Khotbah dan Renungan Kristen

Kumpulan Bahan dan Khotbah Kristen terbaru, Kumpulan renungan kristen, Ilustrasi Khotbah, Ayat Emas Alkitab, Kumpulan Gambar Tuhan Yesus Kristus

Thursday, March 6, 2014

Kejatuhan Manusia Kedalam Dosa (Kejadian 2: 16-17+ 3:1-7)


Dalam nas bahasan kita kali ini mengisahkan mengenai awal mula manusia jatuh kedalam dosa, sehingga dalam surat Rasul Paulus dinyatakan: “Sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Roma 5: 12). Jika dengan teliti kita mengikuti rangkaian kisah kejatuhan manusia dalam dosa maka kita akan mendapati bahwa ketika Tuhan menempatkan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu di tengah taman dan memberikan larangan untuk memakanNya
bukanlah jebakan bagi manusia yang diciptakanNya, namun itulah yang menandakan bahwa sesungguhnya Allah menciptakan manusia itu dengan begitu sempurnanya, karena manusia dicipta dengan memiliki kebebasan dalam bertindak dan berbuat. Namun dalam kebebasan itu, sebagai pencipta, Tuhan memberi FirmanNya sebagai petunjuk hidup manusia.

Namun dosa telah memasuki kehidupan manusia ketika Firman Tuhan di abaikan hanya karena menuruti kehendak dan keinginan dagingnya sebagai bentuk ketidak percayaan kepada Tuhan, kita dapat perhatikan bagaimana akhirnya Hawa mengambil dan memakan buah pohon kehidupan itu “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya. Bahwa perempuan itu telah mengabaikan Firman Tuhan ketika dari dalam dirinya ada keinginan “Sedap kelihatannya” dan juga telah memberikan penilaian tersendiri akan buah pohon itu “Baik untuk di makan”. Dalam surat Yakobus dinyatakan bagaimana tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri dan ketika dibuahi akan melahirkan dosa (Yak. 1: 14-15).

Tidak dapat dipungkiri kehadiran iblis penggoda yang dapat memanfaatkan apapun disekitar kita sebagai godaan agar kita terjerumus ke dalam dosa bahkan kita ketahui bahwa iblis begitu lihai memperalat Firman Allah untuk menggoda manusia, namun bagaimana pun itu kita tidak dapat begitu saja mempersalahkan iblis akan dosa yang kita perbuat. Semuanya tergantung sikap dan tindakan kita untuk merespon Firman Allah. Iblis akan berkuasa atas kehidupan kita hanya jika kita memberikan kuasa kepadanya.
Segala bentuk dosa memiliki konsekuensi, bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Sehingga Tuhan menghalau manusia itu keluar dari Taman Eden agar manusia itu jangan mengambil buah Pohon Kehidupan sehingga ia hidup untuk selama-lamanya (Kej. 322-23). Penderitaan, kekusahan dan kesakitan adalah konsekuensi dari dosa, hal ini adalah konsekuensi yang akan diterima manusia yang mengabaikan Perintah Tuhan.

Memasuki minggu-minggu peringatan penderitaan Tuhan Yesus, kita senantiasa diingatkan dan diteguhkan bagaimana kasih Allah terhadap manusia. Karena manusia tidak akan mungkin dapat lepas dan selamat dari kuasa dosa jika hanya dengan usahanya sendiri, maka keselamatan manusia hanya mungkin terjadi oleh anugerah Allah, dan anugerah itu hanya akan terjadi melalui penebusan Yesus Kristus (Yoh. 3:16; Roma 3:25). Anugerah Allah dalam Yesus Kristus adalah untuk menyelamatkan, sebab karena kasihNya Ia tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan pertobatan orang fasik agar ia hidup (Yeh. 33:11).

Jalan keselamatan melalui pengampunan dosa itu telah diperlihatkan melalui Yesus Kristus, sekali lagi dan untuk terakhir kalinya Allah menuntut kepercayaan kita, apakah kita juga akan mengabaikan salib Kristus? Kita adalah orang-orang yang telah dimenangkan oleh Kristus “Hai maut, dimanakah kemenanganmu? Hai maut dimanakah sengatmu?” ( 2 Kor. 15: 54-57). 

Sabda Kristus adalah keselamatan kita dari kutuk kematian dan sabda Kristus-lah yang menjadi senjata kita melawan kuasa iblis. Melalui nas ini kita diingatkan bahwa ada godaan iblis yang membuat kita terjerumus ke dalam maut, tetapi ada sabda Kristus yang akan membawa kita pada kehidupan. Yang kita perlukan adalah keyakinan iman, “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?” ketika keyakinan iman kita teguh di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka apapun kondisi dalam hidup ini yang mungkin akan dipakai oleh iblis baik itu penindasan, kesesakan, penganiyayaan, kelaparan, bahaya sekali-kali tidak akan memisahkan kita dari kasih Kristus (Roma 8: 35-39).



Dalam nas bahasan kita kali ini mengisahkan mengenai awal mula manusia jatuh kedalam dosa, sehingga dalam surat Rasul Paulus dinyatakan: “Sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Roma 5: 12). Jika dengan teliti kita mengikuti rangkaian kisah kejatuhan manusia dalam dosa maka kita akan mendapati bahwa ketika Tuhan menempatkan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu di tengah taman dan memberikan larangan untuk memakanNya
bukanlah jebakan bagi manusia yang diciptakanNya, namun itulah yang menandakan bahwa sesungguhnya Allah menciptakan manusia itu dengan begitu sempurnanya, karena manusia dicipta dengan memiliki kebebasan dalam bertindak dan berbuat. Namun dalam kebebasan itu, sebagai pencipta, Tuhan memberi FirmanNya sebagai petunjuk hidup manusia.

Namun dosa telah memasuki kehidupan manusia ketika Firman Tuhan di abaikan hanya karena menuruti kehendak dan keinginan dagingnya sebagai bentuk ketidak percayaan kepada Tuhan, kita dapat perhatikan bagaimana akhirnya Hawa mengambil dan memakan buah pohon kehidupan itu “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya. Bahwa perempuan itu telah mengabaikan Firman Tuhan ketika dari dalam dirinya ada keinginan “Sedap kelihatannya” dan juga telah memberikan penilaian tersendiri akan buah pohon itu “Baik untuk di makan”. Dalam surat Yakobus dinyatakan bagaimana tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri dan ketika dibuahi akan melahirkan dosa (Yak. 1: 14-15).

Tidak dapat dipungkiri kehadiran iblis penggoda yang dapat memanfaatkan apapun disekitar kita sebagai godaan agar kita terjerumus ke dalam dosa bahkan kita ketahui bahwa iblis begitu lihai memperalat Firman Allah untuk menggoda manusia, namun bagaimana pun itu kita tidak dapat begitu saja mempersalahkan iblis akan dosa yang kita perbuat. Semuanya tergantung sikap dan tindakan kita untuk merespon Firman Allah. Iblis akan berkuasa atas kehidupan kita hanya jika kita memberikan kuasa kepadanya.
Segala bentuk dosa memiliki konsekuensi, bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Sehingga Tuhan menghalau manusia itu keluar dari Taman Eden agar manusia itu jangan mengambil buah Pohon Kehidupan sehingga ia hidup untuk selama-lamanya (Kej. 322-23). Penderitaan, kekusahan dan kesakitan adalah konsekuensi dari dosa, hal ini adalah konsekuensi yang akan diterima manusia yang mengabaikan Perintah Tuhan.

Memasuki minggu-minggu peringatan penderitaan Tuhan Yesus, kita senantiasa diingatkan dan diteguhkan bagaimana kasih Allah terhadap manusia. Karena manusia tidak akan mungkin dapat lepas dan selamat dari kuasa dosa jika hanya dengan usahanya sendiri, maka keselamatan manusia hanya mungkin terjadi oleh anugerah Allah, dan anugerah itu hanya akan terjadi melalui penebusan Yesus Kristus (Yoh. 3:16; Roma 3:25). Anugerah Allah dalam Yesus Kristus adalah untuk menyelamatkan, sebab karena kasihNya Ia tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan pertobatan orang fasik agar ia hidup (Yeh. 33:11).

Jalan keselamatan melalui pengampunan dosa itu telah diperlihatkan melalui Yesus Kristus, sekali lagi dan untuk terakhir kalinya Allah menuntut kepercayaan kita, apakah kita juga akan mengabaikan salib Kristus? Kita adalah orang-orang yang telah dimenangkan oleh Kristus “Hai maut, dimanakah kemenanganmu? Hai maut dimanakah sengatmu?” ( 2 Kor. 15: 54-57). 

Sabda Kristus adalah keselamatan kita dari kutuk kematian dan sabda Kristus-lah yang menjadi senjata kita melawan kuasa iblis. Melalui nas ini kita diingatkan bahwa ada godaan iblis yang membuat kita terjerumus ke dalam maut, tetapi ada sabda Kristus yang akan membawa kita pada kehidupan. Yang kita perlukan adalah keyakinan iman, “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?” ketika keyakinan iman kita teguh di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka apapun kondisi dalam hidup ini yang mungkin akan dipakai oleh iblis baik itu penindasan, kesesakan, penganiyayaan, kelaparan, bahaya sekali-kali tidak akan memisahkan kita dari kasih Kristus (Roma 8: 35-39).


No comments :

About Metro

Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Popular Posts

Kejatuhan Manusia Kedalam Dosa (Kejadian 2: 16-17+ 3:1-7)


Dalam nas bahasan kita kali ini mengisahkan mengenai awal mula manusia jatuh kedalam dosa, sehingga dalam surat Rasul Paulus dinyatakan: “Sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Roma 5: 12). Jika dengan teliti kita mengikuti rangkaian kisah kejatuhan manusia dalam dosa maka kita akan mendapati bahwa ketika Tuhan menempatkan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu di tengah taman dan memberikan larangan untuk memakanNya
bukanlah jebakan bagi manusia yang diciptakanNya, namun itulah yang menandakan bahwa sesungguhnya Allah menciptakan manusia itu dengan begitu sempurnanya, karena manusia dicipta dengan memiliki kebebasan dalam bertindak dan berbuat. Namun dalam kebebasan itu, sebagai pencipta, Tuhan memberi FirmanNya sebagai petunjuk hidup manusia.

Namun dosa telah memasuki kehidupan manusia ketika Firman Tuhan di abaikan hanya karena menuruti kehendak dan keinginan dagingnya sebagai bentuk ketidak percayaan kepada Tuhan, kita dapat perhatikan bagaimana akhirnya Hawa mengambil dan memakan buah pohon kehidupan itu “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya. Bahwa perempuan itu telah mengabaikan Firman Tuhan ketika dari dalam dirinya ada keinginan “Sedap kelihatannya” dan juga telah memberikan penilaian tersendiri akan buah pohon itu “Baik untuk di makan”. Dalam surat Yakobus dinyatakan bagaimana tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri dan ketika dibuahi akan melahirkan dosa (Yak. 1: 14-15).

Tidak dapat dipungkiri kehadiran iblis penggoda yang dapat memanfaatkan apapun disekitar kita sebagai godaan agar kita terjerumus ke dalam dosa bahkan kita ketahui bahwa iblis begitu lihai memperalat Firman Allah untuk menggoda manusia, namun bagaimana pun itu kita tidak dapat begitu saja mempersalahkan iblis akan dosa yang kita perbuat. Semuanya tergantung sikap dan tindakan kita untuk merespon Firman Allah. Iblis akan berkuasa atas kehidupan kita hanya jika kita memberikan kuasa kepadanya.
Segala bentuk dosa memiliki konsekuensi, bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Sehingga Tuhan menghalau manusia itu keluar dari Taman Eden agar manusia itu jangan mengambil buah Pohon Kehidupan sehingga ia hidup untuk selama-lamanya (Kej. 322-23). Penderitaan, kekusahan dan kesakitan adalah konsekuensi dari dosa, hal ini adalah konsekuensi yang akan diterima manusia yang mengabaikan Perintah Tuhan.

Memasuki minggu-minggu peringatan penderitaan Tuhan Yesus, kita senantiasa diingatkan dan diteguhkan bagaimana kasih Allah terhadap manusia. Karena manusia tidak akan mungkin dapat lepas dan selamat dari kuasa dosa jika hanya dengan usahanya sendiri, maka keselamatan manusia hanya mungkin terjadi oleh anugerah Allah, dan anugerah itu hanya akan terjadi melalui penebusan Yesus Kristus (Yoh. 3:16; Roma 3:25). Anugerah Allah dalam Yesus Kristus adalah untuk menyelamatkan, sebab karena kasihNya Ia tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan pertobatan orang fasik agar ia hidup (Yeh. 33:11).

Jalan keselamatan melalui pengampunan dosa itu telah diperlihatkan melalui Yesus Kristus, sekali lagi dan untuk terakhir kalinya Allah menuntut kepercayaan kita, apakah kita juga akan mengabaikan salib Kristus? Kita adalah orang-orang yang telah dimenangkan oleh Kristus “Hai maut, dimanakah kemenanganmu? Hai maut dimanakah sengatmu?” ( 2 Kor. 15: 54-57). 

Sabda Kristus adalah keselamatan kita dari kutuk kematian dan sabda Kristus-lah yang menjadi senjata kita melawan kuasa iblis. Melalui nas ini kita diingatkan bahwa ada godaan iblis yang membuat kita terjerumus ke dalam maut, tetapi ada sabda Kristus yang akan membawa kita pada kehidupan. Yang kita perlukan adalah keyakinan iman, “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?” ketika keyakinan iman kita teguh di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka apapun kondisi dalam hidup ini yang mungkin akan dipakai oleh iblis baik itu penindasan, kesesakan, penganiyayaan, kelaparan, bahaya sekali-kali tidak akan memisahkan kita dari kasih Kristus (Roma 8: 35-39).


Artikel Terkait

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Dosa / Khotbah Minggu dengan judul Kejatuhan Manusia Kedalam Dosa (Kejadian 2: 16-17+ 3:1-7) . Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sukacitamu.blogspot.com/2014/03/kejadian-2-16-17-31-7-kejatuhan-manusia.html . Terima kasih!
Ditulis oleh: Porisman Lubis -

Belum ada komentar untuk " Kejatuhan Manusia Kedalam Dosa (Kejadian 2: 16-17+ 3:1-7) "