Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 145: 8-14; Wahyu 1: 12-18
Tuhan sebagai Allah yang Esa memperlihatkan kebaikanNya kepada semua ciptaanNya. Dari generasi ke generasi di setiap abad Tuhan tetap yang kekal yang memberikan rahmatNya untuk kehidupan ini. Seperti yang di ungkapkan oleh pemazmur bahwa Tuhan kehadiran Tuhan itu bukan hanya sekedar rumusan-kata-kata saja, namun kehidupan yang kita jalani saat ini dapat menceritakan itu semua. Dalam ayat 15 dikatakan “Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup”.
Tuhan sebagai Allah yang Esa memperlihatkan kebaikanNya kepada semua ciptaanNya. Dari generasi ke generasi di setiap abad Tuhan tetap yang kekal yang memberikan rahmatNya untuk kehidupan ini. Seperti yang di ungkapkan oleh pemazmur bahwa Tuhan kehadiran Tuhan itu bukan hanya sekedar rumusan-kata-kata saja, namun kehidupan yang kita jalani saat ini dapat menceritakan itu semua. Dalam ayat 15 dikatakan “Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup”.
Tuhan mengasihi dan
menyayangi ciptaanNya. Segala yang telah diciptakanNya sungguh
sangat berharga dihadapanNya. Kehidupan dalam alam semesta ini sudah
lebih dari cukup menceritakan keberadaan, kekuasaan, pemeliharaan dan
pengasihan Tuhan yang menjadikan segala sesuatunya. Terlebih kepada
kita manusia ciptaanNya begitu mulia diantara ciptaan Tuhan yang
lainnya, sampai Tuhan harus hadir ditengah-tengah kehidupan kita
melalui Tuhan kita Yesus Kristus untuk menyatakan kasihNya yang
besar. Namun demikian tetap saja manusia masih banyak yang meragukan
kuasa Allah dalam hidupnya bahkan yang tidak
mempercayai keberadaan Allah yang menjadikan kehidupan ini. Ketika manusia itu masih saja kuatir atas hidupnya, mencari kebutuhannya dengan cara-cara kecurangan bahkan dengan kejahatan, menggantungkan nasib hidupnya kepada berhala dan dukun-dukun. Ada beberapa hal yang boleh kita renungkan melalui nas khotbah ini:
1. Mengucap Syukur
mempercayai keberadaan Allah yang menjadikan kehidupan ini. Ketika manusia itu masih saja kuatir atas hidupnya, mencari kebutuhannya dengan cara-cara kecurangan bahkan dengan kejahatan, menggantungkan nasib hidupnya kepada berhala dan dukun-dukun. Ada beberapa hal yang boleh kita renungkan melalui nas khotbah ini:
1. Mengucap Syukur
Mengakui kuasa Allah dalam
hidup ini, maka mengucap syukur adalah sikap yang harus kita
tunjukkan. Mengucap syukur berarti kita mengakui kedaulatan Allah
atas kehidupan ini. Sebagai pengakuan kita bahwa Tuhan akan melakukan
yang terbaik dalam kehidupan kita. Apapun yang boleh kita rasakan
dalam hidup ini, yakinlah bahwa Tuhan akan melakukan yang terbaik
dalam hidup kita. Tuhan baik kepada semua orang, tetapi tidak semua
orang yang tahu untuk mengucap syukur, seperti kesepuluh orang kusta
yag di sembuhkan oleh Tuhan Yesus (Lukas 17: 11-18) bahwa
hanya seorang yang pulang mengucapkan syukur. Biarlah kita memuliakan
Allah melalui kehidupan yang kita terima dengan selalu mengucap
syukur.
2. Bermurah hatilah seperti Bapamu adalah murah hati
2. Bermurah hatilah seperti Bapamu adalah murah hati
Mazmur 145 ini adalah mazmur
puji-pujian yang mengajak kita untuk selamanya memuji kemuliaan
Tuhan, sebab hanya karena kebaikanNya kita dapat merasakan karya dan
kasih Tuhan. Dikatakan - Tuhan itu baik, maka kebaikanNya diberikan
bukan karena alasan-alasan tertentu ataupun karena manusia itu telah
berbuat baik kepadaNya, sebab kebaikanNya adalah bagi semua yang
hidup. Seperti yang katakan oleh Tuhan Yesus dalam Markus 5:45:
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak
Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari
bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi
orang yang benar dan orang yang tidak benar”.
Maka kita juga harus belajar
dari sumber kebaikan yaitu Allah. Sebab sikap egoisme membuat
kebaikannya hanya bagi “sesama” bisa itu agama, suku, golongan,
kelompok, dll. Sehingga membuat kebaikan itu terbatas. Seperti yang
Tuhan Yesus katakan “Dan jikalau kamu mengasihi orang yang
mengasihi kamu, apakah jasamu?
Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga
orang-orang yang mengasihi mereka...Hendaklah kamu murah hati,
sama seperti Bapamu
adalah murah hati." (Lukas 6: 32,
36).
3. Tuhan itu Adil dan penuh Kasih Setia
3. Tuhan itu Adil dan penuh Kasih Setia
Kita tidak bisa
membandingkan antara orang yang percaya dan orang yang tidak percaya
kepada Tuhan dengan ukuran-ukuran jasmaniah, karena itu hanya akan
mendangkalkan iman. Karena letak perbedaannya adalah bagaimana respon
manusia atas kebaikan Allah. Tuhan baik kepada semua orang, tetapi
Tuhan akan menjadi penopang yang lemah, penegak yang tertunduk
(ay.14), Tuhan dekat kepada yang berseru kepadaNya (ay.18), melakukan
kehendak yang takut akan Dia (ay.19), menjaga orang yang mengasihiNya
(ay. 20). Sebab dalam setiap perbuatanNya Tuhan itu adil dan penuh
kasih setia (ay.17). Kasih setia Tuhan bagi kita yang mengenal
kuasaNya adalah kasih yang kekal, kebaikan Tuhan tidak hanya akan
dirasakan dalam hidup kita di dunia namun adalah kekal sampai
selama-lamanya. Kebaikan Tuhan terbuka kepada siapa saja dan semakin
kita dekat kepada Tuhan, maka semakin lagi kita dekat dengan
kebaikanNya.
No comments :
Post a Comment