kekal. Bersama Tuhan kelangsungan hidup kita terjamin hanya karena penggembalaan Tuhan saja.

Gambaran yang diungkapkan Yesus tentang diriNya sebagai ‘Pintu’ adalah untuk menjelaskan identitas kita seperti domba yang digembalakan Tuhan. Bahwa kehadiran Yesus ditengah-tengah kehidupan kita menjadi pintu yang membuka bagi kita “akses batas” dan juga “akses koneksi”. 

Kehadiran Yesus dalam kehidupan kita menjadi pembatas identitas kita untuk membedakan kita dari dunia luar, tetapi Yesus juga menjadi koneksi/penghubung kita dengan dunia ini. Maka dapatlah kita memahami bahwa sama seperti domba, ada waktunya berdiam dalam kandang dan ada waktunya domba itu akan di bawa ke padang yang luas.

Maka sebagai seorang Kristen kita tidak akan mungkin di kandang terus, karena itu namanya “berani di kandang”. Artinya kita ini bukan menjadi Kristen yang tertutup yang menolak kenyataan dalam dunia yang terus berkembang. Ketika hal ini terjadi, maka yang terjadi justru akan kehilangan identitas sebagai seorang yang layak disebut sebagai pengikut Yesus, hal seperti ini hanya akan melahirkan Kristen yang munafik.

Kita tidak digambarkan seperti peliharaan yang diberi makan dikandang, tetapi kita diberi kehidupan melalui penggembalaan. Maka hidup Kristen itu tidak hanya sebatas orang yang seiman atau se-aliran, hidup Kristen itu tidak cukup hanya berdoa dan berpuasa maka semuanya dapat teratasi, tetapi..

Ada waktunya kita berada di luar kandang, kita digembalakan memasuki padang yang luas. Tetapi bukan artinya kita menjadi bebas sesuka hati kita untuk terus hidup di luar, karena itu namanya “binatang liar”. Namun walaupun kita di luar tetap harus memberikan diri kita untuk mau digembalakan di dunia yang terbuka ini. Dalam dunia ini iman kita akan terbangun, teruji dan berkembang. Bukan artinya kita berkompromi dengan dunia, tetapi kita mau untuk digembalakan dalam dunia yang penuh dengan godaan dan tantangan. Sehingga walaupun kita hidup dalam dunia yang penuh dengan godaan dan ancaman, tetap kita memiliki identitas sebagai domba yang digembalakan oleh Tuhan.

Sehingga firman Tuhan ingin mengajarkan pada kita bahwa sebagai seorang yang telah di tebus oleh Yesus Kristus, kita adalah umat kepunyaanNya, domba-domba milik kepunyaanNya. Kita memiliki identitas sebagai umat kepunyaan Tuhan, yang akan tetap setia pada tuntunanNya dan mendengar suaraNya. Suara dan tongkatNya yang penuh kuasa akan menuntun kita selalu untuk mendapatkan hidup yang berkelimpahan.

8 comments :

Jimmy Gultom said...

Terima kasih untuk renungannya amang. Sangat membantu saya ketika saya mempersiapkan bahan khotbah. Renungan yang sederhana namun dapat menambah wawasan yang luas karena amang menerangkan kondisi nyata kandang domba itu sesungguhnya sehingga jelas mengapa Yesus mengatakan bahwa "Akulah pintu" dan "Akulah Gembala". Tetap semangat amang melayani dan selamat menikmati kebaikan dan kemurahan Tuhan.

St. Jimmy Gultom, SP

Unknown said...

Tuhan Memberkati

Unknown said...

Trimakasih atasrenungannya

Unknown said...

Trimakasih atasrenungannya

Unknown said...

Trimakasih atasrenungannya

Unknown said...

Terima kasih renungannya. Menambah pengetahuan untuk mempersiapkan pelyanan menjadi lebih baik.

Unknown said...

Terima kasih untuk renungannya.
Tuhan berkati🙏

Anonymous said...

AMIN 🙏 haleluya

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Yohanes 10: 1-10 | Akulah Pintu



Bacaan Firman Tuhan: Yohanes 10: 1-10
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


Dalam Injil Yohanes tercatat ada tujuh kali pernyataan Yesus tentang diriNya yang mengatakan “Akulah…”. dengan kalimat “Akulah…” sangat membantu kita menemukan makna yang mendalam tentang pengenalan pada Yesus dan keberadaaNya dalam kehidupan kita. Salah satu pernyataan Yesus tentang diriNya dalam nas kita ini adalah “Akulah pintu..”, yang sebenarnya sangat berhubungan dengan penyataan diriNya tentang “Akulah gembala yang baik”

Dua penyataan diri Yesus, “Akulah pintu” dan “Akulah gembala yang baik” (ay. 10 dst..) harus dipahami dan dibaca sebagai satu kesatuan. Sebab dari konteks penyataan yang Yesus sampaikan ini berhubungan dengan aktifitas seorang gembala terhadap domba-dombanya. Sebab penyataan Yesus tentang dirinya “Akulah pintu” barulah dapat dipahami dalam konteks “Yesus sebagai gembala”. 

Untuk lebih dalam kita memahami nas ini, ada baiknya terlebih dahulu tentang kandang domba pada konteks jaman Yesus. Bahwa ada dua macam kandang domba, dan kedua macam kandang domba inilah yang dihadirkan oleh Yesus dalam nas ini.

1.      Kandang domba yang berada di kampung/pemukiman
Dalam satu kandang akan dapat memuat beberapa domba milik beberapa orang. Namun tetap satu pintu untuk masuk ke dalam kandang. Maka yang dapat masuk ke dalam kandang adalah yang memegang kunci pintu dan domba-domba itu akan keluar hanya ketika gembalanya datang, karena hanya suara gembalanya yang dikenal.

Inilah kandang domba yang dimaksud Yesus dalam ayat 1-6, Bahwa Yesus datang ke dunia ini adalah untuk menemui domba kepemilikanNya. Bahwa Yesus adalah gembala yang memenuhi syarat untuk memasuki kandang domba itu. 

Maka disini Yesus menerangkan diriNya sebagai gembala yang benar. Yaitu gembala yang memasuki kandang sesuai dengan hak dan panggilanNya. Gembala yang mengenali dan memanggil domba-dombanya satu per satu dan dombanya yang mengenali suara gembalanya. Ada hubungan yang sangat erat antara gembala dengan domba yang ‘tak dapat diputuskan oleh siapapun. Yesus adalah gembala yang memberikan diri sepenuhnya untuk keselamatan dan kehidupan domba-dombaNya. 

2.      Kandang domba yang berada di pebukitan
Ada saatnya pada musim-musim tertentu bahwa gembala dan domba-dombanya akan bermalam di padang maupun di perbukitan. Maka akan dibuatkan kandang sederhana dengan susunan batu dan gembala itulah yang menjadi pintunya. Inilah maksud Yesus dalam ayat 7-9 tentang pernyataan diriNya “Akulah pintu”. Dan inilah yang akan kita bahas lebih lanjut…

Jika Yesus menyatakan diriNya “Akulah pintu..”, maka secara sederhana dapatlah kita katakana bahwa pintu adalah akses masuk dan keluar, sebagaimana dikatakan Yesus pada ayat 9 “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput”.
Yesus adalah akses masuk satu-satunya untuk memasuki kerajaan Allah, pintu untuk kita memasuki perlindunganNya. Sekalipun disekililing kita ada banyak ancaman, namun kehadiran Tuhan menjaga kita dari kuasa kematian dan kuasa-kuasa yang membuat kita jauh dari Tuhan.

Yesus juga adalah akses keluar satu-satunya yang akan membawa kita pada kehidupan. Dia yang menjamin kehidupan kita dalam dunia ini dan juga menjamin kehidupan yang kekal. Bersama Tuhan kelangsungan hidup kita terjamin hanya karena penggembalaan Tuhan saja.

Gambaran yang diungkapkan Yesus tentang diriNya sebagai ‘Pintu’ adalah untuk menjelaskan identitas kita seperti domba yang digembalakan Tuhan. Bahwa kehadiran Yesus ditengah-tengah kehidupan kita menjadi pintu yang membuka bagi kita “akses batas” dan juga “akses koneksi”. 

Kehadiran Yesus dalam kehidupan kita menjadi pembatas identitas kita untuk membedakan kita dari dunia luar, tetapi Yesus juga menjadi koneksi/penghubung kita dengan dunia ini. Maka dapatlah kita memahami bahwa sama seperti domba, ada waktunya berdiam dalam kandang dan ada waktunya domba itu akan di bawa ke padang yang luas.

Maka sebagai seorang Kristen kita tidak akan mungkin di kandang terus, karena itu namanya “berani di kandang”. Artinya kita ini bukan menjadi Kristen yang tertutup yang menolak kenyataan dalam dunia yang terus berkembang. Ketika hal ini terjadi, maka yang terjadi justru akan kehilangan identitas sebagai seorang yang layak disebut sebagai pengikut Yesus, hal seperti ini hanya akan melahirkan Kristen yang munafik.

Kita tidak digambarkan seperti peliharaan yang diberi makan dikandang, tetapi kita diberi kehidupan melalui penggembalaan. Maka hidup Kristen itu tidak hanya sebatas orang yang seiman atau se-aliran, hidup Kristen itu tidak cukup hanya berdoa dan berpuasa maka semuanya dapat teratasi, tetapi..

Ada waktunya kita berada di luar kandang, kita digembalakan memasuki padang yang luas. Tetapi bukan artinya kita menjadi bebas sesuka hati kita untuk terus hidup di luar, karena itu namanya “binatang liar”. Namun walaupun kita di luar tetap harus memberikan diri kita untuk mau digembalakan di dunia yang terbuka ini. Dalam dunia ini iman kita akan terbangun, teruji dan berkembang. Bukan artinya kita berkompromi dengan dunia, tetapi kita mau untuk digembalakan dalam dunia yang penuh dengan godaan dan tantangan. Sehingga walaupun kita hidup dalam dunia yang penuh dengan godaan dan ancaman, tetap kita memiliki identitas sebagai domba yang digembalakan oleh Tuhan.

Sehingga firman Tuhan ingin mengajarkan pada kita bahwa sebagai seorang yang telah di tebus oleh Yesus Kristus, kita adalah umat kepunyaanNya, domba-domba milik kepunyaanNya. Kita memiliki identitas sebagai umat kepunyaan Tuhan, yang akan tetap setia pada tuntunanNya dan mendengar suaraNya. Suara dan tongkatNya yang penuh kuasa akan menuntun kita selalu untuk mendapatkan hidup yang berkelimpahan.

Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Keselamatan / Pergumulan Hidup / Perkataan Yesus / Persekutuan / Perumpamaan Tuhan Yesus dengan judul Yohanes 10: 1-10 | Akulah Pintu . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2017/05/yohanes-10-1-10-akulah-pintu.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown -

8 komentar untuk " Yohanes 10: 1-10 | Akulah Pintu "

Jimmy Gultom said...

Terima kasih untuk renungannya amang. Sangat membantu saya ketika saya mempersiapkan bahan khotbah. Renungan yang sederhana namun dapat menambah wawasan yang luas karena amang menerangkan kondisi nyata kandang domba itu sesungguhnya sehingga jelas mengapa Yesus mengatakan bahwa "Akulah pintu" dan "Akulah Gembala". Tetap semangat amang melayani dan selamat menikmati kebaikan dan kemurahan Tuhan.

St. Jimmy Gultom, SP

Unknown said...

Tuhan Memberkati

Unknown said...

Trimakasih atasrenungannya

Unknown said...

Trimakasih atasrenungannya

Unknown said...

Trimakasih atasrenungannya

Unknown said...

Terima kasih renungannya. Menambah pengetahuan untuk mempersiapkan pelyanan menjadi lebih baik.

Unknown said...

Terima kasih untuk renungannya.
Tuhan berkati🙏

Anonymous said...

AMIN 🙏 haleluya