Di pulau Patmos Yohanes
mendapatkan suatu penglihatan yang sangat mulia, yang mana dia telah
melihat kemuliaan Tuhan yang sungguh sangat berbeda ketika Yohanes
masih ada bersama-sama dengan Tuhan Yesus sebagai manusia.
Perasaan Yohanes melihat kemuliaan Tuhan sama seperti orang yang mati
yang tersungkur di kakiNya (ay.17). Yohanes melihat suatu
penglihatan yang sungguh sangat luar biasa yakni:
Tujuh kaki dian dari
emas; di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak
Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki,
dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Kepala dan
rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api. Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan
tembaga membara di dalam perapian;
suara-Nya bagaikan desau
air bah. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan
dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan
wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Kitab
Wahyu menceritakan kepada kita bagaimana Allah menyatakan diriNya
baik itu dengan tanda-tanda maupun simbol-simbol bukan untuk
membingungkan kita, namun melalui penglihatan Yohanes ini kita akan
di arahkan untuk melihat dari “sudut pandang Allah” melihat
sesuatu yang akan terjadi. Semua ini adalah untuk menuntun dan
mengarahkan mata rohani kita melihat dan merasakan kemuliaan Allah,
kita semakin menghayati keagungan dan keilahian Tuhan Yesus bahwa Ia
adalah Yang Awal dan Yang Akhir yang hidup selamanya dan yang
memegang kunci kehidupan. - Bahwa keberadaan Tuhan Yesus adalah
kekal.
Kita
kembali lagi kepada nas kita. Penglihatan Yohanes tentang penampakan
Anak Manusia ini menjadi kekuatan dan peneguhan iman kita kepada
Kristus ditengah-tengah kehidupan kita di dunia ini dalam menghadapi
berbagai macam kesusahan, penderitaan dan terlebih untuk melawan
godaan iblis yang dapat membuat kita jauh dari dosa.
Seruan
Tuhan Yesus dalam penyataan kemuliaanNya adalah “Jangan takut!”.
Mengapa kita untuk tidak takut? Sebab Allah hadir ditengah-tengah
umatNya – seperti Anak Manusia yang berada ditengah-tengah kaki
dian. Ia hadir ditengah-tengah kehidupan umatNya dengan kemuliaan dan
keagunganNya yang besar.
Ketika
kita dapat merasakan kemuliaan dan keilahian Allah yang begitu besar
dalam hidup kita, nas ini meyakinkan kita bahwa Allah menyatakan
diriNya bagi kita dan yang akan meletakkan tanganNya di atas kita.
KemuliaanNya adalah kesembuhan, kekuatan dan sukacita kita dalam
hidup ini. Sungguh betapa mulianya Tuhan itu – sampai-sampai
Yohanes tersungkur seperti orang mati, namun demikian Ia mau
mendekatkan diriNya pada kita dan memberikan kekuatan kepada kita
untuk tetap teguh berpegang pada iman kepadaNya yang memegang kunci
kehidupan. Jangan takut! Allah yang kekal yang mengatasi kehidupan
ini ada bersama kita, dalam surat Paulus dikatakan: “Karena
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah,
dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! (1
Korintus 15:58).